Anda di halaman 1dari 6

PENATALAKSANAAN PEMERIKSAAN BARIUM ENEMA

PADA KLINIS HIRSCHPRUNG DI INSTALASI RADIOLOGI

RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

Ahli Madya Teknik Radiologi

Oleh :

Salsabila Putri Alifia Sandra

18002032

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK RADIOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

AWAL BROS PEKANBARU

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengertian radiologi adalah ilmu kedokteran yang menggunakan radiasi

untuk diagnosis dan pengobatan penyakit .Radiasi dimanfaatkan untuk terapi

atau studi pencitraan. Selanjutnya guna tujuan diagnostik, radiasi menjadi

sumber energi dalam tes pencitraan.(Kusumaningrum, Anggraeni Endah,

2017)

Gambaran radiografi memegang peranan penting dalam menegakkan

diagnosis sebelum perawatan dan pengobatan, dalam masa perawatan serta

untuk mengevaluasi hasil perawatan, dan untuk menunjang peranan tersebut

maka diperlukan radiografi dengan teknik yang tepat (Margono, 2012).

Unit pelayanan radiologi merupakan salah satu Instalasi penunjang

medik yang berhubungan dengan studi dan penerapan berbagai teknologi

pencitraan dengan menggunakan sumber radiasi pengion.Sumber radiasi

pengion harus mempunyai daya tembus yang sangat besar sehingga mampu

menembus bahan yang dilaluinya.Salah satunya yaitu berasal dari pesawat

sinar-x.(Utara et al., 2019)

Sinar-X pertama kali di temukan pada tahun 1895 oleh Willham

Coentrat Rontgen yang menangkap bayangan radiografi dari tangan istrinya

yang bernama Bertha. (Datta, 2005) setelah ditemukan sinar X banyak di


manfaat kan dalam kehidupan sehari-sehari, salah satunya dalam dunia

kedokteran.

Sinar-X pada dunia kedokteran disebut radiologi yang dimanfaatkan

sebagai fasilitas penunjang medis yang berperan dalam membantu

menegakkan diagnosa suatu penyakit dan pemeriksaan penunjang untuk

mendiagnosa adanya kelainan pada tubuh. Karena hasil gambaran radiografi

dapat menggambarkan seluruh struktur tubuh manusia dan juga termasuk

teknologi pencitraan medis, yang ditemukan pertama kali oleh fisikawan

bernama Wilhelm Roentgen 1895. Rontgen juga membuat gambar radiografi

pertama anatomi manusia.(Ehrlich &MBA, 2008).

Megakolon atau Hirschprung adalah penyakit yang tidak adanya sel-sel

ganglion dalam rectum atau bagian rektosigmoid colon, hal tersebut

menimbulkan keabnormal atau tidak adanya peristaltik serta tidak adanya

evakuasi usus spontan. Penyebab hirsprung atau megacolon itu sendiri belum

diketahui tetapi diduga terjadi karena faktor genetik dan lingkungan, sering

terjadi pada anak dengan down syndrome, kegagalan sel neural pada masa

embrio dalam dinding usus, gagal eksistensi, dan sub mukosa dinding plexsus

(Nurarif & Kusuma, 2015).

Menurut WHO (World Health Organization) memperkirakan bahwa

sekitar 7% dari seluruh kematian bayi di dunia disebabkan oleh kelainan

kongenital. Di Indonesia tidak diketahui secara pasti, tetapi berkisar 1

diantara 5000 kelahiran hidup dengan jumlah penduduk Indonesia 200 juta

dan tingkat kelahiran 35 permil. Hal tersebut diprediksikan setiap tahun akan
lahir 1400 bayi dengan penyakit Hirschsprung, hirsprung lebih sering terjadi

pada laki-laki dari pada perempuan. Keadaan umum pasien tampak sakit berat

perempuan (1-5) (Corputty dkk, 2015).

Penyakit hirschprung harus dicurigai apabila seorang bayi cukup bulan

dengan berat lahir ≥ 3 kg (penyakit ini tidak bisa terjadi pada bayi kurang

bulan) yang terlambat mengeluarkan tinja. Gambaran klinis pada neonatus

adalah pengeluaran mekonium yang terlambat, Diagnosis penyakit

Hirschsprung harus dapat ditegakkan sedini mungkin mengingat berbagai

komplikasi yang dapat terjadi dan sangat membahayakan jiwa pasien seperti

enterokolitis, pneumatosis usus, abses perikolon, perforasi, dan septikimia

yang dapat menyebabkan kematian. enterokolitis merupakan komplikasi yang

amat berbahaya sehingga mortalitasnya mencapai 30% apabila tidak

ditangani dengan sempurna. Diagnosis penyakit ini dapat ditegakkan dengan

anamnesis, pemeriksaan fisik, pemeriksaan rontgen dengan enema barium,

pemeriksaan manometri, serta pemeriksaan patologi anatomi (Mendri &

Prayogi, 2017).

Penatalaksanaan Penyakit Hirschsprung terdiri dari tindakan non bedah

dan tindakan bedah. Tindakan non bedah dimaksudkan untuk mengobati

komplikasi-komplikasi yang mungkin terjadi atau untuk memperbaiki

keadaan umum penderita sampai pada saat operasi defenitif dapat dikerjakan.

Tindakan bedah pada penyakit ini terdiri dari tindakan bedah sementara yang

bertujuan untuk dekompresi abdomen dengan cara membuat kolostomi pada

kolon yang mempunyai ganglion normal di bagian distal dan tindakan bedah
definitif yang dilakukan antara lain menggunakan prosedur Duhamel,

Swenson, Soave, dan Rehbein (Mendri & Prayogi, 2017).

Oleh karena itu, berdasarkan latar berlakang penulis ingin melakukan

penelitian yang dituangkan dalam bentuk karya tulis ilmiah yang berjudul

“Penatalaksaan Pemeriksaan Barium Enema Pada Klinis Hirschsprung Di

Instalasi Radiologi”

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis dapat menyajikan

rumusan masalah sebagai berikut :

Bagaimana Penatalaksaan pemeriksaan Barium Enema pada Klinis

Hirschsprung di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru?

C. TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui Penatalaksaan pemeriksaan Barium Enema pada

Klinis Hirschsprung di Instalasi Radiologi RSUD Arifin Achmad Pekanbaru

D. MANFAAT PENULISAN

Manfaat penelitian dari penulisan proposal karya tulis ilmiah ini sebagai

berikut:

1. Bagi Penulis
Sebagai sarana penerapan ilmu dan untuk menambah wawasan

penulis mengenai Penatalaksaan pemeriksaan Barium Enema pada Klinis

Hirschsprung.

2. Bagi Responden

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

responden mengenai faktor - faktor terjadi pengulangan foto pada

pemeriksaan dental.

3. Bagi Instalasi Radiologi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan

dapat bermanfaat bagi rumah sakit sebagai masukan dalam melakukan

pemeriksaan Barium Enema sehingga kiranya dapat meningkatkan

pelayanan rumah sakit.

4. Bagi Institusi DIII Radiologi Stikes Awalbros Pekanbaru

Diharapkan dapat membantu menambah wawasan dan informasi

mengenai perkembangan ilmu teknologi di bidang radiologi.

Anda mungkin juga menyukai