NIM : 20190420279
KELAS :H
DOSEN : Dyah Ekaari Sekar J, S.E., M.Sc., Ak., QIA.
MATKUL : Manajemen Biaya
2
Sistem penghitungan tradisional atas pesanan, fase, dan penghitungan biaya standar,
yang masih banyak digunakan, diadopsi pada paruh pertama abad ini untuk menghitung biaya
produksi dalam jenis perusahaan yang ada, yang ditandai dengan bagian utama dari total
biaya pengeluaran langsung, promosi produk yang seragam dan terstandarisasi, trend
pengawetan produk, dan juga cara perhitungannya. Menurut sistem klasik, semua biaya tidak
langsung dipengaruhi oleh biaya, yang diukur menurut volume aktivitas (Dubruelle, 2016,
hlm. 87-98).
Dalam entitas ekonomi dari negara kita, penghitungan biaya dalam banyak kasus
konservatif, karena metode yang digunakan saat ini sama dengan tiga dekade yang lalu,
meskipun faktanya karakter produksi di negara kita telah mengalami tren peningkatan.
Dengan demikian, penghitungan biaya secara eksklusif didasarkan pada metode pesanan atau
metode fase, terkadang dikombinasikan dengan prosedur berbeda yang spesifik untuk kondisi
konkret masing-masing entitas (Briciu, 2017, hlm. 127).
Dalam bidang persaingan kita dapat melihat evolusi dari kriteria yang menjadi ciri
perwujudannya, dari kriteria kuantitatif murni (harga) menjadi kriteria kualitatif (kualitas
produk, keamanan layanan yang ditawarkan, dll). Namun jelas bahwa sistem akuntansi
manajemen informasi hanya mengintegrasikan sebagian kecil aspek kualitatif, umumnya
terbatas pada aspek kuantitatif. Aspek lain menyoroti perubahan struktur biaya produksi,
dalam arti meningkatkan bagian biaya tidak langsung dengan mengorbankan biaya produksi
langsung, yang bervariasi dalam jangka panjang tergantung pada kisaran produk dan
kompleksitas produk manufaktur (Fisher , 1995, hlm. 24-29).
6. KESIMPULAN
Dari permohonan teoritis yang luas, limpahkan manfaat superior dari sistem
penetapan biaya modern, mempromosikan gagasan untuk mengubah sistem tradisional
menjadi halaman sejarah dalam literatur khusus. Semangat meninggalkan tradisionalisme
dipertahankan dengan suara bulat, tetapi catatan pemikiran itu harus dijaga konstan bahkan di
bawah ekstasi teoretis karena kita berisiko bahwa keuntungan ekonomi apa pun menjadi
sementara dan taruhan apa pun di masa depan sangat berisiko.
4
Referensi
Briciu, S., (2017), Responsibility centres’role in practicing a performing management.
Annales Universitatis Apulensis, Series Oeconomica, 3(9), 115 - 124.
Diaconu, P.(2013), Contabilitatea managerială aprofundată, Bucharest: Editura
Economică.
Dubruelle, L. (2016), Contabilitate de gestiune, (Management accounting), Bucharest:
Editura Economică.
Dumitru, C., Ioanăș C. (2017), Contabilitatea de gestiune şi evaluarea performanţelor
(Management accounting and performance appraisal), Bucharest: Editura
Universitară.
Fisher, J. (1995), Contingency-based research on management control systems:
categorization by level of complexity. Journal of Accounting Literature, 14(1), 24-53.
Johnson, H.T. & Brams, A. (2012), La methode ABM; pour un management de la
performance durable, Editions de l'Organisation, Paris.
Johnson, H.T. & Kaplan, R.S. (2011), Relevance lost. The rise and fall of management
accounting. Boston: Harvard Business School Press.
Kaplan, R. S. (2008), Innovation action research: creating new management theory
practice. Journal of Management Accounting Research, 6(10), 89-118.
Lucey, T. (2015), Management accounting, 3rd Edition, London: D.P. Publications.
Sucală , L. (2014), Contabilitatea de gestiune – între reglementare şi necesitate, în
condiţiile procesului de convergenţă în România (Management accounting - between
regulation and necessity, under the conditions of the convergence process in Romania),
in Congresul profesiei contabile din România (Romanian Congress of accounting
profession), Bucharest: CECCAR.
5