Rahasia Istiqamah Dalam Ibadah
Rahasia Istiqamah Dalam Ibadah
Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Hadits di atas menceritakan saat Yazid bin Abi Kabsyah puasa ketika safar (saat perjalanan
jauh), Abu Burdah lantas mengatakan padanya bahwa ia baru saja mendengar Abu Musa
menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti yang disebutkan di atas.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ض قِي َل لِ ْل َملَ ِك ْال ُم َو َّك ِل بِ ِه ا ْكتُبْ لَهُ ِم ْث َل َ ان َعلَى طَ ِريقَ ٍة َح َسنَ ٍة ِم َن ْال ِعبَا َد ِة ثُ َّم َم ِر
َ ْال َع ْب َد إِ َذا َك
ى ْ ُان طَلِيقا ً َحتَّى أ
َّ َطلِقَهُ أَ ْو أَ ْكفِتَهُ إِل َ َع َملِ ِه إِ َذا َك
“Seorang hamba jika ia berada pada jalan yang baik dalam ibadah, kemudian ia sakit, maka
dikatakan pada malaikat yang bertugas mencatat amalan, “Tulislah padanya semisal yang ia
amalkan rutin jika ia tidak terikat sampai Aku melepasnya atau sampai Aku mencabut
nyawanya.” (HR. Ahmad, 2: 203. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa hadits ini
shahih, sedangkan sanad hadits ini hasan)
Amalan yang dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu, sebagaimana disebutkan dalam
hadits,
Inti dari pembahasan, pentingnya beramal rutin (kontinu) karena saat kita ada uzur beramal, tetap
dicatat sebagaimana kita melakukannya secara rutin. Terapkan kaedah hadits di atas untuk
masalah ibadah apa pun.
Wafi hadza tanbihu ‘ala annahi lil ‘aqil, madama fi halis shihati wal fara lil ‘amal ash-shalihah.