NIM : 17086374
UAS : ADM
JUR : Ilmu Keolahragaan
1. Tujuan administrasi keuangan bagi calon guru adalah untuk mewujudkan suatu tertib
administrasi keuangan, sehingga pengurusannya dapat dipertanggung jawaban sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Beberapa peran guru dalam administrasi keuangan ini meliputi hal-hal sebagai berikut:
a. Membuat file keuangan sesuai dengan dana pembangunan.
b. Membuat laporan data usulan pembayaran gaji, rapel ke Pemerintah Kota.
c. Membuat pembukuan penerimaan dan penggunaan dana pembangunan.
d. Membuat laporan dana pembangunan pada akhir tahun anggaran.
e. Membuat laporan Rancangan Anggaran Pendapatan Bantuan Sekolah (RAPBS).
f. Membuat laporan tribulan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
g. Menyetorkan pajak PPN dan PPH.
h. Membagikan gaji atau rapel.
i. Menyimpan dan membuat arsip peraturan keuangan sekolah.
2. Prinsip humsemas
a. Integrity
Prinsip ini mengandung makna bahwa semua kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat harus terpadu, dalam arti apa yang dijelaskan, disampaikan dan disuguhkan
kepada masyarakat harus informasi yang terpadu antara informasi kegiatan akademik
maupun informasi kegiatan yang bersifat non akademik
b. Continuity
Prinsip ini berarti bahwa pelaksanaan hubungan sekolah dengan masyarakat,
harus dilakukan secara terus menerus. Jadi pelaksanan hubungan sekolah dengan
masyarakat jangan hanya dilakukan secara insedental atau sewaktu-waktu, misalnya
hanya 1 kali dalam satu tahun atau sekali dalam satu semester/caturwulan, atau hanya
dilakukan oleh sekolah pada saat akan meminta bantuan keuangan kepada orang tua
/masyarakat
c. Coverage
Kegiatan pemberian informasi hendaknya menyeluruh dan mencakup semua
aspek, factor atau substansi yang perlu disampaikan dan diketahui oleh masyarakat,
misalnya program ekstra kuirkuler, kegiatan kurikuler, remedial teaching dan lain-lain
kegiatan. Prinsip ini juga mengandung makna bahwa segala informasi hendaknya
lengkap, akurat dan up to date.
d. Simplicity
Prinsip ini menghendaki agar dalam proses hubungan sekolah dengan masyarakat
yang dilakukan baik komunikasi personal maupun komunikasi kelompok pihak pemberi
informasi (sekolah) dapat menyederhanakan berbagai informasi yang disajikan kepada
masyarakat
e. Constructiveness
Program hubungan sekolah dengan masyarakat hendaknya konstruktif dalam arti
sekolah memberikan informasi yang konstruktif kepada masyarakat. Dengan demikian
masyarakat akan memberikan respon hal-hal positif tentang sekolah serta mengerti dan
memahami secara detail berbagai masalah (problem dan constrain) yang dihadapi sekolah
f. Adaptability
Penyesuaian dalam hal ini termasuk penyesuaian terhadap aktivitas, kebiasaan,
budaya (culture) dan bahan informasi yang ada dan berlaku di dalam kehidupan
masyarakat. Bahkan pelaksanaan kegiatan hubungan dengan masyarakat pun harus
disesuaikan dengan kondisi masyarakat. Misalnya saja masyarakat daerah pertanian yang
setiap pagi bekerja di sawah
b. Administrasi Kearsipan
1. Azas penataan arsip. Azasnya yaitu azas sentralisasi, desentralisasi dan gabungan.
Sentralisasi adalah azas penataan arsip yang dipusatkan pada satu unit.
Desentralisasi adalah azas penataan arsip pada unit-unit dalam organisasi. Dan
gabungan adalah gabungan antara azas sentralissasi dan azas desentralisasi.
2. Sistem penataan arsip
Berdasarkan masalah
Berdasarkan abjad
Berdasarkan tanggal
Berdasarkan nomor
Berdasarkan wilayah
3. Prosedur penataan arsip
Meneliti arsip yang akan disimpan
Mengelompokkan arsip
Meneliti kesesuaian lampiran
Mengklasifikasikan arsip
Mengindeks arsip dengan cara memberi ciri khas atau tanda suatu arsip
Menyusun arsip sesuai dengan sistem penyimpanan menurut pola
1. Guru harus berperan atau terlibat dalan administrasi sekolah, terutama berkaitan dengan
tata usaha sekolah, seperti hal-hal berikut:
2. Merencanakan penggunaan ruang-ruang di sekolah
3. Merumuskan kebijakan tentang pembagian tugas mengajar guru-guru
4. Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid
5. Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah
6. Berperan sebagai Penerima, Penyortir, Pencatat, Pengarah, Pengolah, Peñata arsip pada
proses surat menyurat.
1. Guru harus berperan atau terlibat dalan administrasi sekolah, terutama berkaitan dengan
tata usaha sekolah, seperti hal-hal berikut:
2. Merencanakan penggunaan ruang-ruang di sekolah
3. Merumuskan kebijakan tentang pembagian tugas mengajar guru-guru
4. Menyelidiki buku-buku sumber bagi guru dan buku-buku pelajaran bagi murid-murid
5. Berperan dalam hal surat-menyurat di lingkungan sekolah
6. Berperan sebagai Penerima, Penyortir, Pencatat, Pengarah, Pengolah, Peñata arsip pada
proses surat menyurat.
5. Kosep supervisi
a. Pengertian
Menurut P. Adam dan Frank G Dickey, supervise adalah program yang berencana untuk
memperbaiki pelajaran. Program ini akan berhasil apabila supervisor memiliki
keterampilan dan cara kerja efisien dalam kerja sama guru dan petugas pendidik lainya
b. Tujuan
Secara nasional tujuan kongkrit dari evaluasi pendidikan adalah:
Membantu guru melihat dengan jelas tujua-tujuan pendidikan.
Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
Membantu guru dalam alat pengajaran yang modern, metode-metode dan
sumber-sumber pengalaman belajar.
Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil
pekerjaaan itu sendiri.
Membantu guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan
tugas yang diperolehnya.
Membantu guru-guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya
dalam pembinaan sekolah
c. Proses supervisi
1. Supervisi Korektif
Supervisi ini menekankan pada usaha-usaha mencari kesalahan
guru. Supervisi yang bersifat korektif ini tidak menguntungkan karena
dapat membuat guru frustasi dan bersikap negatif terhadap program-
program supervisi
2. Supervisi Preventif
Supervisi yang bersifat preventif menekankan pada usaha-usaha
untuk mencegah guru melakukan kesalahan misalnya dengan memberikan
larangan-larangan atau pedoman secara tertulis.
3. Supervisi Konstruktif
Supervisi yang bersifat konstruktif ialah supervisi yang
berorientasi kemasa depan. Supervisi yang demikian ini didasari pada
akenyataan dan keyakinan melihat kesalahan yang lampau serta menjaga
agar guru tidak membuat kesalahan
4. Supervisi Kreatif
Dalam supervisi konstruktif peran supervisor lebih besar dibanding
guru, dalam supervisi kreatif peran guru lebih besar dibanding supervisor
dalam hal perbaikan terhadap kelemahan-kelemahan yang ada
5. Supervisi Kooperatif
Dalam proses evaluasi di bidang supervisi pendidikan seorang
supervisor dapat mempertimbangkan untuk melakukan sendiri¬ (single –
process) atau bersama-sama dengan stafnya (cooperative process)
A. Manajemen
Seorang pemimpin harus memiliki kemampuan manajemen yang baik. Dia harus
dapat merencanakan segala sesuatu secara matang. Semua rencananya juga harus berjalan
sesuai rencana dan tersusun secara sistematis. Dia juga selalu harus memiliki rencana
cadangan, sehingga ketika rencana sebelumnya gagal, dia punya solusi untuk
mengatasinya.
B. Persamaan
Seorang pemimpin yang baik harus bisa menjaga hubungan baik antara dia dan
bawahannya. Dia juga harus memastikan bahwa dirinya telah menjalin kerjasama yang
baik antara dia dan bawahannya.
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki motivasi dan juga harus mampu
memotivasi orang lain. Dia harus memiliki tekad dan keyakinan yang besar, sehingga
bawahannya yakin padanya dan mau mengikuti perintahnya.
e. Keterampilan berkomunikasi
Seorang pemimpin yang baik harus bisa berkomunikasi dengan baik dengan
semua orang. Keterampilan berkomunikasi yang baik sangat diperlukan untuk menjalin
hubungan yang baik antara pemimpin dan bawahannya.
f. Antusiasme
Seorang pemimpin yang baik harus memiliki antusiasme dan semangat yang
besar. Dengan demikian, orang di sekitarnya bisa terinspirasi dan termotivasi oleh
semangatnya.