Anda di halaman 1dari 19

Nama : Roma Jelita Br Karo-Karo

Rusman Efendi Tarigan

Ting/Jur : III/PAK

Mata Kuliah : Profesionalisme PAK I


Dosen : Dr. Setia Ulina Br Tarigan Perbaikan

PROFESI KEGURUAN PAK BERDASARKAN TELADAN YESUS SANG GURU

I. PENDAHULUAN
Pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang profesi keguruan PAK berdasarkan
teladan Yesus Sang Guru. Dimana kita pahami bahwa profesi adalah suatu keahlian
seseorang dalam bidang tertentu, disini kita akan membahas seorang guru pendidikan agama
kristen. Untuk melihat secara luas mari kita bahas secara bersama-sama.
II. PEMBAHASAN
II.1. Pengertian Profesi Keguruan
 Secara etimologi, istilah profesi berasal dari bahasa inggris yaitu “Proffesio” yang
mempunyai dua arti yaitu janji atau ikar dan pekerjaan. Dalam bahasa Latin “profecus” yang
artinya mengakui, adanya pengakuan menyatakan mampu, atau ahli dalam melakukan suatu
pekerjaan Profesi dalam arti luas adalah kegiatan “apa saja” dan “ siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan keahlian tertentu. Profesi dalam arti sempit
adalah kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian tertentu sekaligus dituntut dari
padanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik.
Profesi merupakan pekerjaan, keahlian tertentu yang mendapat pengakuan bagian dari
pekerjaan, namun tidak setiap pekerjaan adalah profesi, karena profesi merupakan kelompok
lapangan kerja yang khusus melaksanakan kegiatan yang memerlukan keterampilan dan
keahlian tinggi guna memenuhi kebutuhan manusia dan memiliki penguasaan pengetahuan
dengan ruang lingkup yang luas.1 Keguruan adalah pembelajaran atau usaha-usaha untuk
membahas tugas-tugas pendidikan

Cahya Dewi,Prinsip Etika Profesi (Bandung: PT Panca Terra Firman, 2018), 34.
1

https://books.google.co.id/books?
id=gH_sDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Cahya+Dewi,Prinsip+Etika+Profesi&hl=id&sa=X&
ved=2ahUKEwjJ6eSr7KftAhVWU30KHSFsADMQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Cahya
%20Dewi%2CPrinsip%20Etika%20Profesi&f=false Diakses Pada Kamis, 27 Agustus 2020 Pukul
09.42 WIB.
Profesi keguruan adalah suatu rangkaian atau suatu kata atau menjadi satu kata keahlian
didalam pendidikan, keahilan didalam tugas-tugas kependidikan , elemen-elemen pendidikan
di suatu bidang pengabdian/dedikasi kepada kepentingan anak didik dalam perkembangannya
menuju kesempurnaan manusiawi. Profesi keguruan merupakan suatu kegiatan yang
menunjukkan dan menjunjung tinggi prinsip dan asas-asas keprofesionalitasan dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam mendidik dan mengajar peserta didik.

II.2. Pengertian Profesi Keguruan Menurut Tokoh


- Menurut Moh Uzer Usman profesi keguruan adalah seseorang yang khusus
dibidang tersebut dan benar-benar ahli dan mampu menjalankan keahliannya tersebut
dengan seluruh potensi yang ada pada dirinya atau kapasitas ilmu keguruan yang
dimilikinya.
- Menurut Muchtar Buchori profesi keguruan adalah guru yang menguasai dengan
baik ilmu yang akan diajarkan menguasai cara dan keahlian menyampaikan ilmu
sehingga proses belajar mengajar berjalan secara efektif, dan harus menjungjung
nilai-nilai luhur, seperti kemanusian, kejujuran, kebenaran, keadilan dan sebagainnya.
- Menurut Oemar Hamalik profesi keguruan adalah guru yang memiliki kriteria yang
menguasai hal-hal yang terkait dengan pendidikan dan pengajaran serta yang lainnya.
- Menurut Sardiman A.M profesi keguruan adalah guru yang mempunyai
pengetahuan, kecakapan, keterampilan dan sikap yang mantap dalam mengelola
proses belajar mengajar dengan baik.2
- Menurut UU Guru dan Dosen NO.14 tahun 2005 profesi keguruan adalah
pendidikan profesi dengan tugas utama mendidik, mengajar, melatih dan
mengevaluasi peserta didik agar mencapai sebuah tujuan.3

Jadi Profesi Keguruan adalah guru yang mempunyai pengetahuan, kecakapan,


keterampilan dan sikap yang mantap dalam mengelola proses belajar mengajar dengan baik.

2
Halid Hanafi,Profesionalisme Guru Pembelajaran (Yogyakarta:CV Budi Utama, 2018), 22-
28. https://books.google.co.id/books?
id=w4WYDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Halid+Hanafi,Profesionalisme+Guru+Pembelajara
n&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj9oKb17KftAhUUOisKHSbtCHoQ6AEwAHoECAMQAg#v=onepa
ge&q=Halid%20Hanafi%2CProfesionalisme%20Guru%20Pembelajaran&f=false Diakses Pada
Kamis, 27 Agustus 2020 Pukul 12.42 WIB.
3
http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/profesi-keguruan.html diakses sabtu tanggal
29-agustus-2020 jam 14.23.
II.3. Ciri-Ciri Profesi Keguruan
1. Ahli
Seseorang memiliki profesi guru, maka kosenkuensinya yang bersangkutan harus
mempunyai keahlian khusus dibidang tersebut. Keahlian yang dimaksud disini ialah
kemampuan dalam bidang pengetahuan yang diajarkan pada ahli dalam tugas mendidik.
Seorang guru tidak hanya menguasai isi pelajaran yang diajarkan, tetapi mampu juga
menambahkan konsep mengenai pengetahuan yang diajarkan. Pemahaman konsep dapat
dilakukan bila guru juga memahami psikologi belajar.
2. Memiliki Rasa Kesejawatan (Etika Profesi)
Seorang guru harus memiliki rasa kesejawatan dalam menjelaskan tugas dan tanggung
jawab profesi. Rasa kesejawatan seorang guru, sesungguhnya telah diakomodir oleh setiap
organisasi profesi. Mengajar adalah salah satu tugas organisasi yakni menciptakan rasa aman
dan perlindungan jabaran. Pentingnya etika profesi yang dikembangkan dalam organisasi
profesi dimaksudkan untuk membuktikan semangat agar harkat dan martabat guru dijungjung
tinggi oleh sesama profesi guru maupun kalangan masyarakat pada umumnya.
3. Memiliki Otonomi dan Rasa Tanggung Jawab
Seorang guru profesional disamping ahli dalam bidang mengajar dan mendidik, ia juga
memiliki otonomi dan tanggung jawab. Otonomi adalah suatu sikap profesional yang disebut
mandiri berdasarkan keahliannya. Sedangkan tanggung jawab berbicara tentang kesanggupan
guru dalam menjalankan profesionalitas kerja dibidang pendidikan. Kemandirian guru dalam
melaksanakan pembelajaran akan mempengaruhi hasil belajar peserta didiknya. Adapun ciri-
ciri kemandirian guru antara lain, dapat menguraikan nilai-nilai hidup, dapat membuat
pilihan, dapat menentukan dan mengambil keputusan sendiri, dapat bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil.4

II.4. Pengertian Pendidikan


Secara etimologi kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani yaitu “paedagogia” yang
berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagogos (paedos : “anak” ; agoge : artinya “saya

4
Umar, Pengantar Profesi Keguruan (Depok: Raja Grafindo, 2019), 21-27
https://books.google.co.id/books?id=w1aoDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Umar,
+Pengantar+Profesi+Keguruan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjIg4-
j1qLtAhX07XMBHZRtD9MQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Umar%2C%20Pengantar
%20Profesi%20Keguruan&f=false Diakses Pada Kamis, 28 Agustus 2020 Pukul 11.42 WIB.
membimbing atau memimpin”)5. Dalam bahasa Inggris disebut dengan education berasal dari
bahasa latin yaitu decure yang berarti membimbing (to lead), di tambah awalan ‘e’ yang
berarti keluar (out). Jadi pendidikan adalah suatu tindakan untuk membimbing keluar.6
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasan Indonesia pengertian pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 7 Menurut Lawrence
Gremin Pendidikan adalah usaha sengaja, sistematis, dan terus menerus untuk
menyampaikan, menimbulkan atau memperoleh pengetahuan, dan sikap-sikap, nilai-nilai,
keahlian-keahlian, atau kepekaan-kepekaan, juga akibat dari setiap usaha itu. 8 Jadi
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana yang dilakukan dengan sengaja untuk
mengembangkan potensi yang ada dalam diri manusia melalui pengajaran.

II.5. Pengertian Pendidikan Menurut Tokoh


1. Menurut Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan, bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan
tubuh peserta didik sehingga terbentuk kesempurnaan hidup yang selaras dan serasi dengan
dunianya.
2. Menurut UU No. 2 Tahun 1989
Tentang sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan
peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan bagi peranannya di masa
yang akan datang.
3. Driyarkara

5
M. Ngham Purwonto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis (Bandung : Remadja Karya,
1998), 1. https://books.google.co.id/books?id=V6U2AAAAIAAJ&q=M.+Gham+Purwanto,
+Ilmu+Pendidikan+Teoritis+dan+Praktis&dq=M.+Gham+Purwanto,
+Ilmu+Pendidikan+Teoritis+dan+Praktis&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjbq7Pq7aftAhUQgtgFHVItC
LAQ6AEwAHoECAUQAg Diakses Pada Kamis, 27 Agustus 2020 Pukul 09.42 WIB
6
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK (Bandung : Jurnal Info Media, 2007) 8.
https://books.google.co.id/books?id=S6r7DwAAQBAJ&pg=PA64&dq=Daniel+Nuhamara,
+Pembimbing+PAK&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjFwf-
H7qftAhXRdn0KHXizBj0Q6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=Daniel%20Nuhamara%2C
%20Pembimbing%20PAK&f=false Diakses Pada Kamis, 8 November 2020 Pukul 09.42 WIB.
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia
8
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
29.
https://books.google.co.id/books?id=O2IEAAAACAAJ&dq=Thomas+H.+Groome,
+Christian+Religious+Education&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj7o4DF7qftAhUXILcAHfdkCGoQ6
AEwAHoECAEQAg Diakses Pada Kamis, 11 November 2020 Pukul 17.2 WIB.
Mengatakan pendidikan adalah pemanusiaan manusia muda atau pengangkatan manusia
muda ketaraf insani.
4. Prof Rechey.
Pendidikan adalah suatu proses penanamaan pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada
peserta didik supaya mampu menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab. Dengan
pendidikan, manusia bisa menggali dan mengembangkan potensi lingkungannya untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.9
5. J.J. Rousseau
Pendidikan adalah memberi kita perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak akan
tetapi kita membutuhkannya pada waktu dewasa.10
Jadi: pendidikan adalah daya upaya pemanusiaan manusia dalam proses penanaman
pengetahuan, keterampilan dan sikap kepada peserta didik.

II.6. Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK)


Istilah Pendidikan Kristen berasal dari bahasa Inggris yaitu “Christian Education”. Di
dalam buku Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen,
Pendidikan Agama Kristen adalah agar semua orang muda baik laki-laki dan perempuan,
tanpa kecuali secara pesat, enak dan selengkapnya akan di jadikan terpelajar dalam ilmu,
murni dalam akhlak , terlatih dalam kesalehan supaya dengan demikian semua dididik dalam
semua hal yang perlu untuk hidup di masa kini, begitupun di dunia di seberang. 11 Dalam
bahasa Indonesia sebagai “Pendidikan Agama Kristen” yang artinya pendidikan yang
berporos pada pribadi Tuhan Yesus Kristus di dalam Alkitab sebagai dasar atau sumber
acuan. Pendidikan Agama Kristen adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk
membimbing, membina, mendidik dan meyakinkan tentang kebenaran Allah dan takut akan

9
Agus, Martawijaya, Pendidikan Sains Berbasis Budaya Mandar (Jakarta : Pustaka Lontara,
2015), 2-3. https://books.google.co.id/books?id=70-sDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=Agus,
+Martawijaya,
+Pendidikan+Sains+Berbasis+Budaya+Mandar&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjwyZHV76ftAhU463
MBHdLqApwQ6AEwAHoECAUQAg#v=onepage&q=Agus%2C%20Martawijaya%2C
%20Pendidikan%20Sains%20Berbasis%20Budaya%20Mandar&f=false Diakses Pada Kamis, 1
November 2020 Pukul 17.2 WIB.
10
Tholib Kasan, Dasar-dasar Pendidikan (Jakarta: Studia Press, 2009), 7.
https://books.google.co.id/books?id=PU3ocQAACAAJ&dq=Tholib+Kasan,+Dasar-
dasar+Pendidikan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjCzvno76ftAhXEfH0KHYqvBdgQ6AEwAHoECA
AQAQ Diakses Pada Kamis, 1 November 2020 Pukul 11.20 WIB.
11
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1997), 45.
Tuhan.12 Pendidikan Agama Kristen adalah kegiatan politis bersama peziarah dalam waktu
yang secara sengaja bersama mereka memberi perhatian pada kegiatan Allah di masa kini,
pada cerita komunitas iman Kristen, dan visi kerajaan Allah, benih-benih yang telah hadir
diantara kita.13
Jadi tujuan dalam Pendidikan Agama Kristen ini ialah melibatkan orang dalam upaya
mencapai tiga prestasi, yaitu pengetahuan/pengertian, kebijakan dan kesalehan. Dan
ketiganya perlu dipersatupadukan dalam diri setiap pelajar.14
Jadi: Pengertian Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan secara sadar,
sengaja dan terencana dalam mendidik seseorang atau sekelompok orang tentang kebenaran
Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus berdasarkan Alkitab dan di bawah bimbingan Roh
Kudus.

II.7. Pengertian Pendidikan Agama Kristen Menurut Tokoh


1. Yohanes Cormenius
Di dalam buku Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama Kristen,
Pendidikan Agama Kristen adalah agar semua orang muda baik laki-laki dan perempuan,
tanpa kecuali secara pesat, enak dan selengkapnya akan di jadikan terpelajar dalam ilmu,
murni dalam akhlak , terlatih dalam kesalehan supaya dengan demikian semua dididik dalam
semua hal yang perlu untuk hidup di masa kini, begitupun di dunia di seberang.15
2. Menurut Calvin
Pendidikan Agama Kristen adalah pemupukan akal orang-orang percaya dan anak-anak
mereka dengan Firman Allah di bawah bimbingan Roh Kudus melalui sejumlah pengalaman
belajar yang dilaksanakan gereja.16
3. Menurut Thomas H.Groome

12
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
37.
13
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
37.
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
14

Kristen (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1997), 45.


15
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 1997), 45.
16
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembagan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen
(Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1994), 413.
Pendidikan Agama Kristen adalah suatu usaha pendidikan yang secara sistematis dan
terus-menerus untuk mentransmisikan atau membangkitkan baik pengetahuan, sikap, nilai-
nilai, tingkah laku atau kepekaan.17
4. Menurut Prof. Robert W. Pazmino
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha bersengaja dan sistematis, ditopang oleh upaya
rohani dan manusiawi untuk mentransmisikan pengetahuan, nilai-nilai, sikap-sikap,
keterampilan-keterampilan, dan tingkah laku yang bersesuaian atau konsisten dengan iman
Kristen.18
5. H.Burhanudin Salam
PAK adalah sebagai alat pekabaran injil dan membentuk kepribadian yang berdiri di
tengah-tengah masyarakat yang sedang dalam proses peralihan. 19
6. W.C.Bower
PAK adalah kegiatan terpimpin dalam tugas hidup secara Kristiani, yang didalamnya
pelajar yang semakin bertumbuh, ditolong mempertimbangkan keadaan hidup nyata dalam
kehidupan sehari-hari. 20
7. Aurelius Agustinus
PAK adalah pendidikan yang mengantarkan para pelajarnya untuk bertumbuh dalam
kehidupan rohani, terbuka dengan Firman Tuhan dan memperoleh pengetahuan akan
perbuatan-perbuatan Allah melalui Alkitab dan bukan lainnya. 21
8. Ignatius Loyola
PAK adalah pendidikan yang melibatkan para warga muda dalam latihan-latihan rohani
dan intelektual yang memupuk kehidupan batiniah dan kognitif sehingga mereka rela menaati
setiap perintahnya dengan dampak yang luas dalam urusan-urusan masyrakat. 22
9. Werner C.Graendorf

17
Thomas H. Groome, Christian Religious Education (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010),
42.
https://books.google.co.id/books?
id=02IEAAAACAAJ&dq=christian+religius+education&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjzgL24-
q3sAhVSb30KHbYCBjUQ6wEwAnoECAQQBA diakses pada 30 oktober 2020 pukul 14:00WIB
18
B. Samuel Sidjabat, Strategi Pembelajaran PAK (Yogyakarta: Andi, 1995), 27
19
H. Burhanudin Salam, Pengantar Pedagogic ( Jakarta : Rineka Cipta, 1984), 23.
20
Robert R.Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen ( Jakarta : BPK-GM, 2011), 530.
21
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktek Pendidikan Agama Kristen ( Yogyakarta :
Andi, 2008), 2.
22
Robert R.Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen ( Jakarta : BPK-GM, 2009), 472.
PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab, berpusat
pada Kristus dan bergantung pada kuasa Roh Kudus yang membimbing pribadi untuk lebih
baik lagi. 23
10. Samuel Sidjabat
PAK adalah suatu pendidikan yang bercorak dan berorientasi Kristen.24
Jadi bahwa pengertian Pendidikan Agama Kristen adalah suatu usaha sadar, dilakukan
dengan sengaja dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus Kristus dalam membina,
mendidik atau mengembangkan potensi yang ada dalam diri setiap manusia yang berpusat
pada Kristus dan bergantung pada Roh Kudus.

II.8. Hakekat Pendidikan Agama Kristen


Pendidikan Agama Kristen pada hakekatnya merupakan pendidikan secara umum,
pendidikan secara umum misalnya aspek kesengajaan, sistematika dan berkesinambungan.
Karena itu pendidikan agama kristen merupakan pendidikan agama, maka ia memusatkan
perhatiannya kepada dimensi religius manusia yaitu bagaimana umat manusia memiliki
hubungan yang harmonis dengan Allah. Oleh karena itu pendidikan agama kristen dilakukan
untuk menciptakan persekutuan dengan Allah dan mewujudkan pertumbuhan iman Kristen.25
Pendidikan Agama Kristen pada hakekatnya adalah bahwa dengan menerima pendidikan itu,
segala pelajar, muda dan tua, memasuki persekutuan iman yang hidup dengan Tuhan
sendiri,dan oleh dan dalam Dia mereka terhisab pula pada persekutuan jemaat-Nya yang
mengakui dan mempermuliakan nama-Nya disegala waktu dan tempat.26

23
Werner C. Graendorf, Introduction to Biblical Christian Education ( Chicago : Moody
Press, 1988), 16.
24
Samuel Sidjabat, Strategi Pendidikan Agama Kristen ( Yogyakarta : ANDI, 2006), 11.
https://books.google.co.id/books?
id=guFCygAACAAJ&dq=Menjadi+Guru+Profesional+Sebuah+Perspektif+SAMUEL&hl=id&sa=X
&ved=2ahUKEwjhuNWeiN7sAhXBb30KHYQ5D8EQ6AEwAXoECAAQAQ diakses pada 30
oktober 2020 pukul 14:00WIB

Hardi Budiyana, Dasar-Dasar Pendidikan Agama Kristen (Solo: Berita Hidup Seminary,
25

2011)15.
https://books.google.co.id/books?id=_m_8SHAjdtUC&printsec=frontcover&dq=-
Dasar+Pendidikan+Agama+Kristen&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwj_psWX86ftAhUBXn0KHefHCq
UQ6AEwAHoECAIQAg#v=onepage&q=-Dasar%20Pendidikan%20Agama
%20Kristen&f=falsediaksespada12 November 2020 pukul 14:00WIB
26
I.H Enklaar & E.G Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK-GM,2009),
26.
II.9. Pengertian Yesus Sang Guru
Alkitab Perjanjian Baru menampilkan sosok Yesus Sang Guru Agung yang memberi
teladan dan menjadi model mengajar dengan efektif dan efisien. Yesus adalah sosok guru
yang datang dari Allah (Yoh. 3:2). Orang-orang Yahudi yang mengikuti-Nya memanggil-Nya
dengan sebutan Rabbi. Sebutan Rabbi adalah gelar kehormatan yang menunjukkan bahwa
betapa kagumnya para pengikut-Nya. Dalam Yohanes 13:13 tampak dialog Yesus terkait
pengakuannya sebagai guru. Dalam Yohanes 13:13 dituliskan bahwa “Kamu menyebut aku
Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang Akulah Guru dan Tuhan.”(Alkitab, 2011, bk.
Yohanes 13:13).
Alasan yang menunjukkan bahwa Yesus layak disebut guru atau rabbi karena dalam
menyampaikan pengajaranNya disertai dengan kuasa, otoritas, wibawa, mujizat sehingga
para pengikut dan pendengarnya menjadi terpukau dan memberi tanggapan positif. Yesus
menjadi Guru yang Agung karena Ia menjadi Guru yang menjadikan seluruh kehidupannya
dan pengajaran menjawab kebutuhan manusia yang berdosa. Dalam Alkitab tampak bahwa
Yesus adalah guru yang menggunakan metode yang kreatif dan kontekstual. Ia menggunakan
pengalaman hidup para pendengar-Nya untuk menyampaikan pesan yang hendak
disampaikan-Nya. Dengan demikian, pesan yang disampaikan mudah dimengerti oleh para
pendengar-Nya, sebab Ia menjawab kebutuhan para murid. Sebagai guru, Yesus mempunyai
sasaran dan metode-metode untuk mencapai sasaran itu. Dengan berbagai ilustrasi, metode,
media dan situasi bahkan tempat, Yesus berhasil menyampaikan pesan-Nya melalui
pengajaran. Salah satu bukti bahwa Yesus menjangkau semua orang untuk mendengar pesan-
Nya adalah dengan sifat pengajaran-Nya yang tidak eksklusif. Pengajaran-Nya ditujukan
kepada semua orang tanpa pandang bulu (Mrk. 2:13; 3:7-8; 6:34; 10:1).
Yesus adalah sosok Guru profesional yang menjadi teladan dan model bagi guru Kristen
maka perlu disajikan secara konseptual profesional Yesus dalam memanfaatkan media
pembelajaran. Dengan demikian dapat memberi kontribusi pemikiran terkait media
pembelajaran maupun proses pembelajaran itu sendiri. Profesional Yesus sebagai Guru
Agung dalam pengajaran-Nya layak dijadikan acuan bagi setiap guru, khususnya guru
Pendidikan Agama Kristen dalam berkarya untuk memikirkan metode apa saja yang
akan digunakan dalam pembelajaran.27

file:///C:/Users/Asus/Downloads/Profesionalitas_Yesus_Sang_Guru_Agung_Dalam_Penggu
27

%20(1).pdf Diakses Kamis18 November 2020 jam 12:00 WIB.


John. M. Nainggolan mengemukakan 10 hal mengenai kehidupan Yesus yang perlu
diteladani oleh seorang guru Kristen diantaranya :

1. Yesus memiliki tujuan di dalam mengajar yaitu pertobatan dan pembaharuan hidup
serta kekuatan akan firman Allah yang dipraktekkan dalam hidup sehari-hari.
2. Yesus memiliki kedekatan dengan murid-murid-Nya Sebagian besar waktu-Nya di
habiskan bersama murid-murid sehingga Yesus mengenal pribadi murid-muridnya.
3. Yesus menggunakan metode yang kreatif dan kontektual Yesus mengajar lewat
pengalaman hidup orang yang mendengarkannya dengan keadaan orang yang ada
dihadapannya.
4. Yesus mengajar dengan menjawab kebutuhan. Yesus memperlihatkan kesesuain
antara perkataan dan perbuatan yang sangat berbeda dengan para ahli Taurat.
5. Yesus konsisten dengan kebenaran karena pengajarannya adalah kebenaran yang
dinyatakan dengan penuh cinta kasih, sesuai yang diungkapkan dalam Yohanes 14 : 6,
“Akulah jalan dan kebenaran dan hidup……”. 6.
6. Yesus sabar dalam menghadapi keanekaragaman karakter murid-murid. Yesus
memiliki 12 murid dengan karakter dan sifat yang berbeda-beda tetapi dengan penuh
kesabaran Yesus mengajar dan membimbing para murid supaya dengan pengajaran
Yesus para murid menjadi manusia yang terdidik dan berkepribadian kuat.
7. Yesus mengajar secara dinamis. Pengajaran Yesus selalu membangkitkan perasaan
ingin tahu yang besar sehingga mendorong murid-murid untuk mencari tahu setiap
firman yang diajarkannya.
8. Komitmen Yesus dalam panggilannya sebagai pengajar. Melalui pengajarannya
terdapat kesempatan yang mulia untuk membina cita-cita pandangan dan kelakuan
orang-orang sehingga pengajaran sebagai alat pembaharuan hidup. Oleh karena itu
Yesus dikenal sebagai guru, tuan dan rabbi seperti pengakuan Nikodemus,”Rabbi
kami tahu bahwa Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah”. (Yohanes 3 : 2)
9. Yesus mengerti dan memahami firman Allah bagi semua umat manusia.
Dengan hal diatas maka guru PAK harus menjadi teladan dalam perkataan dan
perbuatan seperti yang telah Yesus ajarkan. Selain itu perlu memahami pribadi Yesus
memperlengkapi dirinya dengan firman Allah. Sejak kecil Yesus belajar Firman Allah
dengan sungguh-sungguh dirumah ibadah sehingga Yesus sangat menguasainya dan
Yesus sanggup menjawab pertanyaan iblis dengan firman Allah. Lukas 4 : 16.
10. Yesus rela membayar harga Yesus sebagai Guru Agung yang rela berkorban demi
menebus dosa manusia bahkan mati di salib bagi seluruh umat manusia.28

II.10. Spritualitas Yesus Teladan Sang Guru


Pokok ajaran Yesus adalah “Spiritrual” ajaran tentang roh. “Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari dirinya sendiri,kalau ia tidak
melihat Bapa mengerjakannya., sebab apa yang dikerjakan Bapa, itulah yang dikerjakan
Anak. (yoh 5: 19) Yesus Roh yang ada dalam dirinya ialah roh yang datang dari Allah yang
disebut Anak Allah, berbeda dengan roh orang kebanyakan yang berassal dari bumi. Oleh
karena itu dia dapat melihat apa yang dikerjakab Allah, maksudnya ialah Dia dapat melihat
program Allah , dapat mengetahui jalan hidupnya, dan juga jalan hidup orang lain,
tetapi manusia pada umumnya tidak mengetahui masa depannya sendiri, karena mereka tidak
dapat melihat program yang dibuat Allah. Sesungguhnya, ia yang menerima ajaranku, dan
percaya bahwa Allah mengutus Alku, dia sudah pindah dari dalam maut kedalam hidup.
Saatnya sudah tiba orang2 didalam kuburan atau orang mati, akan mendengar suara Anak
Allah. (yoh 5:24)  menerima artinya mengerti ajaran Yesus, atas pengertian itu dia percaya
bahwa bahwa Yesus  diutus olah Allah.  Kaum spiritual percaya bahwa Yesus adalah utusan
Allah, karena dia mengerti ajarannya, tetapi kaum agama juga percaya kepada Yesus karena
mujizat yang dibuatnya. Yang mengaku pengikut Yesus banyak, tetapi yang mereka ikuti
bukan ajaran Yesus, tetapi doktrin agama yang menyalibkan Yesus. Dibawah ini saya coba
kupas ajaran Yesus, barang siapa yang mengerti, dia akan menjadi seperti Yesus. Ajaran
Yesus adalah daging Yesus, adalah roti hidup, siapa yang makannya akan hidup kekal,
menyatu dengan Tuhan.
II.11. Karakter Yesus Kristus Menjadi Teladan Dalam Kehidupan Guru
1. Kristus Menjadi Teladan Guru Segala Zaman
Yesus tidak hanya Tuhan dan Juruselamat manusia tetapi Ia juga menjadi teladan bagi
seluruh umat manusia sepanjang masa dan etnis bahakan budaya.  Termasuk guru, Yesus
menjadi sebagai sebuah patokan utama bagi karakter seorang pendidik.  “Jika Saudara-
saudara sebagai guru-guru Kristen sendiri tidak menjunjung tinggi Kristus, tidak
memberitahukan Kristus dan tidak meneladani Kristus sungguh-sungguh, dan
mengajarkannya sesempurna mungkin kepada murid, maka Saudara tidak mungkin bisa

http://timotius-sukarman.blogspot.com/2009/08/profesionalitas-guru-pak.html?m=1 Diakses
28

Pada Kamis, 19November 2020 Pukul 17.2 WIB.


membentuk karakter yang baik.”Oleh karena itu, karakter dari Yesus Kristus harus menjadi
patokan atau standard utama bagi para pendidik dalam mendidik muridnya.
2. Pendidik Yang Mencintai Murid
Seorang guru jika mengajar ia harus mengajar dengan kasih dan cinta kepada anak
didiknya, tanpa kasih dan cinta disaat mendidik, pelayanan kita tidak akan diingat oleh
Tuhan.  Salah satu faktor yang terkadang membuat para pendidik tidak mengajar dengan
kasih dan cinta adalah rasa takut jika anak  didiknya akan tidak menyukainya saat mengajar,
“Siapa yang takut, ia tidak sempurna dalam kasih”.  Karena jika pendidik mengajar terdapat
rasa takut dan bimbang dalam hati mereka akan tidak maksimal dalam malayani.
3. Pendidik Yang Mencintai Kebenaran
Seperti pada bagian-bagian yang sebelumnya bagaimana sebagai seorang pendidik harus
memiliki cinta kasih dan meneladani karakter Yesus Kristus, maka dengan sendirinya
pendidik pun harus mencintai kebenaran.  Karena kasih yang sesungguhnya adalah yang
tidak membiarkan anak didiknya yang dicintai dan dikasihi mendapatkan pengajaran yang
tidak benar.  Oleh karena itu, sebagai seorang pendidik yang yang mencintai kebenaran, para
pengajar harus mengajarkan kebenaran kepada anak didiknya sebagai wujud kasih dan
teladan Yesus Kristus.29

II.12. Model Pengajaran Berdasarkan Teladan Yesus Sang Guru


Guru PAK merupakan rekan sekerja Allah dalam menaburkan dan menumbuhkan iman
dalam hati dan hidup anak didik, berarti Guru PAK merupakan perpanjangan tangan Tuhan,
maka sebenarnya Guru PAK harus mengikuti teladan yang Yesus berikan. Nainggolan
mengatakan bahwa dalam mengembangkan spiritualitasnya Guru PAK mempunyai model
yang dijadikan sebagai teladan yaitu Yesus Kristus.
a.  Tindakan-tindakan Pendidikan dari Yesus
Menurut SilitongaYesus melakukan beberapa tindakan-tindakan pendidikan dalam proses
pengajaran dan pendidikannya yaitu: memberi teladan, memberi perintah, memberi larangan,
memberi pujian, memberi teguran, memberi ancaman dan memberi hukuman.
Selanjutnya Nainggolan mengidentifikasikan tindakan-tindakan kependidikan dari Yesus

http://kemahinjil.blogspot.com/2014/12/yesus-kristus-sang-guru-agung.html?m=1 Diakses
29

Pada Kamis, 22 November 2020 Pukul 13.2 WIB.


yaitu memberikan teladan langsung dalam kehidupan-Nya, mempunyai pengalaman rohani,
dan mempunyai pengetahuan yang baik tentang iman Kristen.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa sebagai seorang Guru,
Yesus selalu melakukan berbagai tindakan-tindakan kependidikan seperti memberi teguran,
memberikan pujian, memberikan larangan bahkan yang paling penting Yesus memberikan
teladan langsung kepada murid-murid-Nya. Hal ini merupakan salah satu hal yang perlu
diteladani Guru Pendidikan Agama Kristen dalam melaksanakan pengajarannya agar dapat
membangkitkan keinginan dan semangat belajar peserta didik.
b. Aspek-aspek Tujuan Pengajaran Yesus
Setiap kegiatan pengajaran yang dilakukan oleh guru pasti memiliki tujuan yang akan
dicapai. Menurut Usman ada tiga aspek kemampuan yang menjadi tujuan pengajaran yaitu
aspek kognitif yang berhubungan dengan ingatan, aspek efektif yang berhubungan dengan
perubahan sikap dan aspek psikomotorik yang berhubungan dengan kemampuan gerak.
Yesus dalam pengajarannya selalu memperhatikan keseimbangan antara ketiga aspek
kemampuan tersebut yaitu aspek kognitif, aspek efektif dan aspek psikomotorik.30

II.13. Metode-metode Mengajar Yesus Sang Guru


Dalam melaksanakan pengajaran-Nya Yesus menggunakan metode-metode pembelajaran
secara kreatif. Semua metode yang digunakan masih sangat cocok diterapkan pada
pendidikan Kristen untuk anak didik pada zaman ini. Silitonga mengatakan ada beberapa
metode yang dipakai Yesus dalam mengajar yaitu :
1. Yesus Menggunakan Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak digunakan Yesus
dalam  pengajaran-Nya.   Melalui   metode   ini   Yesus   dapat menyampaikan informasi
pengajaran-Nya secara langsung. Contoh kegiatan pengajaran yang dilakukan Yesus dengan
memakai metode ceramah yaitu ketika Yesus berkhotbah dan mengajar di atas bukit (Mat
5:1-2), Yesus mengajar di tepi danau (Mark 4:1-2), dan Yesus mengajar di Bait Allah (Yoh
7:14-15).
2. Yesus Menggunakan Metode Tanya Jawab
Dalam mengajar Yesus sering memberikan pertanyaan kepada anak didik-Nya. Contoh
kegiatan pengajaran Yesus dengan menggunakan metode tanya jawab yaitu Yesus bertanya

30
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020
jam 12:00 WIB.
kepada murid-murid-Nya (Mat 16:13-17), ketika pemimpin Yahudi bertanya kepada Yesus
(Luk 18:18-27) dan percakapan Yesus dengan Nikodemus (Yoh 3:1-21).
3. Yesus Menggunakan Gabungan Dari Beberapa Metode
Yesus juga menggabungkan beberapa metode sekaligus dalam pengajaran-Nya.
Contohnya dalam Lukas 10:25-37, Yesus menggunakan metode tanya jawab, metode cerita,
metode ceramah, dan metode pemecahan masalah sekaligus. Metode gabungan yang dipakai
Yesus tergantung pada situasi dan keadaan proses pengajaran-Nya.
4. Yesus Menggunakan Metode Simulasi
Dengan metode ini Yesus menggunakan situasi tiruan atau berpura-pura dalam proses
belajar agar murid-murid-Nya memperoleh suatu pemahaman tentang prinsip atau
keterampilan tertentu. Contoh metode simulasi yang pernah dipakai Yesus yaitu Yesus masuk
ke Yerusalem dengan mengendarai Keledai, Yesus memperagakan Perjamuan Malam
5. Metode Demonstrasi
Yesus mendemonstrasikan tentang hidup yang saling berbuat baik terhadap yang lain
dengan cara membasuh kaki murid-murid-Nya (Yoh 13:14-15).
6. Metode penugasan
Yesus mengutus 70 murid ke setiap kota dan memberikan tugas kepada mereka untuk
memberitakan Injil dan menyembuhkan orang sakit (Luk. 9:1-12). Dan Yesus juga mengutus
semua orang percaya untuk memberitakan injil dalam Amanat Agung (Mat 28:19-20).
Jadi Yesus sebagai Guru menguasai banyak metode-metode pembelajaran. Yesus
memakai metode pembelajaran secara kreatif dengan mengabungkan beberapa metode
sekaligus dan menyesuaikan penggunaan metode pembelajaran dengan situasi dan kondisi
lingkungan serta para pendengar-Nya. Sehingga pengajaran yang dilakukan Yesus dapat
terlaksana dengan baik. Guru Pendidikan Agama Kristen seharusnya meneladani Yesus
dalam hal menggunakan dan memilih metode sesuai dengan kebutuhan para anak didiknya,
sehingga pengajaran yang dilakukan oleh Guru Pendidikan Agama Kristen juga dapat
berhasil dan berjalan dengan baik.31

II.14. Profesi Keguruan PAK Berdasarkan Teladan Yesus Sang Guru32

31
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020 jam
12:00 WIB.
32
http://timotius-sukarman.blogspot.com/2009/08/profesionalitas-guru-pak.html Diakses Selasa17
November 2020 jam 15:00 WIB.
Seorang guru PAK adalah guru yang punya kualitas rohani yang lebih dibandingkan
dengan guru pada umumnya profesi keguruan PAK berdasarkan teladan Yesus Sang Guru.
Ada beberapa profesi keguruan PAK berdasarkan teladan Yesus Sang Guru sebagai berikut:
1. Guru PAK Harus Memiliki Pengalaman Rohani Yang Mumpuni
Melaksanakan tugas pekerjaan sebagai guru PAK bukanlah sekedar rutinitas pekerjaan
atau sarana untuk mendapatkan imbalan (gaji) dan mencari nafkah karena tugas guru bukan
hanya mengajarkan pengetahuan isi Alkitab atau pengetahuan agama tetapi berkenaan
kehidupan Rohani Guru, yaitu: guru harus menerima Yesus Kristus sebagai Juru Selamat
pribadinya, memiliki pertobatan, mengalami kelahiran baru dan memiliki iman yang dewasa
kepada Allah
Seorang Guru harus mempunyai pengetahuan yang cukup tentang isi Iman Kristen yaitu
harus mengenal Alkitab dengan baik dan ia sendiri perlu di didik dan di latih sebelum ia
mengajar orang lain. Guru perlu mengetahui bagaimana iman bertumbuh dalam batin
manusia dan bagaiman iman berkembang dalam hidup orang percaya. Seorang Guru harus
mempelajari ilmu jiwa yang berhubungan dengan soal-soal agama. Ia harus menunjukkan
kesetiaan yang sungguh kepada gerejanya dan ia sendiri harus rajin mengambil bagian dalam
kebaktian pekerjaan gereja umumnya, jangan hanya menaruh minat terhadap tugasnya sendiri
dan seorang guru harus mempunyai pribadi yang jujur dan tinggi mutunya.
Selain itu guru agama Kristen dapat mengantar siswa mengenal dan beriman kepada
Tuhan Yesus Kristus karena ia dapat menceritakan pengalaman iman kepada siswanya. Iman
bukan sekedar pengetahuan melainkan keyakinan yang bertumbuh melalui pergumulan dan
pengalaman yang dihidupkan dalam sikap dan perilaku, iman tidak boleh statis sebab akan
mati atau menjadi benda antik yang tidak dapat dimanfaatkan sebagaimana fungsinya hanya
dipandang atau menjadi hiasan.Hal ini menunjukkan guru agama Kristen terpanggil untuk
bertumbuh kearah pengenalan yang semakin dalam mengenai pribadi Tuhan Yesus Kristus
sebagai guru yang harus diteladaninya dalam hidup sehari-hari dalam melaksanakan tugas
keguruan sehingga menghasilkan buah-buah iman. Iman yang dimiliki seorang guru Kristen
haruslah iman kepada Allah, iman kepada Alkitab dan iman kepada panggilan Allah. Iman
seorang guru Kristen yang efektif haruslah iman yang aktif dimana pengajarannya
bergantung pada kuasa Roh Kudus dan kesucian hidup yang menjadi keteladanan dalam
perbuatan yaitu harus mengetahui kebenaran dan menerapkan dalam hidupnya.
Untuk itu guru agama Kristen sebagai pengajar iman Kristen tentunya sangat
memerlukan kuasa urapan dan kehadiran Roh Kudus karena Roh Kudus sebagai pengajar
yang sesungguhnya dalam membimbing dan memahami kebenaran firman Allah, yang
semuanya itu di wujudkan adanya sikap hormat, kasih berbakti, setia, penuh penyerahan dan
memuliakan Allah, terlebih dinyatakan dalam tindakannya memperhatikan dan menolong
siswa untuk hidup dalam nilai-nilai kerajaan surga seperti menghargai orang lain, penuh
kejujuran, keadilan, persaudaraan dan mau bekerja keras. Iman bagi seorang Guru agama
merupakan suatu perjalanan yang menghendaki perubahan terus-menerus dalam kepercayaan
dan pemahaman menuju kedewasaan rohani. Guru seharusnya mendalami alkitab, memiliki
kehidupan doaseperti teladan Yesus, memiliki hubungan dengan Allah dan saudara seiman,
bersaksi bagi Kristus dan taat kepada Kristus.
2. Guru PAK Harus Memiliki Pengetahuan Dan Kebenaran Firman Allah
Seorang guru harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai bahan
pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran dari seluruh Alkitab dan berkaitan
dengan Kristus. Guru harus mengajarkan benih firman dengan setia dalam kuasa Roh Kudus,
sehingga pada akhirnya siswa mengalami perubahan karena firman Allah bermanfaat untuk
mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan mendidik orang dalam
kebenaran.
Pada saat itulah ia dibenarkan oleh Allah bukan karena perbuatan tetapi kasih karunia
Allah dalam Tuhan Yesus Kristus. Orang yang telah dibenarkan Allah mengalami lahir baru
atau menjadi ciptaan baru yang harus melakukan pekerjaan baik. Jadi dengan hal tersebut
seorang Guru PAK harus memiliki pemahaman dan pengertian mengenai kebenaran di dalam
Tuhan Yesus Kristus sebab di dalam Dialah tersembunyi segala harta hikmat dan
pengetahuan. Di dalam pengajaran-Nya Tuhan Yesus juga membina sifat-sifat jujur, rendah
hati, murah hati, kesucian, tidak mementingkan diri sendiri, sukacita dan penuh
pengorbanan.33
3. Guru PAK Harus Memiliki Karakter Kristus
Karakter berarti menyangkut kepribadian yang utuh dari seseorang, sehingga kepribadian
sangat menentukan nilai kehidupan seseorang. Karakter atau kepribadian seorang Guru PAK
juga menentukan keberhasilan Guru dalam mendidik dan mengajar siswa sebagai
pembimbing rohani dalam menumbuh-kembangkan iman siswa, karena guru PAK tidak
hanya sekedar sebagai pengajar ilmu saja tetapi lebih daripada itu guru menjadi contoh dari
kehidupan yang diajarkan dan yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari.
33
Howard G. Hendricks, Pendidikan yang Mengubah Kehidupan (Yogyakarta: Gloria Graha,
2013), 9-13. Diakses https://books.google.co.id/books?
id=by_yCwAAQBAJ&pg=PA7&dq=Howard+G.+Hendricks,
+Pendidikan+yang+Mengubah+Kehidupan&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwi-
y7CGz6LtAhUNVH0KHeRsDegQ6AEwAHoECAYQAg#v=onepage&q=Howard%20G.
%20Hendricks%2C%20Pendidikan%20yang%20Mengubah%20Kehidupan&f=false
Sifat atau kepribadian seorang guru meliputi guru tidak boleh malas, harus tenang, tidak
boleh memihak, sabar, tidak boleh mencemarkan martabatnya dengan bersenda gurau, tidak
boleh mengecilkan hati murid atau merendahkan, menunjukkan dosa adalah menjijikkan,
menghukum semua perbuatan salah dan harus menepati semua janjinya.
Dengan demikian maka karakter sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi
Yesus Kristus sebagai Sang Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan
contoh bagi para siswanya. Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung karena
pengajarannya disertai oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap pengajarannya
berpusat pada keteladanan hidupNya dan menekankan kepada kasih yaitu kasih kepada Allah
dan sesama manusia, sebab Yesus sendiri memiliki karakter yang penuh kasih, dan penuh
kebenaran.
Selain pengetahuan dan kebenaran Firman Allah, kepribadian atau karakter dan memiliki
pengalaman rohani seorang guru harus memperhatikan kemampuan pengajaranya, sebagai
tanggung jawab kepada atasan secara langsung, sehingga guru dituntut untuk memiliki
beberapa kompetensi dalam menjalankan tugasnya.34

III. KESIMPULAN
Guru PAK harus menjadi teladan iman yang mumpuni bagi siswa-siswinya, karena
melalui kehidupan guru PAK yang berintegritas serta memiliki kehidupan rohani yang
berkualitas membuat para siswa tak sungkan menjadikan mereka contoh teladan yang patut
diteladani. Firman Tuhan jugamengatakan bahwa dalam melayani, guru PAK sebagai pelayan
Tuhan harus menjadi teladan, dan model kehidupan (bd. Ti 2:6,7). Dalam hal ini Guru PAK
harus menanamkan pengaruh melalui keteladanan hidupnya baik dalam perkataan dan
perbuatan mengajar.
model pengajaran berdasarkan teladan Yesus Sang Guru
- Tindakan-tindakan pendidikan dari Yesus
- aspek-aspek tujuan pengajaran yesus
profesi keguruan PAK berdasarkan teladan Yesus Sang Guru
- Guru PAK harus memiliki pengalaman rohani yang mumpuni
- Guru PAK harus memiliki pengetahuan dan kebenaran Firman Allah
- Guru PAK harus memiliki karakter Kristus

http://christianeducation.id/e-journal/index.php/regulafidei/article/view/54 Diakses Pada


34

Kamis, 25 November 2020 Pukul 17.39 WIB.


sebagai Guru PAK seharusnya mengacu kepada Pribadi Yesus Kristus sebagai Sang
Guru Agung karena seluruh kehidupan Guru PAK merupakan contoh bagi para siswanya.
Tuhan Yesus Kristus layak disebut sebagai Guru Agung karena pengajarannya disertai
oleh kuasa, mujizat dan wibawa sehingga setiap pengajarannya berpusat pada keteladanan
hidupNya dan menekankan kepada kasih yaitu kasih kepada Allah dan sesama manusia,
sebab Yesus sendiri memiliki karakter yang penuh kasih, dan penuh kebenaran.

IV. DAFTAR PUSTAKA


Boehlke Robert R., Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama
Kristen Jakarta : BPK-GM, 2011
Dewi Cahya,Prinsip Etika Profesi Bandung: PT Panca Terra Firman, 2018
Graendorf Werner C., Introduction to Biblical Christian Education Chicago : Moody
Press, 1988
Groome Thomas H., Christian Religious Education Jakarta : BPK Gunung Mulia, 2010
Hanafi Halid,Profesionalisme Guru Pembelajaran Yogyakarta:CV Budi Utama, 2018
Hendricks Howard G., Pendidikan yang Mengubah Kehidupan Yogyakarta: Gloria
Graha, 2013
I.H Enklaar & E.G Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen Jakarta: BPK-GM,2009
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kasan Tholib, Dasar-dasar Pendidikan Jakarta: Studia Press, 2009
Kristianto Paulus Lilik, Prinsip dan Praktek Pendidikan Agama Kristen Yogyakarta :
Andi, 2008
Martawijaya Agus, Pendidikan Sains Berbasis Budaya Mandar Jakarta : Pustaka
Lontara, 2015 Sidjabat B. Samuel, Strategi Pembelajaran PAK Yogyakarta: Andi, 1995
Nuhamara Daniel, Pembimbing PAK Bandung : Jurnal Info Media, 2007
Purwonto M. Ngham, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis Bandung : Remadja Karya,
1998
Salam H. Burhanudin, Pengantar Pedagogic Jakarta : Rineka Cipta, 1984
Umar, Pengantar Profesi Keguruan Depok: Raja Grafindo, 2019

V. SUMBER LAIN
http://kemahinjil.blogspot.com/2014/12/yesus-kristus-sang-guru-agung.html?m=1
Diakses Pada Kamis, 22 November 2020 Pukul 13.2 WIB.
http://timotius-sukarman.blogspot.com/2009/08/profesionalitas-guru-pak.html?m=1
Diakses Pada Kamis, 19November 2020 Pukul 17.2 WIB.
http://zainalzainalmasri.blogspot.com/2013/11/profesi-keguruan.html diakses sabtu
tanggal 29-agustus-2020 jam 14.23.
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020
jam 12:00 WIB.
https://albetsaragih.blogspot.com/2017/03/15.html?m=1 Diakses Senin 16 November 2020 jam
12:00 WIB.

Anda mungkin juga menyukai