ASEAN adalah kelompok kerja sama regional yang paling menonjol di Asia Timur. Australia telah
memiliki hubungan multilateral dengan ASEAN sejak tahun 1974 dan sekarang mengejar banyak bidang
kerjasama dengan Asosiasi. Makalah ini mengkaji evolusi ASEAN dan perkembangan terakhir dan
ASEAN dibentuk pada tahun 1967 oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan Thailand (Brunei
bergabung pada tahun 1984). Gaya kerja sama ASEAN menekankan penghormatan terhadap kedaulatan
nasional, menghindari konfrontasi, mencapai kesepakatan melalui konsensus dan melanjutkan dengan
ASEAN setelah 1995 menerima empat anggota baru (Vietnam, Laos, Myanmar dan Kamboja) yang
memperkuat klaimnya untuk mewakili Asia Tenggara, namun meningkatkan keragaman di dalam Asosiasi
dan membuat beberapa bidang kerja sama sulit untuk dikejar. Disini kami akan menguraikan fase
pembangunan utama ASEAN sejak tahun 1967. Sejak akhir 1990an, ASEAN telah melakukan kerja sama
Pertama:
ASEAN pada tahun 2003 mengadopsi sebuah komitmen untuk mengembangkan ‘Komunitas ASEAN’ di
antara anggotanya sendiri. Ini melibatkan ‘tiga pilar’: Komunitas Ekonomi ASEAN, Komunitas Keamanan
Politik ASEAN dan Komunitas Sosial Budaya ASEAN. ASEAN juga telah mengembangkan Piagam
kelembagaannya sendiri (pada tahun 2008) dan telah berusaha untuk memperluas kerja sama, termasuk di
bidang standar hak asasi manusia. Makalah ini menguraikan inisiatif ini dan tantangan ASEAN dalam
mengejar mereka.
Kedua:
Terus melibatkan kekuatan utama dalam dialog politik dan ekonomi untuk meningkatkan keamanan dan
kesejahteraan keseluruhan Asia Tenggara, memberikan penekanan khusus pada ‘tiga besar’ kekuatan Asia
Mensponsori kerjasama regional yang lebih luas dengan memainkan peran utama dalam inisiasi dan
pengembangan pengelompokan multilateral tambahan. Ini termasuk terutama Forum Regional ASEAN
(dimaksudkan untuk membangun kepercayaan dan meningkatkan dialog mengenai masalah keamanan),
ASEAN Plus Three mengelompokkan ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan (yang kegiatannya telah
menekankan kerjasama keuangan) dan East Asia Summit, sebuah dialog kepemimpinan yang
mempertemukan ASEAN dengan Amerika Serikat, China, Jepang, Korea Selatan, India, Rusia, Selandia
Baru dan Australia. ASEAN juga baru saja meresmikan sebuah pertemuan para penambang pertahanan
(Pertemuan Menteri Pertahanan ASEAN Plus Eight) dan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional,
ASEAN, makalah ini menyarankan, telah menetapkan profil substansial namun menghadapi tantangan
dalam mempertahankan kohesi dan pengaruhnya. Makalah ini membahas empat isu penting terkini untuk
ASEAN. Di Laut Cina Selatan, pola klaim dan perselisihan yang kompleks, yang melibatkan empat
anggota ASEAN sebagai penggugat (Brunei, Malaysia, Filipina dan Vietnam) bersama dengan China dan
Taiwan, telah meningkatkan ketegangan sejak 2009 dan memberikan tekanan pada kapasitas ASEAN
untuk memfasilitasi dialog konstruktif dan mencari cara untuk mengurangi ketegangan seperti fungsi
ASEAN.
Di Myanmar, proses perubahan yang mencolok sejak tahun 2010 telah mengalami kemajuan substansial
dalam liberalisasi politik dan ekonomi dan reformasi bersamaan dengan beberapa masalah serius yang
sedang terjadi, termasuk konflik antar etnis. ASEAN memiliki andil besar dalam pola perubahan di
Myanmar, terutama karena negara tersebut karena menganggap peran tinggi sebagai Ketua ASEAN untuk
tahun 2014. Program kerja sama ambisius ASEAN menyoroti tekanan yang dihadapi Sekretariat ASEAN
dan perluasan pendanaan dan sumber daya mungkin diperlukan. ASEAN juga mempertimbangkan apakah
akan mempertimbangkan untuk menerima anggota lebih lanjut, terutama dalam kasus Timor-Leste.
Sejak 1974, Australia mendapat manfaat dari kontribusi ASEAN untuk menjaga stabilitas antar negara di
wilayahnya. Hubungan telah berkembang secara substansial dalam dekade terakhir dan dapat mengambil
manfaat lebih jauh dari program integrasi ASEAN, dimana Australia terkait erat melalui ASEAN Free
Trade Agreement ASEAN-Australia-Selandia Baru yang diresmikan pada tahun 2009. ASEAN juga
merupakan bagian penting dari ‘arsitektur regional’ yang ingin dilihat oleh Pemerintah Australia. Makalah
ini mengulas perkembangan terakhir dalam hubungan sejak tahun 2008 dan menyoroti kepentingan
berkelanjutan Australia dalam kemajuan ASEAN dalam membangun masyarakatnya sendiri dan
1. Pengembangan Kesejahteraan
ASEAN memiliki tugas dan keinginan untuk menekankan kepada kesejahteraan yang akan diraih oleh
beragam golongan dan tingkatan yang dimiliki oleh beragam negara anggota dari ASEAN tersebut.
Biasanya ini akan diwujudkan dengan adanya pembayaran atau upah yang diberikan dengan nominal atau
nilai yang wajar. ASEAN akan tetap mencoba mensejahterakan para anggotanya dengan memberikan
Bantuan memang akan diberikan untuk kesejahteraan anggota mereka terutama bantuan yang diberikan
kepada para kaum wanita dan juga untuk para pemuda dalam beragam sebuah usaha pembangunan di
daerah tersebut. ASEAN akan tetap berusaha mengembangkan kerjasama dan membantu dengan
3. Pengurangan Masalah
Kerjasama ASEAN akan berusaha mengurangi beragam permasalahan yang terjadi akibat adanya
perkembangan pernduduk dengan diadakannya kerja sama yang terjadi dengan beragam badan atau
organisasi Internasional.
Tentu saja ASEAN akan tetap memberikan kerjasama yang kooperatif agar beragam hubungan kerjasama
yang postif akan pengembangan sumber daya manusia tetap terdeteksi dan terlaksana dengan baik.
5. Peningkatan Kesejahteraan
Tentau saja tujuan terakhir dari kerjasama ASEAN di bidang sosial bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan diantara para anggota seperti peran Indonesia dalam organisasi ASEAN dan PBB.