Anda di halaman 1dari 88

MANAJEMEN KEPERAWATAN RSUD BATARA SIANG PANGKEP

MANAJEMEN KEPERAWATAN
RSUD BATARA SIANG KABUPATEN
PANGKEP TAHUN 2020
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

PENDAHULUAN
Sejalan dengan makin meningkatnya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi
masyarakat, maka kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan kesehatan tampak makin meningkat pula.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan
kecuali menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya.
Pelayanan keperawatan yang terorganisir, memerlukan perawat manajer atau administrator
yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan kompetensi pada semua aspek manajemen. Perawat
manajer siap terhadap perubahan dan mampu menghadapi tantangan dari lingkungan yang selalu
berubah dan menggalang system pendukung untuk yang lain.
Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai
suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Indonesia juga berupaya mengembangkan
model praktik keperawatan profesional (MPKP).
MPKP adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan
perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut.
Saat ini, praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di Indonesia belum
mencerminkan praktik pelayanan profesional. Metoda pemberian asuhan keperawatan yang
dilaksanakan belum sepenuhnya berorientasi pada upaya pemenuhan kebutuhan klien, melainkan
lebih berorientasi pada pelaksanaan tugas. Pilar-pilar profesional diaplikasikan dalam bentuk aktivitas-
aktivitas pelayanan profesional yang dipaparkan dalam bentuk empat modul. Modul-modul tersebut
adalah:
Modul I : Manajemen Keperawatan
Modul II : Compensatory Reward
Modul III : Profesional Relationship
Modul IV : Patient Care Delivery
Kegiatan yang ditetapkan pada tiap pilar merupakan kegiatan dasar MPKP dengan model
MPKP pemula. Kegiatan tersebut dapat dikembangkan jika tenaga keperawatan yang bekerja lebih
berkualitas atau model MPKP telah meningkat ke bentuk MPKP profesional

2
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

MODUL I
MANAJEMEN KEPERAWATAN
Pelayanan keperawatan adalah pelayanan yang dilakukan oleh banyak orang sehingga perlu
menerapkan manajemen yaitu dalam bentuk manajemen keperawatan. Manajemen keperawatan
adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan
dan bantuan terhadap para pasien (Gillies, 1989)
Model prakrik keperawatan mensyaratkan pendekatan manajemen (management approach)
sebagai pilar praktik profesional yang pertama. Oleh karena itu proses manajemen harus dilaksanakan
dengan disiplin untuk menjamin pelayanan yang diberikan kepada pasien atau keluarga merupakan
praktik yang profesional.

Pendekatan Manajemen di MPKP


Di ruang MPKP pendekatan manajemen diterapkan dalam bentuk proses manajemen yang terdiri
dari tahapan proses:
A. PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang
hal-hal yang akan dikerjakan di masa mendatang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan (Siagian, 19990) Kegiatan perencanaan dalam praktik keperawatan profesional
merupakan upaya meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan keperawatan sehingga
mutu pelayanan bukan saja dapat dipertahankan tapi bisa terus meningkat sampai tercapai
derajat kepuasan tertinggi bagi penerima jasa pelayanan keperawatan dan pelaksana
pelayanan itu sendiri.
Jenis-jenis perencanaan terdiri dari: Rencana jangka panjang, rencana jangka
menengah, dan rencana jangka pendek. Perencanaan jangka panjang disebut juga
perencanaan strategis yang disusun untuk 3-10 tahun. Perencanaan jangka menengah dibuat
dan berlaku 1-5 tahun sedangkan perencanaan jangka pendek dibuat 1 jam sampai dengan 1
tahun. Hirarki dalam perencanaan terdiri dari perumusan visi, misi, filosofi, kebijakan, dan
prosedur (marquis & Houston, 1998).
Kegiatan perencanaan yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusa, visi, filosofi dan
kebijakan.
1. Visi Di Ruang MPKP

3
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi itu dibentuk serta
tujuan organisasi tersebut. Visi perlu dirumuskan sebagai landasan perencanaan
organisasi.
2. Misi Di Ruang MPKP
Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam mencapai visi yang
telah ditetapkan.
3. Filosofi Di Ruang MPKP
Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai yang menjadi rujukan semua kegiatan dalam
organisasi dalam menjadi landasan dan arahan seluruh perencanaan jangka panjang.
Nilai-nilai dalam filosofi dapat lebih dari satu
4. Kebijakan Di Ruang MPKP
Kebijakan adalah pernyataan yang menjadi acuan organisasi dalam pengambil keputusan.
Jenis perencanaan yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari:
1. Rencana harian
Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh perawat sesuai dengan
perannya masing-masing yang dibuat dalam setiap shift. Isi kegiatan disesuaikan dengan
fungsi dan peran perawat. Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan dilengkapi
pada saat operan dan pre conference
a. Rencana harian kepala ruangan, meliputi:
- Asuhan keperawatan
- Supervisi katim dan perawat pelaksana
- Supervisi tenaga selain perawat dan kerjasama dengan unit lain yang terkait

b. Rencana harian ketua tim


- Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien kepada tim yang menjadi tanggung
jawabnya
- Melakukan supervisi perawat pelaksana
- Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan yang lain
- Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas
c. Rencana harian perawat pelaksana
Isi rencana harian pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk sejumlah pasien yang
dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana shift sore dan malam
agak berbeda jika hanya 1 orang dalam 1 tim maka perawat tersebut berperan sebagai
ketua tim dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre dan post conference.
d. Penilaian rencana harian perawat

4
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Setiap ketua tim mempunyai instrumen rencana harian perawat setiap harinya. Pada akhir
bulan dapat dihitung presentasi pembuatan rencana harian masing-masing perawat.
Rumus pembuatan rencana harian (RH) perawat:
jumlah RH yang dibuat
Presentasi RH =
jumlah dinas pada bulan tersebut
2. Rencana bulanan
a. Rencana bulanan Karu
Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil keempat pilar atau nilai MPKP
dan berdasarkan hasil evaluasi tersebut kepala ruangan akan membuat rencana tindak
lanjut dalam rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana bulanan
Karu adalah:
- Membuat jadwal dan memimpin case conference
- Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
- Membuat jadwal dinas
- Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat
- Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan
- Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
- Melakukan audit dokumentasi
- Membuat laporan bulanan
b. Rencana bulanan ketua tim
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang keberhasilan kegiatan yang
dilakukan ditimnya. Kegiatan-kegiatan yang mencakup rencana bulanan katim adalah:
- Mempresentasikan kasus dalam case conference
- Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
- Melakukan supervisi perawat pelaksana
3. Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evaluasi hasil kegiatan dalam satu tahun yang
dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya.
Rencana kegiatan tahunan mencakup :
- Menyusun lapotan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP baik proses kegiatan
(aktivitas yang sudah dilaksanakan dari empat pilar praktek profesional) serta evaluasi
mutu pelayanan.
- Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masing-masing tim

5
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

- Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang masih rendah
pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan kinerja yang telah dicapai MPKP
bahkan meningkatkannya di masa mendatang.
- Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan jenjang karir perawat
(pelaksana menjadi katim, katim menjadi karu), rekomendasi untuk melanjutkan
pendidikan formal, membuat jadwal untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

B. PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP menggunakan pendekatan
sistem penugasan modifikasi: keperawatan Tim-Primer. Secara vertical ada kepala ruangan,
ketua tim, dan perawat pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.
Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari :
1. Struktur organisasi Ruang MPKP
Struktur organisasi ruang MPKP menggunakan sistem penugasan Tim-Primer
keperawatan. Ruang MPKP dipimpin oleh kepala ruangan yang membawahi dua atau lebih
ketua tim. Ketua tim berperan sebagai perawat primer membawahi beberapa perawat
pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok
pasien. Struktur organisasi tersebut digambarkan dalam bagan:

Bagan struktur organisasi ruangan MPKP

KEPALA
RUANGAN

TIM I TIM II

KETUA TIM I KETUA TIM II

ANGGOTA TIM PERAWAT ANGGOTA TIM PERAWAT

8-10 KLIEN 8-10 KLIEN

6
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB KEPALA RUANGAN RAWAT


1. Pendekatan Manajemen
a. Perencanaan
 Mengembangkan visi dan misi
 Mempunyai filosofi
 Menetapkan rencana jangka pendek
 Merencanakan dan memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan di ruangan
 Melakukan kegiatan administrasi dan surat menyurat
 Melakukan pertemuan rutin dengan semua perawat setiap bulan untuk membahas
kebutuhan di ruangan
 Merencanakan dan melaksanakan evaluasi mutu asuhan keperawatan (bersama
dengan CCM)
 Membuat peta risiko di ruang rawat
b. Pengorganisasian
 Membuat struktur organisasi
 Mengatur pembagian tugas jaga rawat (jadwal dinas) bersama ketua tim
 Membuat daftar pasien bersama ketua tim
c. Pengarahan
 Memimpin operan
 Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre dan post conference
 Memberi motivasi pada tim perawat di ruangan
 Mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan jelas
 Bila PP cuti, tugas dan tanggung jawab PP dapat didelegasikan kepada PA senior
(wakil PP pemula yang ditunjuk) tetapi tetap di bawah pengawasan kepala ruang
rawat dan CCM
 Memfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain dalam pelaksanaan
pelayanan kesehatan
 Mengawasi perawat primer dan perawat pelaksana dalam mengelola pasien melalui
komunikasi langsung
 Memperoleh informasi tentang pelaksanaan asuhan keperawatan melalui supervisi dan
mendengarkan laporan langsung dari perawat primer
 Melakukan pengawasan tidak langsung:
 Mengecek daftar hadir ketua tim, perawat pelaksana, pekarya, dan petugas TU
 Mengecek kedisiplinan
 Membimbing siswa atau mahasiswa (bekerja sama dengan pembimbing klinik) dalam
pemberian asuhan keperawatan di ruangan, dengan mengikuti sitem MPKP yang sudah
ada
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan klien/keluarga dan
tim kesehatan lain, antara lain, kepala ruang rawat mengingatkan kembali klien/keluarga
tentang perawat/tim yang bertanggung jawab terhadap mereka di ruangan
 Melaksanakan pembinaan terhadap PP dan PA dalam hal implementasi MPKP termasuk
sikap dan tingkah laku professional
d. Pengendalian
 Mengatur dan mengendalikan kebersihan dan ketertiban ruangan
 Mengadakan diskusi dengan staf untuk memecahkan masalah di ruangan
 Menetapkan indikator mutu
 Melakukan audit dokumen

7
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

 Melakukan survey kepuasaan terhadap keluarga, perawat, dokter


 Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
 Memeriksa kelengkapan persediaan status keperawatan minimal 5 set setiap hari
 Memantau dan mengevaluasi penampilan kerja semua tenaga yang ada di ruangan,
membuat DP3, dan usulan kenaikan pangkat

2. Compensatory Reward
a. Melakukan rekruitmen tenaga perawat
b. Melakukan seleksi tenaga perawat
c. Melakukan orientasi
d. Melakukan penilaian kinerja
e. Melakukan pengembangan tenaga perawat

3. Hubungan Profesional
a. Memimpin rapat keperawatan
b. Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus
c. Mengikuti rapat tim kesehatan
d. Mengawasi pelaksanaan visite dokter

4. Asuhan Keperawatan
Menguasai asuhan keperawatan

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT PRIMER (PP)


1. Pendekatan manajemen
a. Perencanaan
 Melakukan pengkajian terhadap klien baru atau melengkapi pengkajian yang sudah
dilakukan PP pada sore, malam, atau hari libur
 Menetapkan renpra berdasarkan analisis standar renpra sesuai dengan hasil pengkajian
 Bekerja sama dengan CCM dengan mengindentifikasikan issue yang memerlukan
pembuktian sehingga tercipta evidence based practice (EBP)
 Membuat perencanaan pulang

b. Pengorganisasiaan
 Membuat jadwal dinas bersama kepala ruangan
 Membuat daftar pasien bersama kepala ruangan
 Menetapkan PA yang bertanggung jawab pada setiap klien, setiap kali giliran jaga
( shift). Pemabgian klien berdasarkan pada jumlah klien, tingkat ketergantungan klien,
dan tempat tidur yang berdekatan. Bila pada satu tugas jaga (shift) PP didampingi oleh 2
orang PA, maka semua klien dibagi pada kedua PA sebagai penganggungjawabnya. PP
akan membimbing dan membantu PA dalam memberikan Askep. Bila PP hanya
didampingi 1 orang PA pada satu tugas jaga maka jumlah klien yang menjadi tanggung
jawab PP adalah sebanyak 20 % dank lien tersebut termasuk klien dengan tingkat
ketergantungan minimal serta klien lainnya menjadi tanggung jawab PA. Pnenetapan ini
dimaksudkan agar PP memiliki waktu untuk membimbing dan membantu PA di bawah
tanggung jawabnya dalam memberikan Askep

8
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

 Menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada PA di bawah tanggung jawabnya


sesuai klien yang dirawat (pre conference)
c. Pengarahan
 Memimpin kegiatan ronde keparawatan, konfrensi kasus, pre dan post conference
 Memberikan pengarahan pada perawat pelaksana masing-masing secara individual
 Memberi motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat dalam timnya)
 Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas
2. Compensatory reward
 Melakukan orientasi kepada perawat baru
 Melaukan penilaian kinerja
3. Hubungan professional
 Memimpin konfrensi kasus
 Mendampingi dokter visite klien di bawah tanggung jawabnya. Bila PP tidak ada, visite
didampingi oleh PA sesuai timnya
4. Asuhan keperawatan
Menguasai asuhan keperawatan

- Melakukan kontrak dengan klien/ keluarga pada awal masuk ruangan sehingga tercipta hubungan
terapeutik. Hubungan ini dibina secara terus menerus pada saat melakukan pengkajian/tindakan
kepada klien/keluarga. Panduan orientasi ini sebaiknya delaminating dan digantung di kamar klien
sehingga setip saat klien/keluarga dapat membaca kembali.
- Melakukan bimbingan dan evaluasi PA dalam melakukan tindakan keperawatan, apakah sesuai
dengan SOP
- Memonitor dokumentasi yang dilakukan oleh PA
- Membantu dan memfasilitasi terlaksananya kegiatan PA
- Melakukan tindakan keperawatan yang bersifat terapi keperawatan dan tindakan keperawata yang
tidak dapat dilakukan oleh PA
- Mengatur pelaksanaan konsul dan pemeriksaan laboratorium
- Melakukan kegiatan serah terima klien dibawah tanggung jawabnya bersama dengan perawat
pelaksana
- Melakukan evaluasi ASKEP dan membuat catatan perkembangan klien setiap hari
- Melakukan pertemuan dengan klien/keluarga minimal setiap 2 hari untuk membahas kondisi
keperawatan klien (bergantung pada kondisi klien)
- Bila PP cuti/libur, tugas-tugas PP didelegasikan kepada PA yang telah ditunjuk (wakil PP) dengan
bimbingan kepala ruangan atau CCM
- Memberikan pendidikan kesehatan kepada klien/keluarga

TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB PERAWAT ASSOCIATE (PA)

- Membaca renpra yang telah ditetapkan PP


- Membina hubungan terapeutik dengan klien/keluarga, sebagai lanjutan kontrak yang sudah
dilakukan PP

9
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

- Menerima klien baru (kontrak) dan memberikan informasi berdasarkan format orientasi
klien/keluarga jika PP tidak ada di tempat.
- Melakukan tindakan keperawatan pada kliennya berdasarkan renpra
- Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan dan mendokumentasikanya pada
format yang tersedia.
- Mengikuti visite dokter bila PP tidak di tempat
- Memeriksa kerapian dan kelengkapan status keperawatan
- Membuat laporan pergantian dinas dan setelah selesai diparaf
- Mengkomunikasikan kepada PP/Pj dinas bila menemukan masalah yang perlu diselesaikan
- Menyiapkan klien untuk pemeriksaan diagnostic, laboratorium, pengobatan, dan tindakan.
- Berperan serta dalam memberikan pendidikan kesehatan pada klien/keluarga yang dilakukan oleh
PP
- Melakukan inventarisasi fasilitas ang terkait dengan timnya.
- Membantu tim lain yang membutuhkan
- Memberikan resep dan menerima obat dari keluarga klien yang menjadi tanggung jawabnya dan
berkoordinasi dengan PP.

a. Mekanisme pelaksanaan pengorganisasian di ruang MPKP


- Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim dan tiap tim diketuai masing-masing
oleh seorang ketua tim yang terpilih melalui test
- Kepala ruangan bekerjasama dengan ketua tim mengatur jadwal dinas (pagi, sore, malam)
- Kepala ruangan membagi klien untuk masing-masing tim
- Apabila suatu ketika satu tim kekurangan perawat pelaksana karena kondisi tertentu kepala
ruangan dapat memindahkan perawat pelaksana dari tim ke tim yang mengalami kekurangan
anggota
- Kepala ruangan menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan shift pagi apabila karena
sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas. Untuk itu yang dipilih adalah perawat yang
paling kompeten dari perawat yang ada. Sebagai pengganti kepala ruangan adalah ketua tim,
sedangkan jika ketua tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim (perawat
pelaksana) yang paling kompeten diantara anggota tim
- Ketua tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien
- Ketua tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien baik yang
diterapkan oleh dirinya maupun oleh perawat pelaksana anggota timnya
- Kolaborasi dengan tim kesehatan lain yang dilakukan oleh ketua tim. Bila ketua tim karena
suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung jawabnya didelegasikan kepada perawat
paling ekspert yang ada dalam tim
- Masing-masing tim memiliki buku komunikasi

10
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

- Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan asuhan keperawatan kepada klien


yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Uraian tugas (job deskripsi) personil di MPKP
1) Kepala ruangan
a) Management approach
 Perencanaan
 Menyusun visi
 Menyusun misi
 Menyusun filosofi
 Menyusun rencana jangka pendek: harian, bulanan, tahunan
 Pengorganisasian
 Menyusun struktur organisasi
 Menyusun jadwal dinas
 Membuat daftar alokasi pasien
 Pengarahan
 Memimpin operan
 Menciptakan iklim motivasi
 Mengatur pendelegasian
 Melakukan supervisi
 Pengendalian
 Mengevaluasi indikator mutu
 Melakukan audit dokumentasi
 Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya
 Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
b) Compensatory reward
 Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana
 Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
c) Professional relationship
 Memimpin rapat keperawatan
 Memimpin konferensi kasus
 Melakukan rapat tim kesehatan
 Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Pasien care delivery

11
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit


tersering ditemukan di ruang rawat
2) Ketua tim
a) Management approach
 Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian, rencana bulanan)
 Pengorganisasian
 Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan
 Membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana
 Pengarahan
 Memimpin pre conference
 Memimpin post conference
 Menciptakan iklim motivasi di timnya
 Mengatur pendelegasian dalam timnya
 Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya
 Pengendalian
 Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang
dilakukan oleh perawat pelaksana
 Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana
b) Compensatory reward
Menilai kinerja perawat pelaksana
c) Professional relationship
 Melaksana konferensi kasus
 Melakukan kolaborasi dengan dokter
d) Patient care delivery
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
tersering ditemukan di ruang rawat
3) Perawat pelaksana
a) Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian)
b) Patient care delivery
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit
tersering ditemukan di ruang rawat

12
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

2. Daftar dinas ruangan


Daftar dinas disusun berdasarkan tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat sudah
mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan jadwal dinas
perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu tersebut untuk jadwal
dinas pada minggu yang selanjutnya bekerjasama dengan ketua tim. Setiap tim
mempunyai anggota yang berdinas pada pagi, sore, dan malam dan yang lepas dari dinas
(libur) terutama yang telah berdinas pada malam hari.
3. Daftar pasien
Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab tiap tim selama
24 jam. Setiap pasien yang mempunyai perawat yang bertanggung jawab secara total
selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar dinas tidak perlu mencantumkan
diagnosa dan alamat agar kerahasiaan pasien terjaga. Daftar pasien dapat juga
menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas asuhan keperawatan
pasien sehingga terwujudlah keperawatan pasien yang holistik. Daftar pasien juga
memberi informasi bagi kolega kesehatan lain dan keluarga untuk berkolaborasi tentang
perkembangan dan perawatan pasien. Daftar pasien di ruangan diisi oleh ketua tim
sebelum operan dengan dinas berikutnya dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
Alokasi pasien terhadap perawat yang dinas pagi, sore, atau malam dilakukan oleh ketua
tim berdasarkan jadwal dinas.
C. PENGARAHAN (DIRECTING)
Dalam pengarahan, pekerjaan diuraikan dalam tugas-tugas yang mampu dikelola, jika perlu
dilakukan pendelegasian. Diruangan MPKP pengarahan diterapkan dalam bentuk kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
1. Menciptakan budaya motivasi
2. Manajemen waktu: rencana harian
3. Komunikasi efektif, melalui kegiatan:
4. Manajemen konflik
a. Operan per shift
b. Pre conference tim
c. Post conference
5. Pendelegasian dan supervisi
Untuk memaksimalkan pelaksanaan pekerjaan oleh staf, seorang manajer harus melakukan
upaya-upaya (Marquis&Houston, 1998) sebagai berikut:

13
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

1. Menciptakan iklim motivasi


Iklim motivasi dapat ditumbuhkan melalui (Marquis&Houston, 1998):
a. Memberikan harapan yang jelas kepada staf dan mengkomunikasikan harapan
tersebut secara efektif
b. Bersikap fair dan konsisten terhadap semua staf
c. Membuat keputusan yang bijaksana
d. Mengembangkan konsep kerja kelompok
e. Mengintegrasikan kebutuhan dan keinginan staf dengan kebutuhan dan tujuan
organisasi
f. Mengenai staf secara pribadi dan membiarkan staf mengetahui bahwa pimpinan
mengetahui keunikan dirinya
g. Menghilangkan blok tradisionil antara staf dengan pekerjaan yang telah dikerjakan
h. Memberikan tantangan kerja sebagai kesempatan untuk mengembangkan diri
i. Melibatkan staf dalam pengambilan semua keputusan
j. Memastikan bahwa staf mengetahui alasan dibelakang semua keputusan dan tindakan
k. Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
l. Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan staf
m. Memberikan kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan kerjanya
n. Menjadi role model bagi staf
o. Memberikan reinforcement sesering mungkin
Di ruang MPKP penciptaan iklim motivasi diterapkan dengan cara sebagai berikut:
a. Budaya pemberian iklim reinforcement positif
Reinforcement positif adalah upaya menguatkan perilaku positif dengan memberikan
reward. Reward yang diberikan di MPKP adalah pemberian pujian yang tulus. Masing-
masing staf dibudayakan untuk memberikan pujian yang tulus diantara mereka
terhadap kinerja dan penampilan
b. Doa bersama sebelum memulai kegiatan
Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai operan semua staf
berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing. Dengan berdoa diharapkan timbul self awareness dan
dorongan spiritual.
c. Memanggil staf secara peridik untuk mengenal masalah setiap personil secara
mendalam dan membantu penyelesaiannya.

14
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Kepala ruangan perlu berkomunikasi secara intensif dengan semua staf baik ketua tim
mapun perawat pelaksana untuk memperat hubungan dengan semua staf, memahami
problematika masing-masing sehingga pendekatan kepada staf diseduaikan dengan
kepribadian masing-masing. Hal ini diharapkan dapat memacu motivasi staf perawat
yang bekerja di MPKP.
d. Manajemen SDM melalui penerapan dan pengembangan jenjang karier dan
kompetensi
e. Sistem reward yang fair sesuai dengan kinerja
2. Mengelola waktu secara efisien
Tahapan manajemen waktu meliputi tiga tahapan yaitu:
a. Membuat perencanaan waktu dan membuat prioritas
b. Melengkapi prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan, menyelesaikan tugas
sebelum memulai tugas yang lain
c. Membuat prioritas uleng berdasarkan informasi yang diterima
Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam bentuk penerapan rencana kerja harian
yaitu dalam bentuk perencanaan kerja melalui jadwal kerja yang disusun secara berurutan
yang disusun sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan.
3. Mendemonstrasikan keterampilan komunikasi yang terbaik
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya pengarahan.
Komunikasi adalah proses tukar menukar pikiran, perasaan, pendapat dan saran yang
terjadi antara dua manusia atau lebih yang bekerjasama.
Penerapan Komunikasi di MPKP
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP
a. Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam. Operan
dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh kepala
ruangan, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh
penanggungjawab shift sore
b. Pre conference yaitu evaluasi Katim dan perawat pelaksana setelah selesai operan
untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Katim atau
penanggungjawab tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya 1 orang, maka pre
conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana
harian), dan tambahan rencana dari Katim atau penanggung jawab tim
c. Post conference yaitu komunikasi Katim dan perawat pelaksana tentang hasil kegiatan
sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post conference adalah

15
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

hasil askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak lanjut). Post conference
dipimpin oleh Katim atau penanggungjawab tim.
Evaluasi Pelaksanaan Aktivitas Komunikasi di MPKP
Aktivitas komunikasi di MPKP dievaluasi oleh seluruh staf perawat MPKP. Evaluasi
dilakukan sekali tiap bulan.

4. Mengelola konflik dan memfasilitasi kolaborasi


Konflik adalah pebedaaan pendangan atau ide antara satu orang dengan orang yang lain.
Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki latar belakang yang
berbeda konflik mudah terjadi. Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu
diberdayakan upaya-upaya mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini mungkin di
ruang MPKP.
Cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi :
a. Bersaing
Bersaing adalah penanganan konflik dimana seseorang atau satu kelompok berupaya
memuaskan kepentingan sendiri tanpa memperdulikan dampaknya pada orang lain
atau kelompok lain. Cara ini kurang sehat apabila diterapkan karena bisa menimbulkan
potensi konflik yang lebih besar terutama pada pihak yang merasa dikalahkan.
b. Berkolaborasi
Berkolaborasi adalah memuaskan kedua belah pihak yang sedang berkonflik.
Berbagai pihak yang melibatkan konflik didorong menyelesaikan masalah yang
mereka hadapi dengan jalan mencari dan menemukan persamaan kepentingan dan
bukan perbedaan.
c. Menghindar
Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik dimana pihak yang sedang berkonflik
mengakui adanya konflik dalam interaksinya dengan orang lain tetapi menarik diri atau
menekan konflik tersebut (seakan-akan tidak ada konflik atau masalah). Cara ini tidak
dianjurkan dalam upaya penyelesaian karena masalah mendasar tidak diselesaikan,
penyelesaian yang terjadi adalah penyelesaian semu.
d. Mengakomodasi
Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan cara salah satu pihak yang
berkonflik menempatkan kepentingan pihak lain yang berkonflik dengan dirinya lebih
tinggi. Salah satu pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak yang lain.

16
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

e. Berkompromi
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik dimana semua pihak yang berkonflik
mengorbankan kepentingannya demi terjalinnya keharmonisan hubungan kedua belah
pihak tersebut. Dalam upaya ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau kalah.

Penerapan manajemen konflik di MPKP


Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya berkolaborasi.
Pendekatan penyelesaian konflik yang ditempuh adalah dengan pendekatan
penyelesaian masalah (problem solving) yang meliputi :
a. Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan melakukan klarifikasi
pada pihak yang berkonflik
b. Mengidentifikasi penyebab timbulnya konflik
c. Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin diterapkan
d. Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan
e. Menerapkan solusi pilihan
f. Mengevaluasi peredaan konflik
Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk meyelesaikan konflik yang terjadi
belum berhasil maka Kepala Ruangan dapat berkonsultasi dengan Kepala Seksi
Perawatan atau konsultan.
Evaluasi penyelesaian konflik dievaluasi oleh seluruh staf keperawatan MPKP.

5. Melaksanakan sistem pendelegasian dan supervisi


Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh kepala ruangan
kepada ketua tim, ketua tim kepada perawat pelaksana. Pendelegasian dilakukan melalui
mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang. Pendelegasian tugas ini dilakukan secara
berjenjang. Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu: pendelegasian terencana dan
pendelegasian insidentil.
Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan diruang MPKP. Bentuknya dapat berupa:
a. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk menggantikan tugas
sementara karena alasan tertentu
b. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift
c. Pengdelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan

17
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan
hadir. Dalam hal ini yang mengatur pengdelegasian adalah kepala seksi keperawatan,
kepala ruangan, ketua tim atau penanggung jawab shift tergantung kepada personil yang
berhalangan. Mekanismenya sebagai berikut:
a. Bila kepala ruangan berhalangan, kepala seksi menunjuk salah satu ketua tim untuk
menggantikan tugas kepala ruangan
b. Bila ketua tim berhalangan hadir maka kepala ruangan menunjuk salah satu anggota
tim (perawat pelaksana) yang menjalankan tugas ketua tim
c. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan
personil maka kepala ruangan/penanggung jawab shift berwenang memindahkan
perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut atau
katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yang hadir

Prinsip-prinsip pendelegasian tugas tugas di MPKP yaitu:


a. Pengdelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian
tugas
b. Personil yang menerima pengdelegasian tugas adalah personil yang berkompeten
setara dengan kemampuan yang digantikan tugasnya
c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal secara terinci, baik
lisan maupun tertulis
d. Pejabat yang mengatur pengdelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas
dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi
e. Setelah selesai pengdelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah
dilaksanakan dan hasilnya
Pengdelegasian tugas di MPKP dievaluasi dengan menggunakan instrumen yang diisi oleh
seluruh staf perawat dengan cara self evaluasi
Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan tersebut. Dalam struktur organisasi, supervisi biasanya dilakukan oleh atasan
terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana. Supervisi tidak diartikan sebagai
pemeriksaan atau mencari kesalahan, tetapilebih kepada pengawasan partisipatif yaitu
dalam proses pengawasan dihargai dahulu pencapaian atau hal positif yang dilakukan dan
memberikan jalan keluar untuk hal yang masih kurang agar meningkat.

18
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Penerapan supervisi di MPKP


Di MPKP, kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin kegiatan
pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu profesional yang telah ditetapkan.
Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi baik dalam manajemen
maupun asuhan keperawatan serta menguasai pilar-pilar profesionalisme yang diterapkan
di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut :
a. Kepala Seksi Keperawatan atau Konsultan melakukan pengawasan terhadap Kepala
Ruangan
b. Kepala Ruangan melakukan pengawasan terhadap Ketua Tim dan Perawat Pelaksana
c. Ketua Tim melakukan Pengawasan terhadap Perawat Pelaksana
Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing
staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan, materi supervisi adalah
kemampuan managerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. Ketua Tim
disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan
keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan
asuhan keperawatan yang dilaksanakan. Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan
dan tidak menjadi momok bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang
diharapkan dari masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam
supervisi.
Contoh jadwal supervisi
No Waktu Supervisor Yang disupervisi Materi Supervisi
1. 6/5/2019 Karu Katim 1 Memimpin pre conference
2. 12/5/2019 Karu Katim 2 Memimpin pre conference
3. 20/5/2019 Katim 1 Perawat asosiet : Nn. Askep : diare
M
4. 25/5/2019 Katim 2 Perawat asosiet : Tn, Askep : Gastritis

Evaluasi aktivitas supervisi


Aktivitas supervisi dievaluasi oleh kepala ruangan dan Ketua Tim yang melakukan
supervisi dengan self evaluasi.

19
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

D. KOMUNIKASI EFEKTIF
1. PENGERTIAN
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya pengarahan.
Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi. Komunikasi yang kurang baik dapat
mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Komunikasi adalah
proses tukar-menukar pikiran, perasaan, pendapat, dan saran yang terjadi antara dua
manusia atau lebih yang bekerjasama.
2. Penerapan Komunikasi di MPKP
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP
a. Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi , sore, dan malam.
Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dinas pagi ke dinas sore dipimpin oleh
kepala ruangan, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh
penanggung jawab shift sore.
b. Pre-Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Katim atau PJ
tim. Jika yang dinas pada shift tersebut hanya satu orang, maka preconference
ditiadakan. Isi preconference adalah rencana tiap perawat (rencana harian) dan
tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
c. Post-conference yaitu komunikasi Katim dan perawat pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikutnya. Isi
postconference adalah: hasil askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Postconference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.
Tabel I. 17. Pedoman Operan Antar Shift
PEDOMAN OPERAN
Waktu Kegiatan : Awal pergantian shift (07.30, 14.00, 21.00)
Tempat : Nursing Station/kantor perawat
Penanggung jawab : Kepala Ruangan/PJ shift
Kegiatan:
1. Karu/PJ shift membuka acara dengan salam
2. PJ shift yang mengoperkan menyampaikan:
a. Kondisi/keadaan pasien: Dx keperawatan, tujuan yang telah tercapai, tindakan
yang sudah dilaksanakan, hasil asuhan.
b. Tindak lanjut untuk shift berikutnya
3. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah disampaikan
4. Karu memimpin ronde ke kamar pasien
5. Karu merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut
6. Karu memimpin doa bersama dan menutup acara

20
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

7. Bersalaman
Tabel I. 18. Pedoman Pre Conference
PEDOMAN PRE CONFERENCE
Waktu Kegiatan : setelah operan
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab : Ketua Tim/PJ tim
Kegiatan:
1. Katim/PJ tim membuka acara dengan salam
2. Katim/PJ tim menanyakan rencana harian masing-masing perawat pelaksana
3. Katim/PJ tim memberikan masukan dan tindak lanjut terkait dengan asuhan yang
diberikan saat itu.
4. Katim/PJ tim memberikan reinforcemen
5. Katim/PJ tim menutup acara

Tabel I. 19. Pedoman Post Conference


PEDOMAN POST CONFERENCE
Waktu Kegiatan : sebelum operan ke dinas berikut
Tempat : meja masing-masing tim
Penanggung jawab : Ketua Tim/PJ tim
Kegiatan:
1. Katim/PJ tim membuka acara dengan salam
2. Katim/PJ tim menanyakan hasil asuhan masing-masing pasien
3. Katim/PJ tim menanyakan kendala dalam asuhan yang telah diberikan.
4. Katim/PJ tim menanyakan tindak lanjut asuhan pasien yang harus dioperkan
kepada perawat shift berikutnya.
5. Katim/PJ tim menutup acara

3. Evaluasi Pelaksanaan Aktivitas komunitas di MPKP


Aktivitas komunikasi di MPKP dievaluasi oleh seluruh staf perawat MPKP. Evaluasi
dilakukan sekali tiap bulan dengan menggunakan format sesuai tabel I. 20.

Tabel I.20. Instrumen Evaluasi Aktivitas Komunikasi


Petunjuk
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda √ pada kolom sebelah masing-
masing pernyataan pada kolom skor:
 4 jika anda Selalu melaksanakan isi pernyataan
 3 jika anda Sering melaksanakan isi pernyataan
 2 jika anda Kadang-kadang melaksanakan isi pernyataan
 1 jika anda Tidak pernah melaksanakan isi pernyataan

21
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

No Kriteria Skor

4 3 2 1
1 Operan dilaksanakan setiap pergantian dinas
2 Pre Conference dilakukan di tiap tim sebelum mulai
dinas
3 Post Conference dilakukan setelah selesai
memberikan asuhan di tiap tim
Sub total
Total

total skor
nilai aktivitas komunikasi= ×100
12

E. MANAJEMEN KONFLIK
1. PENGERTIAN
Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang dengan orang yang lain.
Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki latar belakang yang
berbeda konflik mudah terjadi. Demikian juga di Ruang MPKP konflik pun bisa terjadi.
Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu dibudayakan upaya-upaya
mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini mungkin di ruang MPKP.
Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi:
a. Bersaing
b. Berkolaborasi
c. Menghindar
d. Mengakomodasi
e. Berkompromi
Mengatasi konflik dengan bersaing adalah penanganan konflik dimana seseorang atau satu
kelompok berupaya memuaskan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan dampaknya
pada orang lain. Cara ini kurang sehat apabila diterapkan karena bisa menimbulkan potensi
konflik yang lebih besar terutama pada pihak yang merasa dikalahkan. Untuk itu organisasi
sebaiknya menghindari metode penyelesaian konflik jenis ini.
Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk memuaskan kedua belah pihak yang sedang
berkonflik. Cara ini adalah salah satu bentuk kerjasama. Berbagai pihak yang terlibat konflik
didorong menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan jalan mencari dan menemukan
persamaan kepentingan dan bukan perbedaan. Situasi yang diinginkan adalah tidak ada satu
pihak pun yang dirugikan. Istilah lain cara penyelesaian konflik ini disebut win-win solution.

22
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik dimana pihak yang berkonflik mengakui
adanya konflik dalam interaksinya dengan orang lain tetapi menarik diri atau menekan konflik
tersebut (seakan-akan tidak ada konflik atau masalah). Cara ini tidak dianjurkan dalam upaya
penyelesaian konflik karena masalah mendasar tidak diselesaikan, penyelesaian yang terjadi
adalah penyelesaian semu. Untuk itu tidak dianjurkan organisasi untuk menggunakan metode
ini.
Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan cara salah satu pihak yang berkonflik
menempatkan kepentingan pihak lain yang berkonflik dengan dirinya lebih tinggi. Salah satu
pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak yang lain. Ini suatu upaya lose-win solution.
Upaya penyelesaian konflik dengan akomodasi sebaiknya juga tidak digunakan terlalu sering
karena kepuasan tidak terjadi secara penuh dan bisa menimbulkan potensi konflik di masa
mendatang.
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik di mana semua pihak yang berkonflik
mengorbankan kepentingannya demi terjalinnya harmonisasi hubungan dua belah pihak
tersebut. Dalam upaya ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau kalah. Ini adalah lose-
lose solution dimana masing-masing pihak akan mengorbankan kepentingannya agar
hubungan yang dijalin tetap harmonis.
2. PENERAPAN MANAJEMEN KONFLIK DI MPKP
Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya win-win solution. Suatu
upaya berkolaborasi. Untuk itu pembudayaan kolaborasi antar staf menjadi prioritas utama
dalam menyelenggarakan pengelolaan ruangan MPKP.
Pendekatan penyelesaian konflik yang ditempuh adalah dengan pendekatan penyelesaian
masalah (problem solving) yang meliputi:
a. Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan melakukan klarifikasi pada
pihak yang berkonflik
b. Mengidentifikasi penyebab timbulnya komflik
c. Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin diterapkan
d. Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan
e. Menerapkan solusi pilihan
f. Mengevaluasi perbedaan konflik
Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
belum berhasil maka Kepala Ruangan dapat berkonsultasi dengan Kepala Seksi
Perawatan atau Konsultan.

23
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

3. Evaluasi Penerapan Manajemen Konflik


Aktivitas penyelesaian konflik dievaluasi oleh seluruh staf keperawatan MPKP. Evaluasi
dilakukan dengan menggunakan instrumen pada Tabel I.21.

Tabel I.21. Instrumen Evaluasi Penyelesaian Konflik


Petunjuk
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda √ pada kolom sebelah masing-
masing pernyataan pada kolom skor:
 4 jika anda Selalu melaksanakan isi pernyataan
 3 jika anda Sering melaksanakan isi pernyataan
 2 jika anda Kadang-kadang melaksanakan isi pernyataan
 1 jika anda Tidak pernah melaksanakan isi pernyataan
No Kriteria Skor

4 3 2 1
1 Komunikasi antar perawat terbuka
2 Konflik diungkapkan secara terbuka
3 Staf saling menghargai pendapat yang lain
4 Semua staf saling mencari solusi menyelesaikan
masalah
5 Solusi terbaik yang dipilih adalah yang terbaik untuk
semua
6 Bila konflik tidak selesai dikonsultasikan kepada
atasan atau konsultan
Sub total
Total

total skor
nilai aktivitas menciptakaniklim komunikasi= ×100
12

24
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

PENGENDALIAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN


DI RUANG MPKP

A. Pendahuluan
Proses terakhir dari majemen adalah pengendalian atau pengontrolan. Fayyol (1998)
mendefenisikan control sebagai “Pemeriksaan apakan segala sesuatunya terjadi sesuai dengan
rencana yang telah disepakati, nstruksi yang dikeluarkan, serta prinsip-prinsip yang ditentikan,
yang bertujuan untuk menunjukkan kekurangan dan kesalahan agar dapt diperbaiki dan tidak
terjadi lagi”. Pengontrolan penting untuk dilakukan untuk mengetahui fakta yang ada, sehingga jika
muncul issue dapat segera direspon dengan cara duduk bersama”.
Menurut mockler (1984), pengendalian manajemen adalah usaha simetris untuk menetapkan
standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan, untuk mendesain sistem umpan balik informasi,
untuk membandingkan prestasi yang sesungguhnya dengan standar prestasi kerja dengan tujuan
perencanaan, untuk mendesain sistem umpan balik informasi, unutk membandingkan prestasi
yang sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah ada deviasi
dan untuk mengukurignifikansinya, serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan
bahwa sumber daya yang digunakan dengan cara yang seefektif dan seefisien mungkin untuk
mencapai tujuan.
Jadi pengendalian majemen adalah proses untuk memastikan bahwa ktivitas sebenarnya sesuai
dengan aktivitas yang direncanakan dan berfungsi untuk menjamin kualitas serta pengevaluasian
penampilan, langkah-langkah yang harus dilakukan dalam pengendalian/pengontrolan meliputi:
1. Menetapkan standard an menetapkan metode mengukur prestasi kerja.
2. Melakukan pengukuran prestasi kerja
3. Menciptakan apakah prestasi kerja sesuai denga standar
4. Mengambil tindakan korektif.
Peralatan atu istrumen dipilih untuk mengumpulkan bukti dan untuk menunjukkan standar yang
telah ditetapkan atau tersedia. Audit merupakan penilaian pekerjaan yang telah dilakukan.
Terdapat tiga kategori audit keperawatan yaitu:
1. Audit struktur
2. Audit proses
3. Audit hasil
Audit struktur berfokus pada sumber daya manusia; lingkunga perawatan, termasukfasilitas fisik,
peralatan organisasi, kebijakan prosedur, standar, SOP dan rekam medic; pelanggan (internal
maupun eksternal). Standar dan indikatordiukur dengan menggunakan cek list.

25
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Audit proses merupakan pengukuran pelaksanaan pelayanan keperawatan untuk menentukan


apakah standar keperawatan tercapai. Pemeriksaan dapat bersifat restropektif, concurrent, peer
review. Restropektif adalah audit dengan menelaah dokumen pelaksaan asuhan keperawatan
melalui pemeriksaan dokumentasi asuhan keperawatan melalui pemeriksaan dokumentasi asuhan
keperawatan. Concurrent adalah mengobservasi saat kegiatan keperawatan sedang berlangsung.
Peer review adalah umpan balik sesame anggota tim terhadap pelaksaan kegiatan. Audit hasil
adalah audit produk kerja yang dapat erupa kondisi pasien, kondisi SDM, atau indicator mutu.
Kondisi pasie dapat berupa keberhasilan pasien dan kepuasaan. Kondisi SDM dapat berupa
keberhasilan pasien dan kepuasan. Kondisi SDM dappat berupa efektivitas dan efesiensi serta
kepuasan. Untuk indicator mutu umum dapat berupa BOR, ALOS, TOI, Angka Infeksi Nosokomial
(NI), angka dekubitus dan sebagainya.
Pada Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) kegiatan pengendalian diterapkan dalam
bentuk kegiatan pengukuran:
1. Indicator mutu umum:
a. Penghitungan lama hari rawat (BOR)
b. Penghitungan rata-rata lama dirawat (ALOS)
c. Penghitungan lama tempat tidur tidak terisi (TOI)
2. Indicator mutu rumah sakit:
3. Kondisi pasien:
a. Audit dokumentasi asuhan keperawatan
b. Survey masalah baru
c. Kepuasan pasien dan keluarga
d. Penilaian kepuasan pasien dan keluarga.
4. Kondisi SDM
a. Kepuasan tenaga kesehatan: perawat, dokter
b. Penilaian kinerja perawat
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan perawat mampu:
1. Mengukur indicator mutu umum di MPKP
2. Mengukur hasil pelayanan dari kondisi pelanggan
3. Mengukur kinerja perawat
4. Mengukur kepuasan tenaga perawat
C. Indikator Mutu Umum:
1. Penghitungan Tempat Tidur Terpakai (BOR)

26
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Bed occupancy rate adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu.
Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tiidur rumah
sakit. Standar internasional BOR dianggap baik adalah 80-90% sedangakan standar nasional
adalah 70-80%.
Rumus perhitungan BOR sebagai berikut:
Jumlah hari perawatan
Rumus= x 100 %
Jumlah TT x Jumlah hari per satuan waktu

Keterangan:
- Jumlah hari perawatan adalah jumlah total pasien dirawat dalam satu hari kali jumlah hari
dalam satu satuan waktu.
- Jumlah hari per satuan waktu. Kalu diukur per satu bulan, maka jumlahnya 28-31 hari,
tergantung jumlah hari dalam satu bulan tersebut.
2. Penghtungan rata-rata Lama Rawat (ALOS)
Average Length of stay (ALOS) adalah rata-rata lama rawat seorang pasien. Indicator ini
disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu
pelayanan, apabila diterapkan pada diagnose tertentu yang dijadikan tracer (yang perlu
pengamatan lebih lanjut). Secara umum ALOS yang ideal antara 6-9 hari.
Di MPKP pengukuran ALOS dilakukan oleh kepala ruangan yang dibuat setiap bulan dengan
rumus sebagai berikut:
Jumlah hari perawatan pasien keluar
Rumus=
Jumlah pasienkeluar (hidup +meninggal )
Keterangan:
- Jumlah hari perawatan pasien keluar adalah jumlah hari perwatan pasien kelaur hidup atau
meninggal dalam satu periode waktu.
- Jumlah pasien keluar (hidup atau meninggal): jumlah pasien yang pulang atau meninggal
dalam satu periode waktu.
3. Penghitungan TOI (Tempat Tidur Tidak Terisi)
Turn Over Interval (TOI) adalah rata-rata hari tempat tidur tidak ditempati dari saat diisi ke saat
terisi berikutnya. Indicator ini dapat memberikan gambaran tingka efesiensi penggunaan
tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong hanya dalam waktu 1-3 hari.
Di MPKP pengukuran TOI dilakukan oleh kepala ruangan yang diibuat setiap bulan dengan
rumus sebagai berikut:
( Jumlah TT x hari )−hari perawatan RS
Rumus=
Jumlah pasienkeluar (hidup +meninggal )

27
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Keterangan;
- Jumlah TT: jumlah total kapasitas tempat tidur yang dimiliki
- Hari perawatan: jumlah total hari perawatan pasien yang keluar hidup dan meninggal
- Jumlah pasien keluar : jumlah pasien yang dimutasikan keluar baik pulang, mutasi lari,
atau meninggal.
4. Penghitungan Angka Lari
Angka pelarian adalah jumlah pasien yang meninggalkan rumah sakit tanpa ijin dan tidak
didampingi petugas. Indikator ini dapat menggambarkan tingkat keamanan dan kenyamanan
pasien dalam perawatan di rumah sakit. Idealnya angka lari adalah 0 (zero devect)
Di MPKP pengukuran jumlah angka pasien lari dilakukan oleh kepala ruangan yang dibuat
setiap bulan dengan cara menghitung jumlah pasien yang meninggalkan ruangan tanpa ijin
dalm satu periode waktu tertentu (per bulan).
5. Penghitungan Angka Cedera
Angka cedera adalah jumlah pasien yang mengalami luka selama dalam perawatan yang
disebabkan karena tindakan fiksasi, dan karena jatuh. Indicator ini dapat menggambarkan
mutu pelayanan yang diberikan pada pasien. Idealnya tidak ada kasus pasien dengan cedera
artinya 0 (zero defect).
Di MPKP pengukuran angka cedera dilakukan oleh kepala ruangan yang dibuat setiap bulan
dengan cara menghitung jumlah pasien yang mengalami cedera atau perlukaan yang tidak
termasuk decubitus selama masa perawatan dalam periode waktu tertentu (satu bulan).
6. Penghitungan angka Infeksi Nosokomial
Angka infeksi nosokomial adalah jumlah pasien infeksi yang didapat atau muncul selama
dalam perawatan di rumah sakit. Di MPKP pengukuran angka scabies dilakukan oleh kepala
ruangan yang dibuat setiap bulan dengan cara menghitung jumlah pasien yang mengalami
scabies dalam kurun waktu tetentu (satu bualn).

28
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Tabel I.23. Rekapitulasi Mutu Umum


No. Bulan Pasien lari Pengekangan Kasus Scabies
Cedera
1. Januari Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumla %
h
2. Februari
3. Maret
4. April
5. Mei
6. Juni
7. Juli
8. Agustus
9. September
10. Oktober
11. November
12. Desember
Total
7. Survey Masalah Keperawatan
Survey masalah keperawatan adalah survey masalah keperawatan dengan standar NANDA
untuk pasien baru/her opname yang dilakukan untuk satu periode waktu tertentu (satu bulan).
Hasil survey masalah didokumentasikan dalam Tabel I. 24.
Ruangan :……………………………..
Periode :……………………………..
Jumlah pasien masuk :……………………………..
No. Masalah Keperawatan Jumlah Presentase % Keterangan
1
2
3
4
5
6

D. Audit Dokumentasi Asuhan Keperawatan


Audit dokumentasi adalah kegiatan mengevaluasi dokumen asuhan keperawatan yang telah
dilaksanakan oleh perawat pelaksana.
Di MPKP kegiatan audit dilakukan oleh kepala ruangan, pada status setiap pasien yang telah
pulang atau meninggal dan hasil audit dibuat rekapan dalam satu bulan.

29
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Cara pengisian instrument:


1. Kepala ruangan yang melakukan audit
2. Karu mengisi kolom 3 dan 4
3. Kolom 3 terdiri dari 10 sub kolom yang diisi kode rekam medic pasien sesuai dengan urutan
pulang pada waktu evaluasi. Tiap sub kolom hanya digunakan untuk satu bekas rekam medic
yang dinilai. Rekam medic yang telah dinilai diberi tanda supaya tidak dinilai ulang.
4. Pada tiap kolom diberi tanda “V” bila aspek yang dinilai ditemukan. Sedangkan apabila aspek
yang dinilai tidak ditemukan diberi tanda “O”.
5. Kolom keterangan diisi sesuai bila penilaian dianggap perlu mencantumkan penjelasan atau
bila ada keraguan penilaian.
6. Sub total diisi sesuai dengan hasil penjumlahan jawaban nilai “V” yang ditemukan pada
masing-masing kolom.
7. Total diisi dengan hasil penjumlahan sub total.
8. Tiap variable dihitung prosentasinya dengan cara:
Total
Presentase= X 100 %
Jumlah berkas x Jumlah asapek yang dinilai

Tabel I.25. INSTRUMEN STUDI DOKUMENTASI PENERAPAN


STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN

Petunjuk: Beri tanda V bila kegiatan dilakukan


Beri tanda O bila kegiatan tidak dilakukan

No. Aspek yang dinilai Kode Berkas Rekam Medic Pasien Keterangan
A. Pengkajian
1. Mencatat data yang dikaji sesuai dengan
pedoman pengkajian
2. Data dikelompokkan (bio-psiko-sosial-
spirituan)
3. Data dikaji sejak pasien masuk sampai
pulang
4. Masalah dirumuskan berdasarkan
kesenjangan antara status kesehatan
dengan norma dan pola fungsi hidup.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE

30
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

B. Diagnosa
1. Diagnose keperawatan berdasarkan
masalah yang telah dirumuskan.
2. Diagnosa keperawatan actual dirumuskan
3. Merumuskan diagnose keperawatan resiko
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
C. Perencanaan
1. Rencana tindakan berdasarkan diagnose
keperawatan
2. Rencana tindakan disusun menurut urutan
prioritas
3. Rumusan tujuan mengandung komponen
pasien/subjek, perubahan perilaku, kondisi
pasien dan atau criteria
4. Rencana tindakan mengacu pada tujuan
dengan kalimat perintah, terinci dan jelas
5. Rencana tindakan menggambarakan
keterlibatan pasien/keluarga
6. Rencana tindakan menggambarkan kerja
sama dengan tim kesehatan lain.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
D. Tindakan
1. Tindakan yang dilaksanakan mengacu
pada rencana keperawatan.
2. Perawat mengobservasi respon pasien
terhadap tindakan keperawatan
3. Revisi tindakan berdasarkan hasil evaluasi
4. Semua tindakan yang telah dilaksanakan
dicatat ringkas dan jelas
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
E. Evaluasi
1. Evaluasi mengacu pada tujuan
2. Hasil evaluasi dicatat
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE
F. Catatan Asuhan Keperawatan

31
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

1. Menulis pada format yang baku


2. Pencatatan dilakukan sesuai dengan
tindakan yang dilaksanakan
3. Pencatatan ditulis dengan jelas, ringkas,
istilah yang baku dan benar
4. Setiap melakukan tindakan/kegiatan,
perawat mencantumkan paraf/nama jelas,
dan tanggal jam dilakukan tindakan
5. Berkas catatan keperawatan disimpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
SUB TOTAL
TOTAL
PROSENTASE

Tabel I.28. Kepuasan Keluarga


A. Data Umum
1. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
2. Umur : …………………….Tahun
3. Suku Bangsa :
4. Pendidikan Terakhir :
5. Pekerjaan :
6. Lama Keluarga Saudara dirawat di RS:…………… minggu/bulan
B. Data Pelayanan Keperawatan
Beri tandan check (√) pada kotak yang tersedia sesuai jawaban.
- SS: Bila saudara Sangat Setuju terhadap isi pertanyaan
- S : Bila saudara Setuju terhadap isi pertanyaan
- TS: Bila saudara Tidak Setuju terhadap isi pertanyaan
- STS: Bila saudara Sangat Tidak Setuju terhadap isi pertanyaan

No. Pertanyaan SS S TS STS


01 Perawat bersikap sopan
02 Perawat berpenampilan rapi
03 Perawat menggali informasi dari keluarga
04 Perawat memberi informasi mengenai masalah yang dihadapi
pasien
05 Perawat memberi informasi mengenai tindakan yang akan
dilakukan kepada pasien (inform consent)
06 Perawat menjelaskan perkembangan pasien
07 Perawat melakukan penyuluhan kepada keluarga mengenai cara
perawatan yang harus dilakukan keluarga di rumah.
08 Perawat menyiapkan keperluan pulang pasien yang meliputi jadwal
kegiatan harian dan sisa obat.
09 Perawat menjelaskan waktu control
10 Perawat memberikan pesanan pulang yang mudah dimengerti

32
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

11 Perawat memberikan penjelasan rujukan yang bisa digunakan bila


ada yang perlu dikonsulkan
12 Perawat membantu keluarga untuk konsul dokter

C. Saran-saran saudara demi perbaikan pelayanan keperawatan:


1. …………………………………………………………………………………………………………
…………………………………..
2. …………………………………………………………………………………………………………
…………………………………..
Penilaian kepuasan:
- 4 untuk sangat setuju
- 3 untuk setuju
- 2 untuk tidak setuju
- 1untuk sangat tidak setuju
Nilai kepuasan: total nilai dibagi 88 kali 100%

Total nilai
Kepuasan Keluarga= X 100 %
88
Tabel I.28. Kepuasan Tenaga Kesehatan Lain
1. Tilislah jawaban dengan benar
2. Beri tandan check (√) sesuai dengan jawaban anda
- SS: Bila saudara Sangat Setuju terhadap isi pertanyaan
- S : Bila saudara Setuju terhadap isi pertanyaan
- TS: Bila saudara Tidak Setuju terhadap isi pertanyaan
- STS: Bila saudara Sangat Tidak Setuju terhadap isi pertanyaan
3. Teliti kembali jawaban anda, sehingga pertanyaan terisi semua
No. Pertanyaan SS S TS STS
01 Bagaimana pendapat anda terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan oleh
perawat?
02 Perawat merupakan orang pertama dan paling lama kontak dengan pasiien
03 Perawat selalu bekerja bersungguh-sungguh
04 Perawat tidak ramah dalam memberi pelayanan kepada pasien
05 Perawat selalu tidak ada di tempat saat dibutuhkan
06 Kerja sama perawat dengan dokter sangat baik
07 Perawat mampu menjelaskan perkembangan pasien
08 Perawat tanda dan gejala penyakit pasien
09 Perawat menjelaskan efek terapi dan efek samping obat
10 Perawat kasar dalam memberikan pelayanan pada pasien dan berkolaborasi
dengan dokter
11 Perawat ramah, sopan rapid an cekatan

Penilaian kepuasan:
- 4 untuk sangat setuju
- 3 untuk setuju
- 2 untuk tidak setuju
- 1untuk sangat tidak setuju
Nilai kepuasan: total nilai dibagi 88 kali 100%

33
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Total nilai
Kepuasan Keluarga= X 100 %
88
E. Evaluasi Aktivitas Pengendalian
Di MPKP aktivitas pengendalian dievaluasi melalui self evaluasi terhadap kelapa ruangan tiap satu
semester dengan menggunakan format pada tabel I.29.

Tabel I.29. Evaluasi Aktivitas Pengendalian di MPKP


Ruangan :……………………………………………..
Semester :……………………………………………..
Petunjuk :Beri tanda √ pada kolom skor
- 4 jika Selalu dillakukan
- 3 jika Sering dilakukan
- 2 jika Kadang-Kadang dillakukan
- 1 jika Tidak Pernah dillakukan

No. Skor
Aspek yang Dinilai
4 3 2 1
1. BOR dihitung setiap satu bulan
2. AVLOS diukur setiap satu bulan
3. TOI diukur setiap bulan
4. Angka lari dicatat setiap bulan
5. Angka infeksi nosokomial dihitung setiap bulan
6. Angka cedera diukur setiap bulan
7. Survey kepuasan pasien dilakukan setap ada pasien pulang atau meninggal
8. Survey kepuasan keluarga dilakukan setap ada pasien pulang atau meninggal
9. Survey masalah keperawatan dilakukan tiap bulan
10. Audit dokumen dilakukan tiap bulan
Sub Total
Total

Total nilai
Nilai pengendalian= X 100 %
48

34
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

MODUL II
COMPENSATORY REWARD

A. Pendahuluan
Fokus utama manajemen keperawatan adalah pengorganisasian tenaga keperawatan agar
dapat produktif sehingga visi dan tujuan organisasi dapat tercapai. Seorang perawat akan mampu
memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang profesional jika perawat tersebut sejak awal
bekerja diberikan program pengembangan staf yang terstruktur. Metoda dalam menyusun tenaga
keperawatan seharusnya teratur, sistematis, rasional, yang digunakan untuk menentukan jumlah
dan jenis tenaga keperawatan yang dibutuhkan agar dapat memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien sesuai dengan setting tertentu.
Fungsi manajemen SDM meliputi: analisis pekerjaan, pengembangan organisasi, staffing,
hubungan pekerja dan evaluasi (Frank, 1998 dalam Huber, 2000). Jernigan (1998, dalam Huber,
2000) mengidentifikasikan ada delapan proses yang berhubungan dengan manajemen SDM yaitu:
rekruiymen, seleksi, orientasi, eveluasi/ penilaian kerja, konseling dan coaching, retensi dan
produktifitas, pengembangan staff dan hubungan pekerja (labor relations).
Manajemen SDM di ruangan Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) berfokus
pada proses rekuitmen, seleksi, kontrak kerja, orientasi, penilaian kerja, dan pengembangan staf
perawat. Proses ini selalu dilakukan sebelum membuka ruang MPKP dan setiap ada penambahan
perawat baru.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara mampu:
1. Melakukan proses rekuitmen di ruang MPKP
2. Melakukan proses seleksi di ruang MPKP
3. Melakukan proses orientasi di ruang MPKP
4. Melakukan penilaian kerja di ruang MPKP
5. Melakukan pengembangan staf keperawatan di ruang MPKP

C. Proses Rekuitmen Tenaga Perawat di Ruang MPKP


Rekuitmen di ruang MPKP berfokus pada rekuitmen perawat yang ada di rumah sakit
bukan mencari tenaga perawat baru di luar rumah sakit.
1. Kategori ruang MPKP
a. MPKP Profesional I

35
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Karu dan katim mempunyai latar belakang pendidikan ners, sarjana keperawatan dengan
jenjang karir minimal perawat klinik 3 (PK 3), serta seluruh perawat pelaksana minimal
mempunyai latar belakang pendidikan D III keperawatan dengan jenjang karir minimal
perawat klinik 2 (PK 2).
b. MPKP Profesional II
Tenaga perawat berlatar belakang pendidikan minimal D III keperawatan dengan
mayoritas ners. Bahkan pada tingkat ini diharapkan sudah ada tenaga perawat spesialis
yang berada di MPKP
c. MPKP Profesional III
Semua tenaga perawat berlatar belakang pendidikan ners, beberapa perawat spesialis,
dan bahkan doktor keperawatan yang bekerja di area MPKP.
d. MPKP Pemula
Karu dan katim memiliki latar pendidikan minimal D III keperawatan dengan jenjang karir
minimal PK 3, serta seluruh perawat pelaksana memiliki latar belakang pendidikan D III
keperawatan dan PK 1 (telah lulus orientasi).
e. MPKP Transisi
Karu dan katim memiliki latar pendidikan minimal D III keperawatan dengan jenjang karir
minimal PK 3, dan latar belakang perawat pelaksana dapat SPK dengan jenjang karir
minimal PK 2.

2. Proses rekuitmen perawat di ruang MPKP


a. Seluruh perawat di rumah sakit harus menyepakati level MPKP yang akan dipilih,
disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di rumah sakit tersebut,
diharapkan memiliki MPKP level pemula.
b. Setelah level disepakati, maka kepala bidang keperawatan melakukan sosialisasi
pembentukan MPKP kepada pimpinan dan para pejabat struktural yang ada di rumah
sakit untuk mendapatkan komitmen dan dukungan.
c. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada di ruangan
tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat yang dibutuhkan dngan
tujuan merekrut perawat yang memenuhi kriteria. Karu memotivasi perawat di ruangannya
yang memenuhi kriteria untuk mendaftarkan diri dengan mengisi formulir pendaftaran dan
biodata.
Sebelum menetapkan proses rekuitmen perlu ditetapkan jumalah perawat yang
dibutuhkan. Jenis tenaga perawat terdidri dari karu, perawat primer sebagai ketua tim dan

36
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

perawat pelaksana. Pengalaman pada pengembangan MPKP di RSCM Bogor maka


perbandingan pasien dengan perawat adalan 1:1 atau 1,7:1, ditambah karu.

3. Kriteria perawat yang bekerja di ruangan MPKP


a. Kepala ruangan, kriterianya adalah :
 Pendidikan minimal S1 Keperawatn, jika belum ada pada masa transisi boleh D III
keperawatan
 Pengalaman menjadi kepala ruangan minimal 2 tahun
 Sehat jasmani dan rohani
 Pernah mengikuti pelatihan
 Asuhan keperawatan
 Standar asuhan keperawatan/ audit keperawatan
 Komunikasi keperawatan
 Manajemen keperawatan
 Bimbingan klinik (untuk RS Pendidikan)
 Lulus tes tertulis
 Lulus wawancara
 Lulus test presentasi
b. Perawat primer, kriterianya adalah :
 Pendidikan minimal S1 keperawatan (perawat primer), jika belum ada pada masa
transisi boleh D III Keperawatan (perawat primer pemula)
 Pengalaman kerja untuk D III keperawatan minimal 2 tahun dan S1 keperawatan
magang 3 bulan
 Sehat jasmani dan rohani
 Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)
 Asuhan keperawatan
 Standar asuhan keperawatan/ audit keperawatan
 Komunikasi keperawatan
 Manajemen keperawatan
 Lulus tes tertulis
 Lulus wawancara
 Lulus test presentasi
c. Perawat pelaksana /asosiet, kriterianya adalah :

37
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

 Pendidikan minimal D III Keperawatan


 Pengalaman kerja minimal 1 tahun
 Sehat jasmani dan rohani
 Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat): Asuhan keperawatan
 Lulus tes tertulis
 Lulus wawancara

D. Proses Seleksi Tenaga Perawat di Ruang MPKP


1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat yang memenuhi
syarat menjadi kepala ruangan, perawat primer/ ketua tim, dan perawat pelaksana/asosiet.
2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tertulis.
Hasil tes tulis menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan bakal calon ketua
tim dan kepala ruangan. Tes tulis dilakukan oleh orang independen dengan materi tes berupa
pengetahuan terkait dengan konsep MPKP. Tujuan dilakukan tes ini adalah untuk mengetahui
sejauh mana pengetahuan perawat tentang konsep MPKP. Jumlah yang lulus disesuaikan
dengan kebutuhan perawat di ruang MPKP dengan nilai yang tinggi.
3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara
Wawancara dilakukan oleh tim rumah sakit yang terdiri dari bagian administrasi dan idang
keperawatan dengan menggunakan panduan wawancara. Tes wawancara ditujukan pada
bakal karu, perawat primer, dan perawat pelaksana. Tujuan wawancara kepada calon karu
dan ketua tim untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan mereka tentang konsep
manajemen, asuhan keperawatan, kemampuan menyelesaikan konflik, motivasi dan disiplin.
Wawacara kepada calon perawat pelaksana dilakukan untuk mengetahuannya terhadap
pengelolaan asuhan keperawatan, motivasi, dan disiplin.
4. Tahap selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat yang memenuhi kriteria karu
dan katim untuk memilih kepala ruangan.
Tim penilai terdiri dari konsultan, bidang keperawatan, bagian personalia, pimpinan rumah
sakit. Presentasi berisis visi, misi, dan program kerja sesuai dengan standar MPKP yang akan
dilaksanakan jika terpilih menjadi karu. Kemudian semua nilai direkapitulasi dan hasilnya
dikonsulkan pada pimpinan rumah sakit untuk menetapkan kepala ruangan. Kemudian
pimpinan rumah sakit membuat surat keputusan (SK) penempatan perawat yang bekerja
pada ruang MPKP. Sebelum bekerja di ruang MPKP, perawat diminta untuk membuat
pernyataan dan kesediaannya bekerja dan mengembangkan ruang MPKP dan

38
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

menandatanganinya. Perawat diberikan penjelasan tentang lingkup kerja dan pengembangan


karir.

E. Proses Orientasi Tenaga Perawat di Ruang MPKP


Orientasi berupa pelatihan tentang informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum tentang
rumah sakit (visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program mutu, kebijakan dan
peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode klasikal (berlangsung selama 3 hari), praktik
lapangan (berlangsung 3 hari) yang diakhiri dengan presentasi selama 6 bulan, dan praktik kerja
di ruang MPKP (selama 6 bulan). Kepala bidang perawatan, fasilitator lokal, dan fasilitator
nasional membimbing dan mensuperfisi implementasi konsep MPKP. Kegiatan orientasi dilakukan
pada perawat baru yang akan bekerja di ruang MPKP. Karu dan katim membuat rencana orientasi
dengan menggunakan metoda on job training untuk semua kegiatan MPKP .
Kegiatan MPKP yang akan diorientasikan :
1. Kepala ruangan
a. Pendekatan manajemen
1) Perencanaan
a) Mengembangkan visi dan misi
b) Mempunyai filosofi
c) Menetapkan rencana jangka pendek
2) Pengorganisasian
a) Membuat struktur organisasi
b) Membuat jadwal dinas bersama ketua tim
c) Membuat daftar pasien bersama ketua tim
3) Pengarahan
a) Memimpin operan
b) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre dan post conference
c) Member motivasi kepada perawat di ruangan
d) Mendelegasikan tugas kepada bawahan secara jelas
e) Memfasilitasi kolaborasi dengan anggota tim kesehatan yang lain dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan
f) Mengawasi perawat primer dan perawat pelaksana dalam mengelola pasien
melalui komunikasi langsung
g) Memperoleh informasi mengenai asuhan keperawatan melalui supervise dan
mendengarkan laporan langsung dari perawat primer

39
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

h) Melakukan pengawasan tidak langsung:


 Mengecek daftar hadir perawat primer, perawat pelaksana, pekarya, dan
petugas TU
 Mengecek kedisiplinan
4) Pengendalian
a) Menetapkan indicator mutu
b) Melakukan audit dokumen
c) Melakukan survey kepuasan terhadap keluarga, perawat, dokter
d) Melakukan survey masalah kesehatan/ keperawatan
b. Compensatory reward
1) Melakukan rekuitmen tenaga perawat
2) Melakukan seleksi tenaga perawat
3) Melakukan orientasi
4) Meakukan penilaian kinerja
5) Melakukan pengembangan tenaga keperawatan
c. Hubungan professional
1) Memimpin rapat keperawatan
2) Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus
3) Mengikuti rapat tim kesehatan
4) Mengawasi pelaksanaan visit dokter
d. Asuhan keperawatan
1) Menguasai asuhankeperawatan
2. Perawat Primer/ Ketua Tim
a. Pendekatan manajemen
1) Perencanaan
a) Membuat pengkajian lengkap, perencanaan dan menentukan criteria evaluasi
untuk pasien
b) Membuat rencana jangka pendek (rencana haran timnya)
2) Pengorganisasian
a) Membuat jadwal dinas bersama kepala ruangan
b) Membuat daftar pasien bersama kepala ruangan
c) Membagi tugas kepada perawat pelaksana sesuai dengan kemampuan perawat
pelaksana

40
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

d) Bekerja sama dengan tim kesehatan yang lain untuk mengintegrasikanpalayanan


keperawatan dengan pelayanan kesehatan lainnya.
3) Pengarahan
a) Memimpin kegiatan ronde keperawatan, konferensi kasus, pre dan post
conference
b) Memberikan pengarahan kepada perawat pelaksana masing-masing secara
individual
c) Member motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat dalam timnya)
d) Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas
e) Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pasa pasien yang dilakukan
oleh perawat pelaksana
f) Member umpan balik pada perawat pelaksana
b. Compensatory reward
1) Melakukan orientasi kepada perawat baru
2) Melakukan penilaian kinerja
c. Hubungan professional
1) Memimpin konferensi kasus
2) Mengikuti visit dokter
d. Asuhan keperawatan
1) Menguasai asuhan keperawatan
3. Perawat Pelaksana
a. Membuat rencana jangka pendek (rencana harian) tindakan keperawatan yang
ditugaskan perawat primer
b. Melaksanakan tindakan keperawatan
c. Melakukan evaluasi serta dokumentasi keperawatan
d. Mengikuti ronde keperawatan, konfrensi kasus, dan pre dan post conference
e. Melakukan kerja sama denganperawat pelaksana lain di bawah timnya.
Selama masa orientasi, dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap kinerja perawat dalam
melaksanakan budaya kerja MPKP. Selanjutnya bagi perawat yang telah menjalani masa
orientasi dilakukan penilaian apakah perawat tersebut diterima atau tidak di ruang MPKP.
Penentuan dilakukan oleh pimpinan keperawatan dan fasilitator nasional (konsultan).

F. Penilaian Kinerja

41
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Kemampuan tiap SDM perawat dievaluasi dengan menggunakan supervise baik berupa secara
lengsung (observasi) maupun secara tidak langsung (melalui dokumentasi). Kinerja kepala
ruangan disupervisi oleh kepala bidang keperawatan dan fasilitator nasional. Kinerja perawat
primer disupervisi oleh kepala bidang keperawatan, fasilitator nasional dan kepela ruangan.
Kinerja perawat pelaksana disupervisi oleh kepala ruangan dan perawat primer.

G. Pengenbangan Tenaga Perawat


Tujuan pengembangan tenaga perawat adalah membantu masing-masing perawat mencapai
kinerja sesuai dengan posisinya dan untuk pengakuan/penghargaan terhadap kemampuan
professional tenaga perawat yang akan memaksimalkan pencapaian jenjang karir. Bentuk
pengembangan tenaga perawat di ruang MPKP adalah pendidikan keperawatan berkelanjutan
(PKB) dan program pengembangan jenjang karir.
Lingkup Kerja Perawat di Ruang MPKP:
1. Kepala Ruangan
a. Masa percobaab 3 bulan
b. Setiap tahun dilakukan evaluasi
c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil maka akan diusulkan hal-hal berikut sesuai dengan
kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
 Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
 Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir
 Mendapat sertifikasi pengalaman kerja di ruang MPKP
d. Masa kerja karu 2 tahun dan maksimal menjadi karu 2 kali
2. Perawat Primer/ ketua Tim
a. Masa percobaan selama 3 bulan
b. Setiap tahun dievaluasi
c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil maka akan diusulkan hal-hal berikut sesuai dengan
kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
 Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
 Magang persiapan menjadi kepala ruangan
 Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir
 Mendapat sertifikasi pengalaman kerja di ruang MPKP
3. Perawat Pelaksana
a. Masa percobaan selama 3 bulan
b. Setiap 6 bulan dievaluasi

42
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

c. Jika kompetensi tidak tercapai diberikan kesempatan perbaikan selama 2 bulan


d. Jika lebih dari 8 bulan yang bersangkutan tidak berhasil akan dikembalikan ke bidang
perawatan
e. Bila dalam 1 tahun berhasil dan memenuhi criteria diusulkan mengikuti pelatihan
f. Bila telah menguasai keterampilan merawat dan pelatihan dipersiapkan magang untuk
persiapan perawat primer.

Jenis pendidikan keperawatan berkelanjutan (PKB):


 Pendidikan Formal; misalnya D III Keperawatan ke S1 Ners Keperawatan atau S1 Ners
Keperawatan ke S2/Spesialis Keperawatan.
 Pendidikan Informal:
 On the job training yaitu pelatihan/bimbingan secara terus-menerus sambil bekerja,
misalnya perawat pelaksana dapat meningkatkan kompetensinya melalui bimbingan
Katim dan Karu.
 Out the job training yaitu pelatihan yang diselenggarakan dalam waktu tertentu
(misalnya pelatihan 4 hari/lebih). Pelatihan yang diikuti perawat dirancang sesuai
dengan pengembangan kemampuan yang terkait.

Pengembangan jenjang karir di Rumah Sakit yang dikembangkan oleh PPNI dan Direktorat
keperawatan Depkes RI:
1. Perawat lulusan D III Keperawatan hanya dapat berkembang mencapai jenjang perawat
klinis 2 (PK2) dan perawat manajer 1 (PM1)
2. Perawat lulusan S1 Ners Keperawatan dapat berkembangsampai jenjang perawat klinis 3
(PK3), perawat manajer 2 (PM2), dan Perwat pendidik 1 (PP 1)
3. Perawat lulusan S2/Spesialis Keperawatan dapat berkembangsampai jenjang PK 5, PM
5, PP 4, dan perawat riset 3 (PR 3)
4. Perawat lulusan S3 Keperawatan/Kesehatan dapat berkembangsampai jenjang PK 5, PM
5, PP 5, PR 5 dengan syarat pendidikan sebelumnya adalah bidang keperawatan.

Kriteria Perawat yang dapat Menduduki struktur Keperawatan:


1. Perawat pelaksana dapat dari PK 1 – PK 5
2. Katim dapat dari PK 2 – PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal PM 1 dan
PP 1. Katim diharapkan mempunyai kemampuan PM 1 karena katim akan berperan
sebagai pembimbing klinik bagi mahasiswa yang ditempatkan di timnya.

43
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

3. Karu dapat dari PK 3 – PK 5 dan diharapkan mempunyai kemampuan minimal PM 2 dan


PP2.
4. Kepala seksi keperawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharpkan mempunyai
kemampuan minimal PM 4, PP 4, dan PR 2
5. Kepala bidang keperawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharpkan mempunyai
kemampuan minimal PM 4, PP 4, dan PR 2
6. Direktur keperawatan dapat dari PK 4 – PK 5 dan diharpkan mempunyai kemampuan
minimal PM 5, PP 4, dan PR 2

44
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 1
BIODATA PERAWAT

I. Nama :
……………………………………………………………………………………….
II. Tempat/tanggal lahir :
……………………………………………………………………………………….
III. Jenis Kelamin : 1. Laki-laki ( ) 2. Perempuan ( )
IV. Pendidikan Terakhir :
 SPK ( )
 D III Keperwatan ( )
 S1 Ners Keperawatan ( )
 S2/Spesialis Keperawatan ( )

V. Status Pernikahan : 1. Menikah ( ) 2. Belum Menikah ( )


3. Janda ( ) 4. Duda ( )
VI. Riwayat Pekerjaan:
1. ………………………………………… dari tahun ……………..s/d…………..
2. ………………………………………… dari tahun ……………..s/d…………..
3. ………………………………………… dari tahun ……………..s/d…………..
4. ………………………………………… dari tahun ……………..s/d…………..

VII. Pelatihan yang Pernag diikuti:


1. …………………………………………………… tahun …………….
2. …………………………………………………… tahun …………….
3. …………………………………………………… tahun …………….
4. …………………………………………………… tahun …………….

VIII. Tempat Bekerja Saat ini:


……………………………………………………………………………………………

45
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
KEPALA RUANGAN DAN KETUA TIM

Nama Calon Perawat ruang MPKP :


……………………………………………………………………….
Tingkat Pendidikan :
……………………………………………………………………….

I. Kemampuan Perawat (30%)


a. Kemampuan manajerial
1) Jelaskan program kerja jika mengelola suatu ruangan atau tim!

2) Apa target yang ingin dicapai dalam mengelola suatu ruangan atau tim?

b. Kemampuan klinis/ tehnikal


1) Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!

2) Apa tindakan keperawatan yang pernah dilakukan untuk merawat pasien tersebut?

II. Motivasi (20%)


a. Ceritakan hal yang menimbulkan keinginan/minat melamar bekrja di ruang MPKP!

b. Jelaskan tujuan bekerja di ruang MPKP!

46
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

III. Kemampuan Menyelesaikan Masalah (30%)


a. Ceritakan konflik/ masalah yang pernah dihadapi selama bekerja!

b. Jelaskan cara menyelesaikan konflik/masalah!

IV. Disiplin (10%)


a. Uraikan pendapat/pandangan saudara tentang waktu kerja!

b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa yang
saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?

V. Sikap saat Wawancara (10%)


a. Apakah perawat menjawab pertanyaan dengan penuh percaya diri?

b. Bagaimana gaya bicara perawat?

c. Bagaimana kontak mata perawat saat wawancara?

d. Bagaimana sikap tubuh saat wawancara?

e. Bagaimana penampilan dan kerapihan?


…………………………., ……………………………………
Pewawancara

( )

47
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
PERAWAT PELAKSANA

Nama Calon Perawat ruang MPKP :


……………………………………………………………………….
Tingkat Pendidikan :
……………………………………………………………………….

I. Kemampuan Perawat (30%)


a. Kemampuan manajerial
1) Jelaskan rencana harian yang saudara buat jika mengelola beberapa pasien!

2) Apa target yang ingin dicapai dalam mengelola paisen?

b. Kemampuan klinis/ tehnikal


1) Sebutkan dan ceritakan kondisi pasien yang pernah atau sering dirawat!

2) Apa tindakan keperawatan yang pernah dilakukan untuk merawat pasien tersebut?

II. Motivasi (30%)


a. Ceritakan hal yang menimbulkan keinginan/minat melamar bekrja di ruang MPKP!

b. Jelaskan tujuan bekerja di ruang MPKP!

c. Ceritakan kemampuan yang saudara miliki!


III. Disiplin (20%)

48
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

a. Uraikan pendapat/pandangan saudara tentang waktu kerja!

b. Jika suatu hari ada hal tertentu yang membuat saudara tidak hadir di ruangan, apa yang
saudara lakukan dan bagaimana pandangan saudara terhadap hal tersebut?

IV. Sikap saat Wawancara (20%)


a. Apakah perawat menjawab pertanyaan dengan penuh percaya diri?

b. Bagaimana gaya bicara perawat?

c. Bagaimana kontak mata perawat saat wawancara?

d. Bagaimana sikap tubuh saat wawancara?

e. Bagaimana penampilan dan kerapihan?

…………………………., ……………………………………
Pewawancara

( )

Lampiran 4

49
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

PENILAIAN PRESENTASI

Nama Perawat : ……………………………………………….. Tgl Penilaian :


………………………………
Petunjuk pengisian
Berikan tanda (√) pada kolom skor untuk setiap aspek yang dinilai:
4: bila baik sekali
3: Bila baik
2: bila kurang
1: bila kurang sekali
No. Aspek yang Dinilai Skor
4 3 2 1
A Persiapan
1 Memepersiapkan bahan presentasi
2 Mempersiapkan mental
B Pelaksanaan
1 Memberikan salam pembuka
2 Menjelaskan tujuan presentasi
3 Menjelaskan sistematika presentasi
4 Menjelaskan visi, misi, tujuan, kegiatan, kegiatan dan evaluasi
5 Memberikan kesempatan bertanya
6 Menjawab pertanyaan sesuai dengan konteks presentasi
7 Menutup presentasi dan memberikan rangkuman
C Isi Presentasi
1 Visi sesuai dengan visi rumah sakit
2 Visi bersifat futuristic untuk kemajuan pelayanan keperawatan
3 Misi sesuai dengan misi rumah sakit berisi langkah upaya
mencapai misi
4 Tujuan diuraikan secara spesifik, jelas terukur pencapaiannya
5 Kegiatan untuk mencapai tujuan diuraikan secara spesifik
6 Kegiatan memungkinkan untuk dilaksanakan dengan
keterbatasan sumber daya yang dimiliki
7 Kegiatan evaluasi dan monitoring menggambarkan penilaian

50
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

mutu pelayanan keperawatan


D Sikap saat Presentasi
1 Kerapian penampilan
2 Kepercayaan diri
3 Bahasa yang digunakan sesuai tata bahasa yang baik dan
benar
4 Mau menerima saran orang lain
Nilai: total nilai X 100 = …….
80
Penilai

(……………………………………..)

Lampiran 5

51
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

REKAPITULASI PENILAIAN

NO NAMA PERAWAT PENILAIAN


. BIODATA TES TES PRESENTASI TOTAL
TULIS WAWANCAR NILAI
A
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
…………, ………………………..
200…
Penilai

……………………………………………………..

52
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 6
SURAT PERNYATAAN
KESEDIAN MENGEMBANGKAN RUANG MPKP

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia bekerja dan mengembangkan ruang
MPKP. Saya telah mendapatkan penjelasan mengenai kontrak kerja di ruang MPKP dan uraian tugas
perawat di ruang MPKP. Saya berjanji akan menjalankan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuan saya dan saya berjanji untuk memenuhi peraturan yang diterapkan di ruang MPKP.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan dari siapapun.

………..,
………………………………….

(Nama dan Tanda tangan)

53
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

MODUL III
HUBUNGAN PROFESIONAL (PROFESSIONAL RELATIONSHIP)

A. PENDAHULUAN
Hubungan professional dalam pemberian pelayanan keperawatan merupakan standr dari
hbuungan antara pemberi pelayanan keperawatan (tim kesehatan) dan penerima pelayanan
keperawatan (klien dan keluarga). (Cameron, 1997 dalam Elizabeth & Kathleen, 2003, hal 29).
Pada pelaksanaannya hubungan professional bisa saja terjadi secara internal artinya
hubungan yang terjadi antara pemberi pelayanan kesehatan misalnya antara perawat dengan
perawat, antara perawat dengan tim kesehatan dan lain-lain. Sedangkan hubungan professional
secara eksternal adalah hubungan yang terjadi antara pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
Kedua hubungan tersebut merupakan sutu siklus yang tidak terpisahkan dalam pmberian pelayanan
kesehatan.
Bentuk jaringan dalam komunikasi hubungan professional ada beberapa cara yaitu : 1)
horizontal yaitu komunikasi yang terjadi antara sesame manajer, 2) vertical yaitu komunikasi yang
terjadi antara pimpinanan dengan bawahan dan 3) diagonal yaitu komunikais yang terjadi antara
berbagai jenjang dan masih dalm lingkungan yang sama (Cameron, 1997 dalam Elizabeth &
Kathleenn, 2003).
Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara ketua tim, antar perawat pelaksana,
sedangkan komunikasi vertical antara kepla ruangan dan ketua Tim dan perawat, pelaksana dan
antara ketua tim dan perawat pelaksana. Komunikasi diagonal antara perawat dan profesi lain.
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini diharapkan saudara mampu :
1. Melakukan rapat keperawatan di ruang MPKP
2. Melakukan case conference keperawatan di ruang MPKP
3. Melakukan rapat tim kesehatan di ruang MPKP
4. Melakukan kolaborasi dengan dokter (visite dokter dan konsultasi via telepon)
C. RAPAT PERAWAT RUANGAN
Pengertian
Rapat tim keperawatan adalah suatu media komunikasi untuk menyampaikan
informasi permasalahan yang ditemukan pada klien, evaluasi hasil kerja secara keseluruhan,
informasi/peraturan/perkembangan IPTEK, dan lain-lain. Focus pembicaraan adalah
membahas hasil-hasil kerja keperawatan selama sebulan semua aktifitas ruang MPKP
(laporan bulanan.

54
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Tujuan/Kegunaan
1. Mengidentifikasi keberhasilan tindakan keperawatan
2. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ditemukan
3. Mendiskusikan penyelesaian masalah
4. Menyusun POA bulan berikut
5. Meningkatkan hubungan antara perawat diruangan
Syarat
1. Dipimpin oleh kepala ruangan
2. Peserta rapat adalah seluruh perawat tanpa mengganggu kegiatan ruangan
3. Waktu : 60 menit
4. Dilakukan setiap awal bulan setelah evaluasi bulan sebelumnya
5. Bahan rapat : isi laporan bulan sebelumnya.
6. Dilakukan di ruangan
Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Kepala ruangan menjadwalkan rapat keperawatan ruangan dan disepakati
oleh semua perawat yang ada di ruangan
b. Menyiapkan bahan untuk rapat seusai dengan hasil kerja pada bulan
sebelumnya yaitu laporan pada bulan sebelumnya. Masalah yang dibahas
terkait dengan pilar professional MPKP yaitu pendekatan manajemen,
compensantory reward, hubngan profesioanl, asuhan keperawatan pasien.
2. Pelaksanaan
a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh kepala ruangan
b. Kepala ruangan menjelaskan tujuan atau agenda rapat keperawatan, lamanya
waktu rapat.
c. Kepala ruangan membacakan ringkasan laporan bulan sebelumnya tentang
permasalahan yang dihadapi. Member pujian atas aspek yang berhasil.
d. Kepala runagan meminta masukan dan tanggapan kepada perawat yang hadir
tenatang masalah yang ada.
e. Kepala ranagan mendengarkan masukan dan tanggapan dari yang hadir.
f. Kepala ruangan beserta perawat yang hadir mencari jalan keluar dan
memutuskan tindakan bersama yang akan dilakukan.
g. Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat pertemuan hari ini.

55
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

h. Kepala ruangan menyampaikan POA bulan berikutnya, pertemuan berikutnya


dan permasalahn yang akan dibahas.
3. Dokumentasi
Kepala ruangan melakukan pendokumentasian hasil rapat tim dengan dibantu
salah satu ketua tim sebagai notulis rapat.
Bentuk Evaluasi
Format pendokumentasian rapat tim keperawatan (lampiran 1)

D. KONFERENSI KASUS (CASE CONFERENCE) KEPERAWATAN


Pengertian
Yang dimaksud dengan case conference adalah diskusi kelompok tentang kasus
asuhan keperawatan klien/keluarga. Dilakukan dua kali perbulan dan kasusnya bergantian
antar tim. Topic atau isi dari kasus yang disampaikan adalah :
1. Kasus pasien baru
2. Kasus pasien yang tidak ada perkembangan
3. Kasus pasien pulang
4. Kasus pasien yang meninggal
5. Kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan
Tujuan/kegunaan
1. Mengenal kasus dan permasalahannya
2. Mendiskusikn alternative penyelesaian amsalah asuahn keperawatan
3. Meningkatkan koordinasi dalam rencana pemberian asuhan keperawatan
4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menangani kasus.
Syarat
1. Dipimpin oleh ketua tim atau kepala ruangan
2. Peserta adalah seluruh perawat rungan tanpa mengganggu kegiatan ruangan
3. Waktu : 60 menit
4. Dilakukan dua kali sebulan atau disesuaikan dengan kondisi dan tingkat
urgnsi/sesuai dengan penjadwalan masing-masing tim.
5. Bahan : kasus klien dipersiapkan oleh tim yang bertnaggung jawab
6. Dilakukan di ruangan
Langkah-langkah
1. Persiapan

56
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

a. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan case conference dan


sudah disepakati oleh kedua tim.
b. Jadwal pelaksanaan case conference sudah terjadwal
c. Ketua tim yang akan menyelenggarakan case conference pada waktu yang
sudah ditetapkan menyiapkan bahan yang akan disampaikan saat case
conference.
2. Pelaksanaan
a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua tim
b. Ketua tim menyampaikan kasus yang akan dibahas dan tindakan
keperawatan yang sudah dilakukan.
c. Ketua tim meminta masukan kepada perawat tentang permasalahan yang
dihadapi
d. Ketua tim menyimpulkan hasil secara keseluruhan dari kegiatan case
conference secara khusus yang disajikan
e. Ketua tim menyampaiakn POA, kontrak pertemuan berikutnya dan menutup
kegiatan
3. Dokumentasi
a. Ketua tim mendokumentasikan hasil dari case conference
b. Kepala ruangan menilai kemampuan ketua tim dalam melakukan case
conference

Bentuk Evaluasi
1. Format pendokumentasian case coneference (lampiran 2)
2. Format penilaian kinerja case conference untuk ketua tim (lampiran 3)

E. RAPAT TIM KESEHATAN


Pengertian
Yang dimaksud dengan rapat tim kesehatan adalah media komuniaksi antara tim
kesehatan (rapat multidisplin) untuk membahas manajerial MPKP. Focus pembicaraan rapat ini
adalah membahas hal-hal yang terkait dengan manajerial.
Tujuan/Kegunaan
1. Menyamakan persepsi terhadap informasi yang didapatkan dari masalah yang
ditemukan. Khusunya masalah manajerial.

57
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

2. Meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan


3. Mengurangi kesalahan informasi antar tim kesehatan
4. Meningkatkan korordinasi antara tim kesehatan
Syarat
1. Dipimpin oleh kepala ruangan
2. Peserta adalah karu,katim,profesi lain
3. Waktu : 60 menit
4. Dilakukan sebulan sekali
5. Bahan : laporan bulan lalau/kasus
6. Dilakukan di ruangan
Langkah-langkah
1. Persiapan
a. Kepala ruangan menjadwalkan rapat tim kesehatan ruang MPKP dan
disepakati oleh semua perawat dan tim kesehatn yang terlibat di ruangan
b. Menyiapkan bahan untuk rapat tim kesehatan. Adapun bahan rapat yang
diguanakn adalah laporan pada bulan sebelumnya. Masalah yang akan
dibahas bisa permasalahn pasien/keluarga, perawat,dan tim kesehatan
lainnya atas kerjasama, sarana dan prasarana yang terkait engan pemberian
pelayanan kesehatan, ataupun anggaran yang diperlukan. Bentuknya bisa
berupa kebijakan, prosedur tetap, regulasi, koordinasi dan lainnya
2. Pelaksanaan
a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh kepala ruangan
b. Kepala ruangan menjelaskan tujuan ata agenda rapt tim kesehatan, dan
lamanya waktu rapat
c. Kepala ruangan membacakan laporan bulan sebelumnya tentang
permasalahn yang dihadapi.
d. Kepala ruangan meminta masukan dan tanggapan kepada perawat dan tim
kesehatan lain yang hadir tentang masalah yang ada.
e. Kepala ruangan mendengarkan tanggapan dan maskan dari yang hadir.
f. Kepala runagan beserta peserta yang hadir mencari jalan keluar dan
memutuskan tindakan bersama
g. Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat pada pertemuan hari ini
h. Kepala ruangan menyampaikan pertemuan berikutnya dan permasalahan
yang akan dibahas

58
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

3. Dokumentasi
a. Kepala ruangan melakukan dokumentasi hasil rapat tim kesehatan
Bentuk Evaluasi
Format pendokumentasian rapat tim kesehatan (lampiran 4)
F. KOLABORASI DENGAN DOKTER
1. Visit Dokter
Pengertian
Yang dimaksud dengan visit dokter adalah kunjungan dokter ke ruangan umtuk
melakukan pemeriksaan kesehatan pada pasien, dan ketua tim bertanggungjawab
melakukan kolaborasi serta mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan
dan menyampaikan informasi tentang pasien.
Tujuan/kegunaan
a. Meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan
b. Meningkatkan koordinasi dalam pemberian pelayanan kesehatan
c. Meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan
Syarat
a. Penanggungjawab visit dokter adalah ketua tim atau perawat asosiate yang
bertanggungjawab terhadap pasien yang mendapat pendelegasian dari ketua
tim
b. Waktu : disesuaikan dengan kondisi pasien dan kesepakatan waktu jam visit
c. Tempat : di ruangan pasien

Langkah-Langkah
a. Ketua tim atau perawat associate atau keluarga menyipakn data-data yang
dibutuhkan.
b. Ketua tim memberikan informasi tentang kemajuan dan masalah pasien ,
tindakan yang dilakukan dan hasilnya kepada dokter.
c. Ketua tim mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan dan meminta
dokter memberikan maskan terhdapa hasil pemeriksaan.
d. Ketua tim mendiskusikan rencana tindakan lanjutan untuk klien
e. Ketua tim mencatatkan hasil pemeriksaan dokter ke dalam catatan
keperawatan.
Bentuk Evaluasi
a. Format visit dokter (lampiran 5)

59
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

b. Format kinerja visit dokter untuk ketua tim (lampiran 6)


2. Konsultasi dengan dokter via telepon
Pengertian
Konsultasi dengan dokter via telepon adalah melaporkan kondisi klien kepada
dokter melalui telepon. Konsultasi via telepon dilakukan bila menurut perawat,
pasien memutuhkan tindakan kedokteran. Pada saat bekonsultasi mungkin saja
dokter memberikan instruksi berupa tindakan yang dilaksanakn oleh perawat.
Untuk itu diperlukan seorang saksi yang mendengarkan “instruksi” tersebut.
Tujuan/Kegunaan
a. Meningkatkan pelayanan kesehatan pada kondisi tertentu
b. Memberi pelayanan tim kesehatan yang segera kepada pasien
c. Melaksanakan penelegasian via telepon
Syarat
a. Perawat yang bertanggungjaab terhadap pasien memutuskan bahwa kondisi
pasien membuthkan tindakan dokter (pagi hari ke
sore/malam/penanggungjawab tim)
b. Waktu setiap saat diperlukan
c. Tempat : diruang tempat pasien dirawat

Langkah-langkah
a. Perawat penanggungjawab pasien mengobservasi pasien
b. Perawat menelpon dokter untuk berkonsultasi hasil observasi yang didapatkan.
c. Jika dokter memberikan instruksi via telepon, maka satu orang peraat lain
harus ikut mendengar instruksi sebagai saksi
d. Perawat menulis isntruksi dokter pada rekam medic pasien
e. Dokter menuliskan instruksi via telepon dalam waktu 24 jam.

60
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 1
RAPAT TIM KEPERAWATAN RUANG MPKP
Tanggal:……………………………………….
Ruangan :……………………………………….
Waktu :……………………………………….
Dihadiri oleh :
1. ……………….
2. ……………….
3. ……………….
Agenda rapat :isi laporan bulan :…………….
1. ……………….
2. ……………….
3. ……………….
Jabaran permasalahan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Tindakan yang sudah dilakukan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Evaluasi hasil :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Rencana tindak lanjut :
………………………………………………………………………………………………………………

Notulen
(………………………….)

61
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 2
CASE CONFERENCE (KONFERENSI KASUS) PERAWAT
Tanggal:……………………………………….
Ruangan :……………………………………….
Waktu :……………………………………….
Tim :………………………………………..
Pemimpin :………………………………………..
Topik : Isilah pada kotak nomor yang sedang dibahas
1. Kasus pasien baru
2. Kasus pasien yang tidak ada perkembangan
3. Kasus pasien pulang
4. Kasus pasien yang meninggal
5. Kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan
Data yang ditemukan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Tindakan yang telah dilakukan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Evaluasi hasil dari tindakan yang dilakukan :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Rencana tindak lanjut :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Notulen

(…………………………)

62
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 3
PENILAIAN KINERJA CASE CONFERENCE (KETUA TIM)
Petunjuk :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang saudara akan nilai :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = sedang
1 = cukup
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3 4
1. Kesiapan bahan yang akan
disampaikan
2. Memberikan salam
(pembukaan)
3. Menyampaikan kasus
4. Memberikan kesempatan pada
perawat untuk bertanya
5. Menjawab pertanyaan
6. Mendiskusikan hal yang sudah
dilakukan
7. Menyampaikan hasil
8. Menyampaikan rencana tindak
lanjut
9. Menutup kegiatan

Tanggal : ………………………….
Penilai

(nama dan tandatangan)

63
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 4
RAPAT TIM KESEHATAN
Tanggal:……………….
Ruangan :……………….
Waktu :………………
Dihadiri oleh :
1. ………………..
2. ………………...
3. ………………..
Agenda rapat :
1. ………………..
2. ………………...
3. ………………..
Permasalahn :
………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
Tindakan yang dilakukan :
1. Perawat :……………………………………………………………………………………….
2. Dokter :………………………………………………………………………………………..
3. Fisioterapi :…………………………………………………………………………………….
4. Tim gizi :………………………………………………………………………………………
5. Lain-lain :……………………………………………………………………………………...
Evaluasi :………………………………………………………………………………………….
Rencana tindak lanjut :…………………………………………………………………………….

64
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Lampiran 6
PENILAIAN KINERJA VISIT DOKTER UNTUK KETUA TIM
Petunjuk :
Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang saudara akan nilai :
4 = baik sekali
3 = baik
2 = sedang
1 = cukup
ASPEK YANG DINILAI PENILAIAN
1 2 3 4
Persiapan
1. Menyiapkan data klien
2. Menyiapkan klien
Pelaksanaan
1. Memberi salam
2. Menjelaskan data yang
didapatkan dari klien
3. Menjelaskan tindakan yang
telah dilakukan
4. Menjelaskan hasil tindakan
yang dilakukan
5. Mendengarkan dokter bicara
dengan terapeutik
6. Meminta klarifikasi dari
dokter
7. Mendampingi dokter dalam
pemeriksaan
8. Menggunakan komunikasi
terpeutik
Dokumentasi
1. Meminta dokter untuk
mendokumentasikan dalam
status klien
2. Mendokumentasikan dalam
catatan perawatan
Tanggal : ………………………….
Penilai

(nama dan tandatangan)

65
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

MODUL IV
MANAJEMEN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pendahuluan
Tujuan profesi keperawatan adalah memberikan pelayanan kepada klien dan juga
mempertahankan hidupnya profesi itu sendiri (Keyzer, 1992 dikutip dalam Draper 1996). Untuk tiu
mencapai tujuan tersebut perawat perlu memiliki keterampilan intelektual, tehnik, interpersonal,
dan etik. Semua keterampilan ini harus tampak dalam pemberian asuhan keperawatan kepada
klien.
Praktek professional dengan cirri praktek yang didasari dengan ketermpilan intelektual,
tehnikal, interpersonal dapat dilaksanakan dengan menerapkan suatu metode asuhan yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Metode asuhan untuk praktek professional tersebut adalah
proses keperawatan, suatu rangkaian asuhan yang terdiri dari pengkajian, menyusun diagnose
keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi.
Salah satu pilar praktek professional keperawatan adalah pelayanan keperawatan dengan
menggunakan patient care delivery system tertentu. Patient care delivery yang diterapkan di
MPKP adalah asuha keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan.

B. Tujuan
Setelah membaca modul ini peserta dapat memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dan
keluarga sesuai dengan masalah yang dihadapi.

C. Manajemen Asuhan Keperawatan


Manajemen asuhan keperawatan yang baik sangat dibutuhkan dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada klien secara sistematis dan terrganisir. Manajemen asuhan keperawatan
merupakan pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan
menggunakan metoda proses keparawatan untuk memenuhi kebutuhan klien atau menyelesaikan
masalah klien (Keliat, 2000). Tiga komponen penting dalam manajemen asuhan keperawatan yaitu
manajemen sumber daya manusia (perawat) dengan menggunakan system pengorganisasian
pekerjaan perawat (asuhan keperawatan) dengan system klasifiksai kebutuhan klien dalam
pemberian asuhan keperawatan yaitu proses keperawatan.

66
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

D. Proses Keperawatan
Proses keperawatan adalah suatu pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis
dalam pemberian asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah klien merupakan titik sentral
dalam penyelesaian masalah ini.
Menurut Craven dan Hirnle (2000) proses keperawatan merupakan suatu panduan untuk
memberikan asuhan keperawatan professional, baik untuk individu, kelompk, keluarga dan
komunitas. Berdasarkan prinsip inilah, pedoman pemberian asuhan keperawatan di ruang MPKP
yang dapat diterapkan baik pada individu pasien, kelompok pasien, individu keluarga, dan
kelompok keluarga pasien.
Selanjutnya, Craven dan Hirnle (2000) menyatakan bahwa proses keperawatan memiliki
enam fase yaitu pengkajian, diagnose, tujuan, rencana tindakan, implementasi, dan evaluasi.
Pada ruang MPKP dimasukkan tujuan ke dalam fase diagnose sehingga proses keperawatan di
ruang ini terdiri dari lima fase yaitu pengkajian, diagnose, rencana tindakan, implementasi, dan
evaluasi.
Untuk pengkajian telah disusun suatu format beserta panduan pengisian format tersebut.
Rencana keperawatan yang mencakup diagnose, tujuan dan rencana tindakan keperawatan
dibuat standarnya berdasarkan ketujuh masalah keperawatan utama yang telah disebutkan
sebelumnya. Sedangkan untuk implementasi telah disusun panduan tindakan keperawatan per
masalah keperawatan dengan menetapkan paket tindakan keperawatan pada tiap pertemuan
dengan pasien. Format evaluasi telah dibuat dan ditujukan untuk menilai kemampuan pasien
setelah diberikan tindakan keperawatan sesuai dengan masalah keperawatan yang dimiliki.
Format evaluasi perawat juga dibuat untuk menilai kemampuan perawat dalam memberikan
tindakan keperawatan sesuai denganmasalah keperawatan pasien.
1. Pedoman Pengkajian
Dalam keperawatan, pengajian merupakan pengumpulan data subyektif dan obyektif
secara sistematis dengan tujuan membuat penentuan tindakan keperawatan bagi individu,
keluarga dan komunitas (Craven&Hirnle, 2000). Leh karena itu dibutuhkan suatu format
pengkajian yang dapat menjadi alat bantu perawat dalam pengumpulan data.
Format pengkajian di ruang MPKP dibuat agar semua data relevan tentang masalah
pasien saat ini, yang lampau atau yang potensial didapatkan sehingga diperoleh suatu data
dasar yang lengkap.
2. Pedoman Rencana Tindakan Keperawatan
Pedoman rencana keperawatan mencakup perumusan diagnose, tujuan umum dan khusus
dan juga rencana tindakan yang telah distandarisasi.

67
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

3. Pedoman Tindakan Keperawatan Pada Individu Pasien dan Keluarga


Tindakan keperawatan atau impelementasi merupakan suatu tindakan yang dilakukan
langsung kepada klien, keluarga dan komunitas berdasarkan rencana keperawatan yang
dibuat.
Berdasarkan manajemen asuhan keperawatan maka perlu dilakukan system klasifikasi
pasien dalam pemberian asuhan keperawatan. System ini dikembangkan untuk meyakinkan
adanya pelayanan prima yang berfokus pada pelayanan keperawatan dan dirancang
pemenuhan kebutuhannya melalui standar pelayanan dan asuhan keperawatan. Di ruang
MPKP klien diklasifikasikan berdasarkan kebutuhannya terhadap tindakan keperawatan.
Klasifikasi ini terdiri dari perawatan total, parsial dan mandiri.
Menurut Gillies (1995) rata-rata pasien membutuhkan perawatan sehari selama 4 jam
dengan rincian sebagai berikut:
a. Self care: kurang dari 2 jam
b. Minimal care: 2 jam
c. Moderate care: 3,5 jam
d. Extensive care: 5-6 jam
e. Intensive care: 7 jam
Berdasarkan rincian ini maka ditetapkan tindakan keperawatan di ruangan MPKP
untuk pasien dibagi dalam tiga kategori :
a. Keperawatan total : 6 jam
b. Keperawatan parsial : 4 jam
c. Keperawatan total : 2 jam
Jumlah jam untuk tindakan keperawatan di atas dialokasikan untuk tindakan bagi
individu pasien selama 24 jam, tidak termasuk tindakan keperawatan dalam bentuk kelompok
dan ADL pasien.
Semua rincian waktu dan tindakan keperawatan di atas dibuatkan pedoman tindakan
dan jadwal aktivitas per masalah keperawatan per system klasifikasi pasien. Diharapkan
untuk selanjutnya perawat di ruang MPKP memiliki panduan yang jelas dalam pemberian
tindakan keperawatan untuk setiap pasien sesuai masalah keperawatan dan tingkat
kebutuhan tindakan keperawatan. Pedoman tindakan keperawatan dibuat untuk tindakan
kepada pasien baik secara individu kelompok, maupun yang terkait dengan aktivitas
kehidupan sehari-hari (ADL). Dengan adanya rincian kebutuhan waktu, diharapkan setiap
perawat memiliki jadwal kegiatan harian untuk pasien masing-masing sehingga waktu kerja
perawat menjadi lebih efektif dan efisien.

68
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Selanjutnya semua tindakan keperawatan yang telah dilakukan oelh perawata


didokumentasikan dalam format impelementasi dan dievaluasi dengan menggunakan
pendekatan SOAP (subjective, objective, analyses, planning ). Disamping itu terkait dengan
pendekatan SOAP setiap kali selesai berinteraksi dengan pasien, perawat memberikan
penugasan atau kegiatan yang terkait dengan tindakan keperawatan yang telah dilakukan
sebagai tindak lanjut. Penugasan atau kegiatan dimasukkan kedalam jadwal aktivitas pasien
dan diklasifikasikan apakah tugas tersebut dilakukan secara Mandiri (M), dengan bantuan
sebagian (B) atau dengan bantuan total (T). setiap kemampuan melakukan tugas atau
aktivitas ini dievaluasi.
4. Pendidikan Kesehatan Keluarga
Pendidikan kesehatan keluarga merupakan program yang diberikan kepada keluarga pasien
yang dirawat di rumah sakit agar mereka mampu merawat pasien di rumah. Tindakan
keperawatan untuk individu keluarga telah terintegrasi dengan tindakan terhadap pasien.
Pendidikan kesehatan untuk kelompok keluarga diperlukan utnuk memberdayakan keluarga-
keluarga pasien dalam mengatasi masalah secara bersama-sama. Isi program disesuaikan
dengan kebutuhan dan harapan keluarga untuk kesembuhan pasien. Program ini
dilaksanakan dalam bentuk pertemuan kelompok besar dan kecil.
E. Penutup
Pasien yang didefinisikan sebagai seorang yang sakit dan membutuhkan perawatan
merupakan penerima pelayanan keperawatan (Timby&Lewis, 1992). Dalam era kesegajatan yang
menyebabkan derasnya arus informasi yang diterima oleh pasien khususnya tentang keperawatan juga
dengan meningkatnya level pendidikan rata-rata pasien mengakibatkan kebutuhan pasien akan
pelayanan keperawatan meningkat pula. Sebagai akibatnya perawat perlu metana kembali kinerja dan
pelayanan yang diberikan kepada pasien. Disamping itu, pendidikan kesehatan keluarga juga sangat
diperlukan karena dapat mengurangi kebosanan dan reaksi negative keluarga (Ostwald, 1999) dan
meningkatkan kepuasan keluarga (Brooker, 1991)
Pedoman asuhan keperawatan yang telah dibuat oleh tim pengembangan MPKP adalah salah
satu usaha untuk menjawab tantangan perkembangan kebutuhan diatas. Walaupun diakui masih
banyak yang perlu direvisi dan ditata ulang, namun setidaknya apa yang telah dilakukan ini dapat
membantu pemberian asuhan keperawatan yang prima bagi “customer” yang dalam hal ini adalah
pasien.

69
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

MODUL V
MONITORING DAN EVALUASI MPKP
A. PENDAHULUAN
Monitoring dan evaluasi merupakan langkah pemantauan terhadap aktivitas organisasi agar
organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Langkah monitoring dan evaluasi
diterapkan dalam bentuk supervise semua aktifitas MPKP secara berkala yang dilanjutkan
dengan pemberian masukan agar MPKP dapat benar-benar menunjukkan kinerja
professional.
Monitoring dan evaluasi diterapkan di MPKP dalam bentuk penilaian yang dilakukan
terhadap perawat,pasien dan keluarga.
1. Penilaian terhadap perawat
Penilaian terhadap perawat meliputi :
a. Pengetahuan dan pemahaman perawat tentang MPKP
 Sebelum pelatihan MPKP : test awal
 Sesudah pelatihan MPKP : test proses
 Sesudah 6 bulan implementasi MPKP : test proses
 sesudah 1 tahun implementasi MPKP : test akhir
Bahan test adalah materi MPKP dalam bentuk multiple choise sama untuk semua
perawat (karu,katim,PP).
b. Kinerja perawat dinilai dengan 2 cara :
1) self-evaluasi
Perawat menilai diri sendiri dalam melaksanakan kegistan MPKP sesuai dengan
tugas yang diberikan karu,kateam dan PP diberikan sejumlah pertanyaan dengan
jawaban dibuat yaitu selalu (skor 4), sering (skor 3), jarang (skor 2), tidak pernah
(skor 1)
2) observasi
Kemampuan karu, katim, PP diobservasi oleh atasan langsung dalam
melaksanakan kegiatan MPKP yang menjadi tanggungjawabnya.
 karu : 32 kegiatan
 katim : 19 kegiatan
 PP : 8 kegiatan

70
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

2. Penilaian terhadap kemampuan pasien dan keluarga


Kemampuan pasien dan keluarga dinilai setiap minggu sesuai dengan masalah yang
dialami. setiap tindakan keperawatan dilanjutkan dengan latihan serta dinilai sejauh
mana pasien dan keluarga melakukannya.
Kempuan dilnilai dalam tiga tingkat yaitu:
 Mandiri (M), jika pasien dan keluarga mampu melakukan kegiatan yang
diajarkan/dilatih secara mandiri tanpa bantuan perawat/orang lain.
 Bantuan (B), jika pasien dan keluarga mampu melakukan kegiatan tetapi harus
diingatkan.
 Tergantung (T), jika pasien dan keluarga tidak melakukan, tidak mampu melakukan
walaupun diingatkan.

B. TUJUAN
Setelah pelatihan MPKP, perawat mampu
1. Melakukan test pengetahuan dan pemahaman MPKP sesuai waktu yang ditentukan.
2. Melakukan self-evaluasi pelaksanaan MPKP sesuai waktu yang ditentukan.
3. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan MPKP sesuai dengan jenjeng (Katim kepada
PP, Karu kepada Katim, Kasie/Katib kepada Karu)
4. Melakukan penilaian terhadap kemampuan pasien dan keluarga setelah asuhan
keperawatan.
5. Menyajikan hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan MPKP.

C. PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG MPKP


Pengetahuan dan pemahaman tentang MPKP dievaluasi melalui penilaian pengetahuan
tentang aktivitas yang harus dikerjakan di MPKP. Basic di MPKP (MPKP dasar melaksanakan
35 kegiatan yang terdiri dari:
a. Management Approach : 18 kegiatan
b. Compensatory Reward : 6 kegiatan
c. Professional Relationship : 4 kegiatan
d. Patient Care Delivery : 7 Kegiatan
Untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman tentang MPKP dasar akan dilakukan pre test
dan post test.

71
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

a. penilaian awal pada rumah sakit yang belum melaksanakan MPKP tujuannya untuk
mendapatkan data dasar tentang kegiatan MPKP yang telah dipahami. Data ini diperlukan
untuk membandingkan progress peningkatan setelah MPKP dijalankan.
Pre test dilakukan pada :
a) pengkajian pengetahuan dan pemahaman MPKP dasar.
b) Saat orientasi yaitu sebelum program orientasi dilakukan
b. Penilaian proses dan akhir
Penilaian proses dapat dilakukan secara periodic untuk mengetahui aspek yang telah
diketahui dan dipahami serta aspek yang perlu peningkatan pengetahuan dan
pemahaman.
Penilaan proses sering disebut sebagai tets formatif yaitu pada saat proses implementasi
MPKP. penilaian proses ini dapat dilakukan setiap 6 bulan jika terdapat kenaikan dapat
dipakai sebagai monitor dan reinforcement agar semangat kerja dapat dipertahankan dan
ditingkatkan.
Penilaian akhir sering disebut sebagai test sumatif yaitu penapaian akhir setelah
implementasi dilaksanakan atu periode tertentu. Penilaian akhir digunakan untuk menilai
keberhasilan program MPKP dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
perawat tentang MPKP Dasar.
1) Jadwal dan waktu penilaian penegetahuan dan pemahaman tentang MPKP Dasar.
Test Awal Test Proses Test Akhir
Pre test pada program  Post test pada program Test setelah 1 tahun
orientasi orientasi implementasi
 Test setelah 6 bulan
implementasi

2) Responden dan peserta test adalah semua perawat yaitu kepala ruangan, ketua tim,
dan perawat pelaksanan yang telah dipilih dan bekerja di ruang MPKP.
3) Bahan test adalah kuesioner dengan kisi-kisi sebagai berikut:
o Pendekatan managemen : 30 (pertanyaan)
o Compensatory : 5 (pertanyaan)
o Professional Relationship : 7 (pertanyaan)
o Patient Care Delivery : 33 (pertanyaan)
4) Hasil test

72
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Setiap perawat mempunyai nilai dan secara keseluruhan mempuntai nilai rata-rata
untuk tiap pilar MPKP.

Tabel V.1
NILAI PENEGETAHUAN DAN PEMAHAMN MPKP DASAR

RS : ……………………………………… Tanggal :
…………………………………
Ruangan : ……………………………………… Test :
Pre/Post/Proses/Akhir

Nilai
No Nama Nilai CR Nilai PR Nilai PCD Rata-rata
P. manajemen
1
2
3
4
Rata-rata
………………………,……………………………….2006

Penilai

(……………………………..)
D. PENILAIAN KERJA
Penilaian kinerja perawat yang beekrja di ruang MPKP dilakukan secara terus menerus
sepanjang praktik untuk semua kegiatan MPKP. Pada table 1 dikelompokkan kemampuan
karu, katim sehubungan dengan pilar MPKP Dasar

73
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Tabel V.2
KEGIATAN MPKP

Penanggung jawab
NO Kegiatan
Kasie karu katim PP
I Manajemen approach
A Perencanaan
1 Visi
2 Misi
3 Filosofi
4 Kebijakan
5 Rencana jangka pendek
B Pengorganisasian
1 Struktur organisasi
2 Jadwal dinas
3 Daftar pasien
C Pengarahan
1 Operan
2 Pre conference
3 Post conference
4 Iklim motivasi
5 Pendelegasian
6 Supervise
D Pengendalian mutu
1 Indicator mutu
2 audit dokumen
3 Survey kepuasan
4 Survey masalah kesehatan/keperawatan
II Compensatory Reward
1 Rekrutmen
2 Seleksi
3 Kontrak kerja
4 Orientasi
5 Penilaian kerja
6 Pengembangan staf
III Profesional Relationship
1 Rapat keperawatan
2 Konferensi kasus
3 Rapat tim kesehatan
4 Visit dokter
IV Patient Care Delivery
1 Nama penyakit
2 Nama penyakit
3 Nama penyakit

74
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Berdasarkan daftar kegiatan MPKP, maka ditetapkan kemampuan yang harus dimiliki oleh kepala
ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana. Berdasarkan daftar kemampuan maka dilakukan
penilaian dan analisis kemampuan karu, katim dan perawat pelaksana.

Penilaian kemampuan perawat akan diukur dengan 2 cara, yaitu:


1. Self evaluasi/self assessment oleh perawat sendiri
Observasi kemampuan perawat pada saat pelaksanaan tindakan oleh atasan langusung
2. Self evaluasi dilakuka dengan mengisi kuesioner yang telah disiapkan
a. Karu
Kisi-kisi kuesioner dapat dilihat pada table kegiatan MPKP dan kuesioner pada table berikut

Tabel V.3
Kisi-Kisi Self Evaluasi Kepala Ruangan
No ∑
No Variabel
Soal Soal
I Manajemen approach
A Perencanaan
1 Visi 1 1
2 Misi 2-5 4
3 Rencana jangka pendek 6-8 3
Total 8
B Pengorganisasian
1 Struktur organisasi 9-10 2
2 Jadwal dinas 11-12 2
3 Daftar pasien 13-14 2
Total 6
C Pengarahan
1 Operan 15-17 3
2 Pre conference 18-19 2
3 Post conference 20-21 2
4 Iklim motivasi 22-23 2
5 Pendelegasian 24-25 2
6 Supervise 26-27 2
Total 13
D Pengendalian mutu
1 Indicator mutu 28-34 7
2 audit dokumen 35 1
3 Survey kepuasan 36-39 4
4 Survey masalah kesehatan/keperawatan 40 1
Total 13
II Compensatory Reward
1 Rekrutmen 41-42 2

75
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

2 Seleksi 43-45 3
3 Kontrak kerja 46 1
4 Orientasi 47-49 3
5 Penilaian kerja 50-51 2
6 Pengembangan staf 52-53 2
Total 13
III Profesional Relationship
1 Rapat keperawatan 54 1
2 Konferensi kasus 55 1
3 Rapat tim kesehatan 56 1
4 Visit dokter 57-58 1
Total 4
IV Patient Care Delivery
1 Askep 59-68
2 Pendidikan kesehatan keluarga 69-
Total

76
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Tabel V.4
Self Evaluasi Kepala Ruangan Dalam Melaksanakan MPKP

Nama : ………………………………………. Ruangan :


………………………………..
Tanggal : ………………………………………. RS :
………………………………..

Petunjuk:
Jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudara lakukan:
4 = selalu, jika kegiatan tersebut telah membudaya saudara lakukan
3 = sering, jika kegiatan tersebut belum membudaya tetapi saudara sudah mampu melakukannya
2 = kadang-kadang, jika kegiatan tersebut hanya sewaktu-waktu dilakukan
1 = tidak pernah, jika kegiatan tiak pernah dilakukan

No Pernyataan 4 3 2 1
Apakah visi ruangan dikaitkan pada kegiatan yang
1
dilakukan?
Apakah kegiatan ruangan berdasarkan pendekatan
2
manajemen?
Apakah penetapan perawat di ruangan berdasarkan
3
kemampuan yang dimiliki?
Apakah hubungan kerja di ruangan ditata secara
4
professional?
5 Apakah ditata berdasarkan standar?
6 Apakah saudara membuar rencana kerja harian?
Apakahsaudara membuat rencana kerja dan kegiatan
7
bulanan?
Apakah saudara membuat rencana dan program kerja
8
tahunan?
Apakah strukutr organisasi di ruangan saudara terdiri dari
9
karu, Katim, PP (perawat Pelaksana)
10 Apakah setiap perawat mempunyai uraian tugas
11 Apakah jadwal dinas dibuat berdasarkan tim
12 Apakah proporsi jumlah perawat yang dinas pagi > sore > malam
13 Apakah daftar pasien disertai dengan perawat yang merawatnya
Apakah daftar perawat yang merawat pasien tersedia sebalum
14
dinas berjalan
15 Apakah operan berjalan tepat waktu
16 Apakah saudara memimpin operan malam ke pagi
17 Apakah saudara memimpin operan pagi ke sore
18 Apakah saudara mengikuti pre-conference TIM

77
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Apakah saudara memimpin pre-conference jika KATIM tidak


19
hadir
20 Apakah saudara mengikuti post-conference TIM
Apakah saudara memimpin post-comference jika KATIM tidak
21
hadir
Apakah saudara memberikan pujian kepada perawat ruangan
22
atas aspek positif yang dimiliki
Apakah saudara memberikan semangatnkepada perawat yang
23
malas/putus asa/salah?
Apakah saudara mendelegasikan tugas kepada KATIM jika
24
saudara tidak hadir
25 Apakah saudara memeriksa hasil kerja yang saudara delegasikan
26 Apakah saudara mempunyai jadwal supervisi KATIM
Apakah saudara mendiskusikan hasil supervisi dengan perawat
27
yang saudara supervisi
Apakahsetiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
28
BOR
Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
29
TOI
Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
30
ALVOS
Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
31
angka pengikatan
Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
32
angka lari
Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
33
angka cedera
Apakah setiap akhir bulan saudara menilai indicator mutu umum
34
angka scabies
Apakah saudara melakukan audit dokumentasi keperawatan
35
kepada pasien pulang
36 Apakah saudara melakukan survey kepuasan pasien
37 Apakah saudara melakukan survey kepuasan keluarga
38 Apakah saudara melakukan survey kepuasan perawat
39 Apakah saudara melakukan survey kepuasan TIM kesehatan
Apakah saudara melakukan survey masalah kesehatan
40
keperawatan pasien
Apakah perawat yang bekerja di ruangan saudara melalui proses
41
rekruitmen
Apakah perawat yang bekerja di ruangan saudara sesuai criteria
42
yang ditetapkan
Apakah perawat yang bekerja di ruangan saudara diseleksi
43
melalui test tulis
44 Apakah perawat yang bekerja di ruangan saudara diseleksi
Apakah pemilihan kepala ruangan melalui test presentasi
45
program
Apakah perawat mempunyai komitmen mengembangkan
46
ruangan dengan menanda tangani kontrak kerja
Apakah sebelum bekerja di suatu ruangan ada program
47
orientasi
48 Apakah program orientasi berupa pelatihan aspek umum RS
Apakah program orientasi berupa pelatihan aspek khusus
49
keperawatan
50 Apakah saudara melakukan penilaian kinerja KATIM

78
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

Apakah saudara melakukan penilaian kinerja PP (perawat


51
pelaksana)
52 Apakah saudara membuat rencana pengembangan staf
53 Apakah saudara melakukan pengembangan staf
54 Apakah rapat keperawatan dilakukan secara priodik
55 Apakah konferensi kasus dilakukan terjadwal
56 Apakah rapat TIM KES dilakukan secara priodik
57 Apakah rencana visit dokter terjadwal
Apakah saudara menemani visit dokter jika KATIM tidak di
58
tempat
59 Apakah saudara merawat pasien
60 Apakah saudara merawat pasien
61 Apakah saudara merawat pasien
62 Apakah saudara merawat pasien
63 Apakah saudara merawat pasien
Kemampuan KARU=

∑ skore yang diperoleh x 100 %


63 x 4

b. Ketua tim
Kisi-kisi kuesioner untuk Ketua Tim dapat dilihat pada table berikut

Tabel V.5
Kisi-Kisi Self Evaluasi Ketua Tim Dalam Pelaksanaan MPKP

No Variabel No Soal ∑ Soal


I Manajemen Approach
A Perencanaan
1 Rencan jangka pendek 1-2 2
B Pengorganisasian

79
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

1 Jadwal dinas 3-4 2


2 Daftar pasien 5-6 2
Total 6
C Pengarahan
1 Pre conference 7 1
2 Post conference 8 1
3 Iklim motivasi 9-10 2
4 Pendelegasian 11-12 2
5 Suervisi 13-14 2
Total 8
D Pengendalian - -

II Conpensatory reward
1 Penilaian kinerja perawat palaksana 15 1
III Profesional relationship
1 Konferensi kasus 16-17 2
2 Visit dokter 18-19 4
Total 6
IV Patient care delivery
22,25,28,31,34,37,40,43-
1 Asuhan keparawatan dan SP 13
45,48-50
2 TAK 23,26,29,32,35,38,41 7
3 Pendidikan kesehatan Kel 24,27,30,33,36,39,42,46,47 9
Total 29
Total manajemen 15

F. PENGENDALIAN (CONTROLLING)
Tabel V. 6 Self Evaluasi Ketua Tim dalam Melaksanakan MPKP
Nama : ……………………. Ruangan : ……………………
Tanggal: ……………………. RS : ……………………
Petunjuk
Jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudara lakukan:
4. Sl = selalu, jika kegiatan tersebut telah membudaya saudara lakukan
3. Sr = sering, jika kegiatan tersebut belum membudaya tetapi saudara sudah mampu
melakukannya
2. Kd = kadang-kadang, jika kegiatan tersebut hanya sewaktu-waktu dilakukan
1. Tp = tidak pernah, jika kegiatan tidak pernah dilakukan
No Pernyataan Sl Sr Kd Tp
4 3 2 1
1 Apakah saudara membuat rencana kegiatan harian
2 Apakah saudara membuat rencana kerja dan kegiatan bulanan
3 Apakah saudara mengkoordinir jadwal dinas tim saudara
4 Apakah proporsi jumlah perawat yang dinas pagi > sore > malam
5 Apakah saudara melengkapi daftar pasien dengan nama perawar yang

80
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

bertanggung jawab pada tiap shift


6 Apakah daftar perawat yang merawat pasien tertera sebelum dinas
berjalan
7 Apakah saudara memimpin pre conference
8 Apakah saudara memimpin post conference
9 Apakah saudara memberikan pujian kepada perawat tim saudara atas
aspek positif yang dimiliki
10 Apakah saudara memberikan semangat kepada perawat yang malas/
putus asa/ salah
11 Apakah saudara mendelegasikan tugas kepada salah satu perawat
pelaksana, jika saudara tidak hadir
12 Apakah saudara memeriksa hasil kerja yang saudara delegasikan
13 Apakah saudara mempunyai jadwal supervise terhadap perawat
pelaksana di tim saudara
14 Apakah saudara mendiskusikan hasil supervisi dengan perawat yang
saudara supervisi
15 Apakah saudara melakukan penilaian kinerja perawat pelaksana di tim
saudara
16 Apakah saudara menyiapkan resume kasus untuk konferensi kasus
17 Apakah saudara hadir pada konferensi kasus
18 Apakah saudara menemani visit dokter
19 Apakah saudara menyampaikan kondisi pasien saat visit dokter
20 Apakah saudara menyampaikan kemampuan pasien dan keluarga
yang telah dicapai kepada dokter
21 Apakah saudara mendiskusikan hambatan/masalah perawatan dengan
dokter
22 Apakah saudara merawat pasien dengan Dispepsia

23 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga


pasien dengan Dyspepsia
24 Apakah saudara merawat pasien dengan Ca rekti
25 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Ca rekti
26 Apakah saudara merawat pasien dengan Fraktur
27 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan fraktur
28 Apakah saudara merawat pasien dengan DHF
29 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan DHF
30 Apakah saudara merawat pasien dengan Ca Uterus
31 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Ca Uterus
32 Apakah saudara merawat pasien dengan trauma capitis
33 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan trauma capitis
34 Apakah saudara merawat pasien dengan hidrosefalus
35 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Hidrosefalus
36 Apakah saudara merawat pasien dengan GEA

81
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

37 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga


pasien dengan GEA
38 Apakah saudara merawat pasien dengan Hipertensi

39 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga


pasien dengan Hipertensi
40 Apakah saudara merawat pasien dengan Diabetes Melitus

41 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga


pasien dengan Diabetes Melitus
42 Apakah saudara merawat pasien dengan asma
43 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan asma
44 Apakah saudara merawat pasien dengan Ca mammae
45 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan asma
46 Apakah saudara merawat pasien dengan
47 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan asma
48 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan pasien
49 Apakah pasien saudara mempunyai jadwal harian untuk melatih
kemampuannya
50 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan keluarga dalam merawat
pasien
52 Apakah saudara menyiapkan keluarga untuk merawat pasien di rumah
52 Apakah saudara mendokumentasikan semua tindakan keperawatan
53 Apakah saudara membuat resume pasien yang pulang
Skor tiap pertanyaan adalah 1 – 4 (selalu = 4; sering = 3; jarang = 2; tidak pernah = 1)
Kemampuan KATIM =
∑ skor yang diperoleh x 100 %
50 x 4
b. Perawat pelaksana
Kisi-kisi kuisioner untuk Perawat Asosiet (PA) dapat dilihat pada table 7 dan kuisioner
pada table 8.
Jumlah pertanyaan pada kuisioner adalah ……………buah.
Table V. 7 Kisi-kisi Self Evaluasi Perawat Asosiet (PA) dalam Melaksanakan MPKP
No Variabel No ∑ No Variable No ∑
soal soal soal soal
I Manajemen Approach
A Perencanaan
Rencana harian
B Pengorganisasian - - -
C Pengarahan - - -

82
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

D Pengendalian - - -
II Compensatory reward - - -
III Profesional relationship - - -
IV Patient care delivery
1 Askep
2 Pendidikan kesehatan keluarga

Table V. 8 Self Evaluasi Perawat Asosiet dalam Melaksankan MPKP


Tabel V. 6 Self Evaluasi Ketua Tim dalam Melaksanakan MPKP
Nama : ……………………. Ruangan : ……………………
Tanggal: ……………………. RS : ……………………
Petunjuk
Jawab pertanyaan berikut sesuai dengan kegiatan MPKP yang telah saudara lakukan:
4. Sl = selalu, jika kegiatan tersebut telah membudaya saudara lakukan
3. Sr = sering, jika kegiatan tersebut belum membudaya tetapi saudara sudah mampu
melakukannya
2. Kd = kadang-kadang, jika kegiatan tersebut hanya sewaktu-waktu dilakukan
1. Tp = tidak pernah, jika kegiatan tidak pernah dilakukan
No Pernyataan Sl Sr Kd Tp
4 3 2 1
1 Apakah saudara membuat rencana kegiatan harian
2 Apakah saudara merawat pasien dengan Dispepsia
3 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Dispepsia
4 Apakah saudara merawat pasien dengan GEA
5 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan GEA
6 Apakah saudara merawat pasien dengan Hipertensi
7 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Hipertensi
8 Apakah saudara merawat pasien dengan Asma
9 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Asma
10 Apakah saudara merawat pasien dengan Ca Rekti
11 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Ca Rekti
12 Apakah saudara merawat pasien dengan Ca Mammae
13 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Ca Mammae
14 Apakah saudara merawat pasien dengan DHF
15 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan DHF

83
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

16 Apakah saudara merawat pasien dengan Trauma Capitis


17 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Trauma capitis
18 Apakah saudara merawat pasien dengan Hidrosefalus
19 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Hidrofalus
20 Apakah saudara merawat pasien dengan Diabetes Melitus
21 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan diabetes Melitus
22 Apakah saudara merawat pasien dengan Ca Uterus
23 Apakah saudara melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga
pasien dengan Ca Uterus
24 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan pasien
25 Apakah pasien saudara mempunyai jadwal harian untuk melatih
kemampuannya
26 Apakah saudara melatih keluarga merawat pasien selama berada di
rumah sakit
27 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan keluarga dalam merawat
pasien
28 Apakah saudara menyiapkan keluarga merawat pasien di rumah
29 Apakah saudara mengevaluasi kemampuan keluarga dalam merawat
pasien
30 Apakah saudara mendokumentasikan semua tindakan keperawatan

Skor tiap pertanyaan adalah 1 – 4 (selalu = 4; sering = 3; jarang = 2; tidak pernah = 1)


Kemampuan Perawat Asosiet (PA) =
∑ skor yang diperoleh x 100 %
30 x 4
E. Observasi Kemampuan Perawat
Observasi kemampuan perawat dalam melaksanakan kegiatan MPKP sesuai dengan
perannya merupakan upaya jaminan mutu observasi adalah atasan langsung dari perawat tersebut.
 Perawat asosiet diobservasi oleh KATIM dan KARU
 KATIM diobservasi oleh KARU
 KARU diobservasi oleh KABAG

Instrument evaluasi disesuaikan dengan kemampuan yang akan dinilai setiap kemampuan
mempunyai rentang nilai 0 – 100. Hasil penilaian dimasukkan ke dalam Nilai Kinerja Kepala
Ruangan (table 9), Nilai Kinerja KATIM (table 10), Nilai Kinerja PA (table 11).
Table V. 9 Nilai Kinerja Kepala Ruangan MPKP
No Kegiatan Tgl Nilai TT penilai Ket

84
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

penilaian
I Manajemen approach
A Perencanaan
1 Visi
2 Misi
3 Filosofi
4 Rencana jangka pendek
a. Rencana Harian
b. Rencana Bulanan
c. Rencana Tahunan
Nilai Rata-rata
B Pengorganisasian
1 Struktur organisasi
2 Jadwal dinas
3 Daftar pasien
Nilai Rata-rata
C Pengarahan
1 Operan
2 Pre conference
3 Post conference
4 Iklim motivasi
5 Pendelegasian
6 Supervisi
Nilai Rata-rata
D Pengendalian
1 Indicator mutu umum
2 Audit dokumentasi
keperawatan
3 Survey kepuasan
4 Survey masalah pasien
Nilai Rata-rata
II Compensatory reward
1 Penilaian kinerja perawat
2 Pengembangan perawat
Nilai Rata-rata
III Professional Relationship
1 Rapat keperawatan
2 Konferensi kasus
3 Rapat tim kesehatan
4 Visit dokter
Nilai Rata-rata
IV Patient Care Delivery
Mampu melaksanakan
asuhan keperawatan:
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Thipoid
4. GEA
5. Penyakit Jantung
6. DHF

85
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

7. Asma
8. TB paru
9. Bronchopneumonia
10. HNP
11. Appendicitis
12. Hernia
13. Hipertrofi Prostat
14. Fraktur
15. Struma
16. Tonsillitis
17. Polip
18. Mostoiditis
19. Hemoroid
20. Ca Mammae
Nilai Rata-rata

Table V. 10 Daftar Kemampuan Ketua Tim Ruangan MPKP


No Kegiatan Tgl Nilai TT penilai Ket
penilaian
I Manajemen approach
A Perencanaan
1 Rencana jangka pendek
Rencana jangka pendek
a. Rencana Harian
b. Rencana Bulanan
Nilai Rata-rata

86
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

B Pengorganisasian
1 Jadwal dinas
2 Daftar pasien
Nilai Rata-rata
C Pengarahan
1 Pre conference
2 Post conference
3 Iklim motivasi
4 Pendelegasian
5 Supervisi
Nilai Rata-rata
D Pengendalian
II Compensatory reward
1 Penilaian kinerja perawat
III Professional Relationship
1 Konferensi kasus
2 Visit dokter
Nilai Rata-rata
IV Patient Care Delivery
Mampu melaksanakan
asuhan keperawatan:
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Thipoid
4. GEA
5. Penyakit Jantung
6. DHF
7. Asma
8. TB paru
9. Bronchopneumonia
10. HNP
11. Appendicitis
12. Hernia
13. Hipertrofi Prostat
14. Fraktur
15. Struma
16. Tonsillitis
17. Polip
18. Mostoiditis
19. Hemoroid
20. Ca Mammae
Nilai Rata-rata

Table V. 11 Daftar Kemampuan Perawat Pelaksana Ruang MPKP


No Kegiatan Tgl Nilai TT penilai Ket
penilaian
I Manajemen approach

87
IHT MPKP RSUD BATARA SIANG PANGKEP

A Perencanaan
1 Rencana Harian
II Compensatory reward
III Professional Relationship
IV Patient Care Delivery
Mampu melaksanakan
asuhan keperawatan:
1. Hipertensi
2. Diabetes Melitus
3. Thipoid
4. GEA
5. Penyakit Jantung
6. DHF
7. Asma
8. TB paru
9. Bronchopneumonia
10. HNP
11. Appendicitis
12. Hernia
13. Hipertrofi Prostat
14. Fraktur
15. Struma
16. Tonsillitis
21. Polip
22. Mostoiditis
23. Hemoroid
24. Ca Mammae
Nilai Rata-rata

88

Anda mungkin juga menyukai