Anda di halaman 1dari 2

 

Pengertian Pendidikan Seks

Pendidikan seks adalah upaya pengajaran, penyadaran, dan pemberian informasi tentang masalah
seksual. Informasi yang diberikan di antaranya pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi dengan
menanamkan moral, etika, komitmen, agama agar tidak terjadi "penyalahgunaan" organ reproduksi ter-
sebut. Itu sebabnya, pendidikan seks dapat dikatakan sebagai cikal bakal pendidikan kehidupan
berkeluarga yang memiliki makna sangat penting. Para ahli psikologi menganjurkan agar anak-anak sejak
dini hendaknya mulai dikenalkan dengan pendidikan seks yang sesuai dengan tahap perkembangan
kedewasaan mereka.

Pendidikan seks didefinisikan sebagai pendidikan mengenai anatomi organ tubuh yang dapat dilanjutkan
pada reproduksi seksualnya dan akibat-akibatnya bila dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama,
dan adat istiadat, serta kesiapan mental dan material seseorang. Sementara dr. Warih A Puspitosari,
M.Sc, Sp.K.J.  menjelaskan bahwa “Pendidikan seks usia dini bukan berarti mengajarkan bagaimana cara
melakukan seks. Namun pendidikan seks pada usia dini menjelaskan tentang organ-organ yang dimiliki
manusia dan apa fungsinya”.

II.II   Tujuan Pendidikan Seks Pada Anak

Tujuan pendidikan seks sesuai usia perkembangan pun berbeda-beda. Seperti pada usia balita,
tujuannya adalah untuk memperkenalkan organ seks yang dimiliki, seperti menjelaskan anggota tubuh
lainnya, termasuk menjelaskan fungsi serta cara melindunginya. Jika tidak dilakukan lebih awal maka
ada kemungkinan anak akan mendapatkan banyak masalah seperti memiliki kebiasaan suka memegang
alat kemaluan sebelum tidur, suka memegang payudara orang lain atau masalah lainnya.

Untuk usia sekolah mulai 6-10 tahun bertujuan memahami perbedaan jenis kelamin (laki-laki dan
perernpuan), menginformasikan asal-usul manusia, membersihkan alat genital dengan benar agar
terhindar dari kuman dan penyakit.

Sedangkan usia menjelang remaja, pendidikan seks bertujuan untuk menerangkan masa pubertas dan
karakteristiknya,serta menerima perubahan dari bentuk tubuh. Pendidikan seks berguna untuk memberi
penjelasan mengenai perilaku seks yang merugikan (seperti seks bebas), menanamkan moral dan prinsip
"say no" untuk seks pranikah serta membangun penerimaan terhadap diri sendiri. Bahkan, pendidikan
seks juga penting diberikan pada anak di usia pranikah untuk pembekalan pada pasangan yang ingin
menikah tentang hubungan seks yang sehat dan tepat.

Umur 6 - 9 tahun

Anak-anak sering sekali menjadi korban pelecehan dan kekerasan seksual dari orang dewasa karena
ketidakberdayaan dan ketidaktahuan yang bisa dimanfaatkan dengan mudah oleh oknum-oknum yang
tidak bertanggungjawab. Masalah utama dalam kasus pencabulan anak adalah anak kecil tidak sadar
bahwa dirinya telah mengalami pencabulan, baik karena keluguan si anak atau karena pelaku berdalih
bahwa hal yang dilakukan adalah tanda “kasih sayang”.
Di rentang umur ini, si kecil diajarkan mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk melindungi dirinya
sendiri. Orang tua bisa mengajarkan anak menolak untuk membuka pakaian bahkan jika ada imbalan
sekalipun atau menolak diraba alat kelaminnya oleh temannya. Anak Anda harus diajarkan untuk
berteriak sekencang mungkin meminta pertolongan dan melapor ke orang tua jika orang dewasa yang
berada di sekitar mereka mengancam untuk memberikan hukuman atau mengintimidasi mereka di saat
mereka menolak untuk melakukan hal-hal yang menurut anak tidak nyaman untuk dilakukan.

Selain itu, di rentang umur ini, Anda bisa menggunakan hewan tertentu yang tumbuh dengan cepat dan
terlihat jelas perbedaan jenis kelaminnya (seperti: anak ayam) di saat bertumbuh dewasa untuk
mengajarkan mengenai perkembangan alat reproduksi. Ajaklah anak anda untuk turut mengamati
perkembangannya. Jika mereka tidak terlalu memperhatikan hingga detail terkecil, Anda bisa berikan
informasi lebih lanjut nanti sembari menekankan bahwa alat kelamin mereka juga akan berubah seiring
mereka bertumbuh dewasa nanti.

Orang tua harus memperhatikan suasana hati anak agar saat menyampaikan materi seksualitas, si anak
tidak merasa terpojokkan, malu, bodoh, ataupun menjadi terlalu liar dalam menyikapi seks.

Pendidikan seks bukanlah tentang mendukung anak untuk melakukan hubungan seksual, tapi
menjelaskan fungsi alami seks sebagai bagian diri mereka serta konsekuensinya jika disalahgunakan.

Orang tua merupakan aktor utama dalam hal pendidikan anak. Orang tua sebagai wahana belajar utama
bagi anak, karena orang tua lah yang paling tepat untuk memberikan pendidikan seks pada usia dini.
Orang tua tidak perlu ragu lagi akan pentingnya pendidikan seks sejak dini. Hilangkan rasa canggung
yang ada dan mulailah membangun kepekaan akan kebutuhan pendidikan seks pada anak.

Kurangnya pembekalan tentang seks dan apabila tidak dimulai sejak dini maka akan lebih
membahayakan apabila anak beranjak remaja. Para remaja bisa mencari informasi yang berhubungan
dengan seks melalui berbagai sumber seperti buku, majalah, film, internet dengan mudah membuat
anak menjadi bingung dan bias sebab didapat dari narasumber yang tidak layak. Padahal, informasi yang
didapat belum tentu benar dan bahkan mungkin bisa menjerumuskan atau menyesatkan. Hasil akhirnya
pun tentu tidak sesuai dengan harapan dan manfaat.

Perkembangan psikologi

Inisiatif vs kesalahan

Tahap ini dialami pada anak saat usia 4-5 tahun (preschool age)
Anak-anak pada usia ini mulai berinteraksi dengan lingkungak sekitarnya sehingga menimbulkan rasa
ingin tahu terhadap segala hal yang dilihatnya.
Mereka mencoba mengambil banyak inisiatif dari rasa ingin tahu yang mereka alami. Akan tetapi bila
anak-anak pada masa ini mendapatkan pola asuh yang salah, mereka cenderung merasa bersalah dan
akhirnya hanya berdiam diri. Sikap berdiam diri yang mereka lakukan bertujuan untuk menghindari
suatu kesalahan-kesalahan dalam sikap maupun perbuatan.

Anda mungkin juga menyukai

  • LK Isk
    LK Isk
    Dokumen14 halaman
    LK Isk
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • ASKEP Rvsi
    ASKEP Rvsi
    Dokumen23 halaman
    ASKEP Rvsi
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Askep KAD
    Askep KAD
    Dokumen13 halaman
    Askep KAD
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Overdosis
    Makalah Overdosis
    Dokumen12 halaman
    Makalah Overdosis
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • MPKP
    MPKP
    Dokumen20 halaman
    MPKP
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Soal Glaukoma
    Soal Glaukoma
    Dokumen11 halaman
    Soal Glaukoma
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Pathway Hidrosefalus
    Pathway Hidrosefalus
    Dokumen1 halaman
    Pathway Hidrosefalus
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Terapi Main Bola
    Terapi Main Bola
    Dokumen16 halaman
    Terapi Main Bola
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat
  • Askep Anak Hidrosepalus
    Askep Anak Hidrosepalus
    Dokumen21 halaman
    Askep Anak Hidrosepalus
    mukti susi okviatri
    Belum ada peringkat