Ting/Jur : III/PAK
I. PENDAHULUAN
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang profesi keguruan PAK berdasarkan
teladan Yesus Sang Guru. Dimana kita pahami bahwa profesi adalah suatu keahlian
seseorang dalam bidang tertentu, disini kita akan membahas seorang guru pendidikan agama
kristen. Untuk melihat secara luas mari kita bahas secara bersama-sama.
II. PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Profesi Keguruan
Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris yaitu “Proffesio” yang
mempunyai dua arti yaitu janji atau ikar dan pekerjaan. Dalam bahasa Latin “profecus” yang
artinya mengakui, adanya pengakuan menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu
pekerjaan Profesi dalam arti luas adalah kegiatan “apa saja” dan “ siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan keahlian tertentu. Profesi dalam arti sempit
adalah kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu sekaligus dituntut dari
padanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesi merupakan pekerjaan, keahlian tertentu yang mendapat pengakuan bagian dari
pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi, karena profesi merupakan kelompok
lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan
keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan manusia dan memiliki penguasaan pengetahuan
dengan ruang lingkup yang luas.1 Keguruan adalah pembelajaran atau usaha-usaha untuk
membahas tugas-tugas pendidikan
Cahya Dewi,Prinsip Etika Profesi (Bandung: PT Panca Terra Firman, 2018), 34.
1
https://books.google.co.id/books?
id=gH_sDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Cahya+Dewi,Prinsip+Etika+Profesi&hl=id&sa=X&
ved=2ahUKEwjJ6eSr7KftAhVWU30KHSFsADMQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Cahya
%20Dewi%2CPrinsip%20Etika%20Profesi&f=false Diakses Pada Kamis, 27 Agustus 2020 Pukul
09.42 WIB.
Profesi keguruan adalah suatu rangkaian atau suatu kata atau menjadi satu kata keahlian
didalam pendidikan, keahilan didalam tugas-tugas kependidikan , elemen-elemen pendidikan
di suatu bidang pengabdian/dedikasi kepada kepentingan anak didik dalam perkembangannya
menuju kesempurnaan manusiawi. Profesi keguruan merupakan suatu kegiatan yang
menunjukkan dan menjunjung tinggi prinsip dan asas-asas keprofesionalitasan dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mendidik dan mengajar peserta didik.
2
Halid Hanafi,Profesionalisme Guru Pembelajaran (Yogyakarta:CV Budi Utama, 2018), 22-
28. https://books.google.co.id/books?
id=w4WYDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Halid+Hanafi,Profesionalisme+Guru+Pembelajara
n&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj9oKb17KftAhUUOisKHSbtCHoQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepa
ge&q=Halid%20Hanafi%2CProfesionalisme%20Guru%20Pembelajaran&f=false Diakses Pada
Kamis, 27 Agustus 2020 Pukul 12.42 WIB.
3
http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/profesi-keguruan.html diakses sabtu tanggal
29-agustus-2020 jam 14.23.
II.3. Ciri-Ciri Profesi Keguruan
1. Ahli
Seseorang memiliki profesi guru, maka kosenkuensinya yang bersangkutan harus
mempunyai keahlian khusus dibidang tersebut. Keahlian yang dimaksud disini ialah
kemampuan dalam bidang pengetahuan yang diajarkan pada ahli dalam tugas mendidik.
Seorang guru tidak hanya menguasai isi pelajaran yang diajarkan, tetapi mampu juga
menambahkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan. Pemahaman konsep dapat
dilakukan bila guru juga memahami psikologi belajar.
2. Memiliki Rasa Kesejawatan (Etika Profesi)
Seorang guru harus memiliki rasa kesejawatan dalam menjelaskan tugas dan tanggung
jawab profesi. Rasa kesejawatan seorang guru, sesungguhnya telah diakomodir oleh setiap
organisasi profesi. Mengajar adalah salah satu tugas organisasi yakni menciptakan rasa aman
dan perlindungan jabaran. Pentingnya etika profesi yang dikembangkan dalam organisasi
profesi dimaksudkan untuk membuktikan semangat agar harkat dan martabat guru dijungjung
tinggi oleh sesama profesi guru maupun kalangan masyarakat pada umumnya.
3. Memiliki Otonomi dan Rasa Tanggung Jawab
Seorang guru profesional disamping ahli dalam bidang mengajar dan mendidik, ia juga
memiliki otonomi dan tanggung jawab. Otonomi adalah suatu sikap profesional yang disebut
mandiri berdasarkan keahliannya. Sedangkan tanggung jawab berbicara tentang kesanggupan
guru dalam menjalankan profesionalitas kerja dibidang pendidikan. Kemandirian guru dalam
melaksanakan pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar peserta didiknya. Adapun ciri-
ciri kemandirian guru antara lain, dapat menguraikan nilai-nilai hidup, dapat membuat
pilihan, dapat menentukan dan mengambil keputusan sendiri, dapat bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil.4
4
Umar, Pengantar Profesi Keguruan (Depok: Raja Grafindo, 2019), 21-27
https://books.google.co.id/books?id=w1aoDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Umar,
+Pengantar+Profesi+Keguruan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjIg4-
j1qLtAhX07XMBHZRtD9MQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Umar%2C%20Pengantar
%20Profesi%20Keguruan&f=false Diakses Pada Kamis, 28 Agustus 2020 Pukul 11.42 WIB.
membimbing atau memimpin”)5. Dalam bahasa Inggris disebut dengan education berasal dari
bahasa latin yaitu decure yang berarti membimbing (to lead), di tambah awalan ‘e’ yang
berarti keluar (out). Jadi pendidikan adalah suatu tindakan untuk membimbing keluar.6
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasan Indonesia pengertian pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 7 Menurut Lawrence
Gremin Pendidikan adalah usaha sengaja, sistematis, dan terus menerus untuk
menyampaikan, menimbulkan atau memperoleh pengetahuan, dan sikap-sikap, nilai-nilai,
keahlian-keahlian, atau kepekaan-kepekaan, juga akibat dari setiap usaha itu. 8 Jadi
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia melalui pengajaran.
5
M. Ngham Purwonto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung : Remadja Karya,
1998), 1. https://books.google.co.id/books?id=V6U2AAAAIAAJ&q=M.+Gham+Purwanto,
+Ilmu+Pendidikan+Teoritis+dan+Praktis&dq=M.+Gham+Purwanto,
+Ilmu+Pendidikan+Teoritis+dan+Praktis&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbq7Pq7aftAhUQgtgFHVItC
LAQ6AEwAHoECAUQAg Diakses Pada Kamis, 27 Agustus 2020 Pukul 09.42 WIB
6
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK (Bandung : Jurnal Info Media, 2007) 8.
https://books.google.co.id/books?id=S6r7DwAAQBAJ&pg=PA64&dq=Daniel+Nuhamara,
+Pembimbing+PAK&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjFwf-
H7qftAhXRdn0KHXizBj0Q6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=Daniel%20Nuhamara%2C
%20Pembimbing%20PAK&f=false Diakses Pada Kamis, 8 November 2020 Pukul 09.42 WIB.
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia
8
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
29.
https://books.google.co.id/books?id=O2IEAAAACAAJ&dq=Thomas+H.+Groome,
+Christian+Religious+Education&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj7o4DF7qftAhUXILcAHfdkCGoQ6
AEwAHoECAEQAg Diakses Pada Kamis, 11 November 2020 Pukul 17.2 WIB.
Mengatakan pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia
muda ketaraf insani.
4. Prof Rechey.
Pendidikan adalah suatu proses penanamaan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
peserta didik supaya mampu menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab. Dengan
pendidikan, manusia bisa menggali dan mengembangkan potensi lingkungannya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.9
5. J.J. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak akan
tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.10
Jadi: pendidikan adalah daya upaya pemanusiaan manusia dalam proses penanaman
pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik.
9
Agus, Martawijaya, Pendidikan Sains Berbasis Budaya Mandar (Jakarta : Pustaka Lontara,
2015), 2-3. https://books.google.co.id/books?id=70-sDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Agus,
+Martawijaya,
+Pendidikan+Sains+Berbasis+Budaya+Mandar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjwyZHV76ftAhU463
MBHdLqApwQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=Agus%2C%20Martawijaya%2C
%20Pendidikan%20Sains%20Berbasis%20Budaya%20Mandar&f=false Diakses Pada Kamis, 1
November 2020 Pukul 17.2 WIB.
10
Tholib Kasan, Dasar-dasar Pendidikan (Jakarta: Studia Press, 2009), 7.
https://books.google.co.id/books?id=PU3ocQAACAAJ&dq=Tholib+Kasan,+Dasar-
dasar+Pendidikan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCzvno76ftAhXEfH0KHYqvBdgQ6AEwAHoECA
AQAQ Diakses Pada Kamis, 1 November 2020 Pukul 11.20 WIB.
11
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1997), 45.
Tuhan.12 Pendidikan Agama Kristen adalah kegiatan politis bersama peziarah dalam waktu
yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian pada kegiatan Allah di masa kini,
pada cerita komunitas iman Kristen, dan visi kerajaan Allah, benih-benih yang telah hadir
diantara kita.13
Jadi tujuan dalam Pendidikan Agama Kristen ini ialah melibatkan orang dalam upaya
mencapai tiga prestasi, yaitu pengetahuan/pengertian, kebijakan dan kesalehan. Dan
ketiganya perlu dipersatupadukan dalam diri setiap pelajar.14
Jadi: Pengertian Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan secara sadar,
sengaja dan terencana dalam mendidik seseorang atau sekelompok orang tentang kebenaran
Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus berdasarkan Alkitab dan di bawah bimbingan Roh
Kudus.
12
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
37.
13
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
37.
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
14
17
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
42.
https://books.google.co.id/books?
id=02IEAAAACAAJ&dq=christian+religius+education&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjzgL24-
q3sAhVSb30KHbYCBjUQ6wEwAnoECAQQBA diakses pada 30 oktober 2020 pukul 14:00WIB
18
B. Samuel Sidjabat, Strategi Pembelajaran PAK (Yogyakarta: Andi, 1995), 27
19
H. Burhanudin Salam, Pengantar Pedagogic ( Jakarta : Rineka Cipta, 1984), 23.
20
Robert R.Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen ( Jakarta : BPK-GM, 2011), 530.
21
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktek Pendidikan Agama Kristen ( Yogyakarta :
Andi, 2008), 2.
22
Robert R.Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen ( Jakarta : BPK-GM, 2009), 472.
PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat
pada Kristus dan bergantung pada kuasa Roh Kudus yang membimbing pribadi untuk lebih
baik lagi. 23
10. Samuel Sidjabat
PAK adalah suatu pendidikan yang bercorak dan berorientasi Kristen.24
Jadi bahwa pengertian Pendidikan Agama Kristen adalah suatu usaha sadar, dilakukan
dengan sengaja dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus Kristus dalam membina,
mendidik atau mengembangkan potensi yang ada dalam diri setiap manusia yang berpusat
pada Kristus dan bergantung pada Roh Kudus.
23
Werner C. Graendorf, Introduction to Biblical Christian Education ( Chicago : Moody
Press, 1988), 16.
24
Samuel Sidjabat, Strategi Pendidikan Agama Kristen ( Yogyakarta : ANDI, 2006), 11.
https://books.google.co.id/books?
id=guFCygAACAAJ&dq=Menjadi+Guru+Profesional+Sebuah+Perspektif+SAMUEL&hl=id&sa=X
&ved=2ahUKEwjhuNWeiN7sAhXBb30KHYQ5D8EQ6AEwAXoECAAQAQ diakses pada 30
oktober 2020 pukul 14:00WIB
Hardi Budiyana, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Kristen (Solo: Berita Hidup Seminary,
25
2011)15.
https://books.google.co.id/books?id=_m_8SHAjdtUC&printsec=frontcover&dq=-
Dasar+Pendidikan+Agama+Kristen&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj_psWX86ftAhUBXn0KHefHCq
UQ6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=-Dasar%20Pendidikan%20Agama
%20Kristen&f=falsediaksespada12 November 2020 pukul 14:00WIB
26
I.H Enklaar & E.G Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK-GM,2009),
26.
II.9. Pengertian Yesus Sang Guru
Alkitab Perjanjian Baru menampilkan sosok Yesus Sang Guru Agung yang memberi
teladan dan menjadi model mengajar dengan efektif dan efisien. Yesus adalah sosok guru
yang datang dari Allah (Yoh. 3:2). Orang-orang Yahudi yang mengikuti-Nya memanggil-Nya
dengan sebutan Rabbi. Sebutan Rabbi adalah gelar kehormatan yang menunjukkan bahwa
betapa kagumnya para pengikut-Nya. Dalam Yohanes 13:13 tampak dialog Yesus terkait
pengakuannya sebagai guru. Dalam Yohanes 13:13 dituliskan bahwa “Kamu menyebut aku
Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan.”(Alkitab, 2011, bk.
Yohanes 13:13).
Alasan yang menunjukkan bahwa Yesus layak disebut guru atau rabbi karena dalam
menyampaikan pengajaranNya disertai dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga
para pengikut dan pendengarnya menjadi terpukau dan memberi tanggapan positif. Yesus
menjadi Guru yang Agung karena Ia menjadi Guru yang menjadikan seluruh kehidupannya
dan pengajaran menjawab kebutuhan manusia yang berdosa. Dalam Alkitab tampak bahwa
Yesus adalah guru yang menggunakan metode yang kreatif dan kontekstual. Ia menggunakan
pengalaman hidup para pendengar-Nya untuk menyampaikan pesan yang hendak
disampaikan-Nya. Dengan demikian, pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh para
pendengar-Nya, sebab Ia menjawab kebutuhan para murid. Sebagai guru, Yesus mempunyai
sasaran dan metode-metode untuk mencapai sasaran itu. Dengan berbagai ilustrasi, metode,
media dan situasi bahkan tempat, Yesus berhasil menyampaikan pesan-Nya melalui
pengajaran. Salah satu bukti bahwa Yesus menjangkau semua orang untuk mendengar pesan-
Nya adalah dengan sifat pengajaran-Nya yang tidak eksklusif. Pengajaran-Nya ditujukan
kepada semua orang tanpa pandang bulu (Mrk. 2:13; 3:7-8; 6:34; 10:1).
Yesus adalah sosok Guru profesional yang menjadi teladan dan model bagi guru Kristen
maka perlu disajikan secara konseptual profesional Yesus dalam memanfaatkan media
pembelajaran. Dengan demikian dapat memberi kontribusi pemikiran terkait media
pembelajaran maupun proses pembelajaran itu sendiri. Profesional Yesus sebagai Guru
Agung dalam pengajaran-Nya layak dijadikan acuan bagi setiap guru, khususnya guru
Pendidikan Agama Kristen dalam berkarya untuk memikirkan metode apa saja yang
akan digunakan dalam pembelajaran.27
file:///C:/Users/Asus/Downloads/Profesionalitas_Yesus_Sang_Guru_Agung_Dalam_Penggu
27
1. Yesus memiliki tujuan di dalam mengajar yaitu pertobatan dan pembaharuan hidup
serta kekuatan akan firman Allah yang dipraktekkan dalam hidup sehari-hari.
2. Yesus memiliki kedekatan dengan murid-murid-Nya Sebagian besar waktu-Nya di
habiskan bersama murid-murid sehingga Yesus mengenal pribadi murid-muridnya.
3. Yesus menggunakan metode yang kreatif dan kontektual Yesus mengajar lewat
pengalaman hidup orang yang mendengarkannya dengan keadaan orang yang ada
dihadapannya.
4. Yesus mengajar dengan menjawab kebutuhan. Yesus memperlihatkan kesesuain
antara perkataan dan perbuatan yang sangat berbeda dengan para ahli Taurat.
5. Yesus konsisten dengan kebenaran karena pengajarannya adalah kebenaran yang
dinyatakan dengan penuh cinta kasih, sesuai yang diungkapkan dalam Yohanes 14 : 6,
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup……”. 6.
6. Yesus sabar dalam menghadapi keanekaragaman karakter murid-murid. Yesus
memiliki 12 murid dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda tetapi dengan penuh
kesabaran Yesus mengajar dan membimbing para murid supaya dengan pengajaran
Yesus para murid menjadi manusia yang terdidik dan berkepribadian kuat.
7. Yesus mengajar secara dinamis. Pengajaran Yesus selalu membangkitkan perasaan
ingin tahu yang besar sehingga mendorong murid-murid untuk mencari tahu setiap
firman yang diajarkannya.
8. Komitmen Yesus dalam panggilannya sebagai pengajar. Melalui pengajarannya
terdapat kesempatan yang mulia untuk membina cita-cita pandangan dan kelakuan
orang-orang sehingga pengajaran sebagai alat pembaharuan hidup. Oleh karena itu
Yesus dikenal sebagai guru, tuan dan rabbi seperti pengakuan Nikodemus,”Rabbi
kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah”. (Yohanes 3 : 2)
9. Yesus mengerti dan memahami firman Allah bagi semua umat manusia.
Dengan hal diatas maka guru PAK harus menjadi teladan dalam perkataan dan
perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus
memperlengkapi dirinya dengan firman Allah. Sejak kecil Yesus belajar Firman Allah
dengan sungguh-sungguh dirumah ibadah sehingga Yesus sangat menguasainya dan
Yesus sanggup menjawab pertanyaan iblis dengan firman Allah. Lukas 4 : 16.
10. Yesus rela membayar harga Yesus sebagai Guru Agung yang rela berkorban demi
menebus dosa manusia bahkan mati di salib bagi seluruh umat manusia.28
http://timotius-sukarman.blogspot.com/2009/08/profesionalitas-guru-pak.html?m=1 Diakses
28
http://kemahinjil.blogspot.com/2014/12/yesus-kristus-sang-guru-agung.html?m=1 Diakses
29
30
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020
jam 12:00 WIB.
kepada murid-murid-Nya (Mat 16:13-17), ketika pemimpin Yahudi bertanya kepada Yesus
(Luk 18:18-27) dan percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yoh 3:1-21).
3. Yesus Menggunakan Gabungan Dari Beberapa Metode
Yesus juga menggabungkan beberapa metode sekaligus dalam pengajaran-Nya.
Contohnya dalam Lukas 10:25-37, Yesus menggunakan metode tanya jawab, metode cerita,
metode ceramah, dan metode pemecahan masalah sekaligus. Metode gabungan yang dipakai
Yesus tergantung pada situasi dan keadaan proses pengajaran-Nya.
4. Yesus Menggunakan Metode Simulasi
Dengan metode ini Yesus menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses
belajar agar murid-murid-Nya memperoleh suatu pemahaman tentang prinsip atau
keterampilan tertentu. Contoh metode simulasi yang pernah dipakai Yesus yaitu Yesus masuk
ke Yerusalem dengan mengendarai Keledai, Yesus memperagakan Perjamuan Malam
5. Metode Demonstrasi
Yesus mendemonstrasikan tentang hidup yang saling berbuat baik terhadap yang lain
dengan cara membasuh kaki murid-murid-Nya (Yoh 13:14-15).
6. Metode penugasan
Yesus mengutus 70 murid ke setiap kota dan memberikan tugas kepada mereka untuk
memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit (Luk. 9:1-12). Dan Yesus juga mengutus
semua orang percaya untuk memberitakan injil dalam Amanat Agung (Mat 28:19-20).
Jadi Yesus sebagai Guru menguasai banyak metode-metode pembelajaran. Yesus
memakai metode pembelajaran secara kreatif dengan mengabungkan beberapa metode
sekaligus dan menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi
lingkungan serta para pendengar-Nya. Sehingga pengajaran yang dilakukan Yesus dapat
terlaksana dengan baik. Guru Pendidikan Agama Kristen seharusnya meneladani Yesus
dalam hal menggunakan dan memilih metode sesuai dengan kebutuhan para anak didiknya,
sehingga pengajaran yang dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Kristen juga dapat
berhasil dan berjalan dengan baik.31
31
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020 jam
12:00 WIB.
32
http://timotius-sukarman.blogspot.com/2009/08/profesionalitas-guru-pak.html Diakses Selasa17
November 2020 jam 15:00 WIB.
Seorang guru PAK adalah guru yang punya kualitas rohani yang lebih dibandingkan
dengan guru pada umumnya profesi keguruan PAK berdasarkan teladan Yesus Sang Guru.
Ada beberapa profesi keguruan PAK berdasarkan teladan Yesus Sang Guru sebagai berikut:
1. Guru PAK Harus Memiliki Pengalaman Rohani Yang Mumpuni
Melaksanakan tugas pekerjaan sebagai guru PAK bukanlah sekedar rutinitas pekerjaan
atau sarana untuk mendapatkan imbalan (gaji) dan mencari nafkah karena tugas guru bukan
hanya mengajarkan pengetahuan isi Alkitab atau pengetahuan agama tetapi berkenaan
kehidupan Rohani Guru, yaitu: guru harus menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat
pribadinya, memiliki pertobatan, mengalami kelahiran baru dan memiliki iman yang dewasa
kepada Allah
Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu
harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia
mengajar orang lain. Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin
manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus
mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan
kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam
kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri
dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.
Selain itu guru agama Kristen dapat mengantar siswa mengenal dan beriman kepada
Tuhan Yesus Kristus karena ia dapat menceritakan pengalaman iman kepada siswanya. Iman
bukan sekedar pengetahuan melainkan keyakinan yang bertumbuh melalui pergumulan dan
pengalaman yang dihidupkan dalam sikap dan perilaku, iman tidak boleh statis sebab akan
mati atau menjadi benda antik yang tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya hanya
dipandang atau menjadi hiasan.Hal ini menunjukkan guru agama Kristen terpanggil untuk
bertumbuh kearah pengenalan yang semakin dalam mengenai pribadi Tuhan Yesus Kristus
sebagai guru yang harus diteladaninya dalam hidup sehari-hari dalam melaksanakan tugas
keguruan sehingga menghasilkan buah-buah iman. Iman yang dimiliki seorang guru Kristen
haruslah iman kepada Allah, iman kepada Alkitab dan iman kepada panggilan Allah. Iman
seorang guru Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif dimana pengajarannya
bergantung pada kuasa Roh Kudus dan kesucian hidup yang menjadi keteladanan dalam
perbuatan yaitu harus mengetahui kebenaran dan menerapkan dalam hidupnya.
Untuk itu guru agama Kristen sebagai pengajar iman Kristen tentunya sangat
memerlukan kuasa urapan dan kehadiran Roh Kudus karena Roh Kudus sebagai pengajar
yang sesungguhnya dalam membimbing dan memahami kebenaran firman Allah, yang
semuanya itu di wujudkan adanya sikap hormat, kasih berbakti, setia, penuh penyerahan dan
memuliakan Allah, terlebih dinyatakan dalam tindakannya memperhatikan dan menolong
siswa untuk hidup dalam nilai-nilai kerajaan surga seperti menghargai orang lain, penuh
kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mau bekerja keras. Iman bagi seorang Guru agama
merupakan suatu perjalanan yang menghendaki perubahan terus-menerus dalam kepercayaan
dan pemahaman menuju kedewasaan rohani. Guru seharusnya mendalami alkitab, memiliki
kehidupan doaseperti teladan Yesus, memiliki hubungan dengan Allah dan saudara seiman,
bersaksi bagi Kristus dan taat kepada Kristus.
2. Guru PAK Harus Memiliki Pengetahuan Dan Kebenaran Firman Allah
Seorang guru harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai bahan
pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran dari seluruh Alkitab dan berkaitan
dengan Kristus. Guru harus mengajarkan benih firman dengan setia dalam kuasa Roh Kudus,
sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan karena firman Allah bermanfaat untuk
mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam
kebenaran.
Pada saat itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia
Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Orang yang telah dibenarkan Allah mengalami lahir baru
atau menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik. Jadi dengan hal tersebut
seorang Guru PAK harus memiliki pemahaman dan pengertian mengenai kebenaran di dalam
Tuhan Yesus Kristus sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan
pengetahuan. Di dalam pengajaran-Nya Tuhan Yesus juga membina sifat-sifat jujur, rendah
hati, murah hati, kesucian, tidak mementingkan diri sendiri, sukacita dan penuh
pengorbanan.33
3. Guru PAK Harus Memiliki Karakter Kristus
Karakter berarti menyangkut kepribadian yang utuh dari seseorang, sehingga kepribadian
sangat menentukan nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seorang Guru PAK
juga menentukan keberhasilan Guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai
pembimbing rohani dalam menumbuh-kembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak
hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh dari
kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
33
Howard G. Hendricks, Pendidikan yang Mengubah Kehidupan (Yogyakarta: Gloria Graha,
2013), 9-13. Diakses https://books.google.co.id/books?
id=by_yCwAAQBAJ&pg=PA7&dq=Howard+G.+Hendricks,
+Pendidikan+yang+Mengubah+Kehidupan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi-
y7CGz6LtAhUNVH0KHeRsDegQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Howard%20G.
%20Hendricks%2C%20Pendidikan%20yang%20Mengubah%20Kehidupan&f=false
Sifat atau kepribadian seorang guru meliputi guru tidak boleh malas, harus tenang, tidak
boleh memihak, sabar, tidak boleh mencemarkan martabatnya dengan bersenda gurau, tidak
boleh mengecilkan hati murid atau merendahkan, menunjukkan dosa adalah menjijikkan,
menghukum semua perbuatan salah dan harus menepati semua janjinya.
Dengan demikian maka karakter sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi
Yesus Kristus sebagai Sang Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan
contoh bagi para siswanya. Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung karena
pengajarannya disertai oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap pengajarannya
berpusat pada keteladanan hidupNya dan menekankan kepada kasih yaitu kasih kepada Allah
dan sesama manusia, sebab Yesus sendiri memiliki karakter yang penuh kasih, dan penuh
kebenaran.
Selain pengetahuan dan kebenaran Firman Allah, kepribadian atau karakter dan memiliki
pengalaman rohani seorang guru harus memperhatikan kemampuan pengajaranya, sebagai
tanggung jawab kepada atasan secara langsung, sehingga guru dituntut untuk memiliki
beberapa kompetensi dalam menjalankan tugasnya.34
III. KESIMPULAN
Guru PAK harus menjadi teladan iman yang mumpuni bagi siswa-siswinya, karena
melalui kehidupan guru PAK yang berintegritas serta memiliki kehidupan rohani yang
berkualitas membuat para siswa tak sungkan menjadikan mereka contoh teladan yang patut
diteladani. Firman Tuhan jugamengatakan bahwa dalam melayani, guru PAK sebagai pelayan
Tuhan harus menjadi teladan, dan model kehidupan (bd. Ti 2:6,7). Dalam hal ini Guru PAK
harus menanamkan pengaruh melalui keteladanan hidupnya baik dalam perkataan dan
perbuatan mengajar.
model pengajaran berdasarkan teladan Yesus Sang Guru
- Tindakan-tindakan pendidikan dari Yesus
- aspek-aspek tujuan pengajaran yesus
profesi keguruan PAK berdasarkan teladan Yesus Sang Guru
- Guru PAK harus memiliki pengalaman rohani yang mumpuni
- Guru PAK harus memiliki pengetahuan dan kebenaran Firman Allah
- Guru PAK harus memiliki karakter Kristus
V. SUMBER LAIN
http://kemahinjil.blogspot.com/2014/12/yesus-kristus-sang-guru-agung.html?m=1
Diakses Pada Kamis, 22 November 2020 Pukul 13.2 WIB.
http://timotius-sukarman.blogspot.com/2009/08/profesionalitas-guru-pak.html?m=1
Diakses Pada Kamis, 19November 2020 Pukul 17.2 WIB.
http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/profesi-keguruan.html diakses sabtu
tanggal 29-agustus-2020 jam 14.23.
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020
jam 12:00 WIB.
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020 jam
12:00 WIB.