DEFINISI
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkwalitas;
b. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas puskesmas oleh remaja untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan;
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan
masalah kesehatan khusus pada remaja;
d. Meningkatkan ketertiban keterlibatan remaja dalam perencanaa, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kesehatan remaja.
1
1.3 Sasaran Pedoman
Definisi remaja yang dimaksud disini adalah modifikasi definisi dari WHO, dimana
remaja adalah mereka yang mencangkup usia 10-19 tahun dan belum menikah (Depkes RI,
2001). Dengan rentang usia antara 10-19 maka garapan utamanya adalah tingkat sekolah
lanjutan tingkat pertama (SMP/SMPN/MTS/MTSN) dan sekolah menengah lanjutan
tingkat atas (SMA/SMAN/MA/MAN) baik negeri maupun swasta serta garapan selanjutnya
adalah remaja yang putus sekolah.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
2.2 Standar Ketenagaan
Posyandu Remaja merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
remaja yang bertujuan untuk memberdayakan remaja dalam memperoleh pelayanan
kesehatan kepada remaja yang mengutamakan aspek promotif dan prefentif.
Pelayanan kesehatan remaja yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya serta efektif dan efisien
dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Singkatnya posyandu remaja adalah pelayanan
kesehatan kepada remaja yang mengakses semua golongan remaja, dapat diterima, sesuai,
komprehensif, efektif dan efisien
A. Pokok Kegiatan
Dalam pelaksanaan posyandu remaja terdiri dari beberapa kegiatan, tidak jauh
beda dengan pelaksanaan posyandu lansia ataupun posyadu balita yaitu terdiri dari :
pendaftaran. Pendaftaran disini meliputi pendataan tentang identitas remaja, sekolah
dan orang tua, selanjutnya dilakukan penimbangan BB dan pengukuran TB kemudian
dilkukan penyampaian materi dari narasumber baik narasumber dari puskesmas
ataupun narasumber dari luar puskesmas. Untuk materi yang disampaikan disesuaikan
dengan permintaan remaja ataupun tentang topik yang sedang tren di kalangan remaja.
Kegiatan posyandu remaja ini lebih ke kegiatan yang bersifat promotif dan prevetif.
B. PELAKSANA
Petugas Khusus Yang Peduli Remaja :
1. Mempunyai perhatian dan peduli, baik budi dan penuh pengertian, bersahabat,
memiliki kopetensi teknis dalam memberikan pelayan khusus kepada remaja,
mempunyai keterampilan komunikasi interpersonal dan konseling
2. Termotivasi bekerja sama dengan remaja
3. Tidak menghakimi, merendahkan, tidak bersikap dan berkomentar tidak
menyenangkan
4. Dapat dipercaya dapat menjaga kerahasiaan
5. Mampu dan mau mengorbankan waktu sesuai kebutuhan
6. Dapat ditemui pada kunjungan ulang
7. Menunjukkan sikap menghargai kepada semua remaja dan tidak membedakannya
8. Memberikan informasi dan dukungan cukup sehingga remaja data memutuskan
pilihan tepat untuk mengatasi masalahnya aatu memenuhi kebutuhannya.
4
Petugas posyandu remaja di wilayah Kerja Puskesmas Gundih :
Petugas posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Gundih terdiri dari 3
orang petugas, yaitu :
1. dr. Dian Anggraeni Erawaty, beliau adalah Penanggung jawab UKM yang
sekaligus juga Pembina posyandu remaja. Beliau sudah pernah mengikuti
pelatihan tentang pelayanan kesehatan peduli remaja remaja.
2. Ainul alim dengan pendidikan D-3 Keperawatan. Pelaksana tersebut sudah
mengikuti pelatihan pelayanan kesehatan peduli remaja dari Dinas Kesehatan Kota
Surabaya
3. Elis Rosalina dengan pendidikan D3 kebidanan adalah pelaksana dan sudah
mengikuti pelatihan pelayanan kesehatan peduli remaja di dinas kesehatan kota
surabaya.
5
BAB III
TATA LAKSANA
6
6. Pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya
Dengan melatih remaja menjadi kader kesehatan remaja /konselor sebaya maka akan
berperan sebagai agen pengubah sebayanya untuk berperilaku sehat, sebagai
promoter, dan kelompok yang siap membantu dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja
7
Unit/ Failure
Program/ (Kegagalan/Kesalah Penyebab Efek
Tahapan an)
Posyandu Materi yang Penggunaan bahasa yang Pesan pesan penyuluhan
Remaja disampaikan saat kurang komunikatif oleh dan konseling tidak
penyuluhan tidak petugas, materi yang tidak tersampaikan dengan
dimengerti disesuaikan dengan tingkat baik dan benar
pengetahuan anak dan
remaja
Materi yang Miss comunicaation antara Pesan pesan penyuluhan
disampaikan di salah petugas kesehatan dengan dan konseling tidak
artikan oleh remaja remaja tersampaikan dengan
baik dan benar
Jumlah anak dan Banyak anak dan remaja Sasaran kegiatan anak
remaja yang yang masih takut untuk dan remaja tidak tercapai
mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan dan
sedikit orang tua yang tidak
mengijinkan
Petugas kurang Petugas yang terlatih Kegiatan penyuluhan
mampu sedikit khusus anak dan remaja
menyampaikan materi terganggu
penyuluhan tentang
remaja
Petugas tidak Petugas yang terlatih Petugas tidak dapat
mengetahui tentang sedikit mengetahui pemasalahan
trend dikalangan anak remaja sehingga kegiatan
dan remaja yang dilakukann tidak
tepat sasaran
Saat kegiatan dimulai Kurangnya koordinasi antar Waktu pelaksanaan
tidak sesui dengan petugas dengan remaja, dan kegiatan terlalu lama
jadwal yang telah lintas sektor
ditetapkan
Orang tua Kurangnya pengetahuan Masalah keseahatan
anak/remaja tidak orang tua tentang remaja tidak dapat
mengijinkan anaknya pentingnya pendiidikan tercover dengan baik
untuk mengikuti kesehatan secara dini bagi
kegiatan anak dan remaja
Petugas kurang Petugas yang terlatih Petugas tidak dapat
mampu menggali sedikit mengetahui pemasalahan
permasalahan remaja remaja sehingga kegiatan
saat melakukan yang dilakukann tidak
konseling anak dan tepat sasaran
remaja
Banyak anak dan Banyak anak dan remaja Sasaran kegiatan anak
remaja yang takut yang masih takut untuk dan remaja tidak tercapai
datang ke puskesmas mengikuti kegiatan dan 8
orang tua yang tidak
mengijinkan
3.3 PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR POSYANDU REMAJA
LINTAS PROGRAM
PROGRAM PERAN
PROMKES 1. Penyuluhan kesehatan remaja
2. Pengkajian PHBS perilaku beresiko pada remaja
1. Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan reproduksi pada anak
KIA/KB
dan remaja
2. Pengkajian tumbuh kembang kesehatan reproduksi
3. Penanganan kasus kenakalan remaja (KTD)
GIZI 1. Penyuluhan tentang gizi remaja
2. Deteksi pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja
3. Pemberian obat FE pada seluruh siswi sekolah lanjutan
9
LINTAS SEKTOR
PIHAK TERKAIT PERAN
1. Dinas Kesehatan Kota 1. Membina, Penyandang dana, penanggung jawab,
2. Kelurahan pelaksana dan mengembangkan Posyandu remaja
3. Kecamatan 2. Pembina, Penanggung jawab, penyelenggaraan
4. Karang Taruna posyandu remaja tingkat kelurahan
5. RT/RW 3. Pembina, Penanggung jawab, penyelenggaraan
6. Sekolah
posyandu remaja tingkat kecamatan.
4. Sebagai Penggeraak Remaja di wilayah sekitarnya,
anggota sekaligus contoh bagi remaja yang lain
5. Pembina, Penanggung jawab, penyelenggaraan
posyandu remaja Menjalin kerjasama yang serasi
dengan orang tua tingkat RT/RW
6. Menjalin kerjasama yang serasi dengan orang tua
murid, instansi lain dan masyarakat dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu remaja dengan sasaran siswa sekolah
10
BAB IV
DOKUMETASI
4.1 Pencatatan
Meskipun kegiatan pencatatan dan pelaporan dalam posyandu remaja ini tidak terlalu
diwajibkan untuk dilaporkan ke tingkat pusat tetap perlu dilakuakan untuk mencatat hal hal
mendasar. Manfaatnya adalah untuk mendapatkan data kesehatan remaja di wilayah kerja
Puskesmas Gundih. Selain itu data juga digunakan untuk kepentingan perencanaan dan
menentukan langkah langkah perbaikan.
Buku kegiatan posyandu remaja sebaiknya dicatat dan disimpan khusus. Demikian
juga status kesehatan serta catatan konseling. Untuk menjaga kerahasiaannya. Pada tahap
awal pelaksanaan posyandu remaja pendaftaran dapat dilakukan di tempat kunjungan
umum namun catatan medis/catatan konseling tetap tersimpan sendiri. Buku catatan
kegiatan dan kunjungan sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat diperlukan
dapat diketahui data kegiatan posyandu remaja dengan segera format standart pencatatan
kegiatan posyandu remaja dan kewajiban untuk melaporkannya sebaiknya perlu disepakati
dan disusun secara bersama antara pihak Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota serta
perwakilan Puskesmas.
4.2 Pelaporan
Untuk kegiatan pelaporan posyandu remaja sebenarnya tidak ada format pelaporan
tersendiri baik dari Dinas Kesehatan Provinsi ataupun dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
namun apabila ada kegiatan posyandu remaja yang mendapat anggaran dari dana APBD
yaitu yang dilaksanakan selama 4 kali dalam 1 tahun, maka pelaporan dibuat dengan format
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang nantinya dikumpulkan kepada Dinas Kesehatan
Kota Surabaya seksi Pelayanan Khusus (YANSUS). Adapun yang di laporkan adalah SPJ
transport narasumber yang dianggarkan 4 kali dalam 1 tahun dan SPJ konsumsi.
Untuk pelaporan di tingkat puskesmas sendiri terdapat pada form PKP Gundih yaaitu
di bagian Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja, data cakupan ini diambil dari jumalh
kunjungan remaja sakit/sehat dan di luar ataupun di dalam gedung dengan target tahun
2016 yaitu 87% cakupan dari jumalh total seluruh remaja yag terdapat di wilayah kerja
Pukesmas Gundih yang dilaporkan setiap bulannya selama 1 tahun kedepan.
4.3 Penutup
Remaja yang merupakan kelompok umur 10-19 tahun amat penting kedudukannya
karena mereka akan menjadi orang tua atau pendidik bagi generasi sesudahnya dan aka
menjadi pemegang kendali pemerintahan di masa depan. Di tangan mereka tingkat
kesejahteraan kita sebagai bangsa di kemudian hari dipertaruhkan. Dengan demikian amat
penting untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan remaja dan
11
mengupayakan agar dimanfaatkan oleh mereka. Penyediaan dan pemanfaatan ini dapat
tercapai bila pelayanannya berkwalitas, memenuhi kebutuhan dan selera remaja sesuai
dengan sifat khusus remaja yaitu menginginkan privasi, diakui, diperlakukan secara dewasa
dan dihargai.
Kesehatan remaja di wilayah kerjanya, menjadi tanggung jawab puskesmas. untuk itu
perlu nya pelaksanaan posyandu remaja sesuai dengan kebutuhan remaja setempat.
Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan dengan
sumber daya setempat. Keberhasilan kegiatan posyandu remaja amat ditentukan oleh
kwalitas pelayanan posyandu remaja dan ketepatan strategi dalam upaya meningkatkan
akses kepada remaja dan pemafaatan fasilitas pelayanan oleh remaja setempat.
12
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Bina Kesehatan anak. 2007. Jakarta. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR). Departemen Kesehatan RI
Direktorat Bina Kesehatan anak. 2007. Jakarta. Materi Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR). Departemen Kesehatan RI
13