Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL SATUAN ACARA

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK ( TAK )


DENGAN HALUSINASI ( PERSEPSI SENSORI )
DI RUANG SRIKANDI RSJD DR ARIF ZAINUDIN SURAKARTA

KELOMPOK
1. AMBAR HIDAYAH (B2016008)
2. ANGGI NOVA N (B2016009)
3. ANGGRAENI NAWANG (B2016010)
4. ANINDITA R (B2016011)
5. ANIS DESI (B2016012)
6. ANITA AYU (B2016013)

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI STIKES AISYIYAH SURAKARTA
2019
A. Latar Belakang
Kesehatan jiwa merupakam bagian yang integral dari kesehatan. Kesehatan jiwa
bukan sekedar terbebas dari gangguan jiwa, akan tetapi merupakan suatu hal yang di
butuhkan oleh semua orang. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta
mampu dan mengatasi tantangan hidup,dapat menerima orang lain sebagimana adanya.
Serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain (Menkes,2007).
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan keperawatan dengan
gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek psikologis, fisik, dan sosial tetapi
juga kognitif. Ada beberapa terapi modalitas yang dapat diterapkan salah satunya adalah
terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok klien
bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh
seorang therapis.
Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut adalah terapi yang bertujuan untuk
membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam
upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaftif.
Pengertian yang lain menurut Budi Anna Keliat dan Akemat (2005) TAK stimulasi
persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan terkait dengan
pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi
kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau alternative penyelesaian masalah.
B.TUJUAN
A. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien mempunyai kemampuan
untuk menyelesaikan masalah yang diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
B. Tujuan khusus:
1. Pasien dapat mengenal halusinasi
2. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
3. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap dengan orang
lain.
4. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.
5. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.
1. Waktu dan Tempat
Hari/tanggal : kamis, 10 januari 2019
Jam : 09.00 wib
Tempat : R. Sadewa
2. Metode
Diskusi dalam Kelompok
3. Media dan Alat
a. Papan nama sejumlah pasien dan terapis dalam TAK.
b. Spidol
c. Formulir/jadwal kegiatan
d. Contoh obat
e. Sound System/HP/Musik
f. Bola

C. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan TAK diskusi dalam kelompok:
a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi

D. SASARAN DAN TARGET


Sasaran pelaksanaan TAK adalah pasien dengan gangguan persepsi sensori :
halusinasi.
E. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Deskripsi Struktur Kelompok
Terapi kelompok dilakukan di ruang sadewa RSJD dr.Arif Zainudin. Terapi akan
dilakukan oleh 6 mahasiswa yang melaksanakan praktik krinik di RSJD Surakarta.
1 mahasiswa sebagai leader, 1 mahasiswa sebagai co leader, 1 mahasiswa sebagai
observer dan 3 mahasiswa sebagai fasilitator. Terapi kelompok ini akan dilakukan
pada 5 pasien gangguan jiwa dengan masalah keperawatan Halusinasi.
2. Langkah Kegiatan
Sesi 1 : MENGENAL HALUSINASI
a. Persiapan
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu klien dengan perubahan
sensorik persepsi : Halusinasi
2) Kriteria Pasien:
3) Klien yang kooperatif dengan riwayat halusinasi, waham, ilusi
4) Klien dengan gangguan stimulasi persepsi: halusinasi sudah dapat
berinteraksi dengan orang lain
5) Klien yang sehat secara fisik dan bertoleransi terhadap aktivitas
6) Klien tidak membahayakan diri dan orang lain
7) Klien yang telah diberitahu oleh terapis sebelumnya.
8) Klien dapat berkomunikasi verbal dengan baik
9) Membuat kontak dengan klien
10) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Perkenalkan nama dan panggilan terapis (pakai papan nama)
c) Menanyakan nama dan panggilan semau klien
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien
3) Kontak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu
mengenal suara-suara yang didengar
b) Terapis menjelaskan aturan main, antara lain :
I. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
II. Lama kegiatan 45 menit
III. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sapai selesai
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, yaitu mengenal suara-
suara yang didengar (halusinasi) tentang isinya, waktu terjadinya, situasi
terjadinya, dan perasaan klien pada saat terjadi.
2) Terapis meminta klien menceritakan isi halusinasi, kapan terjadinya,
situasi yang membuat terjadi, dan perasaan klien saat terjadi halusinasi.
Mulai dari klien yang sebelah kanan, secara berurutan sampai semua klien
mendapat giliran. Hasilnya ditulis dipapan.
3) Beri pujian klien yang melakukan dengan baik.
4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi terjadi dan perasaan klien dari suara
yang bisa didengar.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Terapis meminta klien untuk melaporkan isi, waktu, situasi dan
perasaannya jika terjadi halusinasi
3) Kontak yang akan datang
a) Menyepakati TAK yang akan datang, yaitu cara mengontrol halusinasi
b) Menyepakati waktu dan tempat
e. Evaluasi

No Nama Menyebutkan Menyebutka Menyebutka Menyebutkan


Klien Isi Halusinasi n waktu n Situasi perasaan saat
terjadi Halusinasi Halusinasi
Halusinasi
Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, bari penilaian kemampuan mengenal halusinasi : isi,
waktu, situasi dan perasaan. Beri tanda (√) jika klien mampu dan tanda (X)
jika klien tidak mampu.

Sesi 2 : MENGONTROL HALUSINASI DENGAN MENGHARDIK


a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 1
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien saat ini
b) Terapis menanyakan pengalaman halusinasi yang terjadi : isi, waktu,
situasi dan perasaan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu dengan latihan satu cara
mengontrol halusinasi
b) Menjelaskan aturan main, yaitu :
I. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus minta
izin kepada terapis
II. Lama kegiatan 45 menit
III. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Terapis meminta klien menceritakan apa yang dilakukan pada saat
mengalami halusinasi, dan bagaimana hasilnya. Ulangi sampai semua
klien mendapat giliran.
2) Berikan pujian setiap klien selesai bercerita
3) Terapis menjelaskan cara mengatasi halusinasi dengan menghardik
halusinasi saat halusinasi muncul
4) Terapis memperagakan cara menghardik halusinasi, yaitu : “pergi jangan
ganggu saya,” “saya mau bercakap-cakap dengan.....”.
5) Terapis meminta masing-masing klien memperagakan cara menghardik
halusinasi dimuali dariklien disebelah kiriterapis berurutan searah jarum
jam sampai semua peserta mendapatkan giliran
6) Terapis memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan
saat setiap klien selesai memperagakan menghardik halusinasi
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
a) Terapis menganjurkan klien untuk menerapkan cara yang telah
dipelajari, jika halusinasi muncul
b) Memasukkan kegiatan menghardik dalam jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK yang
berikutnya, yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan
melakukan kegiatan
b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat TAK berikutnya
e. Evaluasi

No aspek yang Nama


dinilai klien

1. Menyebutkan
cara yang
selama ini
digunakan
mengatasi
halusinasi
2. Menyabutkan
efektifitas cara
3. Menyebutkan
cara mengatasi
halusinasi
dengan
menghardik
4. Memperagakan
menghardik
halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama penggilan klien yang ikut TAK pada kolom Nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemempuan menyebutkan : cara yang
biasa digunakan untuk mengatasi halusinasi, keefektifanya, cara
menghardik halusinasi, dan memperagakannya. Beri tanda (√) jika klien
mampu, dan beri tanda (X) jika tidak mampu

Sesi 3 :Kemampuan Mencegah Halusinasi dengan Melakukan Kegiatan


a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi 2
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam Terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi / Validasi
a) Terapis menanyakan keadaan klien saat ini
b) Terapis menanyakan cara mengontrol halusinasi yang sudah dipelajari
c) Terapis menanyakan pengalaman klien menerapkan cara menghardik
halusinasi
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mencegah terjadinya
halusinasi dengan melakukan kegiatan
b) Menjelaskan main sebagai berikut :
I. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
II. Lama kegiatan 45 menit
III. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan cara kedua, yaitu melakukan kegiatan sehari-hari.
Jelaskan bahwa dengan melakukan kegiatan yang teratur akan mencegah
munculnya halusinasi
2) Terapis meminta tiap klien menyampaikan kegiatan yang biasa dilakukan
sehari-hari, dan tulis di whiteboard
3) Terapis membagikan formulir jadwal kegiatan harian. Terapis menulis
formulir yang sama di whiteboard
4) Terapis membimbing satu persatu klien untuk membuat jadwal kegiatan
harian, dari bangun pagi sampai tidur malam. Klien menggunakan
formulir, terapis menggunakan whiteboard.
5) Terapis melatih klien memperagakan kegiatan yang telah disusun.
6) Berikan pujian dengan tepuk tangan bersama kepada klien yang sudah
selesai membuat jadwal dan memperragakan kegiatan.
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah selesai menyusun jadwal
kegiatan dan memperagakannya.
b) Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak Lanjut
Terapis menganjurkan klien melaksanakan dua cara mengontrol halusinasi
menghardik dan melakukan kegiatan
3) Kontak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan bercakap – cakap
b) Terapis membuat kesepakatan waktu dan tempat
e. Evaluasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien


1. Menyebutkan kegiatan
yang biasa dilakukan
2. Memperagakan
kegiatan yang biasa
dilakukan
3. Menyusun jadwal
kegiatan harian
4. Menyebutkan dua cara
mengontrol halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk setiap klien, beri penilaian atas kemampuan menyebutkan kegiatan
harian yang biasa dilakukan, memperagakan salah satu kegiatan, menyusun
jadwal kegiatan harian, dan menyebutkan dua cara mencegah halusinasi. Beri
tanda (√) jika kliean mampu dan tanda (X) jika kliean tidak mampu.
Sesi 4 : Mencegah Halusinasi dengan Bercakap – cakap
a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan klien yang telah mengikuti sesi
2) Terapis membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis kepada klien
b) Klien dan terapis pakai papan nama
2) Evaluasi / validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan dua cara yang
telah dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan
terarah) untuk mencegah halusinasi.
3) Kontrak
a) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan
bercakap – cakap
b) Terapis menjelaskan aturan bermain sebagai berikut :
I. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
memintaa izin kepada terapis
II. Lama kegiatan 45 menit
III. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan pentingnya bercakap – cakap dengan orang lain untuk
megontrol dan mencegah halusinasi
2) Terapis meminta tiap klien menyebutkan orang yang biasa dan bisa diajak
bercakap – cakap
3) Terapis meminta tiap klien menyebutkan pokok pembicaraan yang biasa
dan bisa dilakukan
4) Terapis memperagakan cara bercakap – cakap jika halusinasi muncul
5) Terapis meminta klien untuk memperagakan percakapan dengan orang
disebelahnya
6) Berikan pujian atas keberhasilan klien
7) Ulangi tahap E dan F sampai semua klien mendapat giliran
d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis menanyakan TAK mengontrol halusinasi yang sudah dilatih
c) Memberikan pujian atas keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Mengnjurkan klien menggunakan 3 cara mengontrol halusinasi, yaitu
menghardik, melakukan kegiatan harian dan bercakap – cakap
3) Kontak yang akan datang
a) Terapis membuat kesepakatan dengan klien untuk TAK berikutnya,
yaitu belajar cara mengontrol halusinasi dengan patuh minum obat
b) Terapis menyepakati waktu dan tempat
e. Evaluasi

No Aspek yang dinilai Nama Klien

1. Menyebutkan orang
yang biasa diajak bicara
2. Memperagakan
percakapan
3. Menyusun jadwal
percakapan
4. Menyebutkan tiga cara
mengontrol dan
mencegah halusinasi

Petunjuk :
1. Tulis nama panggilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap klien, beri penilaian kemampuan menyebutkan orang yang
biasa diajak bicara, memperagakan percakapan, menyusun jadwal
percakapan, menyebutkan 3 cara mencegah halusinasi. Beri tanda (√) jika
klien mampu, dan tanda (X) jika klien tidak mau.

Sesi 5 : Mengontrol Halusinasi dengan Patuh Minum Obat


a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi 4
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Evaluasi / validasi
1) Menanyakan perasaan klien saat ini
2) Menanyakan pengalaman klien setelah menerapkan tiga cara yang telah
dipelajari (menghardik, menyibukkan diri dengan kegiatan dan bercakap
-cakap)
c. Kontrak
1) Terapis menjelaskan tujuan, yaitu mengontrol halusinasi dengan patuh
minum obat
2) Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
I. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok, harus
memintaa izin kepada terapis
II. Lama kegiatan 45 menit
III. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
d. Tahap Kerja
1) Terapis menjelaskan untungnya patuh minum obat, yaitu mencegah
kambuh karena obat memberi perasaan tenang, dan memperlambat
kambuh
2) Terapis menjelaskan kerugian tidak patuh minum obat
3) Terapis meminta klien menyampaikan obat yang diminum dan waktu
meminumnya
4) Terapis meminta klien untuk menyebutkan lima benar minum obat (benar
obat, benar waktu, benar orang yang minum obat, benar cara minum obat,
benar dosis obat.
5) Berikan pujian pada klien yang benar
6) Menjelaskan keuntungan patuh minum obat
e. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Terapis menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
b) Terapis menanyakan jumlah cara mengontrol halusinasi yang sudah
dipelajari
c) Terapis memberikan pujian atau keberhasilan kelompok
2) Tindak lanjut
Menganjurkan klien menggunakan empat cara mengontrol halusinasi,
yaitu menghardik, melakukan kegiatan harian, bercakap – cakap, dan
patuh minum obat.
3) Kontrak yang akan datang
a) Terapis mengikuti sesi TAK stimulasi persepsi untuk mengontrol
halusinasi
b) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan indikasi
klien
f. evaluasi

No Nama Klien Menyebutkan Menyebutkan Menyebutkan


5 cara benar keuntungan akibat tidak
minum obat minum obat patuh minum
obat
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

F. MEDIA
Media dan Alat
a. HP (musik)
b. Bola
c. Jadwal kegiatan klien
d. Bolpoin
e. Beberapa contoh obat
f. Spidol

G. Setting Tempat

Keterangan Gambar
L : Leader O : Observer
CL : Co Leader P : Pasien
F : Fasilitator
O
L
P P
CL

P
L
L

L P
P

H. Pengorganisasian Kelompok
Tim Terapis
a. Leader : Ambar Hidayah
Peran/tugas :
1.) Memimpin jalannya kegiatan
2.) Menyampaikan tujuan dan waktu permainan
3.) Menjelaskan cara dan peraturan kegiatan
4.) Memberi respon yang sesuai dengan perilaku klien
5) Meminta tanggapan dari klien atas permainan yang telah dilakukan
6) Memberi reinforcement positif pada klien
7) Menyimpulkan kegiatan (Lilik, 2011)

b. Co leader : Anggi Nova N


Peran/tugas :
1) Membantu tugas leader
2) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader
3) Mengingatkan leader tentang kegiatan
4) Bersama leader menjadi contoh kegiatan
c. Observer : Anis Desi
Peran /tugas :
1) Mengobservasi jalannya acara
2) Mencatat jumlah klien yang hadir
3) Mencatat perilaku verbal dan non verbal selama kegiatan
berlangsung
4) Mencatat tanggapan tanggapan yang dikemukakan klien
5) Mencatat penyimpangan acara terapi aktivitas
6) Membuat laporan hasil kegiatan
d. Fasilitator : Anindita R
Anggraeni Nawang W
Anita Ayu
Peran/tugas :
1) Memfasilitasi jalannya kegiatan
2) Memfasilitasi klien yang kurang aktif
3) Mampu memotivasi klien untuk kesuksesan acara
4) Dapat mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi dari dalam /luar
kelompok
I. Kriteria Evaluasi:
1. Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan di tempat tertutup, dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan.
b. Klien dan terapis duduk bersama membentuk lingkaran.
c. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan.
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik.
e. Leader, fasilitator, dan observer berperan sebagaimana mestinya

2. Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal sampai akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
d. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung
jawab dalam antisipasi masalah.
e. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok.
f. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal sampai akhir.
3. Evaluasi Hasil
a. 80 % Klien mampu mengenal halusinasi, klien mengenal waktu terjadi
halusinasi, klien mengenal waktu terjadinya halusinasi, Klien mengenal
situasi terjadinya halusinasi.
b. 80 % Klien mampu menjelaskan cara yang selama ini dilakukan untuk
mengatasi halusinasi, klien dapat memahami cara menghardik halusinasi,
klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
c. 80 % Klien mampu memahami pentingnya melakukan kegiatan untuk
mencegah munculnya halusinasi, klien dapat menyusun jadwal kegiatan
untuk mencegah terjadinya halusinasi.
d. 80 % Klien mampu memahami pentingnya bercakap-cakap dengan orang
lain untuk mencegah munculnya halusinasi, klien dapat bercakap-cakap
dengan orang lain untuk mencegah halusinasi.

Anda mungkin juga menyukai

  • LK Isk
    LK Isk
    Dokumen14 halaman
    LK Isk
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Rvsi
    ASKEP Rvsi
    Dokumen23 halaman
    ASKEP Rvsi
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Askep KAD
    Askep KAD
    Dokumen13 halaman
    Askep KAD
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Overdosis
    Makalah Overdosis
    Dokumen12 halaman
    Makalah Overdosis
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • MPKP
    MPKP
    Dokumen20 halaman
    MPKP
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Soal Glaukoma
    Soal Glaukoma
    Dokumen11 halaman
    Soal Glaukoma
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Pathway Hidrosefalus
    Pathway Hidrosefalus
    Dokumen1 halaman
    Pathway Hidrosefalus
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Terapi Main Bola
    Terapi Main Bola
    Dokumen16 halaman
    Terapi Main Bola
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Hidrosepalus
    Askep Anak Hidrosepalus
    Dokumen21 halaman
    Askep Anak Hidrosepalus
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat