Anda di halaman 1dari 2

KISAH ANAK YANG RAJIN DAN ANAK YANG PEMALAS

(Tema Natal : ….mereka akan menamakanNya Imanuel (Mat. 1:23))


Pemain :
Anak Pemalas (si-A) : …………………………………..
Anak Rajin (si-B) : …………………………………..
Ibu (si-A) : …………………………………..
Ayah (si-B) : …………………………………..

Sinopsis :

Part 1
Pada suatu hari, di mana pandemi Covid-19 masih membuat anak-anak harus
belajar dari rumah. Hal ini membuat sebagian anak-anak tumbuh menjadi
anak yang malas, dan sebagian lagi tetap semangat untuk belajar dengan
memanfaatkan gadget yang ada untuk belajar secara online.

Scene 1 :
Memperlihatkan kehidupan yang berkecukupan, seorang anak yang malas bangun tidur ketika ibunya
membangunkannya, kondisi kamar begitu berantakan. Dialog keributan antara ibu dan anak dan berujung pada sang
anak merapikan tempat tidur secara terpaksa, setelah selesai, lanjut memainkan hanphone.

Scene 2:
Memperlihatkan kehidupan sederhana, seorang anak yang bangun pagi-pagi merapikan kamar tidurnya. Ketika
orangtuanya bangun tidur, sudah mendapati anaknya sedang belajar di lantai. Dialog yang akrab antara orangtua dan
anak.

Part 2
Selama pandemi juga menyebabkan interaksi sosial antara anak-anak dibatasi. Mereka jarang keluar rumah, hanya
saling sapa melalui ponsel. Seperti halnya kedua anak ini, mereka tinggal bertetangga dan teman satu kelas.
Kesempatan ini digunakan …………………….(si -A) menelpon …………….. (si-B) untuk meminta jawaban tugas sekolah
yang akan dikumpul besok hari.

Scene 3:
Memperlihatkan anak yang malas (si-A) sedang kebingungan mengerjakan tugas, kemudian berteriak memanggil
ibunya meminta tolong menjawab soal, tapi sang ibu lagi sibuk membereskan rumah. Akhirnya menelpon si anak yang
rajin (si-B).

Scene 4 :
Memperlihatkan komunikasi antara anak yang malas (si-A) dan anak yang rajin. Si anak yang malas meminta bantuan
untuk mejawab soal, tapi si anak yang rajin (si-B) mengarahkannya untuk mencari jawaban ada di buku soal anak
yang malas (si-A). Dialog berakhir pada anak yang rajin (si-B) akhirnya membacakan jawaban soal yang diminta.

Part 3
Suatu ketika ……………….……. (si- A) berangkat menuju warung dekat rumah untuk membeli kue, dia berpapasan
dengan …………..……. (si-B). Mereka saling tegur sapa, kemudian …………………(si-A) ingin mengajak
…………………………… (si-B) ikut main ke rumahnya untuk memasang hiasan pohon natal karena tidak lama lagi natal
tiba, dan ajakan itu langsung disambut baik oleh anak yang rajin. Mereka pun berjanji bertemu nanti sore.

Scene 5 :
Adengan pertemuan kedua anak di warung dan berdialog, mereka sama-sama menggunakan masker.

Scene 6 :
Si anak rajin (si-B) tiba di rumah si pemalas (si-A) dengan menggunakan masker. Adegan memperlihatkan mereka
dengan riang menghias pohon natal.selesai menghias, si-B mengajak balik si-A membantunya menghiasi ornamen
natal di rumah si-B besok hari, dan ajakan si-B di iyakan si-A, si-B merasa senang.

Scene 7 :
Si anak yang rajin (si-A) pulang dan tiba di rumah dilanjutkan mencuci tangan dengan sabun dan melanjutkan aktivitas
seperti biasa.

Part 4
Setelah berkunjung ke tempat ……………….. (si -A), ……………………(si-B) merasa bersemangat ingin juga memiliki
hiasan natal di rumahnya yang sederhana. ………………………. (si-B) mulai mepersiapkan bahan-bahan yang ada sambil
menunggu kedatangan ………………………..(si-A) karena mereka sudah berjanji sebelumnya.
Scene 8 :
Si anak rajin (si-B) mempersiapkan bahan hiasan natal dengan perasaan senang dan tidak sabar menunggu
kedatangan si pemalas (si-A) sambil menunjukan angka di jam 3 sore.

Part 5
Tiba saatnya sesuai janji mereka berdua sebelumnya, …………………..(si-A) asik bermain ponsel, dan sang ibu
mengingatkan ………………………(si-A) untuk bertemu ……………………………..(si-B) di rumahnya untuk menghias hiasan
natal di rumahnya. Tapi ……………………………..(si-A) berusaha menunda beberapa saat karena rasa malasnya, dan
kembali memainkan ponsel. Sang ibu mengingatkan dan menasehati ………………… (si-A), namun lewat begitu saja, si
ibu kemudian keluar meninggalkannya karena sedang ada urusan di luar rumah.

Scene 9 :
Dialog antara si-A dan ibunya mengingatkan si-A bahwa mereka sedang ada janji, namun si-A menjawab dengan kata
“iya, nanti, sebentar lagi”, kemudian kembali memainkan ponsel dan si ibu pamit keluar rumah.

Part 6
Karena keasikan main ponsel, ………………….. (si-A) lupa mengunjungi ………………………(si-B) karena mereka sudah
berjanji sebelumnya. …………………… (si-A) merasa menyesal dan ingin meminta maaf kepada ……………………… (si-B)
atas keteledorannya dan ingin mengunjungi …………………………(si-B) besok hari.

Scene 10
Kembali ke setting scene 8, memperlihatkan wajah si-B yang tampak bersedih karena si-A belum datang juga, waktu
menunjukan pukul 5 sore. Si-B kemudian membereskan barang-barangnya.

Scene 11
Setting adegan di rumah si-B, dimana si-B terkejut ketika ibunya pulang mendapati si-A masih asik bermain ponsel
kemudian si ibu mengingatkan si-A sehingga si-A terkejut baru menyadari ia telah ingkar janji. Si ibu menasehati si-A
dan si-A menyesal dan ingin datang besok serta meminta maaf atas keteledorannya.

Part 7
Keesokan harinya …………………………..(si-A) berangkat menemui ……………………..(si-B) untuk meminta maaf. Setelah
bertemu dan meminta maaf agar tidak mengulanginya lagi, mereka kemudian mulai membuat hiasan natal di
rumah ………………… (si-B) dengan hati riang.

Scene 12
Matahari terbit menandakan pergantian hari. Si-A berjalan menemui si-B. setiba di rumah si-B, si-A meminta maaf dan
mereka dengan perasaan senang membuat hiasan natal hingga selesai. Setelah selesai, mereka berdua bersama-sama
mencuci tangan menggunakan sabun.

Part 8
Beberapa hari kemudian menjelang natal, ayah …………………(si-B) datang setelah pulang bekerja di luar kota untuk
merayakan natal bersama keluarga sambil membawa oleh-oleh, ……………………..(si-B) memeluk ayahnya dengan hati
riang. Demikian juga ………………………(si-A), ia mendapat kabar baik dari ibunya bahwa ayahnya menelpon tadi pagi
mengatakan akan datang besok setelah beberapa waktu dikarantina karena tertular covid19 dan dinyatakan telah
sembuh total. …………………….(si-A) merasa girang bahwa mereka akan berkumpul bersama untuk merayakan Natal.

Scene 13
Kedatangan ayah si-B disambut dengan pelukan hangat si-B sambil menerima oleh-oleh dari sang ayah.

Scene 14
Si-A memeluk ibunya dengan perasaan senang setelah mendengar kabar bahwa ayahnya akan datang besok
membawa oleh-oleh untuk merayakan bersama

Part 9
Akhir Cerita, meskipun natal tahun ini hanya berkumpul dengan keluarga, kita masih bisa merayakan natal di rumah
bersama keluarga. Kita masih bisa merayakan natal bersama sahabat dan teman meskipun hanya melalui layar
ponsel. Natal bisa hadir melalui apa saja, bahkan langsung masuk ke hati kita, sehingga kita tetap diberi kesehatan
dan tetap semangat menjalani hari dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, rajin belajar dan bekerja, patuh
pada orang tua, taat dan setia kepada Tuhan Yesus yang lahir membawa kabar sukacita bagi kita semua. Mari kita
berdoa agar si virus Corona cepat berakhir, sehingga kita bisa hidup sehat dan kembali belajar serta bermain seperti
sediakala. Tuhan Yesus memberkati

Scene 15
Adegan Videocall si-A dan si-B mengucapkan kabar sukacita natal. ending suasana natal.

Catatan : alur dan setting adegan tidak baku, Dialog spontanitas menyesuaikan alur cerita

Anda mungkin juga menyukai