Anda di halaman 1dari 7

Teks Artikel Melirik Kesehatan Milenial Melalui Olahraga

Disusun Oleh :

Abid Alhadi Firman

Andina Intan Pranawardani

Leily Febi Rahmadianti

M Fachri Al Ansori

Sasnita Putri S.

Sausan Nuraqilah.

SMA Negeri 1 Pontianak

Tahun Ajaran 2018/2019


Melirik Kesehatan Milenial Melalui Olahraga

Kesadaran untuk menjaga kesehatan yang dilakukan oleh generasi milenial telah
mengangkat derajat olahraga menjadi bentuk tren hidup sehat saat ini. Kebiasaan
menongkrong kaum milenial untuk memenuhi hasrat mengikuti tren menjadikan pola hidup
mereka tidak seimbang. Mengingat berbagai aktivitas memerlukan energi yang sesuai dengan
bentuk aktivitas itu sendiri agar dapat terselesaikan. Seharusnya mereka mengimbangi semua
itu dengan olahraga agar tidak menimbulkan berbagai macam gangguan yang dapat
menghambat aktivitasnya.
Mens sana in corpore sano adalah sebuah kalimat dalam bahasa Latin yang memiliki
arti bahwa dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Kalimat yang dianggap sebagai
jargon tersebut cocok bagi kaum milenial sekarang ini yang dinilai malas berolahraga karena
kalimat tersebut menggambarkan pentingnya berolahraga untuk menunjang kesehatan. Secara
umum, olahraga merupakan suatu bentuk aktivitas fisik yang terencana dan terstruktur
dengan melibatkan gerakan tubuh secara berulang-ulang demi mendapatkan hasil yang baik.
Tujuan dari berolahraga sendiri ialah untuk melatih tubuh agar sehat jasmani maupun rohani.
Satu di antara olahraga yang akhir-akhir ini disukai oleh generasi milenial adalah lari.
Lari merupakan satu di antara cabang olahraga paling tua di dunia. Sebelum menjadi
cabang olahraga, lari telah dikenal oleh orang peradaban zaman kuno. Olahraga ini terbagi
menjadi 4 cabang, yaitu lari jarak pendek atau sprint, jarak menengah, jarak jauh atau
maraton, dan lari sambung atau estafet. Lari jarak jauh atau maraton menjadi cabang olahraga
lari yang paling disukai sehingga peminatnya terus bertambah setiap tahun.
Lari menduduki posisi teratas berdasarkan survei pilihan olahraga bagi kaum milenial
selain bersepeda dan berenang. Mereka memilih lari dengan berbagai alasan. Pertama,
olahraga lari tidak memerlukan banyak biaya karena hanya membutuhkan kaos dan sepatu
yang nyaman untuk berlari. Kedua, lari dapat dilakukan di mana saja dan tidak membutuhkan
tempat khusus. Ketiga, olahraga ini paling gampang dipraktikan dan dapat didukung oleh
teknologi yang berkembang saat ini. Menurut Melanie Putria, seorang publik figur, pada saat
lari kita dapat menggunakan jam tangan yang bisa mengukur jarak tempuh, jumlah langkah
kaki, dan detak jantung penggunanya, sehingga memudahkan kita memantau statistik hasil
latihannya. Ketiga alasan tersebut dapat menjadi pendorong bagi milenial untuk lebih rajin
berolahraga saat ini khususnya lari.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) memperlihatkan pada 2015, terdapat 27,61 persen
penduduk berusia 10 tahun ke atas yang melakukan olahraga. Meskipun belum besar, tapi
proporsi ini meningkat dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar 24,99 persen (2012)
dan 21,76 persen (2009). Peminat lari yang semakin meningkat setiap tahunnya diiringi
dengan banyaknya perusahaan dan badan pemerintah yang menyelenggarakan acara lomba
lari. Jarak tempuh yang dilombakan juga bermacam-macam, mulai dari 5 kilometer hingga 42
kilometer. Jarak tempuh ini disesuaikan masing-masing kategori sehingga memudahkan
pelari memilih jarak yang diinginkan.
Pada acara tersebut, tidak hanya diisi dengan perlombaan lari tetapi juga diisi dengan
berbagai kegiatan lainnya. Misalnya, sharing session yang membahas bagaimana cara
olahraga dengan baik dan benar, serta tips-tips mencegah dan mengatasi cedera saat
mengikuti perlombaan lari. Hal tersebut memungkinkan untuk menarik minat banyak orang
mengikuti lomba lari, terlebih lagi para milenial. Selain itu, peserta juga bisa berdonasi saat
mengikuti acara lari yang memang diselenggarakan dalam rangka kegiatan amal. Kegiatan ini
memberikan nilai tambah lebih bagi peserta karena banyak manfaat yang akan didapat.
Dengan mengikuti acara tersebut, pemenuhan gaya hidup sehat dan kemungkinan tampil aktif
di media sosial akan tetap didapatkan.
Oleh karena itu, lari memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti dapat
menurunkan berat badan, melancarkan sirkulasi darah, mencegah terjadinya penyakit jantung,
dan meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, lari juga dapat melatih sistem koordinasi
tubuh dan menghilangkan stres. Dengan olahraga lari yang teratur, tubuh akan menjadi sehat
dan bugar. Kaum milenial pun dapat memenuhi aktivitas hariannya tanpa khawatir akan
terhambat didukung olahraga yang membuat jiwa sehat.
Kaidah Kebahasaan
Kata Sifat
Paragraf 1 : sehat, seimbang, sadar
Paragraf 2 : baik, kuat, suka, penting
Paragraf 3 : tua, pendek, jauh
Paragraf 4 : nyaman, gampang, mudah, banyak
Paragraf 5 : banyak, mudah, ingin
Paragraf 6 : benar, baik, aktif, sehat
Paragraf 7 : sehat, bugar, banyak, berat, teratur

Konjungsi
Paragraf 1 : dengan (cara), agar (tujuan), untuk (tujuan)
Paragraf 2 : dengan (cara), untuk (tujuan), dan (penambahan)
Paragraf 3 : yaitu (penegas), sehingga (akibat), dan (penambahan)
Paragraf 4 : karena (sebab), sehingga (akibat), dan (penambahan), untuk
(tujuan)
Paragraf 5 : dengan (cara), dan (aditif), sehingga (akibat), sebelumnya
(waktu), tapi (pertentangan)
Paragraf 6 : tidak hanya ... tetapi juga (korelatif), serta (aditif), dengan (cara),
dan (penambahan), saat (waktu), selain itu (penambahan)
Paragraf 7 : oleh karena itu (sebab), dan (aditif), dengan (cara), selain itu
(penambahan)

Kata Teknis
Paragraf 1
- Tren (gaya mutakhir/terakhir/terbaru/modern)
- Menongkrong (duduk-duduk saja karena tidak bekerja)
- Kesehatan (keadaan (hal) sehat; kebaikan keadaan (badan dan sebagainya))
- Gangguan (halangan; rintangan; godaan)
Paragraf 2
- Generasi milenial (generasi yang lahir di antara tahun 1980-an dan 2000-an
yang kehidupannya tidak dapat lepas dari teknologi)
- Jiwa (roh manusia (yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan seseorang hidup); nyawa)
- Jasmani (tubuh; badan; benda sebagai lawan rohani)
Paragraf 3
- Maraton (perlombaan lari jarak jauh (10 km atau lebih))
- Estafet (lomba (lari atau renang) beregu dengan cara pembagian jarak tempuh di antara para
peserta, pada akhir bagiannya masing-masing menyerahkan benda (misalnya tongkat, bendera)
pada peserta berikutnya)
Paragraf 4
- Survei (teknik riset dengan memberi batas yang jelas atas data; penyelidikan;
peninjauan)
- Statistik (catatan angka-angka (bilangan); perangkaan)
- Teknologi (keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia)
Paragraf 5
- Peminat (orang yang menaruh minat pada sesuatu)
- Perusahaan (organisasi berbadan hukum yang mengadakan transaksi atau usaha)
Paragraf 6
- Tips (petunjuk singkat; petunjuk praktis)
- Media Sosial (laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat
dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial)
- Cedera (perselisihan; pertengkaran)
Paragraf 7
- Sirkulasi Darah (peredaran darah)
- Stres (gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh
faktor luar; ketegangan)
- Daya tahan (kemampuan bertahan terhadap segala pengaruh dari luar yang dapat merugikan
(penyakit, serangan musuh, godaan, dan sebagainya))
- Koordinasi (kemampuan respons anggota tubuh terkait keseluruhan rancangan fisik)

Anda mungkin juga menyukai