Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINIRISET (MR)

MK. Strategi Belajar Mengajar


PRODI PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR

Skor Nilai:

ANALISIS PENERAPAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING DI SDN


060877 MEDAN

Disusn oleh :

Nama Kelompok 1

1. Humairoh Purba (1193311062)


2. Nasrullah Aziz (1193311162)
3. Nona Lisa (1193311049)
4. Melati Aderina (1193311055)

Kelas : H Ekstensi Pgsd 2019

Dosen Pengampu : Drs. Arifin Siregar,S.Pd.,M.Pd/ Sujarwo S.pd,M.pd

Mata Kuliah : Strategi Belajar Mengajar

PROGRAM STUDI SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN-UNIVERSITAS NEGERI MDAN

MEDAN

DESEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya  sehingga penulis masih diberikan kesempatan dan kesehatan untuk dapat
menyelesaikan tugas miniriset ini dengan judul “Analisis Penerapan Pendekatan Problem
Based Learning di SDN 060877 Medan” Miniriset ini penulis buat guna memenuhi
penyelesaian tugas pada mata kuliah Strategi Belajar Mengajar semoga Miniriset ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca.

Dalam penulisan Miniriset ini, penulis tentu saja tidak dapat menyelesaikannya
sendiri tanpa bantuan dari pihak lain. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian tugas ini penulis
menyadari bahwa Miniriset ini masih jauh dari kata sempurna karena masih banyak
kekurangan.

Oleh karena itu, penulis dengan segala kerendahan hati meminta maaf dan
mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke
depannya. Akhir kata penulis mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang ada
dalam Miniriset yang berbentuk makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya bagi
para pembaca.

Medan, Desember 2020

Penulis

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................ii

DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan Penelitian...............................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIS.......................................................................3

A. Pendekatan Problem Based Learning...................................................3


B. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning........4

BAB III METODE PELAKSANAAN.......................................................6

A. Tempat dan Waktu Penelitian............................................................6


B. Subyek Penelitian...............................................................................6
C. Rancangan Penelitian.........................................................................6

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN...........................8

A. Deskripsi Penelitian...........................................................................8
B. Analisis Penelitian.............................................................................8
C. Pembahasan........................................................................................9

BAB V PENUTUP........................................................................................10

A. Kesimpulan........................................................................................10
B. Saran..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Guru adalah orang yang bertanggung jawab dalam mencerdaskan kehidupan anak didik.
Pribadi susila yang cakap adalah yang diharapkan ada pada diri setiap anak didik. Tidak ada
seorang gurupun yang mengharapkan anak didiknya menjadi sampah masyarakat. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses belajar agar
siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan
dirinya dan masyarakat.

Kenyataan dalam dunia pendidikan banyak sekali permasalahan dalam proses


pembelajaran yang dihadapi guru, antara lain kurangnya perhatian anak menerima
pembelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal ini dikarenakan metode yang digunakan
sebagian besar hanya metode ceramah saja, tanpa menggunakan alat peraga dan tidak
melibatkan siswa, sehingga siswa merasa bosan. Hal ini menyebabkan perolehan hasil belajar
yang kurang baik bagi siswa.

Demikian pula halnya dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN
060877, yang kurang memahami materi pembelajaran IPA. Hal ini terbukti melalui perolehan
nilai dalam melakukan tes yang diberikan guru. Hanya 50% saja dari siswa menguasai materi
IPA yang disampaikan.

Untuk itu, peniliti merasa perlu diadakan pembenahan dalam penyampaian materi pada
proses pembelajaran. Dengan melihat pentingnya pembenahan penyampaian/penyajian pada
mata pelajaran ini, maka penulis mengadakan penelitian terhadap mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based
learning atau pembelajaran berbasis masalah. Dengan pendekatan ini peneliti ingin
mengetahui keberhasilan yang akan dicapai dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap
materi yang disampaikan.

1
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah:
“Apakah dengan menerapkan pendekatan Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil
belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN 060877”.

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa kelas V SDN 060877
dengan menerapkan pendekatan Problem Based Learning.

2
BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Pendekatan Problem Based Learning

Pembelajaran berbasis masalah atau problem based learning merupakan sebuah


pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang
peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah,
peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).

Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai


mempelajari suatu subyek. PBL menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis,
serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber
pembelajaran.

Sehingga dapat diartikan bahwa PBL adalah proses pembelajaran yang titik awal
pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa
dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah
mereka punyai sebelumnya (prior knowledge) sehingga dari prior knowledge ini akan
terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil
merupakan poin utama dalam penerapan PBL. PBL merupakan satu proses pembelajaran di
mana masalah merupakan pemandu utama ke arah pembelajaran tersebut. Dengan demikian,
masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar anak didik dapat belajar sesuatu yang dapat
menyokong keilmuannya.

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah dapat
digambarkan berikut ini :

 Guru Sebagai Pelatih

 Peserta Didik Sebagai Problem Solver

 Masalah Sebagai Awal Tantangan Dan Motivasi

 Asking about thinking(bertanya tentang pemikiran)


 Memonitor pembelajaran
 Probing (menantang peserta didik untuk berfikir)

3
 Menjaga agar peserta didik terlibat
 Mengatur dinamika kelompok
 Menjaga berlangsungnya proses.
 Peserta yang aktif
 Terlibat langsung dalam pembelajaran
 Membangun pembelajaran
 Menarik untuk dipecahkan
 Menyediakan kebutuhan yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dipelajari.

B. Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning

Fase 1: Mengorientasikan Siswa pada Masalah

Pembelajaran dimulai dengan menjelaskan tujuan pembelajaran dan aktivitas-aktivitas


yang akan dilakukan. Dalam penggunaaan PBL, tahapan ini sangat penting dimana guru
harus menjelaskan dengan rinci apa yang harus dilakukan oleh siswa. Serta dijelaskan
bagaiman guru akan mengevaluasi proses pembelajaran. Ada empat hal yang perlu dilakukan
dalam proses ini, yaitu sebagai berikut:

1. Tujuan utama pengajaran tidak untuk mempelajari sejumlah besar informasi baru,
tetapi lebih kapada belajar bagaimana menyelidiki masalah-masalah penting dan
bagaimana menjadi siswa yang mandiri.
2. Permasalahan dan pertanyaan yang diselidiki tidak mempunyai jawaban mutlak
“benar” sebuah masalah yang rumit atau kompleks mempunyai banyak penyelesaian
dan sering kali bertentangan.
3. Selama tahap peyelidikan, siswa didorong untuk mengajukan pertanyaan dan mencari
informasi.
4. Selama tahap analisis dan penjelasan, siswa akan didorong untuk menyatakan ide-
idenya secara terbuka dan penuh kebebasan.

Fase 2 : Mengorganisasikan Siswa Untuk Belajar

Di samping mengembangkan keterampilan memecahkan masalah, pembelajaran PBL


juga mendorong siswa belajar berkolaborasi. Pemecahan suatu masalah sangat membutuhkan
kerja sama dan sharing antar anggota. Oleh sebab itu, guru dapat memulai kegiatan

4
pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok siswa diman masing-masing
kelompok akan memilih dan memecahkan maslah yang berbeda.

Fase 3 : Membantu Penyelidikan Mandiri Dan Kelompok

Penyelidikan adalah inti dari PBL. Meskipun setiap situasi permasalahan memerlukan
teknik penyelidikan yang berbeda, namun pada umumnya tentu melibatkan karakter yang
identik, yakni pengumpulan data dan eksperimen, berhipotesis dan penjelasan, dan
memberikan pemecahan. Pengumpulan data dan eksperimentasi merupakan aspek yang
sangat penting. Pada tahap ini, guru harus mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan
melaksanakan eksperimen (mental maupun aktual) sampai mereka betul-betul memahami
dimensi situasi permasalahan. Tujuannya adalah agar peserta didik mengumpulkan cukup
informasi untuk menciptakkan dan membangun ide mereka sendiri.

Fase 4 : Mengembangkan Dan Menyajikan Artefak (Hasil Karya) Dan Mempamerkannya

Tahap peyelidikan diikut dengan menciptakan artefak (hasil karya) dan pameran.
Artefak lebih dari sekedar laporan tertulis, namun bias suatu video tape (menunjukan situasi
masalah dan pemecahan yang usulkan), model (perwujudan secara fisik dari situasi masalah
dan pemecahannya ), program computer dan sajian multimedia. Tentunya kecanggihan
artefak sangat dipengaruhi tingkat berfikir siswa. Langkah selanjutnya adalah mempamerkan
hasil karyanya dan guru berperan sebagai organisator pameran. Akan lebih baik jika dalam
pameran ini melibatkan siswa lainnya, guru-guru, orangtua, dan lainnya yang dapat menjadi
“penilai” atau memberikan umpan balik.

Fase 5 : Analisis Dan Evaluasi Proses Pemecahan Masalah

Fase ini dimaksudkan untuk membantu siswa menganalisis dan mengevaluasi proses
mereka sendiri danketerampilan penyelidikan dan intelektual yang mereka gunakan. Selama
fase ini guru meminta siswa untuk merekontruksiskan pemikiran dan aktivitas yang telah
dilakukan selama proses kegiatan belajarnya.

5
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Sebagaimana yang tercantum dalam pembahasan-pembahasan sebelumnya dalam


penelitian ini, yaitu meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa tentang
perubahan sifat benda melalui penerapan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
problem based learning di kelas V SDN 060877 di Jl. Ibrahim Umar, Kota Medan, Provinsi
Sumatera Utara, Indonesia. . Penelitian ini dilakukan selama sehari yaitu pada tanggal 23
Oktober 2019.

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian tindakan (action research) ini adalah siswa kelas V SDN 060877.
Sedangkan objek penelitian ini adalah tindakan sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Siswa pada Materi Perubahan Sifat Benda Melalui Pendekatan Problem Based Learning.

C. Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan beberapa tahap pelaksanaan tindakan yang disusun secara
sistematis, dengan tujuan agar penelitian ini lebih terarah dan dapat dilaksanakan sesuai
dengan prosedur sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan (Planning)

Kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan ini adalah membuat RPP pembelajaran
dalam bentuk karakteristik pendekatan problem based learning.

2. Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Pada tahap pelaksanaan tindakan ini, kegiatan yang dilakukan adalah meminta izin
kepada pihak sekolah untuk melakukan mini riset, kemudian mengembangkan dan
melaksanakan materi ajar tentang perubahan sifat benda dalam bentuk Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) dengan pendekatan problem based learning, memberi kesempatan pada
siswa untuk bertanya dan berinteraksi serta melakukan diskusi dan praktek pengamatan

6
langsung terhadap perubahan sifat benda untuk memahami pelajaran tersebut, kemudian
memberikan tes untuk melihat hasil belajar siswa dalam memahami pelajaran.

3. Pengamatan

Pada tahap pengamatan ini pula, pengamat mengamati proses tindakan pembelajaran.

4. Refleksi dan Evaluasi

Dalam tahap refleksi dan evaluasi ini yang dilakukan peneliti adalah menemukan
perubahan yang mengarah pada peningkatan proses pembelajaran (tindakan dan hasil belajar
siswa setelah pelaksanaan tindakan), serta menganalisis dan memperbaiki hal-hal yag terjadi
pada tindakan.

D. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian tindakan ini, alat pengumpulan data yang digunakan penulis ialah:

1. Tes

Tes diberikan untuk mengetahui atau mendapatkan data tentang hasil belajar siswa. Tes
yang diberikan berupa soal yang berkaitan dengan perubahan sifat benda. Tes ini mengukur
tingkat kemampuan siswa dalam memahami konsep materi IPA yang disampaikan dan
menggunakan pendekatan problem based learning.

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengamati kegiatan di kelas selama kegiatan pembelajaran.


Observasi dimaksudkan untuk mengetahui kesesuaian tindakan dengan rencana yang telah
disusun dan untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan tindakan dapat menghasilkan
perubahan yang sesuai dengan yang dikehendaki.

7
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Pada pertemuan awal siswa diberikan pretest sebelum diberikan tindakan, untuk
mengetahui hasil belajar awal siswa pada materi perubahan sifat benda. Hasil pretes siswa,
diperoleh simpulan bahwa siswa banyak yang tidak dapat menyelesaikan soal-soal karena
belum memahami benda dan sifatnya.

Hasil jawaban siswa terhadap Tes Awal (pretest)

Berdasarkan pretest yang telah dilakukan dapat dilihat bahwa tingkat pemahaman siswa
terhadap materi perubahan sifat benda. Hasil belajar siswa dalam menyelesaikan soal-soal
yang diberikan pada pretest dapat dilihat dari keberhasilan siswa dalam menyelesaikan setiap
soal masih rendah. Hal ini dibuktikan dari banyaknya kesalahan siswa dalam menafsirkan
benda dan sifatnya.

Oleh sebab itu, peneliti melaksanakan perbaikan pengajaran. Dalam hal ini peneliti yang
bertindak sebagai guru menjelaskan materi Perubahan Sifat Benda secara sistematis dengan
menggunakan pendekatan problem based learning agar dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam memahami Perubahan Sifat Benda.

Hasil jawaban siswa terhadap Postest

Sejalan dilakukannya pembelajaran IPA yang telah disampaikan oleh peneliti yang
berperan sebagai guru, ternyata pemahaman siswa terhadap materi Perubahan Sifat Benda
meningkat. Sebagian besar siswa lulus dalam tes.

Dengan demikian penggunaan pendekatan problem based learning dapat dinyatakan


bahwa hasil belajar atau pemahaman siswa meningkat dalam materi Perubahan Sifat Benda.

B. Analisis Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, dan setelah dilakukan analisis maka
dapat dilihat bahwa penggunaan pendekatan problem based learning dapat meningkatkan

8
kreativitas siswa dan hasil belajar dan pemahaman siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan
Alam pada materi Perubahan Sifat Benda di kelas V SDN 060877.

C. Pembahasan

Melalui pendekatan problem based learning dalam memahami materi perubahan sifat
benda, hasil belajar dan pemahaman siswa sudah mengalami peningkatan dan terlaksana
dengan baik dan optimal walaupun dalam pelaksanaannya ada sebagian kecil siswa yang
ribut dan bermain ketika proses belajar mengajar yang berlangsung. Hasil penelitian, pada
saat pretest sebelum diberikan tindakan sebagian besar siswa kurang memahami materi
perubahan sifat benda. Dan setelah diberikan tindakan yaitu dengan membelajarkan IPA pada
materi perubahan sifat benda dengan menggunakan pendekatan problem based learning
pemahaman siswa tentang materi tersebut jauh lebih meningkat. Hal ini dikarenakan pada
proses pembelajarannya siswa dihadapkan langsung dengan materi berdasarkan suatu
permasalahan. Yang dimana siswa antusias dan partisipasif serta mengembangkan
kreativitasnya dalam belajar.

Pembelajaran ini bertujuan untuk mengetahui bahwa pendekatan problem based learning
dapat meminimalkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan siswa dan mengatasi kesulitan
kesulitan siswa serta yang utama dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam
menyelesaikan soal tentang perubahan sifat benda pada pelajaran ilmu pengetahuan alam.

9
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan dalam BAB IV dapat diambil simpulan
bahwa:

Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan problem based learning dapat


meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa pada pelajaran IPA materi perubahan sifat
benda di kelas V SDN 060877. Hal ini dapat dilihat dari perbandingan hasil pretest dengan
hasil postest. Maka dapat disimpulkan bahwa sebelum dilakukan tindakan, hasil belajar atau
pemahaman siswa tentang materi masih rendah, setelah diadakan tindakan siswa sudah
mengalami peningkatan dan sudah paham dalam mengikuti materi yang disampaikan.

B. Saran

Berdasarkan simpulan dari penelitian ini, peneliti menyarankan:

1. Bagi guru yang menerapkan pembelajaran problem based learning hendaknya lebih
teliti dalam mengemas materi pembelajaran semenarik mungkin, sehingga siswa
tertarik dan aktif dalam kegiatan pembelajaran.
2. Perlu diadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui pendekatan pembelajaran
lainnya yang dapat digunakan untuk lebih mempermudah pemahaman pada materi
pembelajaran IPA yang lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al Rasyidin dan Wahyuddin Nur Nasution (2011), Teori Belajar Dan Pembelajaran, Medan:
Perdana Publishing.

Djamarah, Syaiful bahri (2002), Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Materi Pelatihan Guru Implementasi


Kurikulum 2013 Tahun 2014, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan.

Mansur, dkk (1981), Metodologi Penelitian, Jakarta: Forum.

Suciatai, dkk (2007), Belajar dan Pembelajaran 2, Jakarta: Universitas Terbuka, Cetakan Ke-
17.

Syamsuddin Makmun Abin (2006), Psikologi Kependidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya.

http://contohmakalah28.blogspot.com/2017/03/contoh-hasil-mini-riset-pbl-ivo.html?m=1

11

Anda mungkin juga menyukai