Anda di halaman 1dari 13

BAB I

DEFINISI

1.1 Latar Belakang


Program kesehatan remaja sudah mulai diperkenalkan di puskesmas sejak awal
decade yang lalu. Selama lebih dari 10 tahun, program ini lebih banyak bergerak dalam
pemberian informasi, berupa ceramah, Tanya jawab dengan remaja tentang masalah
kesehatan melalui wadah UKS, karang taruna, atau organisasi pemuda lainnya dan kader
remaja lainnya yang dibentuk oleh puskesmas. Petugas puskesmas berperan sebagai
fasilitator dan narasumber. Pemberian pelayanan khusus kepada remaja melaui perlakuan
khusus yang disesuaikan dengan keinginan, selera dan kebutuhan remaja. Melihat
kebutuhaan remaja dan memperhitungkan tugas puskesmas sebagai barisan terdepan
pemberian layanan kesehatan kepada masyarakat, sudah seharusnya puskesmas
memberikan pelayanan yang layak kepada remaja sebagai salah satu kelompok masyarakat
yag dilayani.
Di wilayah kerja Puskesmas Gundih Surabaya memiliki wadah untuk memfasilitasi
kegiatan remaja salah satu diantaranya adalah posyandu remaja. Posyandu remaja di
Puskesmas gundih untuk saat ini baru terbentuk di wilayah kelurahan gundih dimana
kehadiran sekitar 30-40.

1.2 Tujuan Pedoman


1. Tujuan Umum
Optimalisasi pelayanan kesehatan remaja dengan meningkatkan derajat kesehataan
remaja melalui peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku tentang kesehatan
remaja di wilayah kerja Puskesmas Gundih Surabaya.

2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan penyediaan pelayanan kesehatan remaja yang berkwalitas;
b. Meningkatkan pemanfaatan fasilitas puskesmas oleh remaja untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan;
c. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja dalam pencegahan
masalah kesehatan khusus pada remaja;
d. Meningkatkan ketertiban keterlibatan remaja dalam perencanaa, pelaksanaan
dan evaluasi pelayanan kesehatan remaja.

1
1.3 Sasaran Pedoman
Definisi remaja yang dimaksud disini adalah modifikasi definisi dari WHO, dimana
remaja adalah mereka yang mencangkup usia 10-19 tahun dan belum menikah (Depkes RI,
2001). Dengan rentang usia antara 10-19 maka garapan utamanya adalah tingkat sekolah
lanjutan tingkat pertama (SMP/SMPN/MTS/MTSN) dan sekolah menengah lanjutan
tingkat atas (SMA/SMAN/MA/MAN) baik negeri maupun swasta serta garapan selanjutnya
adalah remaja yang putus sekolah.

2
BAB II
RUANG LINGKUP

2.1 Ruang Lingkup Pelayanan


1. Kebijakan Pelayanan di wilayah kerja Puskesmas
a. Kebiajakan yang peduli remaja bertujuan untuk :
1) Memenuhi hak remaja sesuai kesepakatan internasional
2) Mengakomodasi segmen populasi remaja yang beragam, termasuk
kelompokyang rapuh dan rawan
3) Tidak membatasi pelayanan karena kecacatan, etnik, rentang usia dan status
4) Memberikan perhatian pada keadilan dan kesetaraan gender dalam menyediakan
pelayanan
5) Menjamin privasi dan kerahasiaan
b. Kebijakan dalam kesehatan remaja adalah :
1) Pemerintah, masyarakat termasuk remaja wajib menciptakan lingkungan yang
kondusif agar remaja dapat berperilaku hidup sehat
2) Setiap remaja mempunyai hak yang sama dalam memperoleh pelayanan
kesehatan yang berkwalitas termasuk pelayanan informasi, dengan
memperhatikan kesetaraan keadilan geder.
3) Upaya kesehatan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk
meningkatkan derajat kesehatan remaja
4) Upaya kesehatan remaja dilaksanakan dengan prinsip kemitraan dan harus
mampu membangkitkan, mendorong keterlibatan dan kemandirian remaja.

2. Pelayanan di Luar Gedung


Pelayanan kesehatan di luar gedung untuk kegiatan posyandu remaja bisa
dilakukan di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) seperti kegiatan
penimbangan BB, pengukuran TB serta pendidikan kesehatan dan konseling. Selain
disekolah, kegiatan kesehatan posyandu remaja di luar gedung juga dapat dilakukan di
Balai-balai RW,di rumah denatur dengan melibatkan remaja di wilayah sekitar.
Pelayanan konseling juga bisa dilakukan di luar gedung dengan perjanjian terlebih
dahulu.

3
2.2 Standar Ketenagaan
Posyandu Remaja merupakan salah satu bentuk upaya kesehatan yang bersumber
daya masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
remaja yang bertujuan untuk memberdayakan remaja dalam memperoleh pelayanan
kesehatan kepada remaja yang mengutamakan aspek promotif dan prefentif.
Pelayanan kesehatan remaja yang ditujukan dan dapat dijangkau oleh remaja,
menyenangkan, menerima remaja dengan tangan terbuka, menghargai remaja, menjaga
kerahasiaan, peka akan kebutuhan terkait dengan kesehatannya serta efektif dan efisien
dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Singkatnya posyandu remaja adalah pelayanan
kesehatan kepada remaja yang mengakses semua golongan remaja, dapat diterima, sesuai,
komprehensif, efektif dan efisien
A. Pokok Kegiatan
Dalam pelaksanaan posyandu remaja terdiri dari beberapa kegiatan, tidak jauh
beda dengan pelaksanaan posyandu lansia ataupun posyadu balita yaitu terdiri dari :
pendaftaran. Pendaftaran disini meliputi pendataan tentang identitas remaja, sekolah
dan orang tua, selanjutnya dilakukan penimbangan BB dan pengukuran TB kemudian
dilkukan penyampaian materi dari narasumber baik narasumber dari puskesmas
ataupun narasumber dari luar puskesmas. Untuk materi yang disampaikan disesuaikan
dengan permintaan remaja ataupun tentang topik yang sedang tren di kalangan remaja.
Kegiatan posyandu remaja ini lebih ke kegiatan yang bersifat promotif dan prevetif.
B. PELAKSANA
Petugas Khusus Yang Peduli Remaja :
1. Mempunyai perhatian dan peduli, baik budi dan penuh pengertian, bersahabat,
memiliki kopetensi teknis dalam memberikan pelayan khusus kepada remaja,
mempunyai keterampilan komunikasi interpersonal dan konseling
2. Termotivasi bekerja sama dengan remaja
3. Tidak menghakimi, merendahkan, tidak bersikap dan berkomentar tidak
menyenangkan
4. Dapat dipercaya dapat menjaga kerahasiaan
5. Mampu dan mau mengorbankan waktu sesuai kebutuhan
6. Dapat ditemui pada kunjungan ulang
7. Menunjukkan sikap menghargai kepada semua remaja dan tidak membedakannya
8. Memberikan informasi dan dukungan cukup sehingga remaja data memutuskan
pilihan tepat untuk mengatasi masalahnya aatu memenuhi kebutuhannya.

4
Petugas posyandu remaja di wilayah Kerja Puskesmas Gundih :
Petugas posyandu remaja di wilayah kerja Puskesmas Gundih terdiri dari 3
orang petugas, yaitu :
1. dr. Dian Anggraeni Erawaty, beliau adalah Penanggung jawab UKM yang
sekaligus juga Pembina posyandu remaja. Beliau sudah pernah mengikuti
pelatihan tentang pelayanan kesehatan peduli remaja remaja.
2. Ainul alim dengan pendidikan D-3 Keperawatan. Pelaksana tersebut sudah
mengikuti pelatihan pelayanan kesehatan peduli remaja dari Dinas Kesehatan Kota
Surabaya
3. Elis Rosalina dengan pendidikan D3 kebidanan adalah pelaksana dan sudah
mengikuti pelatihan pelayanan kesehatan peduli remaja di dinas kesehatan kota
surabaya.

5
BAB III
TATA LAKSANA

3.1 Jenis Kegiatan Posyandu Remaja


Kegiatan dalam posyandu remaja sesuai dengan kondisi dan kebutuhannya untuk
sasaran perorangan atau kelompok yang dilaksanakan oleh petugas puskesmas atau petugas
lain di institusi atau masyarakat berdasarkan kemitraan. Jenis kegatan meliputi :
1. Pemberian Informasi dan Edukasi
Dilaksanakan didalam atau luar gedung secara perorangan atau kelompok yang dapat
dilakukan oleh guru, pendidik sebaya yang terlatih dari sekolah atau dari lintas sector
terkait dengan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab ,dll dan mengunakan
sarana KIE yang lengkap dengan bahasa yang sesuai dengan bahasa remaja
2. Pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang dan rujukannya
3. Pengukuran tumbuh kembang remaja dan ditulis di KMS remaja
4. Konseling
Konseling adalah hubungan yang saling membantu antara konselor dgn klien sehingga
tercapai komunikasi yang baik dan pada saatnya konselor dan klien dapat menawarkan
dukungan, keahlian dan pengetahuan secara berkesinambungansehingga remaja dapat
mengenali dirinya sendiri.
5. Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
Dalam menangani kesehatan remaja perlu tetap diingat dengan optimism bahwa
apabila remaja dibekali dengan ketrampilan hidup sehat maka remaja akan sanggup
menangkal pengaruh yang merugikan bagi kesehatannya . PKHS atau Life Skills
Education (LSE) adalah keterampilankemampuan psikososial seseorang untuk
memenuhi kebutuhan dan mengatasi masalah dalam kehidupan sehari hari secara
efektif.
Kompetensi psikososial :
a. Pengambilan keputusan
b. Pemecahan masalah
c. Berpikir kreatif dan kritis
d. Komunikasi efektif
e. Hubungan interpersonal
f. Kesadaran diri
g. Empati
h. Mengendalikan emosi
i. Mengatasi stress

6
6. Pelatihan pendidik sebaya dan konselor sebaya
Dengan melatih remaja menjadi kader kesehatan remaja /konselor sebaya maka akan
berperan sebagai agen pengubah sebayanya untuk berperilaku sehat, sebagai
promoter, dan kelompok yang siap membantu dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja

3.2 Management Resiko Posyandu Remaja

7
Unit/ Failure
Program/ (Kegagalan/Kesalah Penyebab Efek
Tahapan an)
Posyandu Materi yang Penggunaan bahasa yang Pesan pesan penyuluhan
Remaja disampaikan saat kurang komunikatif oleh dan konseling tidak
penyuluhan tidak petugas, materi yang tidak tersampaikan dengan
dimengerti disesuaikan dengan tingkat baik dan benar
pengetahuan anak dan
remaja
Materi yang Miss comunicaation antara Pesan pesan penyuluhan
disampaikan di salah petugas kesehatan dengan dan konseling tidak
artikan oleh remaja remaja tersampaikan dengan
baik dan benar
Jumlah anak dan Banyak anak dan remaja Sasaran kegiatan anak
remaja yang yang masih takut untuk dan remaja tidak tercapai
mengikuti kegiatan mengikuti kegiatan dan
sedikit orang tua yang tidak
mengijinkan
Petugas kurang Petugas yang terlatih Kegiatan penyuluhan
mampu sedikit khusus anak dan remaja
menyampaikan materi terganggu
penyuluhan tentang
remaja
Petugas tidak Petugas yang terlatih Petugas tidak dapat
mengetahui tentang sedikit mengetahui pemasalahan
trend dikalangan anak remaja sehingga kegiatan
dan remaja yang dilakukann tidak
tepat sasaran
Saat kegiatan dimulai Kurangnya koordinasi antar Waktu pelaksanaan
tidak sesui dengan petugas dengan remaja, dan kegiatan terlalu lama
jadwal yang telah lintas sektor
ditetapkan
Orang tua Kurangnya pengetahuan Masalah keseahatan
anak/remaja tidak orang tua tentang remaja tidak dapat
mengijinkan anaknya pentingnya pendiidikan tercover dengan baik
untuk mengikuti kesehatan secara dini bagi
kegiatan anak dan remaja
Petugas kurang Petugas yang terlatih Petugas tidak dapat
mampu menggali sedikit mengetahui pemasalahan
permasalahan remaja remaja sehingga kegiatan
saat melakukan yang dilakukann tidak
konseling anak dan tepat sasaran
remaja
Banyak anak dan Banyak anak dan remaja Sasaran kegiatan anak
remaja yang takut yang masih takut untuk dan remaja tidak tercapai
datang ke puskesmas mengikuti kegiatan dan 8
orang tua yang tidak
mengijinkan
3.3 PERAN LINTAS PROGRAM DAN LINTAS SEKTOR POSYANDU REMAJA

LINTAS PROGRAM
PROGRAM PERAN
PROMKES 1. Penyuluhan kesehatan remaja
  2. Pengkajian PHBS perilaku beresiko pada remaja
1. Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan reproduksi pada anak
KIA/KB
dan remaja
2. Pengkajian tumbuh kembang kesehatan reproduksi
  3. Penanganan kasus kenakalan remaja (KTD)
GIZI 1. Penyuluhan tentang gizi remaja
2. Deteksi pertumbuhan dan perkembangan anak dan remaja
3. Pemberian obat FE pada seluruh siswi sekolah lanjutan

KESLING 1. penyuluhan tentang lingkungan sehat


2. Pembinaan Lingkungan Bersih dan sehat
3. Pembinaan CTPS
4. Pembinaan STBM
P2 1. Pemeriksaan dan penjaringan status kesehatan
2. Penjaringan kasus TBC, KUSTA, ISPA, DIARE, HIV/AIDS,
IMS dan DBD
3. Penanganan kasus rujukan remaja yang mengalami gangguan
kesehatan pada kasus TBC, KUSTA, ISPA, DIARE, HIZ/AIDS,
IMS dan DBD
  4. Rujukan ke rumah sakit apabila diperlukan
PERKEMAS 1. Pengkajian status kesehatan Remaja
2. Pengkajian Status kesehatan keluarga Remaja
3. Asuhan Keperawatan pada remaja yang mengalami gangguan
 
kesehatan
Kesehatan Gigi 1. Penyuluhan kesehatan tentang Gigi dan Mulut
dan mulut 2. penjaringan dan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut
  3. Rujukan ke rumah sakit apabila diperlukan
Kesehatan Indera 1. Penyuluhan Kesehatan tentang kesehatan indera
2. Screening kesehatan mata : kelainan visus dan gangguan mata
(Mata dan Telinga)
yang lain
3. Screening kesehatan Telinga : serumen, gangguang pendengaran,
dll
  4. Rujukan ke rumah sakit apabila diperlukan
Kesehatan Jiwa 1. Penyuluhan kesehatan tentang kesehatan jiwa
2. Screening kesehatan mental, emosional, dan intelegensia
3. Deteksi dini gangguang mental, emosional, dan intelegensia
4. Konseling
Rujukan ke rumah sakit apabila diperlukan
 

Kesehatan 1.Penyuluhan kesehatan tentang tanaman toga


Tradisional 2. Pembinaan seputar toga di lingkungan

9
LINTAS SEKTOR
PIHAK TERKAIT PERAN
1. Dinas Kesehatan Kota 1. Membina, Penyandang dana, penanggung jawab,
2. Kelurahan pelaksana dan mengembangkan Posyandu remaja
3. Kecamatan 2. Pembina, Penanggung jawab, penyelenggaraan
4. Karang Taruna posyandu remaja tingkat kelurahan
5. RT/RW 3. Pembina, Penanggung jawab, penyelenggaraan
6. Sekolah  
posyandu remaja tingkat kecamatan.
  4. Sebagai Penggeraak Remaja di wilayah sekitarnya,
anggota sekaligus contoh bagi remaja yang lain
 
  5. Pembina, Penanggung jawab, penyelenggaraan
  posyandu remaja Menjalin kerjasama yang serasi
dengan orang tua tingkat RT/RW
  6. Menjalin kerjasama yang serasi dengan orang tua
  murid, instansi lain dan masyarakat dalam pelaksanaan
  kegiatan posyandu remaja dengan sasaran siswa sekolah

10
BAB IV
DOKUMETASI

4.1 Pencatatan
Meskipun kegiatan pencatatan dan pelaporan dalam posyandu remaja ini tidak terlalu
diwajibkan untuk dilaporkan ke tingkat pusat tetap perlu dilakuakan untuk mencatat hal hal
mendasar. Manfaatnya adalah untuk mendapatkan data kesehatan remaja di wilayah kerja
Puskesmas Gundih. Selain itu data juga digunakan untuk kepentingan perencanaan dan
menentukan langkah langkah perbaikan.
Buku kegiatan posyandu remaja sebaiknya dicatat dan disimpan khusus. Demikian
juga status kesehatan serta catatan konseling. Untuk menjaga kerahasiaannya. Pada tahap
awal pelaksanaan posyandu remaja pendaftaran dapat dilakukan di tempat kunjungan
umum namun catatan medis/catatan konseling tetap tersimpan sendiri. Buku catatan
kegiatan dan kunjungan sebaiknya dibuat sedemikian rupa sehingga pada saat diperlukan
dapat diketahui data kegiatan posyandu remaja dengan segera format standart pencatatan
kegiatan posyandu remaja dan kewajiban untuk melaporkannya sebaiknya perlu disepakati
dan disusun secara bersama antara pihak Dinas Kesehatan Propinsi, Kabupaten/Kota serta
perwakilan Puskesmas.

4.2 Pelaporan
Untuk kegiatan pelaporan posyandu remaja sebenarnya tidak ada format pelaporan
tersendiri baik dari Dinas Kesehatan Provinsi ataupun dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya,
namun apabila ada kegiatan posyandu remaja yang mendapat anggaran dari dana APBD
yaitu yang dilaksanakan selama 4 kali dalam 1 tahun, maka pelaporan dibuat dengan format
Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) yang nantinya dikumpulkan kepada Dinas Kesehatan
Kota Surabaya seksi Pelayanan Khusus (YANSUS). Adapun yang di laporkan adalah SPJ
transport narasumber yang dianggarkan 4 kali dalam 1 tahun dan SPJ konsumsi.
Untuk pelaporan di tingkat puskesmas sendiri terdapat pada form PKP Gundih yaaitu
di bagian Cakupan Pelayanan Kesehatan Remaja, data cakupan ini diambil dari jumalh
kunjungan remaja sakit/sehat dan di luar ataupun di dalam gedung dengan target tahun
2016 yaitu 87% cakupan dari jumalh total seluruh remaja yag terdapat di wilayah kerja
Pukesmas Gundih yang dilaporkan setiap bulannya selama 1 tahun kedepan.

4.3 Penutup
Remaja yang merupakan kelompok umur 10-19 tahun amat penting kedudukannya
karena mereka akan menjadi orang tua atau pendidik bagi generasi sesudahnya dan aka
menjadi pemegang kendali pemerintahan di masa depan. Di tangan mereka tingkat
kesejahteraan kita sebagai bangsa di kemudian hari dipertaruhkan. Dengan demikian amat
penting untuk dapat menyediakan pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan remaja dan

11
mengupayakan agar dimanfaatkan oleh mereka. Penyediaan dan pemanfaatan ini dapat
tercapai bila pelayanannya berkwalitas, memenuhi kebutuhan dan selera remaja sesuai
dengan sifat khusus remaja yaitu menginginkan privasi, diakui, diperlakukan secara dewasa
dan dihargai.
Kesehatan remaja di wilayah kerjanya, menjadi tanggung jawab puskesmas. untuk itu
perlu nya pelaksanaan posyandu remaja sesuai dengan kebutuhan remaja setempat.
Pemenuhan sarana dan prasarana dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan dengan
sumber daya setempat. Keberhasilan kegiatan posyandu remaja amat ditentukan oleh
kwalitas pelayanan posyandu remaja dan ketepatan strategi dalam upaya meningkatkan
akses kepada remaja dan pemafaatan fasilitas pelayanan oleh remaja setempat.

12
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Bina Kesehatan anak. 2007. Jakarta. Modul Pelatihan Pelayanan Kesehatan
Peduli Remaja (PKPR). Departemen Kesehatan RI

Direktorat Bina Kesehatan anak. 2007. Jakarta. Materi Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR). Departemen Kesehatan RI

13

Anda mungkin juga menyukai