MEDIKAH BEDAH
Disusun Oleh :
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA TAHUN 2019-2020
A.Konsep Teori Penyakit Apendisitis
1. Definisi Apendisitis
Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks vermiformis
akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (appendiks). Infeksi ini
dan kecil yang berukuran sekitar 4 inci (10 cm) yang buntu pada sekum.
Apendiks dapat terobstruksi oleh masa feses yang keras, yang akibatnya
yang ruptur merupakan gejala serius karena isi usus dapat masuk ke
Kowalski,2017).
2. Etiologi
Menurut Irianto (2015:60), menyatakan bahwa penyebab apendisitis
sebagai berikut :
a. Appendisitis akut
tanda setempat. Gejala apendisistis akut antara lain nyeri samar dan
umbilicus. Keluhan ini disertai rasa mual, muntah dan penurunan nafsu
makan.
b. Appendisitis kronis
Diagnosis apendisitis kronis baru bisa ditegakkan jika ditemukan tiga
hal yaitu, pertama, pasien memiliki riwayat nyeri pada kuadran kanan bawah
4. Patofisiologi
Mardalena (2017:149-150), apendisitis umumnya terjadi karena infeksi
bakteri. Hal lain akan terjadi peningkatan kongesti dan penurunan perfusi
apendiks.
Pada fase ini, pasien akan mengalamai nyeri padak area
5. Manifestasi Klinis
sekum.
6. Penatalaksanaan Medis
peritonitis umum.
7) Pada hari kedua pasien dapat duduk dan berdiri diluar kamar
2) Fase Proliferasi
baru.
3) Fase Maturasi
Fase maturasi dimulai pada minggu ke 3 dan dapat berlangsung
Jaringan parut tampak besar dan kolagen yang di hasilkan lebih tebal
1. Pengkajian Keperawatan
pada usia 20-30 tahun, sedangkan pada anak kurang dari satu tahun
jarang ditemukan.
akibat nyeri hebat pada luka post operasinya. Selain itu pengkajian
b. Abdomen
menyebabkan inflamasi.
1) Pola nutrisi
apendisitis.
2) Kebiasaan eliminasi
2. Diagnosa Keperawatan
Nurarif & Kusuma (2015:50), berdasarkan hasil pengkajian pada
berikut :
berubah, nafsu makan menurun, fokus pada diri sendiri, mrnarik diri.
dan tanda mayor: kerusakan jaringan dan atau lapisan kulit. Gejala
c. Defisit nutrisi
mayor: berat badan menurun 10% dibawah rentang ideal. Gejala dan
Pemberian analgesik
1. Tentukan lokasi,
karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
pemberian obat, cek
instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan
Frekuensi
2. Cek riwayat alergi
3. Pilih analgesik yang
diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika
pemberian lebih dari
satu
4. Tentukan pilihan
analgesik tergantung tipe
dan beratnya nyeri
5. Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan
gejala
6. Berikan analgesik tepat
waktu terutama saat nyeri
hebat
2 Gangguan Integritas jaringan : Perawatan luka
integritas kulit & memran
jaringan mukosa 1. Anjurkan pasien untuk
menggunakan pakaian
1. Perfusi jaringan yang longgar supaya tidak
normal ada penekanan pada luka
2. Tidak ada tanda- 2. Jaga kulit agar tetap
tand bersih dan kering
Infeksi 3. Mobilisasi pasien (ubah
3. . Ketebalan dan posisi pasien)
tekstur jaringan 4. Monitor kulit akan adanya
normal tanda-tanda infeksi
4. Menunjukkan 5. Monitor aktivitas dan
pemahaman mobilisasi pasien
5. dalam mencegah 6. Monitor status nutrisi
terjadinya cidera pasien
berulang 7. Observasi luka : lokasi,
6. Menunjukkan dimensi,
trjadinya proses keadaan luka, tanda
penyembuhan infeksi
luka 8. Ajarkan keluarga tentang
luka dan perawatan luka
9. Berikan posisi yang
mengurangi tekanan pada
luka
10. Kolaborasi pemberian
terapi
3 Hambatan Pergerakan Terapi latihan :
mobilitas 1. Pasien meninggkat ambulasi
fisik dalam aktivitas
fisik 1. Monitor vital sign
2. Mengerti tujuan sebelum/sesudah latihan
dari peningkatan dan liat respon pasien
saat latihan
2. Konsultasikan dengan
terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai
dengan kebutuhan
aktivitas 3. Fasilitasi klien dalam
3. Memverbalisasi melakukan mobilisasi
kan perasaan 4. Kaji kemampuan klien
dalam dalam melakukan
meningkatkan mobilisasi
kekuatan dan 5. Latih pasien dalam
kemampuan pemenuhan
berpindah 6. kebutuhan ADLs secara
4. Bantu untuk mandi sesuai
mobilisasi kemampuan
(fasilitasi) 7. Dampingi dan bantu
pasien saat mobilisasi
bantu penuhi kebutuhan
ADLs pasien
8. Ajari pasien bagaimana
merubah posisi dan
berikan bantuan
Bickley Lynn S & Szilagyi Peter G. (2018). Buku Saku Pemeriksaan Fisik & Riwayat Kesehatan (p. 49).
p. 49.
Dewi, A. A. W. T. (2015). Evaluasi Penggunaan Antibiotika Profilaksis Pada klien Operasi Appendisitis
Akut di Instalasi Rawat Inap RS Baptis Batu Jawa Timur.
PPNI, T. P. S. D. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan: Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia
Smeltzer & Bare. (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brurner & Suddarath (8th ed.). Jakarta:
EGC.