Sap Katarak
Sap Katarak
Judul : Katarak
Hari/tanggal : Selasa,26 April 2016
Tempat : Desa Taman Sari Dusun Medas Barat Kokoq
Lama : 30 menit
Penyaji : Mahasiswa STIKES Mataram Semester VII A
Audiens : Keluarga / klien
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan dapat mengerti
tentang penyakit Katarak dengan baik
C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan keluarga klien di desa
Desa Taman Sari Dusun Medas Barat Kokoq
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian katarak
2. Tanda dan gejala katarak
3. Macam-macam katarak
4. Penyebab katarak
5. Penatalaksanaan dan pencegahan katarak
F. Metode
G. Kegiatan Penyuluhan
2. 10 menit Pelaksanaan :
1. Penyampaian materi Mendengarkan
a. Menjelaskan tentang pengertian katarak
b. Menjelaskan tentang tanda dan gejala
terkena katarak
c. Menjelaskan tentang macam-
macam katarak
d. Menjelaskan tentang penyebab katarak
e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan
dan pencegahan katarak Bertanya
2. Tanya jawab
a. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi:
1. Menanyakan kembali hal-hal yang Menjawab
sudah dijelaskan mengenai katarak Menjelaskan
2. Meminta CI dan CT untuk memberikan Memperhatikan
tambahan, masukan dan saran pada
penyuluhan kesehatan yang sudah
dilakukan
4. 5 menit Penutup :
1. Menutup pertemuan dengan Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah dibahas Menjawab salam
2. Memberikan salam penutup
H. Evaluasi :
1. Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2. Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
3. Penilaian
I. Kreteria Evaluasi
A. Pengertian Katarak
1. Dalam bahasa Indonesia disebut buyar penglihatan seperti tertutup air terjun akibat lensa
yang keruh.
2. Katarak adalah keadaan di mana terjadi kekeruhan pada serabut atau bahan lensa di dalam
kapsul lensa (Sidarta Ilyas, 1998)
3. Katarak adalah proses terjadinya opasitas secara progresif pada lensa atau kapsul lensa,
umumnya akibat dari proses penuaan yang terjadi pada semua orang lebih dari 65 tahun
(Marilynn Doengoes, dkk. 2000).
4. Katarak adalah keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(penambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat kedua- duanya.Biasanya
mengenai kedua mata dan berjalan progresif. (Kapita Selekta Jilid Satu, 2001).
1. Pengelihatan tidak jelas seperti ada kabut yang menghalangi obyek
2. Peka terhadap sinar
3. Kesulitan memfokuskan kerja dengan dekat / merasa di ruang gelap
4. Tampak kecoklatan / putih susu pada pupil
5. Penglihatan ganda saat melihat satu benda dengan satu mata, gejala ini terjadi saat katarak
bertambah luas.
C. Macam-macam Katarak
D. Penyebab Katarak
Sebagian besar katarak terjadi karena proses bertambahnya usia seseorang. Katarak kebanyakan
muncul pada usia lanjut. Data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 90% orang berusia di
atas 65 tahun menderita katarak. Sekitar 50% orang berusia 75-85 tahun daya penglihatannya
berkurang akibat katarak.
Walaupun sebenarnya dapat diobati, katarak merupakan penyebab utama kebutaan di dunia,
sehingga katarak akan mengakibatkan adanya kebutaan.
Penyebab katarak lainnya meliputi :
1. Faktor keturunan
2. Cacat bawaan sejak lahir
3. Masalah kesehatan, misalnya diabetes
4. Penggunaan obat tertentu, khususnya steroid
5. gangguan metabolisme seperti DM (Diabetus Melitus)
6. gangguan pertumbuhan
7. Mata tanpa pelindung terkena sinar matahari dalam waktu yang cukup lama
8. Rokok dan Alkohol
9. Operasi mata sebelumnya
10. Trauma (kecelakaan) pada mata
11. Faktor-faktor lainya yang belum diketahui.
Salah satu cara pengobatan katarak adalah dengan cara pembedahan ,yaitu lensa yang
telah keruh diangkat dan sekaligus ditanam lensa intraokuler sehingga pasca operasi tidak perlu
lagi memakai kaca mata khusus (kaca mata aphakia).
Setelah operasi harus dijaga jangan sampai terjadi infeksi.
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun sedemikian rupa sehingga
mengganggu pekerjaan sehari-hari atau bila telah menimbulkan penyulit seperi glaukoma dan
uveitis.
Tekhnik yang umum dilakukan adalah ekstraksi katarak ekstrakapsular, dimana isi lensa
dikeluarkan melalui pemecahan atau perobekan kapsul lensa anterior sehingga korteks dan
nukleus lensa dapat dikeluarkan melalui robekan tersebut. Namun dengan tekhnik ini dapat
timbul penyulit katarak sekunder.
Dengan tekhnik ekstraksi katarak intrakapsuler tidak terjadi katarak sekunder karena
seluruh lensa bersama kapsul dikeluarkan, dapat dilakukan pada yang matur dan zonula zinn
telah rapuh, namun tidak boleh dilakukan pada pasien berusia kurang dari 40 tahun, katarak
imatur, yang masih memiliki zonula zinn.
Dapat pula dilakukan tekhnik ekstrakapsuler dengan fakoemulsifikasi yaitu fragmentasi
nukleus lensa dengan gelombang ultrasonik, sehingga hanya diperlukan insisi kecil, dimana
komplikasi pasca operasi lebih sedikit dan rehabilitasi penglihatan pasien meningkat.
Untuk mencegah katarak adalah dengan menjaga pola makan bergizi yang baik untuk
proses metabolisme, seperti konsumsi buah dan sayuran serta menjaga agar tidak terjadi trauma
atau kecelakaan pada mata.
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas S. 2005. Penuntun Ilmu Penyakit Mata. 3rd edisi. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. hal: 128-
136.
http://zonavick.blogspot.com/2010/10/laporan-pendahuluan-katarak.html