Anda di halaman 1dari 12

COMMINUTION (PRIMARY CRUSHER)

A. Pengertian Comminution
Comminution atau pengecilan ukuran ( size reduction) adalah Proses pemecahan
padatan/batuan secara mekanis sebagai langkah pertama dalam proses pengolahan
bahan galian .
Comminution atau pengecilan ukuran Dalam Pemecahan Secara Mekanis Dilakukan
Dalam 2 (Dua) Tahap Yaitu :
a. Crushing (peremukan)
Memecahkan batuan bongkahan-bongkahan besar diperoleh dari tambang menjadi
ukuran yang lebih kecil tetapi relatif masih kasar > 1/20 inci
b. Griding (pengerusan)
Menjadi ukuran butiran yang lebih halus < 1/20 inci agar butiran-butiran mineral
terlepas dari ikatannya dan terpisah satu dengan yang lain.
Tujuan utama dari crushing dan griding adalah mengecilkan ukuran (size
reduction) dari umpan yang besar menjadi produk yang kecil (halus).

Reduction Ratio crushing 3 – 6 dan Reduction Ratio grinding > 6.

B. TEORI-TEORI PROSES PEMECAHAN BATUAN


1. Rittinger’s Law (1867) : untuk ukuran 10 – 1000 μm (sangat halus)
Energi yang dipakai dalam size reduction berbanding lurus dengan jumlah luas
permukaan baru yang timbul (pertambahan permukaan)

2. Kick’s Law (1885) : untuk ukuran > 1 cm


Energi yang dibutuhkan dalam comminution adalah sebanding dengan perubahan
volume.

3. Bond’s Third Theory : untuk ukuran < 1 cm (lebih halus)


Kerja yang diperlukan untuk penghancuran sebanding dengan panjangnya retakan
yang timbul pada batuan yang pecah per unit volume

C. Tujuan Comminution
Adapun tujuan dari komunisi adalah :
1. Reduction size
2. Liberasi

3. Mempermudah transportasi

Beberapa faktor yang perlu diperlu diperhatikan dalam proses comminution adalah :
1. Mudah atau sukarnya bahan galian tersebut untuk hancur (brittleness)
2. Struktur dan fraktur bahan galian jika pecah
3. Kekerasan bahan galian
4. Berat jenis bahan galian
Comminution dalam pelaksanaan terdiri dari beberapa tahap tergantung pada besarnya
ukuran umpan ( feed) dan produk yang diinginkan serta proses pengolahan berikutnya
terhadap produk tersebut.
Secara garis besar proses pengecilan ukuran ( comminution) dibedakan menjadi :

1. JAW CRUSHER (PRIMARY CRUSHER)


Terdiri dari 2 pelat (crushing face) yang terbuat dari pelat baja, berhadapan,
membentuk sudut kecil ke arah bawah. Satu rahang diam (Fixed jaw) dan satu rahang
dapat bergerak membuka dan menutup seperti rahang binatang (Swing jaw).

BLAKE TYPE JAW CRUSHER


a. DOUBLE TOGGLE BLAKE CRUSHER
b. SINGLE TOGGLE BLAKE CRUSHER

Ukuran umpan yang masuk kedalam jaw crusher ditentukan oleh ukuran gape.
Kapasitas jaw crusher produk hasil pemecahan yang melalui discharge opening per
satuan waktu di nyatakan dalam ton per jam.

Rumus Taggart Untuk Jaw Crusher

T = 0,6 x Lr X So

T = Kapasitas (ton/jam)
Lr = Panjang receiving opening (in)
So = Lebar discharge opening (in)
Faktor – faktor yang mempengaruhi kapasitas :

GYRATORY CRUSHER (PRIMARY CRUSHER)

Berfungsi memecah bongkah batuan besar maupun kecil, baik sebagai primary
maupun secondary crusher Kapasitas lebih besar dari jaw crusher Terdiri dari 2
conical shells (dinding berbentuk kerucut terpancung yang berdiri vertikal Dinding
luar (outer shell) diam dengan puncak kerucut sebelah bawah
Dinding dalam (inner shell) dapat berputar pada as-nya dengan puncak kerucut
sebelah atas.

a. Suspended-Spindel Gyratory Crusher

Rumus Taggart Untuk Gyratory Crusher

T = 0,75 So ( L – G )

T = Kapasitas (ton/jam)
L = Panjang keliling dinding luar (in)
So = Open setting (in)
G = Keliling dinding dalam Gape (in)

Keuntungan Gyratory Crusher Dibandingkan Jaw Crusher :

a. Lubang bukaan dan pengeluaran lebih luas, jadi kapasitasnya lebih besar
b. Untuk kapasitas yang sama mesinnya lebih kecil
c. Pemakaian tenaga lebih kecil
d. Pemecahan / penghancuran terjadi terus menerus
e. Kapasitas gyratory crusher 2 ½ kapasitas jaw crusher untuk gape yang sama
f. Gyratory crusher dapat menerima umpan dari semua arah sedangkan jaw crusher
hanya dari satu arah

2. SECONDARY CRUSHING
2.1. GYRATORY CONE CRUSHER
2.2. ROLL CRUSHER
Terbuat dari 2 silinder baja, berdiameter sama, berputar pada sumbunya yang
sejajar dengan arah putaran yang berlawanan kearah dalam.

2.3. TOOTHED ROLLS


Terdiri dari satu roll atau dua roll yang pada permukaan roll diberi gigi – gigi
tajam yang akan memeberi tekanan yang besar kepada batuan sampai pecah tetapi
tidak terjadi penghancuran lebih lanjut.
2.4. GRAVITY STAMP MILL
Cara kerjanya seperti memakai lumpang/ lesung dan alu. Alu di angkat sampai
titik tertinggi lalu dijatuhkan diatas mortar block yang berlubang-lubang. Batuan
yang tertimpa alu akan pecah demikian terjadi berulang-ulang.
2.5. HAMMER MILL
Sejenis impact crusher yang mana terdiri dari 4 atau lebih hammer yang dipasang
dengan baut pada satu revolving disk dalam crushing chamber. Karena revolving
disk berputar dengan kecepatan tinggi, maka hammer memukul batuan kemudian
pecah oleh pelat-pelat pemecah yang dipasang di dinding crushing chamber.
3. TERTIARY CRUSHING / FINE GRINDING

3.1. TUMBLING MILL


Terdiri dari satu drum berbentuk silinder yang dinding dalam dilapisi dengan liner
dan di muati grinding medi, kemudian diputar pada as nya yang horizontal
dilengkapi dengan bukaan pada salah satu ujungnya untuk memasukkan umpan
dan pengeluaran pada ujung yang lain.
Menurut fahrenwald kecepatan kritis dapat dihitung dengan rumus :

Jadi karena perputaran silinder, maka bola-bola atau grinding- media yang ada dalam
tumbling mill mengadakan gerakan :
a. Berputar menurut sumbunya yang sejajar dengan sumbu silinder
b. Cascading action
c. Cataracting action

3.2. BALL MILL


Bentuknya Berupa Silinder Cylindrical Ball Mill Atan Berbentuk Cone Yang
Disebut Conical Ball Mill
3.3. TUBE MILL
3.4. PEBBLE MILL
Bentuknya sama dengan ball mill hanya sebagai grinding media dipakai bola-bola
keramik atau batuan keras yang berbentuk bulat. Terdiri dari :
a. Overflow discharge ball mill
b. Grate discharge ball mill
Ada 3 macam grinding media :
 Bola-bola besi / baja
 Bola – bola keramik atau batu keras
 Batang – batang besi / baja

3.5. AUTOGENEOUS MILL


Menggunakan gerakan tumbling sebagai dasar untuk menggiling / mengerus
batuan, tetapi sebagai pengganti grinding media (bola-bola) untuk menggiling
menggerus batuan dilakukan oleh batuan yang di giling/ digerus itu sendiri yaitu
dari pergerakan dan tumbukan antara batuan di sebut self grinding.

3.6. TOWER MILL


Sejenis Ball Mill digunakan untuk proses penggerusan yang sangat halus, ruang
penggerusan berbentuk vertikal bagian dalamnya dilengkapi dengan pelat panjang
yang melingkar bentuk spiral dari atas ke bawah diatas plat yang melingkar.

Anda mungkin juga menyukai