Anda di halaman 1dari 16

Nama : Wenny Anggreiny Br Purba

: Winda Lestari Kaban

Tingkat/Jurusan : III/Pendidikan Agama Kristen

Mata kuliah : Profesionalisme Guru PAK

Dosen : Dr. Setia Ulina Br. Tarigan KELOMPOK 9

PROFESIONALISME GURU PAK YANG KONTEKSTUAL

I. Pendahuluan

Profesi guru berhubungan dengan peserta didik yang secara alami mempunyai tugas
melayani peserta didik yang beraneka ragam yang sangat memerlukan kesabaran dan
ketelatenan tinggi. Guru PAK harus mampu mengajarkan nilai-nilai agama yang baik dan
menjadi teladan bagi peserta didik. Dalam sajian ini kita akan membahas tentang bagaimana
profesionalisme guru PAK yang kontekstual. Maka dari itu, kita akan membahas sajian ini
secara bersama-sama. Semoga sajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan Yesus
memberkati

II. Pembahasan
II.1. Pengertian Profesionalisme

Kata dasar profesionalisme adalah profesi. Profesi berasal dari bahasa Latin
“proffesio” yang mempunyai dua pengertian yaitu janji atau ikrar dan pekerjaan. 1
Profesionalisme adalah kondisi, arah, nilai, tujuan, kualitas suatu keahlian dan kewenangan
yang berkaitan dengan mata pencaharian seseorang. Maka pengertian Profesionalisme
merujuk kepada komitmen sebagai anggota suatu profesi untuk meningkatkan kemampuan
2
profesionalnya terus menerus. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesionalisme
1
Jaja Suteja, Etika Profesi Keguruan (Yogyakarta : Deepublish, 2013) ,48.
https://books.google.co.id/books?
id=u8sz80A9b1&pg=PA107&dq=profesi=berasal&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjm3Lv5wt3rAHXOWisKHQ
YnDQgQ6AEAnoECAQQAQ#v=onepage&q=profesi%20berasal&f=false Diakses Pada Kamis 9 September
2020 Pukul 10:50 WIB.
2
Hendyat Soetopo, Kebijakan Profesionalisme Guru (Malang : UB Press, 2013), 88.
https://books.google.co.id/books?
id=u8sz80A9b1&pg=PA107&dq=profesi=berasal&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjm3Lv5wt3rAHXOWisKHQ
adalah mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi atau orang yang
profesional. Profesionalisme dapat diartikan suatu kemampuan dan keterampilan seseorang
dalam melakukan pekerjaan menurut bidang dan tingkatan masing-masing. Menurut
Sedarmayanti, profesionalisme adalah kompetensi, efektivitas, dan efisiensi serta tanggung
jawab. Menurut H. Sumitro, profesionalisme adalah suatu bentuk atau bidang kegiatan yang
dapat memberikan pelayanan dengan spesialisasi dan intelektualitas yang tinggi. 3

II.2. Pengertian Guru

Secara etimologi guru sering disebut pendidik. Dalam bahasa Arab ada beberapa kata
yang menunjukkan profesi ini seperti muddaris, mu’allim, dan mu’addib yang meski
memiliki makna yang sama, namun masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda.
Pengertian mu’allim, ia mengandung arti bahwa guru adalah orang yang berilmu yang tidak
hanya menguasai ilmu secara teori tetapi mempunyai komitmen yang tinggi dalam
mengembangkan ilmu yang dimilikinya. Sedangkan mu’addib, terkandung pengertian
integritas antara ilmu dan amal sekaligus. Secara terminologis, guru adalah seorang yang
bertanggung jawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan perkembangan
seluruh potensi siswa, potensi kognitif, potensi afektif, maupun potensi psikomotorik. 4

Menurut J.E.C. Gericke dan T. Roorda, yang menerangkan bahwa guru berasal
dari bahasa Sansekerta yang artinya berat, besar, penting, baik sekali, terhormat dan pengajar.
Guru adalah suatu sebutan bagi jabatan, posisi, dan profesi bagi seseorang yang mengabdikan
dirinya dalam bidang pendidikan melalui interaksi edukatif secara terpola, formal dan
sistematis. Sedangkan dalam bahasa Inggris kata guru berarti “teacher” yang berarti guru
atau pengajar, educator berarti pendidik atau ahli mendidik dan tutor yang berarti guru
pribadi, guru yang mengajar di rumah atau guru yang memberi les.

II.3. Pengertian Guru Menurut Tokoh


YnDQgQ6AEAnoECAQQAQ#v=onepage&q=profesi%20berasal&f=false Diakses Pada Kamis 9 September
2020 Pukul 11:13 WIB.
3
Mohammad Ahyan Yusuf, Profesi Keguruan (Gresik : Caremedia Communication, 2018), 22-23
https://books.google.co.id/books?
id=u8sz80A9b1&pg=PA107&dq=profesi=berasal&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjm3Lv5wt3rAHXOWisKHQ
YnDQgQ6AEAnoECAQQAQ#v=onepage&q=profesi%20berasal&f=false Diakses Pada Kamis 9 September
2020 Pukul 11:33 WIB.
4
Khusnul Wardan, Guru Sebagai Profesi (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2019), 108.
https://books.google.co.id/books?
id=DHmfAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=guru+sebagai+profesi&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjVi7bDwd3
rAHUIX30KHRuCkUQ6AEwAHCAIQAQ#v=onepage&q=guru%20sebagai%20profesi&f=false Diakses Pada
Kamis 9 September 2020 Pukul 09:55 WIB.
1. Menurut Ngalim Purwanto, guru adalah orang yang pernah memberikan suatu ilmu
atau kepandaian kepada seseorang maupun kepada sekelompok orang.
2. Menurut M.Uzer Usman, guru adalah setiap orang yang berwenang dan bertugas
dalam dunia pendidikan dan pengajaran pada lembaga pendidikan formal. 5
3. Menurut Dri Atmaka, guru adalah orang yang bertanggung jawab untuk
memberikan bantuan kepada siswa dalam pengembangan baik fisik dan spiritual.
4. Menurut Mulyasa, guru adalah seseorang yang memiliki kualifikasi akademik dam
kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta mampu
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. 6

KESIMPULAN : Guru adalah orang yang mempunyai tanggung jawab dalam


mendidik peserta didik dan mampu mewujudkan tujuan pendidikan.

II.4. Pengertian Profesionalisme Guru

Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk
7
melakukan tugas pendidikan dan pengajaran Profesionalisme guru adalah orang ahli yang
khusus menggeluti pekerjaan di bidang mengajar dan bertanggung jawab penuh pada
8
pekerjaannya. Profesionalisme guru adalah pribadi yang mampu melihat dirinya sebagai
orang-orang terlatih. Guru profesional selalu mengutamakan kepentingan orang lain dan taat
kepada etika kerja, serta selalu siap menempatkan diri dalam memenuhi kebutuhan peserta
9
didiknya. Profesionalisme guru merupakan kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu
5
Dewi Safitri, Menjadi Guru Profesional (Riau : PT Indragiri Dot Com, 2019), 6-7,9.
https://books.google.co.id/books?
id=DHmfAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=guru+sebagai+profesi&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjVi7bDwd3
rAHUIX30KHRuCkUQ6AEwAHCAIQAQ#v=onepage&q=guru%20sebagai%20profesi&f=false Diakses Pada
Kamis 9 September 2020 Pukul 10:30 WIB.
6
Pitalis Mawardi, Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah dan Best Practice (Jawa
Timur : CV. Penerbit Qiara Media, 2020), 53. https://books.google.co.id/books?
id=Te_FDwAAQBAJ&pg=PA53&dq=pengertian+guru+menurut+para+ahli&hl Diakses Pada Kamis, 22
Oktober 2020 Pukul 18:27 WIB.
7
Hendyat Soetopo, Kebijakan Profesionalisme Guru (Malang : UB Press, 2013), 94.
https://books.google.co.id/books?
id=u8sz80A9b1&pg=PA107&dq=profesi=berasal&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjm3Lv5wt3rAHXOWisKHQ
YnDQgQ6AEAnoECAQQAQ#v=onepage&q=profesi%20berasal&f=false Diakses Pada Kamis 9 September
2020 Pukul 11:13 WIB.
8
Halid Hanafi, La Adu & H. Muzakkir, Profesionalisme Guru Dalam Pengelolaan Kegiatan
Pembelajaran di Sekolah (Yogyakarta : CV Budi Utama, 2018), 4. https://books.google.co.id/books?
id=u8sz80A9b1&pg=PA107&dq=profesisional+guru+adalah=&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjm3Lv5wt3rAHX
OWisKHQYnDQgQ6AEAnoECAQQAQ#v=onepage&q=profesional%20adalah&f=false Diakses Pada Kamis
9 September 2020 Pukul 12:01 WIB.
9
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan Dan Profesi (Bandung: Bina Media
Informasi, 2010) ,123.
keahlian dan kewenangan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang berkaitan dengan
10
pekerjaan seseorang yang menjadi mata pencaharian. Profesionalisme guru merupakan
kondisi, arah, nilai, tujuan dan kualitas suatu keahlian dan kewenangan dalam bidang
pendidikan dan pembelajaran yang berkaitan dengan pekerjaan seseorang.

II.5. Pengertian Profesionalisme Guru Menurut Ahli


1. Sardiman A.M, Profesionalisme guru adalah guru yang memiliki kriteria meliputi
memiliki pengetahuan, kecakapan dan keterampilan serta sikap yang lebih mantap
dan memadai sehingga mampu mengelola proses belajar mengajar secara efektif.
2. Oemar Hamalik, Profesionalisme guru adalah seseorang yang telah mendapatkan
pendidikan khusus untuk menjadi guru, mempunyai keahlian khusus untuk pekerjaan
guru, menguasai tentang seluk beluk pendidikan dan pengajaran serta ilmu-ilmu yang
lainnya.
3. Moh. Uzer Usman, Profesionalisme guru adalah orang yang memiliki kemampuan
dan keahlian khusus dalam bidang keguruan sehingga ia mampu melakukan tugas dan
fungsinya sebagai guru dengan kemampuan maksimal
4. Kunandar, Profesionalisme guru adalah keahlian dan kewenangan khusus dalam
bidang pendidikan, pengajaran, dan pelatihan yang ditekuni untuk menjadi mata
pencaharian dalam memenuhi kebutuhan hidup yang bersangkutan. 11
5. Glatthorm, Profesionalisme guru adalah kemampuan yang melaksanakan tugas,
perlu mempertimbangkan aspek komitmen dan tanggung jawab serta kemandirian. 12

Dari pendapat tokoh diatas dapat disimpulkan bahwa, profesionalisme guru


adalah seseorang yang mempunyai ilmu yang ahli, terampil, mampu untuk melaksanakan
tugasnya dan memadai sehingga mengelola proses belajar mengajar secara efektif.

II.6. Pengertian PAK

10
Asrori Rusman, Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi Guru (Jawa Tengah : CV
Pena persada, 2020), 41. https://books.google.co.id/books?
id=u8sz80A9b1&pg=PA107&dq=profesisional+guru+adalah=&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjm3Lv5wt3rAHX
OWisKHQYnDQgQ6AEAnoECAQQAQ#v=onepage&q=profesional%20adalah&f=false Diakses Pada Kamis
9 September 2020 Pukul 12:22 WIB.
11
http://digilib.uinsby.ac.id/9090/5/bab%202.pdf Diakses Pada Kamis, 9 September 2020 Pukul 11:58
WIB.
12
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/artikel/pengertian-profesionalisme-guru-63 Diakses Pada
Kamis, 9 September 2020 Pukul 14.43 WIB.
Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari “education” dalam Bahasa Inggris.
Kata “education” berasal dari Bahasa Latin: ducere yang berarti membimbing (to lead),
ditambah awalan “e” yang berarti keluar (out). Jadi arti dasar dari pendidikan adalah suatu
tindakan untuk membimbing keluar.13 Menurut Lawrence Cremin mendefinisikan
pendidikan sebagai “usaha sengaja, sistematis, dan terus-menerus untuk menyampaikan,
menimbulkan, atau memperoleh pengetahuan, sikap-sikap, nilai-nilai, keahlian-keahlian, atau
kepekaan-kepekaan, juga setiap akibat dari usaha itu. 14

Dalam bahasa Sansekerta, ada beberapa penjelasan tentang istilah Agama. Pertama,
Agama berasal dari istilah “gama” yang artinya jalan atau tindakan atau keberangkatan.
Kedua, Agama berarti ilmu atau pengetahuan atau pelajaran atau norma atau hukum. Dan
dapat disimpulkan bahwa Agama adalah suatu jalan atau tindakan praktis yang berkaitan
dengan ajaran suatu pengetahuan atau ilmu. Dalam bahasa Latin dikenal istilah religo
(mengikat, menambatkan, menjalin, menganyam) dan istilah religio (berhubungan dengan
hati nurani atau batin, perasaan, dan keyakinan. 15
Pengertian Kristen berasal dari kata “Khristos” dalam bahasa Yunani yang kemudian
menjadi Kristus atau Juruselamat. Kristus adalah gelar yang diberikan kepada Yesus sebagai
Juruselamat oleh Paulus setelah sepeninggal Yesus. Jadi, Kristen adalah panggilan terhadap
orang yang percaya bahwa Yesus adalah Kristus yang diajarkan Paulus. Pada awalnya Paulus
membentuk sekte Nasrani, kemudian mengajarkan bahwa Yesus adalah Kristus. 16
Pendidikan Agama adalah pendidikan yang memperlengkapi setiap orang dengan
sumber iman, khususnya berkaitan dalam hal berdoa, Alkitab dan rupa-rupa kebudayaan
sehingga mereka mampu melayani sesamanya termasuk juga masyarakat dan negara serta
bertanggung jawab dalam persekutuan Kristus.17 Pendidikan Agama Kristen adalah suatu
13
Daniel Nuhamara, Pembimbing PAK (Bandung: Jurnal Info Media, 2007), 8.
https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa=X&ved+2ahUKEwjb5bKsj8jsAh
Xp6XMBHZVLBlkQ6AEwAHoECAIQAG Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09: 17WIB
14
Thomas H. Gromee, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 29-30.
https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa=X&ved+2ahUKEwjb5bKsj8jsAh
Xp6XMBHZVLBlkQ6AEwAHoECAIQAG Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09:19 WIB
15
R.M. Drie S. Brotosudarmo, Pendidikan Agama Kristen Untuk Perguruan Tinggi (Yogyakarta:
ANDI,2008), 22-23. https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa=X&ved+2ahUKEwjb5bKsj8jsAh
Xp6XMBHZVLBlkQ6AEwAHoECAIQAG Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09:23 WIB.
16
Lois E. Lebar, Proses Belajar Mengajar Kristiani dan Kurikulum yang Alkitabiah (Malang: Gandum
Mas, 2006), 55. https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa=X&ved+2ahUKEwjb5bKsj8jsAh
Xp6XMBHZVLBlkQ6AEwAHoECAIQAG Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09 : 29 WIB.
17
Paulus Lilik Kristanto, Prinsip dan praktik PAK (Yogyakarta: ANDI, 2006), 2-4.
https://books.google.co.id/books?id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa
usaha untuk mempersiapkan manusia untuk meyakini, memahami dan mengamalkan Agama
Kristen itu sendiri. Pendidikan Agama Kristen berfungsi untuk menumbuhkan sikap dan
perilaku manusia berdasarkan iman Kristen dalam kehidupan sehari-hari, serta
menyampaikan pengetahuan tentang pendidikan Kristen dengan tujuan untuk meningkatkan
keyakinan, pemahaman, penghayatan agar manusia dapat mengetahui apa yang baik dan yang
buruk.18
Tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah untuk menyadarkan anak-anak dan
orang dewasa tentang keadaan mereka yang sebenarnya bahwa mereka merupakan orang
19
berdosa. Tujuan Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang bertujuan untuk
mendidik jiwa sehingga menjadi bait Tuhan. “Haruslah kamu sempurna sama seperti Bapamu
20
yang di surga adalah sempurna (Matius 5:48). Menurut C.L.J. Sherrill, tujuan
Pendidikan Agama Kristen (PAK) adalah pendidikan yang bertujuan memperkenalkan
Alkitab kepada pelajar, sehingga mereka siap menjumpai dan menjawab Allah,
memperlancar komunikasi secara mendalam antarpribadi tentang keprihatinan insani serta
mempertajam kemampuan menerima fakta bahwa mereka dikuasai kekuatan dan kasih Allah
yang memperbaiki, menebus dan menciptakan kembali. 21

II.6.1. Pengertian Pendidikan Agama Kristen (PAK) Menurut Tokoh


1. Campbell Wyckoff
Pendidikan Agama Kristen adalah pendidikan yang menyadarkan setiap orang
akan Allah dan kasih-Nya dalam Yesus Kristus. 22
2. Thomas H. Gromee
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan gereja secara
bersengaja dan sistematis untuk membawa warga jemaatnya untuk lebih dekat dan

Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09 : 35 WIB.


18
Winatasahirin, Identitas dan Ciri Khas Pendidikan Kristen (Jakarta: BPK-GM, 2003), 153.
https://books.google.co.id/books?id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa
Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09 : 40 WIB.
19
Daniel Stefanus, Sejarah PAK ( Bogor: Bina Media Informasi,2009), 73.
https://books.google.co.id/books?id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa
Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 09 : 49 WIB.
20
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen Dari
Plato Sampai IG. Loyala,cetakan 3 (Jakarta: BPK Gunung Mulia,1994), 111.
21
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen Dari
Plato sampai IG. Loyola, cetakan 9 (Jakarta: BPK Gunung Mulia,2009),724.
22
Robert R. Boehlke, Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen Dari
Plato Sampai IG. Loyola,cetakan 9 (Jakarta : BPK–GM, 2009), 553.
mengenal penciptanya sehingga mereka semakin menyadari dosa serta bersuka di
dalam Firman Tuhan yang telah memerdekakan mereka.23
3. Yoseph Lewis Sherill
Pendidikan Agama Kristen adalah usaha yang dilakukan umat Kristen untuk
berpartisipasi dalam membimbing perubahan-perubahan yang terjadi dalam pribadi
mereka dengan gereja, dengan orang-orang lain dengan dunia dan diri sendiri. 24
4. Jhon Calvin
PAK adalah pendidikan yang mendidik semua putra-putri gereja mereka
terlibat dalam penelahan Alkitab secara cerdas sebagaimana dengan bimbingan Roh
Kudus, mengambil bagian dalam kebaktian dan memahami keesaan gereja dan
diperlengkapi untuk memilih cara-cara pengabdian diri kepada Allah Bapa dan Yesus
Kristus dalam pekerjaan sehari-hari serta hidup bertanggungjawab dibawah
kedaulatan Allah. 25
5. Werner C. Graendorf
PAK adalah proses pengajaran dan pembelajaran yang berdasarkan Alkitab,
berpusat pada Kristus, dan bergantung pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing
setiap pribadi pada semua tingkat pertumbuhan, melalui pengajaran masa kini ke arah
pengenalan dan pengalaman rencana dan kehendak Allah melalui Kristus dalam setiap
aspek kehidupan, dan memperlengkapi mereka bagi pelayanan yang efektif, yang
berpusat pada Kristus sang Guru Agung dan perintah yang mendewasakan para
murid.26

KESIMPULAN : Pendidikan Agama Kristen adalah suatu usaha sadar, dilakukan


dengan sengaja dan terencana untuk meletakkan dasar Yesus Kristus dalam membina,

23
Thomas H. Gromee, Christian Religious Education-Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK
Gunung Mulia,2011), 77. https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa=X&ved+2ahUKEwjb5bKsj8jsAh
Xp6XMBHZVLBlkQ6AEwAHoECAIQAG Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 10:16 WIB
24
Eli Tanya,Gereja dan Pendidikan Agama Kristen (Cipanas: STT Cipanas, 1990), 29-30.
https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa=X&ved+2ahUKEwjb5bKsj8jsAh
Xp6XMBHZVLBlkQ6AEwAHoECAIQAG Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 10 :23 WIB
25
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip & Praktik Pendidikan Agama Kristen (Yogyakarta : ANDI,2006), 2.
https://books.google.co.id/books?
id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa Diakses Pada Rabu, 21
Oktober 2020 Pukul 17 :08 WIB.
26
Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktik PAK (Yogyakarta: ANDI, 2010), 2-4.
https://books.google.co.id/books?id=5NkhtwAACAAJ&dq=Pengertian+pendidikan+agama+kristen&hl=id&sa
Diakses Pada Rabu, 21 Oktober 2020 Pukul 17:13 WIB.
mendidik atau mengembangkan potensi yang ada dalam diri setiap manusia yang berpusat
pada Alkitab dan bergantung pada Roh Kudus.

II.7. Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Kristen

Guru PAK dan guru umum sangat berbeda, sebab guru PAK harus menetapkan nilai-
nilai Kristiani di dalam hidupnya dan kemampuan menanamkan nilai-nilai Kristiani kepada
peserta didik. Agar peserta didik bertumbuh dan berkembang sesuai dengan nilai Etika
Kristen yang membangun moral sesuai ke arah yang lebih baik. Guru PAK tidak hanya
bertugas sebagai pengajar tetapi juga pengasuh, pembina dan pendidik yang menyampaikan
Injil. Guru PAK adalah guru yang menentukan dasar atau pondasi bagi pengembangan
kepribadian peserta didik, oleh karena itu prinsip belajar melalui keteladanan sangat penting
sehingga peserta didik tidak hanya kaya dalam pengetahuan agama tetapi mengalami dan
meneladani sikap guru agamanya yang menjadi panutan bagi sikap dan perilaku. 27

Sebagai guru Agama Kristen maka sewajarnya para guru bercermin dan mencontoh
Yesus sebagai pengajar dan berlandaskan kepada Kitab Suci. Pemahaman sebagai guru
Kristen adalah seseorang yang percaya kepada Yesus, serta memiliki pemahaman akan
kebenaran firman Tuhan dan dalam melaksanakan tugasnya haruslah mengikuti teladan
Yesus Kristus. Dalam pengajarannya, haruslah kebenaran firman Tuhan yang disampaikan. 28

Guru PAK profesional adalah guru PAK yang dalam melaksanakan tugasnya sejalan
dengan tuntutan profesi, yang memiliki keahlian atau kemampuan tertentu sesuai dengan
29
tuntutan profesinya. Guru PAK profesional adalah seorang yang menjalani profesinya
sebagai guru PAK dengan keahlian/kecakapan/keterampilan yang sesuai untuk profesi guru
PAK. 30 Berkaitan dengan Guru profesional, dalam hal ini guru Kristen, maka hal yang harus
dipahami adalah tentang kedudukan dan peranan dirinya sebagai guru Kristen. Istilah guru
Agama Kristen memiliki tiga segi yakni, pertama , guru dalam perspektif Kristen. Kedua,
guru yang Kristen dan ketiga, yaitu guru yang hanya memberi pengajaran yang berkaitan
dengan iman Kristen, di gereja, sekolah dan lainnya. 31

27
http://jurnal.una.ac.id/index.php/pioner/article/download/1090/943 Diakses Pada Senin, 12 Oktober
2020 Pukul 13:20 WIB.
28
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi (Bandung : Bina Media
Informasi, 2010) ,23-24.
29
http://jurnal.una.ac.id/index.php/pioner/article/download/1090/943 Diakses Pada Senin, 12 Oktober
2020 Pukul 13:30 WIB.
30
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi (Bandung : Bina Media
Informasi, 2010) , 57.
31
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi (Bandung : Bina Media
Informasi, 2010) ,123.
Dari segi teologis, guru PAK yang profesional dapat diartikan sebagaimana yang
tertulis di dalam Amsal 1:7 a “permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan…..” bahwa guru
PAK harus belajar dari Firman Tuhan yang penuh hikmat mampu menjadi raja yang
bijaksana, yang sanggup memberikan jalan keluar bagi orang-orang yang datang kepadanya.
Guru PAK yang profesional harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah
sebagai bahan pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran bersumber pada
Alkitab dan berkaitan dengan Kristus.32

II.7.1. Tanggung jawab guru PAK yang profesional


- Guru PAK menjadi penafsir iman Kristen. Guru yang menguraikan dan menerangkan
kepercayaan Kristen itu.
- Guru PAK menjadi seorang gembala bagi peserta didik. Ia bertanggung jawab atas
hidup rohani mereka; ia wajib membina dan memajukan hidup rohani itu.
- Guru PAK menjadi pedoman dan pemimpin. Ia tak boleh memaksa peserta didik
untuk percaya tetapi ia harus membimbing mereka dengan halus dan lemah lembut
kepada juruselamat dunia
- Guru PAK adalah seorang penginjil, yang bertanggung jawab atas penyerahan diri
setiap orang pelajarnya kepada Yesus Kristus. 33

II.7.2. Sikap-sikap yang harus dimiliki Guru PAK yang profesional


 Bertumbuh di dalam Kristus

Sikap penting yang harus dikembangkan oleh Guru PAK ialah pengenalan jati dirinya
sebagai orang Kristen. Orang Kristen adalah orang yang memberikan dirinya secara penuh
kepada Yesus Kristus (Kisah Rasul 11:26). Seorang Kristen berarti percaya dan menyambut
sepenuhnya kedudukan dan peran Yesus sebagai Tuhan. Dengan menyerahkan hidup
sepenuhnya pada Yesus, seorang guru akan dapat bertumbuh Kristus.

 Dalam bimbingan Roh Tuhan

Alkitab mengajarkan bahwa kepribadian yang mantap, stabil, dewasa serta berakhlak
mulia merupakan pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan kita. Oleh sebab itu, guru perlu

32
https://repository.uhn.ac.id Diakses Pada Selasa, 13 Oktober 2020 Pukul 11:58 WIB.
33
I. H. Enklaar, Pendidikan Agama Kristen (Jakarta: BPK-GM, 2009), 164.
https://books.google.co.id/books?id=cKvmngEACAAJ&dq=pendiidkan+agama+kristen&hl Diakses Pada
Kamis, 22 Oktober 2020 Pukul 18 :52 WIB.
menyadari bahwa peran Roh Kudus bukan hanya dalam pendewasaan iman tetapi juga peran
dalam membimbing dan mengarahkan sesuai dengan profesi yang kita lakukan

 Konsep diri positif

Modal dasar yang perlu bagi seorang Guru PAK untuk kesuksesan dalam tugas
mengajar ialah konsep diri positif. Guru dengan kepribadian yang senang menjadikan dirinya
teladan bagi peserta didik dapat disebut memiliki konsep diri yang positif. Sebaliknya, guru
yang memiliki konsep diri yang negatif akan tenggelam dalam perasaan minder dan
membandingkan dirinya dengan orang lain. Fungsi konsep diri positif adalah mampu
membangun relasi yang sehat dengan peserta didik, rekan kerja dan masyarakat. Guru
dimampukan untuk mengembangkan dan menunaikan tugasnya dengan percaya diri memberi
34
hal yang terbaik bagi peserta didiknya, sesuai kehendak Tuhan (Kolose 3:17).

II.7.3. Spiritualitas Guru PAK

Spiritualitas berasal dari kata Latin yaitu spiritus. Kata Latin ini mempunyai banyak
makna, yang masing-masing selaras dengan konteks pemakaiannya. Itulah sebabnya
setidaknya terdapat beberapa makan dari kata Latin ini, yaitu hembusan (tiupan) angin, nafas,
nyawa, Roh, jiwa, kesadaran diri, perasaan dan keberanian. Spiritualitas adalah keadaan
kehidupan eksistensial manusia yang di dalamnya terdapat kekuatan untuk mempertahankan,
mengembangkan dan mewujudkan kehidupan. Ada tiga hal yang menjadi ukuran seorang
guru PAK memiliki spiritualitas yaitu, pertama, guru PAK harus berakar kuat dalam Kristus,
dalam artian menghayati spiritualitasnya seorang guru harus menjadikan Kristus sebagai
sumber kehidupannya, sebagai sumber keselamatannya. Kedua, guru PAK harus berada
senantiasa dalam persekutuan dengan gereja-Nya dan dengan saudara-saudara seiman.
Seorang guru PAK itu mempunyai dan menjalin hubungan dengan para pengikut Kristus.
Ketiga, guru PAK harus senantiasa hidup dalam kegiatan yang bersifat redemptive 35.

Dalam mengembangkan spiritualitasnya, guru PAK mempunyai model untuk


dijadikan teladan. Model itu adalah spiritualitas Tuhan Yesus Kristus. Guru PAK harus
mengarahkan spiritualitasnya untuk menjadi serupa dengan Kristus. Guru PAK harus
34

https://www.academia.edu/38454451/PROFESIONALITAS_GURU_PENDIDIKAN_AGAMAKRISTEN_pdf
Diakses Pada Selasa, 13 Oktober 2020 Pukul 11:53 WIB.
35
Redemptive adalah berusaha untuk memberi semangat, memulihkan, menolong, mengobati luka-luka
batin dirinya, dan orang lain di luar dirinya. John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan
Profesi (Bandung : Bina Media Informasi, 2010) ,34.
berusaha untuk mampu membuka diri kepada semua rekan sekerjanya dan semua nara
didiknya, tidak terkecuali. Guru PAK yang memiliki spiritualitas tidak memilih atau memilah
orang dalam bergaul. Spiritualitas yang perlu dikembangkan adalah mau merendah dan mau
melayani. 36

II.8. Kompetensi Guru PAK

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus


dimiliki, dihayati, dikuasai dan (harus dapat) diaktualisasikan oleh guru dalam tugasnya
sebagai guru. Guru PAK memiliki lima kompetensi yaitu :

a. Kompetensi paedagogik, meliputi :


- Pemahaman wawasan atau landasan pendidikan
- Pemahaman terhadap peserta didik
- Pengembangan kurikulum/silabus
- Perancangan pembelajaran
- Pelaksanaan pembelajaran
- Pemanfaatan teknologi pembelajaran
- Evaluasi hasil pembelajaran
- Pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya
b. Kompetensi kepribadian, meliputi :
- Beriman dan bertakwa
- Berakhlak mulia
- Arif dan bijaksana
- Berwibawa
- Stabil
- Dewasa
- Jujur
- Menjadi teladan
- Objektif
- Mengembangkan diri terus-menerus 37
c. Kompetensi sosial, meliputi :
36
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi (Bandung : Bina Media
Informasi, 2010) ,44-45.
- Terampil berkomunikasi
- Menggunakan teknologi secara fungsional
- Bergaul efektif
- Santun
- Menerapkan persaudaraan
- Kepribadian menyenangkan
- Bersahaja
d. Kompetensi profesional, meliputi :
- Menguasai ilmu yang dia punya
- Berwawasan luas
- Mampu menerapkan teknologi yang relevan
- Konseptual
e. Kompetensi spiritual
- Memiliki kerohanian
- Mampu mengaktualisasikan imannya
- Memiliki semangat rohani
- Memiliki daya tahan rohani yang kuat
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kerohanian dalam praktik hidup sehari-hari. 38

II.9. Pengertian Kontekstual

Kata “kontekstual” berasal dari bahasa Inggris, yaitu contextual. Contextual berarti
according to the context yaitu menurut konteks. Dalam KBBI, konteks adalah yang
berhubungan dengan konteks. Dalam hal ini mengandung dua pengertian. Pertama, bagian
suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. Kedua,
situasi yang ada hubungannya dengan kejadian. Ba’albaki, mengartikan kata “konteks”
dalam bahasa Arab sering disejajarkan dengan qarinah (tanda), siyaq al-kalam (susunan
kalimat), bi’ah (lingkungan), muhit (ruang lingkup).

Kontekstual adalah suatu pendekatan untuk memahami suatu objek dengan


memperhatikan faktor eksternal yang memengaruhi atau membentuk objek tersebut dengan

37
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi (Bandung : Bina Media
Informasi, 2010) , 179.
38
John M. Nainggolan, Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi (Bandung : Bina Media
Informasi, 2010) , 180-181.
memperhatikan indikasi, kondisi eksternal yang memengaruhinya, serta memperhatikan
cakupannya. 39

II.10. Karakteristik Utama Pembelajaran Guru yang Kontekstual

Menurut Johnson, karakteristik pembelajaran kontekstual, ada beberapa komponen


utama dalam sistem pembelajaran kontekstual yaitu

- Doing significant work : siswa melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan


kehidupan nyata di masyarakat dengan bekerja kelompok (collaborating)
- Self-regulated learning : siswa mengatur sendiri pekerjaan mereka yang sesuai
dengan dunia nyata tersebut dengan tetap berpedoman pada aturan yang telah
disepakati.
- Critical and creative thinking : siswa diharapkan dapat memecahkan masalah yang
dihadapi, membuat keputusan, dan menggunakan logika dan bukti.
- Nurturing the individual : dalam pembelajaran ini siswa masih juga perlu dibimbing,
terutama diberikan motivasi sehingga mereka betul akan mempelajari lebih jauh apa
yang dibicarakan di dalam kelas.
- Reaching high standards : siswa diharapkan mampu mencapai pemerolehan yang
tinggi terhadap apa yang sedang dipelajarinya
- Authentic assessment : penilaian tidak hanya didasarkan pada satu sumber (misalnya
ujian tengah semester dan ujian akhir semester) melainkan menilai siswa secara
menyeluruh sejak siswa mulai mempelajari pembelajaran. 40

II.11. Profesionalisme Guru PAK yang Kontekstual

Seorang Guru PAK yang profesional harus bisa menguasai bahan pembelajaran yang
dirancangkan. Sebab tujuan pendidikan Agama Kristen adalah pembaharuan hidup, dalam hal
ini pembaharuan hidup bukan hanya dari segi kognitif saja yang berubah, namun dalam
tingkah laku, cara pandang dan pola pikir. Pembelajaran yang disajikan oleh guru harus
sesuai dengan konteks dunia nyata peserta didik, materi PAK harus dihubungkan dengan
39
Muhammad Yusuf, Relasi Teks Dan Konteks (Depok : Indie Book Corner, 2020) ,32.
https://books.google.co.id/books?id=_QfaDwAAQBAJ&pg=PS32&dq=Kontekstual+adalah&hl Diakses Pada
Senin, 12 Oktober 2020 Pukul 12:20 WIB.
40
file:///C:/Users/hp/Downloads/860-1-1653-1-10-20141118.pdf Diakses Pada 25 Oktober 2020 Pukul
19 :14 WIB.
keseharian peserta didik, agar pengetahuan yang dimilikinya dapat diimplementasikan.
Pembelajaran kontekstual menganjurkan peserta didik menemukan makna yang berkualitas,
berkualitas dalam hal ini adalah makna kontekstual, yaitu dengan menghubungkan materi ajar
dengan lingkungan personal dan sosialnya. Jhonson menjelaskan kontekstual berarti
“teralami” oleh siswa. Maksud “teralami” adalah baik dari segi pola pikir, cara belajar,
mencari solusi dari suatu masalah dan mencari makna belajar. Jadi, guru PAK yang
profesional tidak hanya menyajikan teori-teori saja melainkan membantu peserta didik
menemukan makan (pengetahuan) yang sesungguhnya dari apa yang sudah dipelajari dan ini
dihubungkan dengan lingkungan personal dan sosial mereka.

Bila guru PAK bisa membawa peserta didik dalam perjumpaannya dengan Kristus, itu
berarti bahwa guru tersebut telah membawa peserta didik memiliki hubungan yang sangat
pribadi, mendalam dengan Allah, melalui dan di dalam Yesus Kristus. Pada akhirnya, peserta
didik tersebut memiliki sikap mengasihi Allah yang diwujudkan melalui tutur kata, perilaku,
pola-pikir dan gaya hidup yang benar dan hidup dalam iman serta taat kepada-Nya.
Pendidikan Kristen juga berlangsung dalam konteks tertentu (misalnya, di rumah, di sekolah
dan di gereja).

Profesionalisme guru PAK yang kontekstual harus bisa memahami tipe belajar dalam
dunia peserta didik, artinya guru perlu menyesuaikan gaya mengajar terhadap gaya belajar
peserta didik. Guru PAK di sini bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksakan
kehendak melainkan guru PAK adalah pembimbing peserta didik agar mereka bisa belajar
sesuai dengan tahap perkembangannya. Profesionalisme guru PAK yang kontekstual adalah
membantu peserta didik mampu menemukan keterkaitan antara pengalaman baru dengan
pengalaman yang sebelumnya. 41

III. Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Guru Pendidikan Agama Kristen
adalah guru yang menentukan dasar atau pondasi bagi pengembangan kepribadian peserta
didik, oleh karena itu prinsip belajar melalui keteladanan sangat penting sehingga peserta
didik tidak hanya kaya dalam pengetahuan agama tetapi mengalami dan meneladani sikap
guru agamanya yang menjadi panutan bagi sikap dan perilaku. Guru Pendidikan Agama

https://sttkharisma.ac.id/2018/11/23/strategi-pembelajaran-kontekstual-suatu-usaha-bagi-
41

pembelajaran-pendidikan-agama-kristen-pak/ Diakses Pada Kamis, 22 Oktober 2020 Pukul 19:39 WIB.


Kristen yang profesional harus mempunyai pengetahuan dan kebenaran firman Allah sebagai
bahan pengajaran yang utama, karena semua bahan pengajaran bersumber pada Alkitab dan
berkaitan dengan Kristus. Guru Pendidikan Agama Kristen harus memiliki spiritualitas yang
tidak memilih atau memilah orang dalam bergaul.

Spiritualitas yang perlu dikembangkan adalah mau merendah dan mau melayani.
Profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen yang kontekstual harus bisa memahami tipe
belajar dalam dunia peserta didik, artinya guru perlu menyesuaikan gaya mengajar terhadap
gaya belajar peserta didik. Profesionalisme guru Pendidikan Agama Kristen yang kontektual
harus bisa membantu/mendorong peserta didik untuk mencari tau atau menemukan hubungan
antara pengelaman yang lama dengan pengalaman yang baru agar menjadi suatu
pembelajaran baginya.

IV. Daftar Pustaka

Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen
Dari Plato Sampai IG. Loyola,cetakan 9. Jakarta : BPK–GM, 2009.
Boehlke, Robert R. Sejarah Perkembangan Pikiran Dan Praktek Pendidikan Agama Kristen
Dari Plato Sampai IG. Loyala,cetakan 3. Jakarta: BPK Gunung Mulia,1994.
Brotosudarmo, R.M. Drie S. Pendidikan Agama Kristen Untuk Perguruan Tinggi.
Yogyakarta: ANDI,2008.
Enklaar, I. H. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK-GM, 2009.
Gromee, Thomas H. Pendidikan Agama Kristen. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011.
Halid Hanafi, La Adu & H. Muzakkir. Profesionalisme Guru Dalam Pengelolaan Kegiatan
Pembelajaran di Sekolah. Yogyakarta : CV Budi Utama, 2018.
Kristanto, Paulus Lilik. Prinsip dan praktik PAK. Yogyakarta: ANDI, 2006.
Lebar, Lois E. Proses Belajar Mengajar Kristiani dan Kurikulum yang Alkitabiah . Malang:
Gandum Mas, 2006.
Mawardi, Pitalis. Penelitian Tindakan Kelas, Penelitian Tindakan Sekolah dan Best Practice.
Jawa Timur : CV. Penerbit Qiara Media, 2020.
Nainggolan, John M. Guru Agama Kristen Sebagai Panggilan dan Profesi. Bandung : Bina
Media Informasi, 2010.
Nuhamara, Daniel. Pembimbing PAK . Bandung: Jurnal Info Media, 2007.
Rusman, Asrori. Classroom Action Research Pengembangan Kompetensi Guru. Jawa Tengah
: CV Pena persada, 2020.
Safitri, Dewi. Menjadi Guru Profesional. Riau : PT Indragiri Dot Com, 2019.
Soetopo, Hendyat. Kebijakan Profesionalisme Guru. Malang : UB Press, 2013.
Stefanus, Daniel. Sejarah PAK. Bogor: Bina Media Informasi,2009.
Suteja, Jaja. Etika Profesi Keguruan. Yogyakarta : Deepublish, 2013.
Tanya,Eli. Gereja dan Pendidikan Agama Kristen. Cipanas: STT Cipanas, 1990.
Wardan, Khusnul. Guru Sebagai Profesi. Yogyakarta : CV Budi Utama, 2019.
Winatasahirin. Identitas dan Ciri Khas Pendidikan Kristen. Jakarta: BPK-GM, 2003.
Yusuf, Mohammad Ahyan. Profesi Keguruan. Gresik : Caremedia Communication, 2018.
Yusuf, Muhammad. Relasi Teks Dan Konteks. Depok : Indie Book Corner, 2020.

V. Referensi

http://digilib.uinsby.ac.id/9090/5/bab%202.pdf Diakses Pada Kamis, 9 September 2020 Pukul


11:58.
http://jurnal.una.ac.id/index.php/pioner/article/download/1090/943 Diakses Pada Senin, 12
Oktober 2020 Pukul 13:20 WIB.
https://disdikpora.bulelengkab.go.id/artikel/pengertian-profesionalisme-guru-63 Diakses
Pada Kamis, 9 September 2020 Pukul 14.43
https://repository.uhn.ac.id Diakses Pada Selasa, 13 Oktober 2020 Pukul 11:58 WIB.
https://sttkharisma.ac.id/2018/11/23/strategi-pembelajaran-kontekstual-suatu-usaha-bagi-
pembelajaran-pendidikan-agama-kristen-pak/ Diakses Pada Kamis, 22 Oktober 2020 Pukul
19:39 WIB.
https://www.academia.edu/38454451/PROFESIONALITAS_GURU_PENDIDIKAN_AGA
MAKRISTEN_pdf Diakses Pada Selasa, 13 Oktober 2020 Pukul 11:53 WIB.

Anda mungkin juga menyukai