Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL JIWA


(MPKP JIWA)

Disusun Oleh:
Kelompok 6
Firria Lusianawati B2018054
Fransisca Agata B2018057
Intan Kusuma B2018066
Maya Yuliana B2018081
Mirsa Karunia B2018086
Muhhamad Anggit B2018087
Mukti Susi Okviatri B2018088
Nori Lapitasari B2018097

STIKES 'AISYIYAH SURAKARTA


D3 KEPERAWATAN
TAHUN PELAJARAN 2019/202
Pengembangan Model Praktik Keperawatan Profesional
MPKP sebagai Pelayanan Prima Keperawatan
Pelayan prima keperawatan dikembangkan dalam bentuk Model Prkatik Keperawatan
Profesional (MPKP ), yang ada pada awalnya dikembangkan oleh Sitoru (2005) di
Rumah Sakot Ciptomangunkusumo dan beberapa rumah sakit lain. Menurut Sitorus
(2015) MPKP dikembangkan beberapa jenis sesuai dengan kondisi sumber daya manusia
yang ada.
1. MPKP III
Tenaga perawata yang bekerja diruangan ini terdiri dari professional dan
beberapa doctor sehingga praktik keperawatan berbasis penelitian ( evidence
based ). Diruangan ini, penelitian keperawatan juga dilakukan, khususnya
penelitian klinis.
2. MPKP II
Tenaga perawat yang bekerja diruangan ini mempunyai kemampuan spesialis
yang dapat memberikan konsultasi kepada perawat primer. Diruangan ini,
penelitian keperawatan dan hasilnya diterapkan.
3. MPKP I
Model ini menggunakan tiga komponen utama, yaitu ketenagaan, metode
pemberian asuhan, dan dokumentasi keperawatan. Metode yang digunakan
pada model ini adalah kombinasi metode keperawatan primer dan metode tim
yang disebut tim primer.
4. MPKP Pemula
Model ini menyerupai MPKP 1, tetapi baru tahap awal pengembangan yang akan
menuju professional.

A. Konsep MPKP di Rumah Sakit Jiwa


Di rumah sakit jiwa telah dikembangkan MPKP dengan memodifikasi MPKP yang telah
dikembangkan di rumah sakit umum. Beberapa modifikasi yang dilakukan meliputi 3
jenis yaitu:
1. MPKP Transisi
MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang pendidikan SPK,
namun Kepala Ruangan dan Ketua Timnya minimal dari D3 Keperawatan
2. MPKP Pemula
MPKP dasar yang semua tenaganya minimal D3 Keperawatan.
3. MPKP Profesional dibagi 3 tingkatan yaitu
 MPKP I
MPKP dengan tenaga perawat pelaksana minimal D3 keperawatan tetapi Kepala
Ruangan (Karu) dan Ketua Tim (Katim) mempunyai pendidikan minimal S1
Keperawatan.
 MPKP II
MPKP Intermediate dengan tenaga minimal D3 Keperawatan dan mayoritas Sarjana
Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa.
 MPKP III
MPKP Advance yang semua tenaga minimal Sarjana Ners keperawatan, sudah
memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa dan doktor keperawatan yang bekerja di
area keperawatan jiwa.

B. Pilar MPKP
Pilar – pilar professional diaplikasikan dalam bentuk aktivitas – aktivitas pelayanan
professional yang dipaparkan dalam bentuk 4 modul. Modul – modul tersebut adalah:
1. Modul I : Management Approach
2. Modul II : Compensatory Reward
3. Modul III: Profesional Relationship
4. Modul IV : Patient Care Delivery
PILAR I

Manajemen Keperawatan di ruang MPKP Jiwa

Manajemen adalah proses dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain ( Gillies,1989 ).
Swanburg (2000) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni tentang bagaimana
menggunakan sumber daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Diruang MPKP pendekatan manajemen
diterapkan dalam bentuk fungsi manajemen yang terdiri dari hal hal berikut :

1. Perencanaan ( planning)

2. Pengorganisasian (organizing)

3. Pengarahan ( directing )

4. Pengendalian ( controlling )

1.1 Perencanaan di Ruang MPKP / Planning


Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal – hal
yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan
(Siagin, 1990). Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah perencanaan jangka
pendek yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan dan tahunan.
a) Visi di Ruang MPKP
Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi itu
dibentuk serta tujuan organisasi tersebut.
b) Misi Di Ruang MPKP
Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam mencapai
visi yang telah ditetapkan.
c) Filosofi di Ruang MPKP
Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai yang mengakar dan menjadi rujukan
semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan dan arahan seluruh
perencanaan jangka panjang.

d) Kebijakan di ruang MPKP


Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi dalam
pengambilan keputusan
1.2 Rencana Jangka Pendek di Ruang MPKP
Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari rencana harian, bulanan
dan tahunan.

a. Rencana Harian
Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan
perannya masing-masing, yang dibuat pada setiap shift. Rencana harian dibuat sebelum
operan dilakukan dan dilengkapi pada saat operan dan pre conference.
 Rencana Harian Kepala Ruangan
Isi rencana harian Kepala Ruangan meliputi:
- Asuhan keperawatan,
- Supervisi Katim dan Perawat pelaksana
- Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain yang terkait.
Menurut Gillies (1995) rata-rata pasien membutuhkan perawatan sehari selama
empat jam dengan rincian sebagai berikut:

1. Self care: kurang dari 2 jam

2. Minimal care: 2 jam

3. Moderate care: 3,5 jam,

4. Extensive care: 5-6 jam

5. Intensive care: 7 jam

Berdasarlan rincian ini maka ditetapkan tindakan keperawatan diruangan MPKP untuk
pasien dibagi dalam tiga kategori:
1. Keperawatan total: 6 jam

2. Keperawatan parsial: 4 jam

3. Keperawatan mandiri: 2 jam


Tabel I.1. Rencana
Nama : Ruangan : Tangga l:
Jumlah perawat: Jumlah pasien :
Waktu Kegiatan Keterangan
07.00 Operan
Pre conference (jika jumlah tim lebih dari 1), mengecek
SDM dan sarana prasarana.
08.00 Mengecek kebutuhan pasien (pemeriksaan, kondisi dll)
09.00 Melakukan interaksi dengan pasien baru atau pasien
yang memerlukan perhatian khusus
10.00 Melakukan supervisi pada ketua tim/perawat pelaksana
Perawat 1 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
Perawat 2 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
Perawat 3 :………………………..(nama)
……………………………………(tindakan)
11.00 Hubungan dengan bagian lain terkait rapat-rapat
terstruktur/insidentil
12.00 Mengecek ulang keadaan pasien, perawat, lingkungan
yang belum teratasi
Ishoma
13.00 Mempersiapkan dan merencanakan kegiatan asuhan
keperawatan untuk sore, malam dan esok hari sesuai
tingkat ketergantungan pasien
Mengobservasi post conference
14.00 Operan

 Rencana Harian Ketua Tim


Isi rencana harian ketua tim adalah:
- Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang menjadi
tanggung jawabnya
- Melakukan supervisi perawat pelaksana
- Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.
- Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
 Rencana Harian Perawat Pelaksana
Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah
pasien yang dirawat pada shift dinasnya.
b. Rencana Bulanan
a. Membuat jadual dan memimpin case conference
b. Membuat jadual dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
c. Membuat jadual dinas
d. Membuat jadual petugas TAK
e. Membuat jadual dan memimpin rapat bulanan perawat
f. Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
g. Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat
pelaksana
h. Melakukan audit dokumentasi
i. Membuat laporan bulanan
Tabel I.5. Rencana Bulanan Kepala Ruangan

RENCANA KEGIATAN BULANAN KEPALA RUANGAN MPKP


Bulan : ______________________
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
Rapat Rgn Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Penkes Klp
LapBul Katim PA Klg
8 9 10 11 12 13 14
Rapat Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Case Conf
koord Katim PA
15 16 17 18 19 20 21
Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Penkes Klp
Katim PA Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusun Supervisi Audit dok Supervisi Audit dok Case Conf
jadwal Katim PA
Dinas
29 30 31
Rapat Supervisi Audit dok
Koord Katim
Mengetahui
Kepala Ruangan

( ……………………..)

 Rencana Bulanan Ketua Tim


Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang
dilakukan ditimnya. Kegiatan-egiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah:
a. Mempresentasikan kasus dalam case conference
b. Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
c. Melakukan supervisi perawat pelaksana
c. Rencana Tahunan
Rencana kegiatan tahunan mencakup:
a. Menyusun laporan tahunan
b. Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim.
c. Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang masih rendah
pencapaiannya.
d. Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat
(pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan
pendidikan formal, membuat jadual untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.
2. Pengorganisasian di Ruang MPKP

Pengorganisasian di Ruang MPKP terdiri dari:

a. Struktur Organisasi
b. Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen dalam suatu organisasi (Sutopo,
2000).
c. Daftar Dinas Ruangan
d. Daftar yang berisi jadwal dinas, perawat yang bertugas, penanggung jawab dinas/shift.
e. Daftar Pasien
f. Daftar pasien adalah daftar yang berisi nama pasien, nama dokter, nama perawat dalam
tim, penanggung jawab pasien, dan alokasi perawat saat menjalankan dinas di tiap shift.
1) Struktur Organisasi Ruang MPKP
Struktur Organisasi tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan :
Struktur Organisasi Ruangan MPKP

KEPALA
RUANGAN

TIM I TIM II

KETUA TIM KETUA TIM

Ketua Tim Ketua Tim


ANGGOTA TIM ANGGOTA TIM

Perawat Perawat

8 – 10 Klien 8 – 10 Klien
2) Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP
a. Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 Tim
b. Kepala Ruangan bekerja sama dengan Ketua Tim mengatur jadwal dinas (pagi, sore,
malam)
c. Kepala Ruangan membagi klien untuk masing-masing Tim.
d. Apabila suatu ketika satu Tim kekurangan Perawat Pelaksana karena kondisi tertentu
e. Ketua Tim menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan pagi apabila karena
sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas.
f. Ketua Tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien.
g. Ketua Tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
h. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Jiwa lain dilakukan oleh Ketua Tim.
i. Perawat Pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang menjadi
tanggung jawabnya.

Uraian Tugas (Job Deskripsi) Personil di MPKP


a. Kepala Ruangan
1) Management Approach:
a) Perencanaan
 Menyusun visi
 Menyusun misi
 Menyusun filosofi
 Menyusun Rencana Jangka Pendek: Harian, Bulanan, Tahunan
b) Pengorganisasian
 Menyusun struktur organisasi
 Menyusun jadwal dinas
 Membuat daftar alokasi pasien
c) Pengarahan
 Memimpin operan
 Menciptakan iklim motivasi
 Mengatur pendelegasian
 Melakukan supervise

d) Pengendalian
 Mengevaluasi indikator mutu
 Melakukan audit dokumentasi
 Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya
 Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
2) Compensatory reward
a) Melakukan penilaian kinerja ketua Tim dan Perawat Pelaksana
b) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
3) Professional relationship
a) Memimpin rapat keperawatan
b) Memimpin konferensi kasus
c) Melakukan rapat timkesehatan
d) Melakukan kolaborasi dengan dokter
4) Pasien care delivery
a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
konsep diri; harga diri rendah
b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku
kekerasan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Isolasi sosial
d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi
sensori: halusinasi
e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses
piker: waham
f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan
diri
b. Ketua Tim
1) Management Approach
a) Perencanaan
 Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian, Rencana Bulanan)
b) Pengorganisasian
 Menyusun jadwal dinas bersama Kepala Ruangan
 Membagi alokasi pasien kepada Perawat Pelaksana
c) Pengarahan
 Memimpin pre conference
 Memimpin post conference
 Menciptakan iklim motivasi di timnya
 Mengatur pendelegasian dalam timnya
 Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya
d) Pengendalian
 Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang dilakukan
oleh Perawat Pelaksana
 Memberikan umpan balik pada Perawat Pelaksana
2) Compensatory Reward
a) Menilai kinerja perawat pelaksana
3) Professional Relationship
a) Melaksanakan konfrensi kasus
b) Melakukan kolaborasi dengan dokter
4) Patient Care Delivery
a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep
diri harga diri rendah
b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku
kekerasan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Isolasi sosial
d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi
sensori: halusinasi
e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses
piker: waham
f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan
diri
c. Perawat pelaksana
1) Perencanaan
a) Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian,)
2) Patient Care Delivery
a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan konsep diri
harga diri rendah
b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko perilaku kekerasan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien Isolasi sosial
d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan persepsi
sensori: halusinasi
e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan proses pikir:
waham
f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh diri
g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit perawatan diri

Contoh Daftar Dinas Ruangan MPKP


No Nama petugas Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
1. Karu P P P P P P L
Tim I
2. Katim P P P P P P L
3. PA.A M M M M - L P
4. PA.B P P P P L S P
5. PA.C S L S S S S S
6. PA.D S* S* S* L M* M* M*
7. PA.E P S L S S S S
TIM II
8. Katim P P P P P P L

3. Pengarahan/ Actuating
Pengarahan adalah langkah keempat dari fungsi manajemen, yaitu penerapan perencanaan dalam
bentuk tindakan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk
memaksimalkan pekerjaan oleh staf, seorang manajer harus melakukan upaya ( Marquis &
Houston, 1998 ) berikut :
1. Menciptakan ikllim motivasi
2. Mengelola waktu secara efisien
3. Mendemonstrasikan ketampilan komunikasi yang terebaik
4. Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaboerasi
5. Melaksanakan system pendelegasian dan supervise
Komunikasi Efektif
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP
a. Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam.
b. Pre Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Katim atau Pj Tim.
c. Post Conference yaitu komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference
adalah: hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post
conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.
Manajemen Konflik
Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya yang win-win
solution. Suatu upaya berkolaborasi. Pendekatan penyelesaian konflik yang ditempuh adalah
dengan pendekatan penyelesaian masalah (problem solving) yang meliputi:

a. Mengidentifikasi penyebab timbulnya konflik


b. Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin diterapkan
c. Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan
d. Menerapkan solusi pilihan
e. Mengevaluasi peredaan konflik.

4. Pengendalian / Controling
Pada Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP) Jiwa kegiatan pengendalian
diterapkan dalam bentuk kegiatan pengukuran:
1. Indikator mutu umum :
a. Penghitungan lama hari rawat ( BOR )
b. Penghitungan rata-rata lama di rawat ( ALOS )
c. Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi ( TOI )
2. Indikator mutu rumah sakit jiwa:
a. Penghitungan kasus lari
b. Penghitungan pengekangan
c. Kasus cidera
d. Infeksi nosokomial : Scabies
3. Kondisi Pasien:
a. Audit dokumentasi asuhan keperawatan
b. Survey masalah baru
c. Kepuasan pasien dan keluarga
d. Penilaian kemampuan pasien dan keluarga
4. Kondisi SDM
a. Kepuasan tenaga kesehatan: perawat, dokter
b. Penilaian kinerja perawat

PILAR II
Kompensasi dan Penghargaan di Ruang MPKP Jiwa
1. Proses Rekruitmen Tenaga Perawat di Ruang MPKP
a. Seluruh perawat di rumah sakit harus menyepakati level MPKP yang akan dipilih,
disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di rumah sakit tersebut,
diharapkan minimal memilih MPKP level pemula.
b. Setelah level disepakati, maka kepala bidang perawatan melakukan sosialisasi
pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para pejabat struktural yang ada di
rumah sakit untuk mendapatkan komitmen dan dukungan.
c. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada di ruangan
tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat yang dibutuhkan.
d. Jenis tenaga perawat terdiri dari kepala ruangan (karu), perawat primer (PP) sebagai
ketua tim, dan perawat pelaksana. Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara
umum perawat berlatar belakang pendidikan minimal D III Keperawatan.
Adapun kriteria perawat yang akan bekerja di ruang MPKP adalah :
1. Kepala ruangan, kriterianya adalah :
a. Pendidikan minimal S1 Keperawatan, jika belum ada pada masa transisi boleh D
III Keperawatan
b. Pengalaman menjadi kepala ruangan minimal 2 tahun, dan bekerja pada area
keperawatan jiwa minimal 2 tahun.
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)
 Asuhan keperawatan jiwa
 Standar asuhan keperawatan jiwa/audit keperawatan
 Terapi modalitas keperawatan jiwa/Terapi Aktivitas Kelompok
 Komunikasi keperawatan
 Manajemen keperawatan
 Bimbingan Klinik (untuk RS Pendidikan)
e. Lulus test tulis
f. Lulus wawancara
g. Lulus test presentasi
2. Perawat primer, kriterianya adalah:
a. Pendidikan minimal S1 Keperawatan (perawat primer), jika belum ada pada masa
transisi boleh D III keperawatan (perawat primer pemula)
b. Pengalaman kerja di area keperawatan jiwa untuk D III keperawatan minimal 2
tahun dan S1 keperawatan magang 3 bulan
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)
 Asuhan keperawatan jiwa
 Standar asuhan keperawatan jiwa/ Audit keperawatan
 Terapi modalitas keperawatan jiwa/ Terapi Aktivitas Kelompok
 Komunikasi keperawatan
 Manajemen keperawatan
e. Lulus test tulis
f. Lulus test wawancara
3. Perawat pelaksana/asosiet, kriterianya dalah :
a. Pendidikan minimal D III Keperawatan
b. Pengalaman kerja di bagian kesehatan jiwa minimal 1 tahun
c. Sehat jasmani dan rohani
d. Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat) : asuhan keperawatan jiwa
e. Lulus test tulis
f. Lulus test wawancara
2. Proses seleksi tenaga perawat di ruang MPKP
Proses seleksi perawat di ruang MPKP:
1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat yang memenuhi
syarat menjadi kapala ruangan, perawat primer/ketua tim, dan perawat pelaksana/asosiet.
2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil tes tulis
menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan bakal calon ketua tim dan
kepala ruangan.
3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.
4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang memenuhi
kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan.
3. Proses orientasi tenaga perawat di ruang MPKP
Orientasi berupa pelatihan tentang informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum
tentang rumah sakit (visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program mutu,
kebijakan dan peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode klasikal, praktik lapangan,
dan praktik kerja (implementasi). Metode klasikal berlangsung selama 3 hari, praktik lapangan
berlangsung selama 3 hari yang diakhiri dengan presentasi hasil praktik. Praktik kerja
(implementasi) di ruang MPKP dilakukan selama 6 bulan. Karu dan katim membuat rencana
orientasi dengan menggunakan metoda on the job training untuk semua kegiatan MPKP.
PILAR III
Hubungan Profesional (Professional Relationship
Hubungan profesional ( profesional relationship ) dalam pemberian pelayanan keperawatan
merupakan standar hubungan antara pemberi pelayanan keperawatan ( tim kesehatan ) dan
penerima pelayanan keperawatan ( pasien dan keluarga ) ( Cameron, 1997 dalam Elizabeth
& Kathleen, 2003, hlm. 29 ). Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara
Ketua Tim, antar perawat pelaksana, sedangkan komunikasi vertikal antara Kepala Ruangan
dan Ketua Tim dan Perawat Pelaksana dan antara Ketua Tim dan Perawat Pelaksana.
Komunikasi diagonal dilakukan antara perawat dan profesi lain.
1) Rapat Perawat Ruangan
Yang dimaksud dengan rapat tim keperawatan adalah suatu media komunikasi untuk
menyampaikan informasi
2) Konferensi Kasus (Case conference) Keperawatan
Yang dimaksud dengan case conference adalah diskusi kelompok tentang kasus asuhan
keperawatan klien/ keluarga. Dilakukan dua kali per bulan dan kasusnya bergantian antar tim.
3) Rapat Tim Kesehatan
Yang dimaksud dengan rapat tim kesehatan adalah media komunikasi antara tim
kesehatan (rapat multidisiplin) untuk membahas manajerial ruang MPKPKolaborasi dengan
Dokter.
a. Visit dokter
b. Konsultasi via Telepon
.
PILAR IV
Manajemen Asuhan Keperawatan (Patient Care Delivery)
Salah satu pilar praktek profesional keperawatan adalah pelayanan keperawatan dengan
menggunakan patient care delivery system di MPKP tertentu. Patient care delivery system yang
diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan.:
1. Risiko perilaku kekerasan
2. Gangguan sensori persepsi: halusinasi
3. Isolasi sosial
4. Gangguan proses pikir: waham
5. Risiko bunuh diri
6. Defisit perawatan diri

Manajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan dalam memberikan


asuhan keperawatan kepada klien secara sistematis dan terorganisir. Manajemen asuhan
keperawatan merupakan pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan
dengan menggunakan metoda proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau
menyelesaikan masalah klien (Keliat, 2000). Tiga komponen penting dalam manajemen
asuhan keperawatan yaitu manajemen sumber daya manusia (perawat) dengan
menggunakan sistem pengorganisasian pekerjaan perawat (asuhan keperawatan) dan sistem
klasifikasi kebutuhan klien dalam metoda pemberian asuhan keperawatan yaitu proses
keperawatan.

Pedoman Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)

TAK merupakan salah satu tindakan keperawatan untuk pasien gangguan jiwa.
Pelaksanan terapi ini merupakan tanggung jawab penuh dari seorang perawat. Untuk ruang
MPKP pelaksanaan terapi ini merupakan tanggung jawab KATIM. Oleh karena itu, seorang
KATIM mempunya kemampuan untuk melakukan TAK secara tepat dan benar.

Pendidikan Kesehatan Keluarga

Pendidikan kesehatan keluarga merupakan program yang diberikan kepada keluarga


pasien gangguan jiwa yang dirawat di rumah sakit jiwa agar mereka mampu merawat pasien
di rumah. Tindakan keperawatan untuk individu keluarga telah terintegrasi dengan tindakan
terhadap pasien (lihat no. 3). Pendidikan kesehatan untuk kelompok keluarga diperlukan
untuk memberdayakan keluarga-keluarga pasien jiwa dalam mengatasi masalah secara
bersama-sama. Isi program disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan keluarga untuk
kesembuhan pasien. Program ini dilaksanakan dalam bentuk pertemuan kelompok besar dan
kecil.

Anda mungkin juga menyukai