Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PEMERIKSAAN PATOLOGI

Jenis Hewan : Ayam (Gallus gallus domesticus)


Anamnesa : Ayam diberi pakan crumble dan air minum berasal dari
sumur, belum pernah diberi vaksin dan obat cacing.
Kandang beralaskan tanah dengan populasi 2000 ekor,
kondisi kandang kotor, terjadi penurunan nafsu makan,
diare encer, dan bulu kusam. Belum ada riwayat
pengobatan pada kasus sebelumnya.
Gejala Klinis : Ayam mengalami penurunan nafsu makan, berat badan
menurun, lesu, diare, bulu yang acak-acakan, gelisah,
dan berkerumun. Feses terlihat encer dan berwarna
putih-kehijauan. Ayam terlihat pincang saat berjalan,
sering mematuk tubuhnya, terlihat menggaruk beberapa
bagian tubuh, dan terdapat bentukan kering keras di kaki.

Sampel pemeriksaan : hepar, duodenum, jejunum, ileum, sekum, kulit


Hasil pemeriksaan makroskopis
1. Hepar : lesi nekrotik multifokal
2. Duodenum : hemoragi, lesi multifokal mukosa, ditemukan cacing
3. Jejunum : dinding menebal, hemoragi multifokal, lesi nekrotik
multifokal yang ditutupi oleh pseudomembran berwarna
kuning
4. Ileum : lesi nekrotik berwarna kekuningan pada mukosa
5. Sekum : hemoragi, dinding menebal, mukosa keputihan, darah
menggumpal
6. Kulit : hiperkeratosis dan ditemukan ektoparasit
Hasil pemeriksaan mikroskopis
1. Hepar : pucat, ireguler, hiperplasi epitel, terdapat nekrosis
2. Duodenum : ditemukan cacing pada lamina propia
3. Jejunum : mengalami nekrosis ke muskularis mukosa, hemoragi
pada lapisan serosa, penebalan jaringan granulasi, adanya
jaringan fibrin pseudomembran tebal, lesi koagulasi difus
pada lapisan submukosa
4. Sekum : infiltrasi heterofil, hemoragi, ditemukan Eimeria sp. pada
lamina propia dan lamina muskularis
5. Kulit : hiperkeratosis dan akantosis

Sampel
Hasil Pemeriksaan Interpretasi
Organ
Hepar Pemeriksaan makroskopik
pada hepar menunjukkan
adanya lesi nekrotik
multifokal pada permukaan
hepar (Cooper et al., 2013).

Lesi hati terdiri dari nekrosis


koagulasi multifokal, foki
acak, dengan infiltrat
inflamasi campuran ringan
dan, kadang-kadang, koloni
kecil basil Gram positif
(Cooper et al., 2013).

Duodenum Cacing Ascaridia galli


dewasa ditemukan dalam
intestinum (Taylor et al.,
2016).

Ayam dengan UE akut


memiliki enteritis hemoragik
yang mempengaruhi
terutama duodenum. Banyak
foki transmural multifokal
(perforasi) dari nekrosis
dapat dilihat dari serosa
(Cooper et al., 2013).
Desquamation, hiperplasi,
dan fusi vili pada usus halus
akibat cacing Ascaridia
galli penetrasi pada mukosa
(Balqis et al., 2013).

Jejunum Nekrosis mukosa usus yang


menyebar, yang sepenuhnya
ditutupi oleh
pseudomembran, yang
membentuk gips tebal di
lumen usus sering disebut
sebagai "Turkish towel".
Dinding usus menebal
(Cooper et al., 2013).

Mukosa nekrotik dan


ditutupi oleh
pseudomembran fibrinosa
yang tebal. Kriptus dilatasi
dan diisi dengan puing-
puing nekrotik (Cooper et
al., 2013).

Terdapat nekrosis parah


yang menyebar pada
mukosa usus superfisial
dengan garis batas yang
jelas dari mukosa yang lebih
dalam yang terawetkan
(Cooper et al., 2013).
Sekum Infeksi biasanya dapat
dilihat dari permukaan
serosal dari sekum sebagai
petekie dan foki gelap yang
menyatu pada infeksi berat.
Dinding sekal seringkali
sangat menebal karena
edema dan infiltrasi dan
kemudian jaringan parut
(Swayne et al., 2020).
Nekrosis dan disintegrasi sel
epitel kelenjar, perdarahan
di sub-mukosa, merozoit dan
ookista di mukosa dan
jaringan (Adamu et al.,
2013).

Kulit Hiperkeratosis yang terjadi


pada kaki ayam karena
infeksi Knemidocoptes
mutans (Taylor et al., 2016).

Knemidocoptes mutans
adalah tungau penggali,
mereka menimbulkan reaksi
inflamasi selama
penggalian. Karakterisasi
lesi kaki bersisik dengan
hiperkeratosis, parakeratosis
dan akantosis (Shanta et al.,
2006).

Kesimpulan
Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut, ayam mengalami Nekrotis
Enteritis (NE), Ulseratif Enteritis (UE), Ascariasis, Koksidiosis, dan Infestasi
Tungau.
Daftar Pustaka
Adamu, M., Boonkaewwan, C., Gongruttananun, N., Vongpakorn, M. 2013.
Hematological, Biochemical and Histopathological Changes Caused by
Coccidiosis in Chickens. Kasetsart J. (Nat. Sci.) 47: 238-246.
Balqis, U., Hambal, M., Darmawi, Utami, C. S. 2013. Histopathological Changes
in Intestine of Chicken (Gallus domesticus) Infected Naturally by
Ascaridia galli. Proceedings of The 3rd Annual International
Coference Syiah Kuala University: 343-348.
Cooper, K. K., Songer, J. G., Uzal, F. A. 2013. Diagnosing Clostridial Enteric
Disease in Poultry. Journal of Veterinary Diagnostic Investigation,
25(3): 314-327.
Shanta, I. S., Begum, N., Anisuzzaman, Bari, A. S. M., Karim, M. J. 2006.
Prevalence and Clinico-Pathological Effects of Ectoparasites in Backyard
Poultry. Bangl. J. Vet. Med., 4(1): 19-26.
Swayne, D. E., Boulianne, M., Logue, C. M., McDougald, L. R., Nair, V., Suarez,
D. L. 2020. Diseases of Poultry 14th Edition. USA: Wiley Blackwell.
Taylor, M. A., Coop, R. L., Wall, R. L. 2016. Veterinary Parasitology 4th Edition.
UK: Wiley-Blackwell.

Yogyakarta, 11 November 2020

Mengetahui,
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Koasistensi Diagnosa Laboratorik Koasistensi Diagnosa Laboratorik

Prof. drh. R. Wasito, M. Sc., Ph. D. Dominica Alma D., S.K.H.

Anda mungkin juga menyukai