Anda di halaman 1dari 12

SATU MIMPI SATU BARISAN

Oleh Wijil Tukul

Di lembang ada kawan sofyan


jualan bakso kini karena dipecat perusahaan
karena mogok karena ingin perbaikan
karena upah ya karena upah

Di ciroyom ada kawan sodiyah


si lakinya terbaring di amben kontrakan
buruh pabrik teh
terbaring pucet dihantam tipes
ya dihantam tipes
juga ada neni
kawan bariah
bekas buruh pabrik kaos kaki
kini jadi buruh di perusahaan lagi
dia dipecat ya dia dipecat
kesalahannya : karena menolak
diperlakukan sewenang-wenang

Di cimahi ada kawan udin buruh sablon


kemarin kami datang dia bilang
umpama dironsen pasti nampak
isi dadaku ini pasti rusak
karena amoniak ya amoniak

Di cigugur ada kawan siti


punya cerita harus lembur sampai pagi
pulang lunglai lemes ngantuk letih
membungkuk 24 jam
ya 24 jam

Di majalaya ada kawan eman


buruh pabrik handuk dulu
kini luntang-lantung cari kerjaan
bini hamin tiga bulan
kesalahan : karena tak sudi
terus diperah seperti sapi

Di mana-mana ada sofyan ada sodiyah ada bariyah


tak bisa dibungkam kodim
tak bisa dibungkam popor senapan
di mana-mana ada neni ada udin ada siti
di mana-mana ada eman
di bandung - solo - jakarta – tangerang

Tak bisa dibungkam kodim


tak bisa dibungkam popor senapan
satu mimpi
satu barisan

http://www.lokerpuisi.web.id/2011/11/puisi-perjuangan.html
DIBALIK SERUAN PAHLAWAN
Oleh Zshara Aurora

Kabut,
Dalam kenangan pergolakan bumi pertiwi
Mendung,
Pertandakah hujan deras
Membanjiri asa yang haus kemerdekaan
Dia dan semua yang ada menunggu keputusan sakral

Serbu.... Merdeka atau mati.. Allahu Akbar


Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Kau teruskan bunyi-bunyi ayat suci
Kau teriakan semangat juang demi negeri
Kau relakan terkasih menahan terpaan belati
Untuk ibu pertiwi..

Kini kau lihat,


Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindungan-Nya selalu dihatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia abadi..
PEMUDA UNTUK PERUBAHAN
Puisi Ananda Rezky Wibowo

Indonesia Menangis
bahkan tercabik
dengan hebatnya penguasanya korupsi
tak peduli rakyatnya mengemis

Kesejahteraan tinggallah angan


keadilan hanyalah khayal
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisah hanya kebodohan

Indonesiaku, Indonesia kalian


jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan...
PERJUANGAN TAK PASTI
Puisi Rhindy Marfiyanti

Teriknya mentari menyentuh kalbu


Tak terasa angin merambah rasa
Hanya terasa peluh merambah jiwa

Ku coba melangkah ke sana


Tak jua ku temukan suatu hal
Ku langkahkan kembali kakiku
Tapi ku masih tak temukan sesuatu itu

Saat ku berhenti tuk bersandar


Ku memohon dan berserah
Apa aku di beri sebuah peluang
Tuk bisa hidup nyaman

Oh tuhan…….
Perjuangan ini sungguh meresahkan
Perjuangan ini sungguh membingungkan
Perjuangan ini tak menemukan jalan

Kaki tak kuat untuk melangkah


Jiwa tak kuat untuk bangun
Hati tak sanggup untuk merasa
Otak tak bisa untuk berfikir

Hidupku……….
Kenapa kau ditakdirkan seperti ini
Hanya berharap dari perjuangan yang tak pasti
Hidup ini terasa sangat membingungkan
PENGORBANAN
Puisi Siti Halimah

Mengucur deras keringat


Membasahi tubuh yang terikat
Membawa angan, jauh ntah kemana ?

Bagaikan pungguk merindukan rembulan,


Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan

Pagi yang menjadi malam,


dan Bulan yang menjadi Tahun.

Sekian lama telah menanti,


Dirinya tak jua terlepas.

Andai diriku sang Ksatria,


Aku sudah pasti menyelamatkannya.

Namun semua itu hanya mimpi.


Dirinyalah yang harus berusaha
untuk membawa dirinya pergi dari kegelapan abadi.
PAHLAWAN KU
Puisi Rezha Hidayat

Ohh........ Pahlawan ku
Bagaimana ku bisa
Membalas jasa-jasa mu
Yang telah kau berikan untuk bumi pertiwi

Haruskah aku turun ke medan perang


Haruskah aku mandi berlumurkan darah
Haruskah aku tertusuk pisau belati penjajah
Aku tak tahu cara untuk membalas jasa mu

Engkau rela mengorbankan nyawa mu


Demi suatu kemerdekaan yang mungkin  
Tak bisa kau raih dengan tangan mu sendiri
Ohh......... pahlawan ku Engkau lah Bunga Bangsa
INDONESIA, AKU MASIH TETAP MENCINTAIMU
Puisi Ahmadun Yosi Herfanda

Indonesia, aku masih tetap mencintaimu


Sungguh, cintaku suci dan murni padamu
Ingin selalu kukecup keningmu
Seperti kukecup kening istriku
Tapi mengapa air matamu
Masih menetes-netes juga
Dan rintihmu pilu kurasa?

Burung-burung bernyanyi menghiburmu


Pesawat-pesawat menderu membangkitkanmu
Tapi mengapa masih juga terdengar tangismu?
Apakah kau tangisi hutan-hutan
Yang tiap hari digunduli pemegang hapeha?
Apakah kau tangisi hutang-hutang negara
Yang terus menumpuk jadi beban bangsa?
Apakah kau tangisi nasib rakyatmu
Yang makin tergencet kenaikan harga?
Atau kau sekadar merasa kecewa
Karena rupiahmu terus dilindas dolar amerika
Dan IMF, rentenir kelas dunia itu,
Terus menjerat dan mengendalikan langkahmu?

Ah, apapun yang terjadi padamu


Indonesia, aku tetap mencintaimu
Ingin selalu kucium jemari tanganmu
Seperti kucium jemari tangan ibuku
Sungguh, aku tetap mencintaimu
Karena itulah, ketika orang-orang
Ramai-ramai membeli dolar amerika
Tetap kubiarkan tabunganku dalam rupiah
Sebab sudah tak tersisa lagi saldonya!
INDONESIAKU KINI
Puisi Awaliya Nur Ramadhana

Negaraku cinta Indonesia 


Nasibmu kini menderita 
Rakyatmu kini sengsara 
Pemimpin yang tidak bijaksana 
Apakah pantas memimpin negara  
yang aman sentosa

Oh Indonesia tumpah darahku 


Apakah belum terbit, 
Seorang pemimpin yang kita cari
Apakah rasa kepemimpinan itu  
masih disimpan di nurani
Tertinggal di lubuk hati 
Tak dibawa sekarang ini 

Rakyat membutuhkanmu
Seorang Khalifatur Rasyidin
Yang setia dalam memimpin
Menyantuni fakir miskin
Mengasihani anak yatim

Kami mengharapkan pemimpin 


yang soleh dan solehah
Pengganti tugas Rasulullah
Sebagai seorang pemimpin ummah
Yang bersifat Siddiq dan Fatanah

Andaikan kutemukan
Seorang pemimpin dunia
Seorang pemimpin agama
Seorang pemimpin  Indonesia

Hanya Allah Yang Mengetahuinya


NEGERI IMPIAN
Puisi Efoel Lintang

rembulan terbit dari barat, seperti wajahmu yang bulat


seakan menyiratkan yang tak tersurat
dibalik kharisma kemilaunya cahaya yang semburat
menghipnotis hati biar terpikat
lemah gemulai gerakanmu
iringi lagu rindu yang mendayu
sendu tatap matamu  menghiba pelepas rindu
tujuh purnama telah kau tunggu
tujuh negeri telah kau lewati
masih belum kau temui apa yang kau cari
diantara bimbangnya hati
apa sebenarnya yang kau cari
tanpa jawab yang kau dapati
bertambah galaulah hati
melihat nasib ini negeri
anak kurang gizi
bergelimpangan bayi mati
ibu-ibu tak punya asi
menggilanya aborsi
merajalelanya multilasi
ditingkahi bobroknya birokrasi ini negeri
NEGERI INI

Saat sarafku dipengapkan meja 1/2 biro


Kupahat hatiku itu lagi
Pada prasasti tugu negriku
Agar para pahlawan negri ini

Tak lagi keluhkan sesal


Harus lahir di negri ini
Sudirman-sudirman reformasi
Harus berkembang di negri ini
Sukarno-sukarno reformasi
Harus bangkit di negri ini
Suharto-suharto reformasi

Agar diponegoro tak lagi keluhkan java


Agar wolter monginsidi tak tangisi celebes
Agar Patimura tak sia-siakan maluku
Agar Indonesiaku
Tak lagi tangisanku

Anda mungkin juga menyukai

  • Ekg Abnormal: Gelombang P
    Ekg Abnormal: Gelombang P
    Dokumen9 halaman
    Ekg Abnormal: Gelombang P
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen12 halaman
    Soal
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Buklet
    Buklet
    Dokumen13 halaman
    Buklet
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Lembar Balik
    Lembar Balik
    Dokumen10 halaman
    Lembar Balik
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Literatur Review
    Literatur Review
    Dokumen17 halaman
    Literatur Review
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Fraktur Klavikula 1
    Fraktur Klavikula 1
    Dokumen29 halaman
    Fraktur Klavikula 1
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Resume IBS
    Resume IBS
    Dokumen2 halaman
    Resume IBS
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • LP Fraktur Humerus Yeni
    LP Fraktur Humerus Yeni
    Dokumen44 halaman
    LP Fraktur Humerus Yeni
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat
  • Clinical Pathway
    Clinical Pathway
    Dokumen3 halaman
    Clinical Pathway
    SintyaAyuPuspitasari
    Belum ada peringkat