DISUSUN OLEH:
2017720124
7D
Kasus
Seorang wanita usia 60 tahun, di rawat dengan Diagnosa medis : MCI, DM dan hipertensi
Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri menjalar ke belakang, skala nyeri 8 (1-10), sakit kepala
serta sesak. Klien mengatakan sudah memiliki penyakit DM dan hipertensi selama 10 tahun
1) Hematologi
a. Darah rutin
a) Hb : 12,5 g/dL (12,5 – 16,0)
b) Leukosit : 5,92 10^3/ul (4,00 – 10,50)
c) Hematocrit : 36% (37,0 – 47,0)
d) Trombosit : 243 10^3/ul (182 - 369)
b. Elektrolit
a) Na : 139 mEq/l (135 - 147)
b) K : 4,3 mEq/l (3,5 – 5,0)
c) Cl : 104 mEq/l (96 - 108)
c. Ureum : 42,3 mg/dl (16,6 – 48,5)
d. Kreatinin : 1,4 mg/dl (0,51 – 0,95)
e. Glukosa sewaktu : 444 mg/dl (70 - 200)
2) Enzim jantung/troponin T mengikat
3) EKG terdapat St depresi dan t inverted di V1 sd V4
Program Terapi
1) IVFD RL 1000cc/24jam
2) Nitrogliserin 1 ampul
3) Lovenox 0,6 gram 2x1
4) Ranitidine 2x1
5) Flirocaf 2,5gr 2x1
6) CPG 75 gr 1x1
7) Candersartan 8gr 1x1
8) Alprazolam 0,5gr 2x1
9) Atorvastatin 20gr 1x1
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN PRAKTEK KLINIK KMB
Nama Mahasiswa :
2. Pemeriksaan Fisik
1) Pernapasan: dinding dada simetris, RR: 29x/menit, SpO2 98%
2) Kardiovaskuler: TD: 161/93mmHg, N: 53x/menit, S: 36,50oC, CRT <3 detik,
akral teraba hangat
3) Gastrointestinal: Klien mendapat diit Bubur dan snack, bising usus 14x/menit
4) Neurologi: kesadaran: Compos Mentis, pupil 2/2, reflek cahaya +/+, GCS : E4
M6 V5
5) Genitourinary: Klien terpasang DC, urine berwarna kuning jernih, berbau khas,
cairan keluar 300cc (pagi)
6) Endokrin: klien memiliki riwayat DM, pembesaran kelenjar tiroid (-)
7) Muskuloskletal: tidak ada fraktur, kekuatan otot ektremitas atas, bawah, kiri dan
kanan baik
8) Integumen: kulit klien lembab, kulit berwarna hitam, turgor kulit elastis dan
ekstremitas teraba hangat
9) Nutrisi: Diit Bubur/ nasi pagi,siang dan sore . diantara pagi dan siang dapat snack
10) Cairan: cairan masuk : infus RL 1000 cc/24 jam, NTG 1 amp 50 cc. 0,75cc/jam.
11) Psikososial: -
12) Spiritual: -
4. Patofisiologi
Hipertensi DM
5. Analisa Data
DS:
Klien mengeluh lelah
DO:
Klien tampak terengah- Ketidakseimbangan
engah Intoleransi Aktivitas antara suplai dan
TD: 161/93mmHg kebutuhan oksigen
EKG terdapat ST depresi
dan T inverted di V1 sd V4
DS:
Klien mengatakan pusing
Risiko perfusi perifer Hipertensi,
DO: tidak efektif hiperglikemia
TD: 161/93mmHg
GDS 444 mg/dL
6. Diagnosa Keperawatan
1) Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisiologis (iskemik)
2) Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan irama jantung
3) Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi
perfusi
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai
dan kebutuhan oksigen
5) Risiko perfusi perifer tidak efektif berhubungan dengan hipertensi,
hiperglikemia.
7. Intervensi
berhubungan dengan jam pertukaran gas kedalaman, dan upaya napas tiap 3
meningkat dengan kriteria jam
ketidakseimbangan
hasil: 2. Monitor pola napas tiap 3 jam
ventilasi perfusi
1. Dispneu menurun 3. Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
2. Bunyi napas menurun 4. Auskultasi bunyi napas
3. Bradikardi menurun 5. Monitor saturasi oksigen
4. Sianosis membaik 6. Monitor nilai AGD
Terapeutik
7. Atur interval waktu pemantauan
respirasi sesuai kondisi pasien
8. Dokumentasikan hasil pemantauan
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan asuhan Observasi
berhubungan dengan keperawatan selama 3x24 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh
ketidakseimbangan jam tingkat toleransi yang mengakibatkan kelelahan
aktivitas meningkat dengan 2. Monitor kelelahan fisik dan
antara suplai dan
kriteria hasil: emosional
kebutuhan oksigen
1. Pergerakan ekstremitas 3. Monitor pola dan jam tidur
meningkat Terapeutik
2. Kekuatan otot 1. Sediakan lingkungan nyaman dan
meningkat rendah stimulus (mis. cahaya,
3. Kelemahan fisik suara, kunjungan)
menurun 2. Lakukan rentang gerak aktif
3. Berikan aktivitas distraksi yang
menyenangkan
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas
secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat
jika tanda dan gejala kelelahan
tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan
Risiko perfusi Setelah dilakukan asuhan Observasi
perifer tidak efektif keperawatan selama 3x24 1. Periksa sirkulasi perifer