Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN TAORITIS GOUT ARTRITIS 

A. PENGERTIA GOUT ARTRITIS 

Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu
artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering
mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause.
Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu penyakit
inflamasi yang menyerang persendian. Gout arthritis disebabkan oleh penimbunan asam urat
(kristal mononatrium urat), suatu produk akhir metabolisme purin, dalam jumlah berlebihan
di jaringan. Penyakit ini sering menyerang sendi metatarsophalangeal 1 dan prevalensinya
lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Kadang-kadang terbentuk agregat kristal
besar yang disebut sebagai tofi (tophus) dan menyebabkan deformitas.

Gout adalah peradangan akibat adanya endapan kristal asam urat pada sendi dan jari
(depkes, 1992). Penyakit metabolik ini sudah dibahas oleh Hippocrates pada zaman Yunani
kuno. Pada waktu itu gout dianggap sebagai penyakit kalangan sosial elite yang disebabkan
karena terlalu banyak makan, anggur dan seks. sejak saat itu banyak teori etiologis dan
terapeutik yang telah diusulkan.

Gout adalah kerusakan metabolic yang ditandai dengan peningkatan konsentrasi


serum asam urat dan deposit kristal asam urat dalam cairan sinovial dan disekitar jaringan
sendi. Gout juga dapat didefinisikan sebagai kerusakan metabolisme purin herediter yang
menyebabkan Peningkatan asam urat yang terakumulasi dalam jaringan tubuh dan sendi.Gout
merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berdasarkan efek genetic pada
metabolisme purin (hiperuresemia). Pada keadaan ini biasa terjadi over sekresi asam urat atau
detek renal yang mengakibatkan sekresi asam urat/kombinasi keduanya.

Artritis pirai (gout) adalah jenis artropati kristal yang patogenesisnya sudah diketahui
secara jelas dan dapat diobati secara sempurna. Secara klinis, artritis pirai merupakan penya-
kit heterogen meliputi hiperurikemia, serangan artritis akut yang biasanya mono-artikuler.
Terjadi deposisi kristal urat di dalam dan sekitar sendi, parenkim ginjal dan dapat menimbul-
kan batu saluran kemih. Kelainan ini dipengaruhi banyak faktor antara lain gangguan kinetik
asam urat misalhya hiperurikemia. Artritis pirai akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaring-
an terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat. Tidak semua orang dengan
hiperurikemia adalah penderita artritis pirai atau sedang menderita artritis pirai. Akan tetapi
risiko terjadi artritis pirai lebih besar dengan meningkatnya konsentrasi asam urat darah.
B. ETIOLOGI GOUT ARTRITIS 

Gejala arthritis akut disebabkan oleh reaksi inflamasi jaringan terhadap pembentukan
kristal monosodium urat monohidrat. Karena itu, dilihat dari penyebabnya, penyakit ini
termasuk dalam kelainan metabolik. Kelainan ini berhubungan dengan gangguan kinetik
asam urat yaitu hiperuresemia. Hiperuresemia terjadi karena :
1. Pembentukan asam urat berlebihan
a. Gout primer metabolik, disebabkan sintesis langsung yang bertambah
b. Gout sekunder metabolik, disebabkan pembentukan asam urat berlebihan
karena penyakit lain seperti leukimia, terutama bila diobati dengan sitostatistika,
psoriasis, polisitemia vena dan mielofibrosis
2. Kurangnya pengeluaran asam urat melalui ginjal.
a. Ginjal yang sehat. Penyebabnya tidak diketahui.
b. Gout sekunder renal, disebabkan oleh kerusakan ginjal, misalnya pada glomerulonefritis
kronik atau gagal ginjal kronik
3. Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak penting.
Tetapi beberapa kasus menunjukkan adanya hubungan dengan defek genetik dalam
metabolisme purin. Imkompletnya metabolisme purin menyebabkan pembentukan kristal
asam urat di dalam tubuh atau menimbulkan over produksi asam urat. Over produksi asam
urat ini dapat juga terjadi secara sekunder akibat beberapa penyakit antara lain:
• Sickle cell anemia
• Kanker maligna
• Penyakit ginjal
Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik)
dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal.Penyebab Gout dapat terjadi
akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya
purin (terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter.

C. PATOFISIOLOGI GOUT ARTRITIS 

Asam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi
keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang,
diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses.
 Serum asam urat normal dipertahankan antara 3,4 – 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 – 6,0 pada
wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.
Faktor-faktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan deposit di jaringan antara
lain :
• Penurunan PH cairan ekstraseluler
• Penurunan protein plasma pengikat kristal-kristal urat
• Trauma jaringan
• Peningkatan kadar asam urat dari diet
Biasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga, terjadi pada malam
hari yang dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol dan pembelahan. Pada level ini asam
urat di dalam persendian menimbulkan respon inflamasi, selanjutnya leukosit Poli Morfo
Nuklear (PMN) menginfiltrasi persendian dan memfagosit kristal-kristal urat yang
menyebabkan kematian leukosit PMN, pengeluaran enzim-enzim lisosom serta mediator-
mediator inflamasi lainnya kedalam jaringan. Hal ini menyebabkan sendi yang terserang
terlihat kemerahan, papas, bengkak dan terasa nyeri.
Sekitar 50% serangan gout arthritis akut terjadi pada sendi metatarsophalangeal tumit,
sedangkan bagian tubuh lain yang juga mengalami serangan; ankle, tumit, lutut, jari-jari
tangan dan siku. Nyeri bertambah dalam beberapa jam yang disertai keluhan demam serta
peningkatan angka leukosit (white blood cell) dan sedimen rate.Serangan akut gout ini dapat
terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Hampir 60% penderita mengalami
serangan ulang setelah satu tahun.

D. MANIFESTASI KLINIS GOUT ARTRITIS 

Secara klinis ditandai dengan adanya atritis, tofi, dan batu ginjal. Yang penting
diketahui bahwa asam urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang menimbulkan
rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium urat. Pengendapannya
dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering terbentuk tofi pada daerah-daerah
telinga, siku, lutut, dorsum pedis, dekat tendo Achilles pada metatarsofalangeal digiti I, dan
sebagainya.

Pada telinga misalnya, karena permukaannyayang lebar dan tipis serta mudah tertiup
angin, kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula di dorsum
pedis, kalkaneus, dan sebagainya karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri terdirri
dari kristal-kristal urat yang diklilingi oleh benda-benda asing yang meradang, termasuk sel-
sel raksasa. Serangan seringkali terjadipada malam hari. Biasanya sehari sebelum pasien
tampak segar bugar tanpa keluhan. Tiba-tiba tengah malam terbangun karena rasa sakit yang
hebat sekali.

Daerah khas yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari kaki sebelah
dalam, disebut podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan, daan nyeri sekali bila
disentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu, lalu menghilang.
Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit, tapi dapat merusak tulang. Sendi lutut juga merupakan
tempat predileksi kedua untuk serangan ini.
Tofi merupakan penimbunan asam urat yang dikelilingi reaksi radang pada sinovia,
tulang rawan, bursa dan jaringan lunak. Sering timbul tulang rawan telinga sebagai benjolan
keras. Tofi ini merupakan menifestasi lanjut dari gout yang timbul 5-10 tahun setelah
serangan artritis akut pertama.
Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:
1. Mikrotofi, dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nekrosis
2. Pielonefritis kronis
3. Tanda-tanda arterosklerosis dan hipertensi
4. Tidak jarang ditemukan pada pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah,
Nefrolitiasis karena endapan asam urat tanpa adanya riwayat gout, yang disebut
hiperurisemia asimtomatik. Pasien demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam
uaratnya karena menjadi faktor resiko dikemudian hari ini dan kemudian terbentuknya batu
asam urat di ginjal.

E. PEMERIKSAAN PENUNJANG GOUT ARTRITIS 

1. Serum asam urat


Umumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan
hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.
2. Angka leukosit
Menunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3 selama serangan
akut.
Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 –
10.000/mm3.
3. Eusinofil Sedimen rate (ESR)
Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate
mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.
4. Urin spesimen 24 jam
Urin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam
urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin.
Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang
dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan
serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampung semua urin dengan peses atau tisu
toilet selama waktu pengumpulan.
Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun
diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.
5. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi
dari sebuah tofi menggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif
gout.
6. Pemeriksaan radiografi
Dilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak
terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka
akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.

F. PENATALAKSANAAN GOUT ARTRITIS 

Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati
serangan gout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini juga
dapat digunakan sebagai sarana diagnosis. Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg
setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti
timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-8 rng, tergantung dari
berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual yang hebat, muntah-
muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus dihentikan.
Gejala-gejala pada sebagian besar pasien berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah
pemberian obat. Kolkisin dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup efektif untuk
mencegah serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna. Penggunaan
kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout berikutnya, kalau memang
serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin jangka panjang tak memperlihatkan efek
samping yang berat.
Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis
gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan
sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
Terdapat tiga obat lain yang berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan.
Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat
menurunkan kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen
urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan
dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar asam urat serum
berguna untuk menentukan etektivitas suatu terapi.
Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung kadar purin yang
tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan seperti hati, ginjal, roti manis dan otak.
Sardin dan anchovy (ikan kecfi semacarn haring) sebaiknya dibatasi.
Untuk membuang tofi yang besar, terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi,
maka dilakukan pembedahan.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Pada tanggal 25 Januari 2017,  TN. M datang ke UGD dengan keluhan nyeri pada
sendi. Klien berumur 48 tahun dan mengatakan kesulitan bergerak akibat nyeri pada sendi.
Aktivitas menjadi terbatas berhubungan dengan nyeri pada sendi dan keterbatasan bergerak.
Menurut hasil observasi perawat badan klien tampak lemas dan dehidrasi, Setelah ditanya
kembali klien mengatakan sebelumnya makan daging sapi, bayam, teri dan sarden.
Berdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda vital :
Tensi                   : 100/70 mmHg
Nadi                    : 68 x/menit
RR                       :  20x/menit
Suhu                    : 36,4 C
Keadaan umum   : Lemah

A. PENGKAJIAN  KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS 

No. RM                       :  13106230


Ruang                          : Teuku umar
Tgl/ jam MRS              : 25 Januari 2017
Tgl pengkajian             : 25 januari 2017
Dignosa medis              : Gout Atritis
I. IDENTITAS
a.   Biodata Klien
Nama                     : TN. M
Jenis kelamin         : laki-laki
Umur                     : 48 tahun
Agama                   : Islam
Pekerjaan               : Tentara
Alamat                  : Asrama kodim
b.   Penanggung Jawab
Nama                                     : Ny.A
Jenis kelamin                        : Perempuan
Umur                                      : 40 tahun
Agama                                   : Islam
Pekerjaan                             : Wiraswasta
hubungan dengan klien     : Istri klien
alamat                                  : Asrama kodim

II. RIWAYAT KESEHATAN GOUT ARTRITIS 


a.       Keluhan Utama
Klien mengatakan lemas dan nyeri pada sendi.
b.      Riwayat Penyakit Sekarang
Klien menyatakan sudah nyeri sendi dari beberapa hari yang lalu sejak tanggal 19 januari
2017. Klien menyatakan sebelumnya mengkonsumsi daging sapi, bayam, teri dan sarden .
Klien juga mengatakan badannya lemas.
c.       Riwayat Penyakit dahulu
Klien mengatakan sebelumnya Klien tidak pernah sakit seperti ini. Klien juga tidak pernah
Masuk RS sebelumnya.
d.      Riwayat Penyakit Keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami DM, Hipertensi, dan penyakit
menurun lainnya.

III. POLA AKTIVITAS SEHARI – HARI

No Pola Aktivitas Di Rumah Di RS


1. Nutrisi
          Makan           3x/ hari dengan porsi sedang           3x/ hari dengan porsi
Nasi, lauk, sayur sedang nasi, lauk, sayur

          Air putih  ± 5 gelas/ hari (±          air putih ± 7 gelas / hari
          Minum 1000 cc) (± 1500 cc )

          1 x / hari, dengan konsisten          1 x / hari, dengan


2. Pola Eliminasi lunak dan berwarna kuning konsisten lunak dan
          BAB berwarna kuning

          3 – 4x / hari ( ± 750 cc)


berwarna jernih           6 – 7x / hari (± 1400 cc)
berwarna kuning jernih
          BAK

         
klien bekerja sebagai tentara dan          Klien hanya
waktu senggang biasanya menghabiskan waktunya di
3. Aktivitas Fisik digunakan klien untuk berkumpul tempat tidur
bersama keluarganya

         

Istirahat Tidur klien tidur ± 7 jam / hari


menggunakan kasur, bantal,
guling, dengan penerangan terang - Klien tidur ± 12 jam / hari
menggunakan kasur dengan
peneranga terang
4.          
Personal
Hygiene 2x/ hari
          Mandi
          1 x / hari
          Keramas
5.           Gosok Gigi 3x / minggu
          Ganti          2x / hari           1x / hari
Pakaian           2x / hari           1x / hari
          1x / hari 

sss

IV. DATA PSIKOSOSIAL


a.       Status Emosi
Klien tampak tenang saat dilakukan pengkajian
b.      Konsep Diri
-     Body image
      Klien menerima penyakitnya dengan ikhlas dan menganggapnya sebagai cobaan dari
Tuhan
-     Self Ideal
      Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan pulang agar dapat beraktivitas seperti biasa
dan dapat berkumpul dengan keluarganya kembali.
-     Self Esteem
      Klien mengatakan diperlakukan dengan baik oleh dokter dan perawat
-     Role Performance
      Klien di rumahnya berperan sebagai ayah yang selalu ada buat keluarga
-     Self Identify
      Klien adalah seorang ayah dengan tiga orang anak dengan seorang istri
c.   Interaksi Sosial
      Klien sangat kooperatif saat dilakukan pengkajian.
d.   Spiritual
      Klien beragama Islam.

V. PEMERIKSAAN FISIK 
a. Keadaan Umum      : Lemah
b. Kesadaran               : Composmentis
c. TTV                         :  - TD : 100/70 mmHg            - N : 68x/ menit
                                       -  RR : 20x/ menit                - Suhu : 36,4 º C
d. Kepala
- Ekspresi Wajah   : Tenang
- Rambut               :  Rambut beruban, persebaran merata, berminyak.
- Wajah                  : Simetris, tidak ada luka
- Mata                    : Sklera putih, Konjungtiva merah muda, dapat membuka mata secara
spontan
- Hidung                : Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada Secret.
- Mulut                  : Tidak ada sariawan, simetris, mukosa kering
- Telinga               : Simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran baik
                              :  Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembengkakan vena
jugularis
e.       Thorax
- Inspeksi    : Simetris, tidak ada benjolan dan luka
- Palpasi      : Tidak ada nyeri tekan pada dada
- Perkusi      : Suara paru sonor, suara jantung dullnes
- Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, irama jantung teratur
f.       Abdomen
- Inspeksi     : Bentuk perut datar
- Auskultasi : bunyi usus 6x / menit
- Perkusi      : Suara timpani
- Palpasi      : Tidak ada pembesaran hepar
g.      Ekstermitas
- Atas              : Jari lengkap, terpasang infus RL pada tangan kanan
- Bawah           : Jari lengkap
h.      Genetalia  : Tidak dikaji

VI. DATA PENUNJANG


-      Asam urat            : 6.9 mg/dl
-      glukosa sewaktu  : 71 mg/dl
-      Cholesterol Total : 180 mg/dl
-      Trigliserida           : 93 mg/dl

VII.    TERAPI
-      Infus RL 20 tt/i
-      Injeksi Dexametason 1a/8j
        Novalgin           1a/8j
        Pumpisel  1a/h

VIII. DATA SENJANG


DS : 
- klien mengatakan nyeri pada sendi
-   klien mengatakan badannya terasa lemas
-   klien mengatakan aktivitasnya terganggu
-   klien mengatakan sebelumnya mengkonsumsi daging sapi, bayam, teri dan sarden

DO :
 - Keluhan utama Lemah dan nyeri sendi
- Suhu : 36,4 º C                   - TD : 100/70 mmHg
- Nadi : 68 x / menit            - RR : 20 x /menit
-keterbatasan dalam menggerakkan kaki
- Mukosa bibir kering

B.  ANALISA DATA GOUT ARTRITIS 

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 DS : Kaku sendi Hambatan
         Klien mengatakan kaki dan tangan terasa mobilitas fisik
linu dan kesemutan terlebih saat melakukan
aktivitas.
         Klien mengatakan sering terasa terganggu
dengan sakitnya.
         Kadang sendi di tangan dan kaki juga terasa
sakit

DO :
         Ketika pengkajian klien sering mengurut
kakinya
         Hasil tes asam urat : 6.9 mg/dl
2 DS : Kurangnya Kurangnya
          Klien mengatakan hanya tahu penyakitnya mengenal pengetahuan
asam urat namun tidak tahu tentang yang masalah
lainnya tentang asam urat. penyakit
DO :
-          Klien tampak bertanya tentang asam
urat

C.  DIAGNOSA KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS 

1.      Hambatan Mobilitas Fisik berhubungan dengan kaku pada persendian.


2.      Kurangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya mengenal masalah penyakit.

D.  RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS 

N DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL


O
1 Hambatan Setelah dilakukan 1. Monitor dari tanda – 1. Untuk
Mobilitas tindakan tanda inflamasi. menentukan
Fisik keperawatan intervensi
berhubungan selama 3 kali 2. Berikan klien latihan selanjutnya
dengan kaku kunjungan di
ROM
pada harapkan klien : 2. Untuk
persendian.           Gerakan sendi
3. Kontrol asam urat melemaskan sendi
klien kembali 3. Mengetahui
normal 4.      Motivasi untuk kadar asam urat
-          Klien tidak
berobat ke puskesmas klien.
mengeluhkan linu 4.      Berkolaborasi
dan kesemutan untuk pemberian
obat klien
2 Kurangnya Setelah dilakukan 1.Memberikan 1. Menambahkan
pengetahuan pendidikan pendidikan kesehatan pengetahuan klien
berhubungan kesehatan selama mengenai asam urat tentang asam urat
dengan 3 kali kunjungan          Pengertian 2.      Berkolaborasi
kurangnya diharapkan klien           Tanda dan gejala untuk pemberian
mengenal           Penyebab obat
masalah           Komplikasi
penyakit.           Pencegahan
          Diit
2.      Motivasi klien
untuk berobat ke
puskesmas

E.  IMPLEMENTASI KEPERAWATAN GOUT ARTRITIS 

HARI/TGL DIAGNOSA INTERVENSI EVALUASI


RABU,25 Hambatan Membina S:
JANUARI Mobilitas hubungan saling          Klien mengatakan kakinya masih
2017 Fisik percaya linu dan sering kesemutan
berhubungan           Klien mengatakan masih belum
dengan kaku 2.     Mengkaji ingat teknik yang diajarkan hanya
pada adanya inflamasi ingat sedikit.
persendian. O:
3.     Mengontrol           Klien mempraktekkan ROM
kadar asam urat dengan bantuan perawat
          UA : 6.9 mg/dl
4.     Mengajarkan A:
ROM           Asam urat klien tinggi
P:
          Pendidikan kesehatan untuk
pengetahuan klien
          Lanjutkan mengajarkan klien
untuk latihan ROM
- Motivasi klien untuk ke puskesmas
KAMIS,26 Kurangnya Melakukan S:
JANUARI pengetahuan pendidikan           Klien mengatakan mengerti dengan
2017 berhubungan kesehatan penjelasan perawat.
dengan mengenai asam O :
kurangnya urat :           Klien dapat menyebutkan
mengenal          Pengertian pengertian, tanda dan gejala,
masalah          Tanda dan penyebab, dan diit asam urat
penyakit. gejala A:
         Penyebab           Pengetahuan klien bertambah
         Diit tentang asam urat
P:
          Pendidikan kesehatan tentang apa
yang boleh dimakan dan tikdak boleh.
-          Motivasi klien untuk berobat
ke puskesmas
JUM`AT,2 Kurangnya 1.Mengontrol S:
7 pengetahuan kadar asam urat           Klien mengatakan sudah pahan
JANUARI berhubungan 2.Mengevaluasi dengan penjelasan perawat
2017 dengan latihan ROM O:
kurangnya 3.Pendidikan           Klien sudah bisa teknik ROM
mengenal kesehatan dengan bantuan perawat.
masalah mengenai apa          UA : 6.9 mg/dl
penyakit. yang boleh          Klien dapat menyebutkan apa yang
dimakan dan tidak boleh dimakan oleh penderita
yang tidak boleh asam urat
dimakan. A:
          Pengetahuan klien bertambah
P:
-          Evaluasi akhir

Anda mungkin juga menyukai