Anda di halaman 1dari 9

Nama : Hikmatul ula rukyatul aini

Kelas :B

NIM : P07134120070

Matkul : Instrumentasi

Resume spektrofotometer

Jenis-jenis spektrofotometer

Pembagian spektrofotometerdibagi Dilihat dari segi perlakukan sumber cahaya


menjadi empat jenis jika dilihat dari dan jumlah detektor yang digunakan juga
segi sumber cahaya yang digunakan, terbagi menjadi 4 jenis, yakni:
yakni:

1. Visible Spektrofotometer 1) Single Beam Spektrofotometer


atau Spektrofotometer Vis

2. Ultra Violet Spektrofotometer 2) Double Beam Spektrofotometer


atau Spektrofotometer UV
3. Spektrofotometer UV-Vis 3) Ratio Beam Spektrofotometer

4. Infra Red Spektrofotometer 4) Dual Beam Spektrofotometer


atau Spektrofotometer IR

Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang


digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif
yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Peralatan yang digunakan
dalam spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa
cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan molekul namun
yang lebih berperan adalah elektron valensi.

Proses Absorbsi Cahaya pada Spektrofotometri:


Ketika cahaya dengan panjang berbagai panjang gelombang (cahaya polikromatis)
mengenai suatu zat, maka cahaya dengan panjang gelombang tertentu saja yang akan
diserap. Di dalam suatu molekul yang memegang peranan penting adalah elektron valensi
dari setiap atom yang ada hingga terbentuk suatu materi. Elektron-elektron yang dimiliki
oleh suatu molekul dapat berpindah (eksitasi), berputar (rotasi) dan bergetar (vibrasi) jika
dikenai suatu energi.

Jika zat menyerap cahaya tampak dan UV maka akan terjadi perpindahan elektron
dari keadaan dasar menuju ke keadaan tereksitasi. Perpindahan elektron ini disebut
transisi elektronik. Apabila cahaya yang diserap adalah cahaya inframerah maka elektron
yang ada dalam atom atau elektron ikatan pada suatu molekul dapat hanya akan bergetar
(vibrasi). Sedangkan gerakan berputar elektron terjadi pada energi yang lebih rendah lagi
misalnya pada gelombang radio. Atas dasar inilah spektrofotometri dirancang untuk
mengukur konsentrasi suatu suatu yang ada dalam suatu sampel. Dimana zat yang ada
dalam sel sampel disinari dengan cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu.
Ketika cahaya mengenai sampel sebagian akan diserap, sebagian akan dihamburkan dan
sebagian lagi akan diteruskan.

Pada spektrofotometri, cahaya datang atau cahaya masuk atau cahaya yang mengenai
permukaan zat dan cahaya setelah melewati zat tidak dapat diukur, yang dapat diukur

adalah I /I atau I /I (perbandingan cahaya datang dengan cahaya setelah melewati


t 0 0 t
materi (sampel)). Proses penyerapan cahaya oleh suatu zat dapat digambarkan sebagai
berikut:

Gambar 1. Proses penyerapan cahaya oleh zat

dalam sel sampel. dari gambar terlihat bahwa zat sebelum melewati sel sampel lebih terang
atau lebih banyak di banding cahaya setelah melewati sel sampel. Cahaya yang diserap
diukur sebagai absorbansi (A) sedangkan cahaya yang dihamburkan diukur sebagai
transmitansi (T), dinyatakan dengan hukum Lambert-beer atau Hukum Beer. Berdasarkan
hukum Lambert-Beer, rumus yang digunakan untuk menghitung banyaknya cahaya yang
hamburkan:

dimana I merupakan intensitas cahaya datang dan I atau I adalah intensitas cahaya
0 t 1
setelah melewati sampel. Rumus yang diturunkan dari Hukum Beer dapat ditulis sebagai:

dimana:

A = absorbansi

b = tebal larutan (tebal kuvet diperhitungkan juga umumnya 1 cm)

c = konsentrasi larutan yang diukur

ε = tetapan absorptivitas molar (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam molar)

a = tetapan absorptivitas (jika konsentrasi larutan yang diukur dalam ppm).

CONTOH PRAKTIKUM SPEKTROFOTOMETRI

2. METODOLOGI

A. alat dan bahan

1) spektrofotometer UV-Visible (1 set)

2) kuvet (2 buah)

3) gelas ukur (6 buah)

4) pipet (7 buah)
5) tisu

6) akuades

7) larutan KMnO4

B. CARA KERJA

1. Pembuatan Larutan Baku Dibuat konsentrasi larutan KMnO 1x10-5 M, 0.5x10-5 M,


4
0.25x10-5 M, 0.1x10-5 M, 0.05x10-5 M

2. Pembuatan Kurva Baku


a) Mengeset spektro pada mode quantity dan tetapkan panjang gelombang sesuai
hasil sebelumnya
b) Melakukan pengukuran serapan (absorbansi) untuk masing-masing larutan baku,
mencatat setiap harga serapan untuk tiap larutan
c) Membuat kurva standar antar konsentrasi (M) vs absorbansi (A), menentukan
persamaan garis dengan metode regresi linear

3. Penetapan Kadar Sampel


a) Memasukan larutan yang berupa larutan KMnO ke dalam kuvet (bila sampel
4
padatan, larutkan dahulu dengan aquades)
b) Mengukur serapan pada panjang gelombang maksimal, kisaran absorban yang
terbaca pada spektrofotometer hendaklah antara 0.2 - 0.8 atau 15% sampai 70%
jika dibaca sebagai transmitans. Bila hasil di luar rentang tersebut, lakukan
pengenceran (bila terlalu besar harga serapan) atau pekatkan sampel (bila harga
serapan terlal kecil). Mencatat hasil yang diperoleh
c) Menghitung kadar sampel dengan memasukkan harga serapan pada persamaan
garis kurva standar baku

3. DATA DAN PEMBAHASAN

Data hasil percobaan :


Percobaan analisis spektroskopi UV-Vis Penentuan Konsentrasi Permanganat

(KMnO )” ini dilakukan menggunakan alat spektrofotometer UV-Vis serta larutan KMnO
4 4

berbagai konsentrasi. Pembuatan larutan KMnO dengan bermacam-macam konsentrasi


4
dapat dilakukan dengan pengenceran menggunakan aquades

dengan persamaan:

V .M = V .M
1 1 2 2

Dari larutan KMnO4 dengan konsentrasi 2.10-6 M akan dibuat menjadi larutan KMnO4
dengan konsentrasi 1.10-6 M, 0.5.10-5M, 0.25.10-5 M, 0.1.10-5 M, 0.05.10-5M. jika larutan
KMnO42.10-5M sebanyak 100 ml akan dibuat menjadi konsentrasi 1.10-5M maka,

100. 2.10-5 M = V . 1.10-5 M


2

V = 200 ml
2

Berarti harus ditambahkan aquades sebanyak 100 ml untuk mengencerkan larutan KMnO
4
menjadi 1.10-5 M, dan begitu pula untuk yang lainnya.

Selanjutnya yaitu menganalisis spektroskopi dari larutan KMnO menggunakan


4
spektrofotometer. Pertama yaitu membuat kurva baku dengan memasukkan larutan pelarut
(aquades) ke dalam spektrofotometer dengan kedua kuvet, serta mengatur panjang
gelombang yang digunakan yaitu 400-800 nm. Selanjutnya yaitu menentukan kadar

sampel. Dengan cara yang sama memasukkan kuvet berisi larutan KMnO berbagai
4
konsentrasi mulai dari konsentrasi rendah sampai tertinggi dengan range panjang geombang
yang sama antara 400-800 nm. Untuk setiap sample didapatkan grafik hubungan antara
absorban (A) dan panjang gelombang (λ) dari komputer.

Prinsip dari analisis spektroskopi sendiri yaitu cahaya dari spektrometer yang terdifraksi
menggunakan difraktometer (cermin / prisma), sehingga cahaya terbagi menjadi dua

dengan itensitas yang sama. Sebagian cahaya melalui pelarut dengan intensitas sebesar I ,
o

dan sebagian lagi melalui sampel dengan intesnsitas I. Kemudian hubungan antara I
o
dengan I. Atau dapat dikatakan bagian cahaya yang diteruskan disebut transmisi (T) dan
bagian yang diserap pleh sampel disebut (A). hubungan antara A dan T dapat dirumuskan : A
= -log T
Dari percobaan data berupa absorban (A) dan panjang gelombang (λ) dapat dilihat pada
grafik di bawah ini,

Dari grafik diatas dapat dilihat panjang gelombang maksimum yaitu sebesar 600 nm.
Selanjutnya dapat ditentukan nilai absorban (A) untuk tiap konsetrasi dari panjang
gelombang maksimum (600 nm).
Dari data tersebuat dibuat grafik hubungan antara absorban (A) vs konsentrasi (c),
sehingga diperoleh persamaan garis lurus y = mx + c , dengan y = A(absorbansi),
m=a.b (absorbtivitas dikali tebal kuvet 10 mm ) dan x = c (konsentrasi).

Persamaan garis lurus yang diperoleh yaitu y= 591.573x + 0.125, maka diperoleh nilai
m=591573 , Δm = 99203.32 dan a= 59157300, Selain menggunakan grafik, penentuan
nilai absorbtivitas sampel juga dapat dihitung dengan mengunakan perhitungan manual
dengan hukum Lambert-beer:

Nilai absorbtivitas sampel (a) hasil perhitungan sedikit berbeda dengan nilai a hasil
perhitungan menggunakan grafik yaitu menggunakan:
grafik : a = (5.91 ± 0.99) .107
perhitungan manual : a = (6.50 ± 0.48) .107
Selanjutnya yaitu menentukan konsentrasi larutan yang belum diketaui nilainya dari
perhitungan sebelumnya. Larutan KMnO yang akan dihitug nilai konsentrasinya juga
4

dimaksukkan ke dalam alat spektroskopi, sehingga juga diperoleh data yang sama seperti
sebelumnya yaitu berupa nilai absorbansi dan panjag gelombang. Dari data yang
diperoleh kemudian dibuat grafik.

dari grafik dapat diketahui nilai absorbansi maksimum (A) yaitu A = 4.68999,
max
sehingga nilai konsentrasinya (c) dapat dihitung dengan persamaan
c = a m a x / m gradien dari persamaan sebelumnya yaitu m= 591.573 dan
Δm= 99203.32. Nilai konsentrasi larutan yaitu c = 7.93.10-5 M dan Δc = 0.47.10-5 M

Anda mungkin juga menyukai