Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS – MCI

KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

DISUSUN OLEH:

ARIFA PUTRI ISLAMIATI

2017720124

7D

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


2020/2021

Kasus

Seorang wanita usia 60 tahun, di rawat dengan Diagnosa medis : MCI, DM dan hipertensi
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke belakang, skala nyeri 8 (1-10), sakit kepala
serta sesak. Klien mengatakan sudah memiliki penyakit DM dan hipertensi selama 10 tahun

Pengkajian Fisik dan Pengkajian Umum

1) Pernapasan : dinding dada simetris, pernapasan 23x/menit, RR 29x/menit, SpO2 98%


2) Kardiovaskuler : TD: 161/93mmHg, N: 53x/menit, S: 36,50 C, CRT <3 detik, akral
teraba hangat
3) Gastrointestinal : klien mendapat diit Bubur dan snack, bising usus 14x/menit
4) Neurologi : kesadaran: compos mentis, pupil 2/2, reflek cahaya +/+, GCS : E4 M6 V5.
5) Genitourinary : klien terpasang DC, urine berwarna kuning jernih, berbau khas, cairan
keluar 300cc (pagi).
6) Endokrin : klien memiliki riwayat DM, pembesaran kelenjar tiroid (-)
7) Muskuloskletal : tidak ada fraktur, kekuatan otot ektremitas atas, bawah, kiri dan kanan
baik
8) Integumen : kulit klien lembab, kulit berwarna hitam, turgor kulit elastis dan ekstremitas
teraba hangat
9) Nutrisi : diit Bubur/ nasi pagi,siang dan sore . diantara pagi dan siang dapat snack
10) Cairan : cairan masuk : infus RL 1000 cc/24 jam, NTG 1 amp  50 cc. 0,75cc/jam.
11) Psikososial : -
12) Spiritual : -
Hasil Lab Diagnostik :

1) Hematologi
a. Darah rutin
a) Hb : 12,5 g/dL (12,5 – 16,0)
b) Leukosit : 5,92 10^3/ul (4,00 – 10,50)
c) Hematocrit : 36% (37,0 – 47,0)
d) Trombosit : 243 10^3/ul (182 - 369)

b. Elektrolit
a) Na : 139 mEq/l (135 - 147)
b) K : 4,3 mEq/l (3,5 – 5,0)
c) Cl : 104 mEq/l (96 - 108)
c. Ureum : 42,3 mg/dl (16,6 – 48,5)
d. Kreatinin : 1,4 mg/dl (0,51 – 0,95)
e. Glukosa sewaktu : 444 mg/dl (70 - 200)
2) Enzim jantung/troponin T mengikat
3) EKG terdapat St depresi dan t inverted di V1 sd V4

Program Terapi

1) IVFD RL 1000cc/24jam
2) Nitrogliserin 1 ampul
3) Lovenox 0,6 gram 2x1
4) Ranitidine 2x1
5) Flirocaf 2,5gr 2x1
6) CPG 75 gr 1x1
7) Candersartan 8gr 1x1
8) Alprazolam 0,5gr 2x1
9) Atorvastatin 20gr 1x1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PRAKTEK KLINIK KMB

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

Nama Mahasiswa :

Tanggal Praktek : 11 Desember 2020

Tanggal Pengkajian : 11 Desember 2020

A. Identitas Diri Klien


Nama : Ny. A
Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 2 Januari 1960
Umur : 60 Tahun
Jenis Kelamin : Wanita
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Guru
Tanggal Masuk RS : Jumat, 11 Desember 2020
Sumber Informasi : Pasien, keluarga dan Rekam Medis
Agama : Islam
Status Perkawinan : Menikah
Suku : Jawa
Lama Bekerja : 8 tahun
Alamat : Jl. Melati No. 3 RT 5 RW 6 Jakarta Selatan
Diagnosa Medis : MCI, DM, dan Hipertensi
B. Pengkajian
1. Riwayat Keperawatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke belakang, skala nyeri 8 (1-
10), sakit kepala serta sesak. Klien tampak meringis
b. Riwayat Saat Ini
Klien mengatakan nyeri yang dirasakan sejak 2 bulan yang lalu
P: Klien mengatakan nyeri timbul saat istarahat
Q: Klien mengatakan nyeri seperti tertimpa beban berat
R: Klien mengatakan nyeri dada sebelah kiri menjalar ke belakang leher, rahang
bawah, bagian dalam lengan kiri
S: Klien mengatakan skala nyeri 8 dari 1-10
T:
- Durasi = >30 menit (nyeri hilang timbul)
- On set = 2 jam sebelum datang ke RS
c. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan sudah memiliki penyakit DM dan hipertensi selama 10 tahun
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu klien memiliki riwayat hipertensi

2. Pemeriksaan Fisik
1) Pernapasan: dinding dada simetris, RR: 29x/menit, SpO2 98%
2) Kardiovaskuler: TD: 161/93mmHg, N: 53x/menit, S: 36,50oC, CRT <3 detik,
akral teraba hangat
3) Gastrointestinal: Klien mendapat diit Bubur dan snack, bising usus 14x/menit
4) Neurologi: kesadaran: Compos Mentis, pupil 2/2, reflek cahaya +/+, GCS : E4
M6 V5
5) Genitourinary: Klien terpasang DC, urine berwarna kuning jernih, berbau khas,
cairan keluar 300cc (pagi)
6) Endokrin: klien memiliki riwayat DM, pembesaran kelenjar tiroid (-)
7) Muskuloskletal: tidak ada fraktur, kekuatan otot ektremitas atas, bawah, kiri dan
kanan baik
8) Integumen: kulit klien lembab, kulit berwarna hitam, turgor kulit elastis dan
ekstremitas teraba hangat
9) Nutrisi: Diit Bubur/ nasi pagi,siang dan sore . diantara pagi dan siang dapat snack
10) Cairan: cairan masuk : infus RL 1000 cc/24 jam, NTG 1 amp 50 cc. 0,75cc/jam.
11) Psikososial: -
12) Spiritual: -

3. Pemeriksaan Penunjang dan Terapi

Pemeriksaan Hasil Rujukan Interpretasi


Darah Rutin
Hb 12,5 g/dL 12,5 – 16,0 g/dL Normal
Leukosit 5,92 10^3/ul 4,00 – 10,50 10^3/ul Normal
Hematocrit 36% 37,0 – 47,0% Menurun
Trombosit 243 10^3/ul 182 – 369 10^3/ul Normal
Elektrolit
Na 139 mEq/l 135 – 147 mEq/l Normal
K 4,3 mEq/l 3,5 – 5,0 mEq/l Normal
Cl 104 mEq/l 96 – 108 mEq/l Normal

Ureum 42,3 mg/dl 16,6 – 48,5 mg/dl Normal


Kreatinin 1,4 mg/dl 0,51 – 0,95 mg/dl Meningkat
Glukosa sewaktu 444 mg/dl 70 – 200 mg/dl Meningkat
Analisa Gas Darah
PO2 70 mmHg 80-100 mmHg Menurun
PCO2 50 mmHg 35-45 mmHg Meningkat

1) Enzim jantung/troponin T mengikat


2) EKG terdapat St depresi dan t inverted di V1 sd V4
3) Program Terapi
a. IVFD RL 1000cc/24jam
Untuk menangani gangguan elektrolit di dalam tubuh
b. Nitrogliserin 1 ampul
Untuk menyembuhkan penyebab angina
c. Lovenox 0,6 gram 2x1
Untuk profilaksis (mencegah) gangguan tromboembolik vena
(tersumbatnya pembuluh darah vena) terutama pada bedah
ortopedi atau bedah umum pada pasien berisiko tinggi
d. Ranitidine 2x1
Untuk mengurangi jumlah asam lambung dalam perut. Obat ini
berfungsi untuk mengatasi dan mencegah rasa panas pada perut
(heartburn), maag, dan sakit perut yang disebabkan oleh tukak
lambung
e. CPG 75 gr 1x1
Obat yang memiliki efek anti agregasi platelet (keping darah atau
trombosit) dan menghambat pembentukan trombus (penggumpalan
darah yang terbentuk pada dinding pembuluh darah arteri dan
vena)
f. Candersartan 8gr 1x1
Untuk menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Obat ini juga
digunakan dalam pengobatan gagal jantung
g. Alprazolam 0,5gr 2x1
Digunakan untuk mengobati gangguan kecemasan dan serangan
panik.
h. Atorvastatin 20gr 1x1
Untuk menurunkan kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, serta
meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL) di dalam darah.

4. Patofisiologi
Hipertensi DM
5. Analisa Data

Data Problem Etiologi


Thrombus
DS :
- Klien mengatakan nyeri
yang dirasakan sejak Aterosklerosis
2
bulan yang lalu
- P: Klien mengatakan nyeri
Menghambat arteri koroner
timbul saat istarahat
- Q: Klien mengatakan nyeri
seperti tertimpa beban berat
- R: Klien mengatakan nyeri Iskemik
dada sebelah kiri menjalar
Metabolisme an
ke aerob me↑ leher, rahang
belakang pe↓ kontraktilitas miokard
Infark
bawah, bagian dalam lengan
Miokard Agen cedera fisiologis
Nyeri Akut
kiri (Iskemik)
Asam laktat me↑ Kelemahan miokard
- S: Klien mengatakan skala
nyeri 8 dari 1-10
- T: Kurang suplai oksigen
Nyeri dada
Durasi = >30 menit (nyeri ke jaringan paru
hilang timbul)
On set = 2 jam sebelum
MK : Nyeri
datang ke RS
Akut Pertukaran O2 dan CO2
DO : terganggu
- Klien tampak meringis
- TD: 161/93mmHg
Ketidakseimbangan PO2
DS : dan PCO2
- Klien mengeluh sesak
DO :
- Enzim jantung/troponin T MK : Gangguan
mengikat Penurunan
Pertukaran Gas Curah Perubahan irama
MK :
- EKG terdapat ST depresi Jantung jantung Penurunan
dan T inverted di V1 sd V4 Curah Jantung
- TD: 161/93mmHg
- N: 53x/menit

DS : Gangguan Pertukaran Ketidakseimbangan


- Klien mengeluh sesak Gas ventilasi-perfusi
- Klien mengatakan pusing
MK :
Suplai darah ke jaringan
DO Intoleransi
: Kelemahan fisik
tidak adekuat
- Aktivitas
AGD :
- PO2 = 70 mmHg (Menurun)
- PCO2 = 50 mmHg
(Meningkat)

DS:
 Klien mengeluh lelah
DO:
 Klien tampak terengah- Ketidakseimbangan
engah Intoleransi Aktivitas antara suplai dan
 TD: 161/93mmHg kebutuhan oksigen
 EKG terdapat ST depresi
dan T inverted di V1 sd V4

DS:
 Klien mengatakan pusing
Risiko perfusi perifer Hipertensi,
DO: tidak efektif hiperglikemia
 TD: 161/93mmHg
 GDS 444 mg/dL

6. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis (iskemik)
2) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
3) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
5) Risiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hipertensi,
hiperglikemia.

7. Intervensi

Diagnosa Tujuan dan Kriteria


Intervensi
Keperawatan Hasil
Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi lokasi, karakteristik
agen pencedera jam nyeri berkurang dengan durasi, frekuensi, kualitas,
fisiologis (iskemik) kriteria hasil: intensitas nyeri
2. Identifikasi skala nyeri, respon
1. Keluhan nyeri menurun
2. Meringis menurun verbal dan non verbal
3. Sikap protektif 3. Identifikasi faktor yang
menurun memperberat nyeri
4. Ketegangan otot 4. Identifikasi pengetahuan,
menurun keyakinan, pengaruh budaya
tentang nyeri
5. Monitor keberhasilan terapi
komplementer yang sudah
diberikan
Terapeutik
1. Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Pertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetik
dengan tepat
5. Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri

Penurunan curah Setelah dilakukan asuhan Observasi


jantung berhubungan keperawatan selama 3x24 1. Identifikasi tanda/gejala primer

dengan perubahan jam curah jantung Penurunan curah jantung


meningkat dengan kriteria 2. Identifikasi tanda /gejala
irama jantung
hasil: sekunder penurunan curah
1. Kekuatan nadi perifer jantung
2. Bradikardi menurun 3. Monitor tekanan darah tiap
3. Dispneu menurun pergantian shift
4. Monitor intake dan output cairan
tiap pergantian shift
5. Monitor berat badan setiap hari
pada waktu yang sama
6. Monitor saturasi oksigen tiap
pergantian shift
7. Monitor keluhan nyeri dada
8. Monitor EKG tiap pergantian
shift
9. Periksa tekanan darah dan
frekwensi nadi sebelum dan
sesudah aktifitas
10. Periksa tekanan darah dan
frekwensi nadi sebelum
pemberian obat
Terapeutik
1. Posisikan pasien semi-fowler
atau fowler dengan kaki kebawah
atau posisi nyaman
2. Berikan diet jantung yang sesuai
3. Fasilitasi pasien dan keluarga
untuk modifikasi hidup sehat
4. Berikan terapi relaksasi untuk
mengurangi stres, jika perlu
5. Berikan dukungan emosional dan
spiritual
6. Berikan oksigen untuk
memepertahankan saturasi
oksigen >94%
Edukasi
1. Anjurkan beraktivitas fisik sesuai
toleransi
2. Anjurkan beraktivitas fisik secara
bertahap
3. Anjurkan segera melaporkan
nyeri dada
4. Anjurkan menghindari manuver
Valsava 
5. Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur berat badan harian
6. Ajarkan pasien dan keluarga
mengukur intake dan output
cairan harian tiap 7 jam
Gangguan Setelah dilakukan asuhan Observasi
pertukaran gas keperawatan selama 3x24 1. Monitor frekuensi, irama,

berhubungan dengan jam pertukaran gas kedalaman, dan upaya napas tiap 3
meningkat dengan kriteria jam
ketidakseimbangan
hasil: 2. Monitor pola napas tiap 3 jam
ventilasi perfusi
1. Dispneu menurun 3. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
2. Bunyi napas menurun 4. Auskultasi bunyi napas
3. Bradikardi menurun 5. Monitor saturasi oksigen
4. Sianosis membaik 6. Monitor nilai AGD
Terapeutik
7. Atur interval waktu pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
8. Dokumentasikan hasil pemantauan
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh
ketidakseimbangan jam tingkat toleransi yang mengakibatkan kelelahan
aktivitas meningkat dengan 2. Monitor kelelahan fisik dan
antara suplai dan
kriteria hasil: emosional
kebutuhan oksigen
1. Pergerakan ekstremitas 3. Monitor pola dan jam tidur
meningkat Terapeutik
2. Kekuatan otot 1. Sediakan lingkungan nyaman dan
meningkat rendah stimulus (mis. cahaya,
3. Kelemahan fisik suara, kunjungan)
menurun 2. Lakukan rentang gerak aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
Risiko perfusi Setelah dilakukan asuhan Observasi
perifer tidak efektif keperawatan selama 3x24 1. Periksa sirkulasi perifer

berhubungan dengan jam perfusi perifer 2. Periksa perbedaan sensasi


meningkat dengan kriteria panas atau dingin
hipertensi,
hasil: 3. Periksa kemampuan
hiperglikemia
1. Sensasi meningkat mengidentifikasi lokasi dan tekstur
2. Nyeri menurun benda
3. Kelemahan menurun 4. Identifikasi faktor resiko
gangguan sirkulasi
5. Monitor panas, kemerahan,
nyeri, atau bengkak pada
ekstremitas
Terapeutik
1. Hindari pemasangan infus atau
pengambilan darah di area
keterbatasan perfusi
2. Hindari pengukuran tekanan darah
pada ekstremitas pada keterbatasan
perfusi
3. Hindari penekanan dan
pemasangan torniquet pada area
yang cidera
4. Lakukan pencegahan infeksi
5. Lakukan perawatan kaki dan kuku
6. Lakukan hidrasi
Edukasi
1. Anjurkan mengecek air mandi
untuk menghindari kulit terbakar
2. Anjurkan minum obat
pengontrol tekakan darah secara
teratur
3. Ajurkan melahkukan
perawatan kulit yang tepat
4. Informasikan tanda dan gejala
darurat yang harus dilaporkan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
Candersartan

Anda mungkin juga menyukai