“STUDI KASUS”
Kelas C4/Kelompok 2
Disusun Oleh :
RS. SETIA BUDI adalah rumah sakit swasta dengan kepemilikan Yayasan. Yayasan
tersebut memiliki beberapa usaha yang dikelola, salah satunya RS.SETIA BUDI tersebut. RS.
SETIA BUDI melakukan sistem pembelanjaan obat bersifat jangka pendek dan karena
merupakan rumah sakit yang baru berkembang maka rumah sakit ini lebih mengandalkan
pada dokter dan dokter spesialis tidak tetap. Oleh karena sistem pembelanjaan jangka pendek
maka sistem pengadaan dilakukan menyesuaikan dengan anggaran yang dimiliki oleh rumah
sakit.
RS. SETIA BUDI berencana akan melakukan perencanaan dan pengadaan yang lebih
efektif daripada tahun sebelumnya agar rumah sakit bisa lebih cepat berkembang dengan
kondisi keuangan yang sehat. Berdasarkan hasil evaluasi audit internal dan external yang
dilakukan pada tgl 3 Januari 2019, ternyata didapatkan hasil sebagai berikut:
No. Jenis penilaian Hasil pemeriksaan
1 Sisa obat rusak atau kadaluwarsa 39,78%
2 Stok mati barang 43,81%
3 ITOR 5,77 x
4 Tingkat ketersediaan obat 11,20 bulan
5 Kesesuaian dengan Formularium 73,11%
6 Resep yang tidak terlayani 17,84%
7 Jumlah item obat tiap lembar resep 3,78
8 Kesesuaian obat dengan DOEN 70,03%
9 Kecocokan dengan kartu stok 41,22%
10 Jumlah resep obat generik 60,15%
11 Pelabelan obat 91,12%
12 Kesesuaian perencanaan dengan kenyataan 70,72%
13 Persentase alokasi dana 6,51%
Hasil evaluasi tentang penerapan formularium di RS. SETIA BUDI berdasarkan hasil
pemetaan audit Komite Farmasi dan Terapi (KFT) yang dilakukan pada akhir 2018 ternyata
didapatkan hasil:
No. Indikator Hasil
1 Σ Zat aktif 513
2 Σ Nama dagang 1002
3 Σ Ketersediaan obat generik 17
4 Σ Ketersediaan obat non generik 83
5 Σ Obat essensial 71
6 Σ Obat non essensial 29
7 Σ Obat dengan literature primer 28
8 Σ Obat tanpa literature primer 72
9 Σ Obat nama dagang generik 48
10 Σ Obat nama dagang non generik 52
11 Σ Obat sediaan tunggal 67
12 ΣObat sediaan kombinasi 33
Pertanyaan:
1. Jelaskan permasalahan dan solusi yang akan anda lakukan sebagai apoteker RS SETIA
BUDI untuk membenahi kondisi Instalasi Farmasi RS?
2. Bagaimanakah kondisi pelaksanaan Formularium di RS? Jelaskan solusi yang akan anda
berikan kepada RS. SETIA BUDI!
3. Jelaskan hubungan antara pelaksanaan Formularium RS dengan pengelolaan perbekalan
farmasi bedasarkan data diatas!
4. Bagaimanakah cara melakukan proses pengelolaan perbekalan farmasi di RS SEHAT
berikutnya agar lebih baik! Berikan penjelasan dengan metode-metode efektif pada tiap
tahap pengelolaan!
4. Pembahasan
5. Kesimpulan
6. Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN
STUDI KASUS ASMA
Riwayat penyakit
Margaret, seorang ibu separuh baya dengan umur 52 tahun, memiliki TD 165 cm, BB 53 kg.
datang ke unit gawat darurat diantar oleh putranya dengan keluhan sesak napas, mengi,
hidung mampet dan batuk produktif yang bertambah berat pada malam hari. terutama pada
saat udara semakin dingin. Selain itu ia mengeluh memiliki sakit kepala berat akhir akhir ini
sehingga ia mengkonsumsi aspirin 3 x sehari untuk mengurangi sakitnya. Ia juga merasakan
lemas dan tidak bisa tidur dimalam hari.
Riwayat pengobatan
Obat yang digunakan Ny.M selama ini adalah asetaminofen 500 mg, bila mengalami
sakit kepala dan diresepkan dexamethason 0.5 mg tablet dan Butasal® (masing-masing 3 X
sehari) sejak frekuensi sesak nafasnya meningkat. Kombinasi terapi anti asma ini mulai
dikonsumsi sejak 4 bulan yang lalu hingga saat ini. Sebelumnya, Ny. M sejak kecil
didiagnosa mengidap asma dan saat remaja bila serangan sesak nafas menyerang, Ny.M
mengkonsumsi aminofilin tablet dengan dosis dan frekuensi sesuai. Ny M memiliki alegi
terhadap telur dan antibiotik gol penicillin..
DATA DASAR
Jenis kelamin : wanita
Agama : islam
Alamat : jalan mawar no 56 yogyakarta
Masuk RS : 21 juni 2014
Anamnesis
Autoanamnesis dengan penderita di bangsal mawar RSUD sleman pada tanggal 21 juni 2014
pukul 13.00 WIB
Hasil pemeriksaan
Pemeriksaan Tanggal 21 jun Tanggal 23 jun
TB/BB 150 cm/ 48 kg 150 cm/ 48 kg
N 90 85
T 37˚C 37˚C
RR 35 x/mnt 30 x/mnt
TD 155/ 110 mmHg 150/95 mm Hg
FeV1 65 % 88%
SaO2 90% 92%
GDS 150 145
Kol total 143 145
Hb 11,5 g/dl 11,6 g/dl
Kultur bakteri + +
As urat 7,2 7
leukosit 17.000 16.500
Pengobatan yang diperoleh di bangsal
Obat Hari ke 1 Hari ke 2 Hari ke 3
O2 2 L/m kanul ˅ ˅
Infus RL ˅ ˅
Aminophilin 1 ampul/500 ml RL ˅ ˅
Salbutamol 3 x 2 mg ˅ ˅
Dexamethason 3 x 1 tab ˅ ˅
Captopril 3 x 12,5 mg ˅ ˅
Parasetamol 3 x 1 prn ˅ ˅
Antacid 3 x 1 tab ˅ ˅
Cefotaxime inj 1 gram 2 x 1 ˅ ˅
Combivent 3 x 1 2 puff ˅ ˅
Penyelesaian kasus:
1. Informasi tentang penyakit asma Ny M, sebagai berikut:
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny Margaret
Jenis kelamin : Wanita
Umur : 52 tahun
TB : 165 cm
BB : 53 kg
Agama : Islam
Alamat : Jalan mawar no 56 yogyakarta
Tgl MRS : 21 Juni 2014
Tgl KRS :-
SUBYEKTIF
Keluhan utama: Sesak nafas, mengi, batuk.
Riwayat penyakit: Keluhan sesak napas, mengi, hidung mampet dan batuk produktif
yang bertambah berat pada malam hari. terutama pada saat udara semakin dingin. Selain
itu ia mengeluh memiliki sakit kepala berat akhir-akhir ini, sehingga ia mengkonsumsi
aspirin 3 x sehari untuk mengurangi sakitnya. Ia juga merasakan lemas dan tidak bisa tidur
dimalam hari.
Riwayat pengobatan: Obat yang digunakan selama ini adalah Asetaminofen 500 mg,
bila mengalami sakit kepala dan diresepkan Dexamethason 0.5 mg tablet dan Butasal®
(masing-masing 3 X sehari) sejak frekuensi sesak nafasnya meningkat. Kombinasi terapi
anti asma ini mulai dikonsumsi sejak 4 bulan yang lalu hingga saat ini. Sebelumnya, Ny. M
sejak kecil didiagnosa mengidap asma dan saat remaja bila serangan sesak nafas
menyerang, ia mengkonsumsi Aminofilin tablet dengan dosis dan frekuensi sesuai.
Riwayat alergi: Alegi terhadap telur dan antibiotik gol penicillin.
Riwayat penyakit sekarang: Sering sakit kepala berat akibat bisnis rumah makannya
yang bangkrut semenjak 2 bulan terakhir yang diobati dengan Aspirin. Apabila ia
merasakan stres berat maka sesak napasnya sering menyerang namun akan berhenti setelah
mengkonsumsi Aminophilin. Jika bepergian ia menggunakan Ventolin inhaler 2 puff jika
mengalami serangan mendadak.
Riwayat penyakit dahulu:
o Riwayat dirawat di RS (+) tahun 2008 karena sesak. Penderita dirawat
kurang lebih 1 minggu, pulang dengan keadaan membaik.
o Riwayat dirawat di RS (+) tahun 2011 karena sesak. Penderita dirawat
kurang lebih 1 minggu, pulang dengan keadaan membaik.
o Riwayat Hipertensi yang ter kontrol teratur dengan Kaptopril.
o Pegel linu yang diobati dengan Reumasal.
o Riwayat Diabetes Melitus disangkal.
Riwayat sosial ekonomi:Penderita hidup bersama suami dan Memiliki 2 orang anak
yang sudah mandiri. Ia sedang mengalami kesulitan keuangan akibat usahanya yang
sedang mengalami kebangkrutan dan hutang yang menumpuk. Ia juga sering bepergian
karena usahanya tersebut hingga sering merasa kelelahan. Ny M masih mengkonsumsi pil
KB sebagai alat kontrasepsinya walaupun ia sudah masuk masa pre menapouse. Ia
menggunakan obat KB andalan.
OBYEKTIF
5 Dexamethason Dexametha Meredakan 3 x 1 tab Oral Menurunkan efektivitas Nafsu makan Peradangan
son peradangan dan dexamethason jika meningkat, berat dan alergi pada
reaksi alergi berupa digunakan dengan badan bertambah, asma teratasi.
gatal-gatal di kulit, phenytoin, rifampicin, perubahan siklus
dermatitis, asma barbiturat, menstruasi,
bronkhial, dan carbamazepine, atau gangguan tidur,
sebagainya. ephedrine. Menurunkan pusing, sakit
kadar praziquantel di kepala
dalam darah.
Meningkatkan risiko
terjadinya ES jika
digunakan dengan
erythromycin, ketoconaz
oleatau ritonavir.
Meningkatkan risiko
terjadinya penurunan
kadar kalium
(hipokalemia) jika
digunakan bersama obat
golongan diuretik.
Meningkatkan risiko
terjadinya perdarahan
jika digunakan
bersama warfarin.
Meningkatkan risiko
terjadinya perdarahan
saluran cerna jika
digunakan
bersama aspirin.
6 Captopril Captopril Menangani tekanan 3 x 12,5 mg Oral Meningkatkan risiko Batuk kering, Menurunkan
darah tinggi menurunya fungsi ginjal kehilangan indra tekanan darah
(hipertensi) jika captopril digunakan perasa, kehilangan
bersama dengan obat nafsu makan,
antiinflamasi nonsteroid pusing, kantuk,
(NSAID). Meningkatkan sakit kepala,
risiko terjadinya gangguan tidur
hipotensi (tekanan darah (insomnia).
rendah), jika digunakan
bersama obat golongan
diuretik. Meningkatkan
risiko hiperkalemia jika
digunakan bersama obat
golongan diuretik hemat
kalium dan suplemen
kalium.Meningkatkan
risiko terjadinya efek
samping jika digunakan
bersama obat golongan
ACE inhibitors
lain, angiotensin II
receptor blockers (ARB).
7 Parasetamol Parasetamo Meredakan dan 3 x 1 prn Oral Meningkatkan risiko Muncul ruam kulit Mengatasi
l meringankan rasa perdarahan, jika yang terasa gatal, sakit kepala
sakit pada sakit digunakan bersamaan sakit tenggorokan,
kepala,demam dan dengan warfarin. sariawan, nyeri
nyeri. Menurunkan efek punggung, tubuh
paracetamol, jika terasa lemah.
dengan carbamazepine, p
henytoin, phenobarbital,
cholestyramine, imatinib.
Meningkatkan ESO
busulfan.Meningkatkan
kemungkinan munculnya
ES PCT, jika digunakan
dengan metoclopramide,
domperidone,
atau probenecid.
8 Antacid Alumunium Penetral asam 3 x 1 tab Oral Mengganggu penyerapan Diare, konstipasi, Mencegah
Hydroxide, lambung tetrasiklin, perut kembung iritasi pada
Magnesium penisilin, sulfanomida, lambung
Hydroxide digoxin, indometacin,
naproxen,
phenylbutazone,
quinidine, dan vitamin.
Meningkatkan
penyerapan vitamin C.
9 Cefotaxime inj Cefotaxime Antibiotik 1 gram 2 x 1 Inj iv Peningkatan risiko Diare, nyeri atau Mengatasi
nefrotoksisitas, bila bengkak pada area infeksi bakteri
digunakan dengan yang disuntik,
Aminoglikosida. mual dan muntah
Peningkatan efektivitas
serum, bila digunakan
dengan Probenesid.
10 Combivent Ipatropium Perawatan 3 x 1 2 puff Inhaler Peningkatan risiko Sakit kepala, Mengatasi
bromide penyumbatan terjadinya hipokalemia, iritasi asma, hidung
dan hidung, radang jika digunakan tenggorokan, mampet
Salbutamol selaput lendir dengan digoxin dan obat batuk, mulut
sulphate dan bronkospasme diuretik. Penurunan kering, sembelit,
efektivitas Combivent, diare, muntah,
jika digunakan mual, pusing.
bersama obat
penghambat
beta.Peningkatan ES
kardiovaskular, jika
digunakan bersama
halotan,
trichloroethylene, dan
enflurane. Peningkatan
efektivitas Combivent,
jika digunakan
dengan obat golongan
agonis beta, obat turunan
xanthine, serta obat
antikolinergik sistemik.
2. Analisis terapi, apakah drp yang terjadi?
ASSESMENT
PLAN
DRP Plan
Captopril memilikin ESO yaitu batuk kering Terapi diganti dengan antihipertensi golongan ARB yaitu Valsartan 80 mg 1 x sehari
Terapi antibiotik Cefotaxim injeksi tidak efektif, karena Terapi diganti dengan antibiotik golongan makrolida yaitu Azitromisin injeksi 500
data lab kultur bakteri tgl 23 juni 2014 masih mg 1 x sehari
menunjukkan hasil positif (+)
Kadar asam urat pasien tidak normal, tetapi belum Diberikan terapi obat untuk menurunkan kadar asam urat yaitu Probenecid 250 mg
diberikan terapi obat. 2 x sehari
Duplikasi obat yaitu combivent (ipratropium bromid + Digunakan salah satu saja yaitu combivent, karena combivent mengandung
salbutamol) dan salbutamol tablet ipratropium bromid sebagai agen antimuskarinik
MONITORING
1. Monitoring terjadinya sesak napas
2. Monitoring tekanan darah
3. Monitoring saturasi oksigen, kadar asam urat, dan leukosit
4. Monitoring fungsi ginjal
5. Monitoring keberhasilan terapi
4. Isilah form penelusuran Riwayat penggunaan obat dan form rekonsiliasi pada pasien dari rumah ke bangsal diatas.
Tanggal wawancara: 21/06/2014 Jam wawancara: 13.00 WIB Dikirim ke farmasi tanggal: 21/06/2014 Jam: 13.00 WIB
Pasien menggunakan obat sebelum admisi: √ Ya, Menggunakan obat sebelum admisi: - Tidak
Alergi obat: Manifestasi alergi: Dampak*)
1. Antibiotik gol penicillin Alergi telur dan udara dingin terutama pada __ Ringan
malam hari √ Sedang
__ Berat
Rekonsiliasi obat saat admisi
Daftar obat dibawah ini meliputi obat resep dan non resep yang digunakan sebulan terakhir dan masih dipakai pada saat masuk rumah sakit. Instruksi obat baru ditulis
direncana perawatan/daftar obat.
Review kembali saat pasien akan pulang
Obat Obat Diteruskan
Jenis Obat
Pemberian Digunakan Saat Ketika Keluar Catatan
Nama Waktu
N0 Dirawat RS
Dagang/Generik/ Pemberian
. DOSIS FREKWENSI CARA YA TIDAK YA TIDAK
Herbal/Fitofarma Terakhir
(mg,ml,m PEMBERIA
ka
cg,unit) N
1. Acetaminophen 500 mg Jika sakit kepala Per oral Sebelum √ √
masuk RS
2. Dexamethason 0,5 mg 3x1 Per oral Sebelum √ √
masuk RS
3. Butasal® 4 mg 3x1 Per oral Sebelum √ √ Butasal mengandung salbutamol 4
masuk RS mg, pada saat perawatan diganti
dengan obat generik salbutamol
4. Aminofilin 250 mg 1 tablet jika Per oral Sebelum √ √ Aminofilin tablet pada saat perawatan
sesak akibat masuk RS diganti dalam bentuk injeksi
stress
5. Aspirin 500 mg 3 x 1jika sakit Per oral Sebelum √ √
kepala masuk RS
6. Ventolin inhaler 100 mcg 2 puff jika Inhaler Sebelum √ √
berpergian masuk RS
mengalami
serangan sesak
mendadak
7. Andalan Levonog 1x1 Per oral Sebelum √ √
estrel masuk RS
0,15 mg
dan
ethinylest
radiol
0,03 mg
8. Captopril 12,5 mg 3x1 Per oral Sebelum √ √
masuk RS
Rekonsiliasi obat saat admisi
Dibawah ini merupakan obat yang dipakai pada saat perawatan di bangsal.
No Jenis Obat Pemberian Waktu Obat Obat Diteruskan Catatan
Nama Pemberian Digunakan Saat Ketika Keluar
Dagang/Generik/ Dirawat RS
Herbal/Fitofarma DOSIS FREKWENSI CARA Terakhir LANJ HENTI YA TIDAK
ka (mg,ml,m PEMBERIA UT
cg,unit) N
1. O2 2L 2 L/menit kanul Kanula Hari ke-2 di √ √
hidung bangsal
2. Infus RL 100 ml Laju pemberian Injeksi iv Hari ke-2 di √ √
umumnya 20 bangsal
tetes per menit.
3. Aminophilin 1 ampul Diberikan Injeksi iv Hari ke-2 di √ √
500 selama 20-30 bangsal
ml/RL menit
4. Salbutamol 2 mg 3x1 Per oral Hari ke-2 di √ √ Duplikasi obat dengan combivent
bangsal karena combivent juga mengandung
salbutamol
5. Captopril 12,5 mg 3x1 Per oral Hari ke-2 di √ √ Terdapat ESO berupa batuk kering,
bangsal rekomendasi penggunaan valsartan
6. Parasetamol 500 mg 3 x 1 jika sakit Per oral Hari ke-2 di √ √
kepala bangsal
7. Antacid Alumuni 3 x 1 sebelum Per oral Hari ke-2 di √ √
um makan dan bangsal
hydroxid dijeda dengan
e 200 mg obat lain 2 jam
dan
Magnesiu
m
hydroxid
e 200 mg
8. Cefotaxime 1 gram 2x1 Injeksi iv Hari ke-2 di √ √ Penggunaan cefotaxim tidak efektif
bangsal karena data lab menunjukkan kultur
bakterinya masih +, rekomendasi
penggunaan azitromisin
9. Combivent 1 unit 3 x 1 2 puff Inhaler Hari ke-2 di √ √
dose vial bangsal
Nama Perawat :Nur Laili, S.Kep., Ns Tanda tangan: √ Tanggal: 21/06/2014 Jam: 13.10
Nama Dokter :dr. Violita Munawaroh Tanda tangan: √ Tanggal: 21/06/2014 Jam: 13.10
Diketahui oleh farmasi,
Nama : apt. Viya Amalia, S.Farm Tanda tangan: √ Tanggal: 21/06/2014 Jam: 13.10
*Beri tanda √ sesuai pilihan
5. Peragakan pada saat wawancara dengan keluarga pasien/ pasien saat mengisi form/lembar penelusuran Riwayat pengobatan pasien
dan rekonsiliasi di RS
Apoteker : Selamat pagi Ibu, perkenalkan saya Viya Apoteker di Rumah Sakit ini ingin melakukan penulurusan riwayat
penggunaan obat atas nama pasien Margaret. Bolehkah saya meminta waktunya sebentar Bu?
Keluarga Pasien : Iya boleh Bu.
Apoteker : Apakah Ibu keluarga dari Ibu Margaret?
Keluarga Pasien : Iya Bu, saya adiknya.
Apoteker : Dengan Ibu siapa ya?
Keluarga Pasien : Saya Violita.
Apoteker : Baik Bu. Boleh disebutkan Bu nama dan tanggal lahir pasien?
Keluarga Pasien : Kakak saya namanya Margaret, lahir tanggal 21 Maret 1962.
Apoteker : Baik Bu. Kemudian apakah Ibu Margaret mempunyai riwayat alergi?
Keluarga Pasien : Kakak saya punya alergi obat, kata dokter antibiotik golongan penicillin. Kalau makanan kakak saya alergi telur, dia
juga alergi udara dingin saat malam hari.
Apoteker : Biasanya kalau timbul alergi Ibu Margaret mengalami apa?
Keluarga Pasien : Itu bu biasanya sesak napas, batuk-batuk juga.
Apoteker : Biasanya alerginya berapa lama Bu?
Keluarga Pasien : Enggak lama si bu, paling beberapa menit saja.
Apoteker : Baik Bu, saya catat dulu ya.
Keluarga Pasien : Iya Bu.
Apoteker : Kemudian Ibu Margaret dalam sebulan terakhir permah mengkonsumsi obat-obat apa saja?
Keluarga Pasien : Lumayan banyak si Bu. Dia sampai sekarang minum pil KB. Terus dia juga pernah minum asetaminofen,
dexamethasone, Butasal®, aminofilin, aspirin, ventolin inhaler, captopril. Itu obat-obatnya kalau tidak salah buat sakit
kepala, asma, sama hipertensi.
Apoteker : Baik Bu. Kalau aturan pakainya Ibu tahu tidak?
Keluarga Pasien : Kalau itu saya kurang tau Bu.
Apoteker : Oh nggih Bu. Ibu Margaret minumnya teratur tidak Bu?
Keluarga Pasien : Kalau setau saya teratur dan sesuai anjuran dari dokter.
Apoteker : Baik Bu. Kemudian apakah Ibu Margaret pernah mengkonsumsi suplemen/multivitamin/obat tradisional?
Keluarga Pasien : Setau saya tidak pernah.
Apoteker : Baik Bu. Apakah Ibu membawa obat yang biasa dikonsumsi Ibu Margaret?
Keluarga Pasien : Iya Bu saya ada beberapa yang saya bawa.
Apoteker : Baik Bu. Boleh saya ambil obatnya untuk nantinya dikonsultasikan dengan dokter?
Keluarga Pasien : Ini Bu obatnya.
Apoteker : Baik Bu. Untuk sementara Ibu Margaret mengkonsumsi obat-obat yang diberikan di RS ya.
Keluarga Pasien : Iya Bu.
Apoteker : kemduian sebagai bukti jika saya sudah melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat dan rekonsiliasi, bolehkah saya
minta tanda tangan Ibu selaku keluarga pasien?
Keluarga Pasien : Iya Bu. (kelurga pasien menandatangani form rekonsiliasi obat)
Apoteker : Baik Bu terimakasih atas waktunya. Semoga Ibu Margaret lekas sembuh. Mari Bu, selamat pagi.
DAFTAR PUSTAKA
Global Initiative for Asthma. 2006. Global Strategy for Asthma Managrment and Prevention.
Global Initiative for Asthma. 2009. Global Strategy for Asthma Managrment and Prevention.
Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, Edisi 11. Jakarta: EGC.
Khoman, Paul Alwin. 2010. Profil Penderita Asma Pada Poli Asma Di Bagian Paru Rsup Haji Adam Malik Medan.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/23277/4/Chapter%20II.pdf. Diakses tanggal 21 Februari 2021.
Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: EGC; 2011; 233.
Smeltzer, Suzanne C dan Brenda G. Bare. 2006. Buku Ajar Medikal-Bedah. Edisi 8. Volume 1. Jakarta: EGC.
Sundaru H, Sukamto. 2006. Asma Bronkial. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakulas Kedokteran Universitas Indonesia.