Anda di halaman 1dari 5

SPTK

(STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN)

Nama Pasien : Ny. N

Diagnosa Keperawatan : Keputusasaan

Di Ruang : Dahlia

Pertemuan Ke :1

Tanggal : 8 Januari 2021

A. Proses Keperawatan

1. Kondisi Klien
Klien mengatakan sangat sedih karena ditinggalkan oleh sang kekasih yang
sangat ia cintai. Ia mengungkapkan rasa bersalah yang mendalam kepada
kekasihnya dan merasa putus asa untuk menjalani kehidupannya saat ini. Klien
terlihat depresi dan selalu menunduk saat berbicara.

2. Diagnosa Keperawatan
Keputusasaan

3. Tindakan Keperawatan
a. Bina hubungan saling percaya.
b. Identifikasi benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
c. Amankan benda-benda yang dapat membahayakan pasien.
d. Lakukan kontrak treatmen.
e. Ajarkan cara mengendalikan dorongan bunuh diri.

4. Tujuan
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
b. Klien tidak akan melakukan aktifitas yang mencederakan dirinya.
c. Klien akan megidentifikasikan aspek-aspek positif yang ada pada dirinya.
d. Klien akan mampu menguraikan rencana pengobatan dan rasionalnya.
e. Klien dapat mengendalikan dorongan bunuh diri.

5. Persiapan Alat
a. Alat tulis
B. Strategi Komunikasi Dalam Pelaksanaan Tindakan Keperawatan
1. Fase Orientasi

a. Salam Terapeutik

Perawat : “Assalamu’alaikum, selamat pagi. Perkenalkan saya Perawat


Janet yang bertugas pada pagi hari ini.”
Ny. N : “Wa’alaikumsalam, iya selamat pagi sus”
Perawat : “Kalau boleh tau nama mbaknya Siapa ?”
Ny. N : “Nama Saya Nanda sus”
Perawat : “Oh iya mbak Nanda, Jadi kedatangan saya kesini untuk
membantu menyelesaikan masalah yang mbak alami ”

b. Evaluasi/Validasi

Perawat : “Bagaimana perasaan mbak hari ini? Apakah tadi malam


tidurnya nyenyak mbak?”
Ny. N : “Perasaan saya hampa sus, saya sangat putus asa. Semalam
tidur saya tidak nyenyak”

c. Kontrak

Perawat : “Baiklah mbak, bagaimana kalau pagi ini kita berbincang


tentang hal yang membuat mbak sedih, gapapakan?”
Ny. N : “Boleh saja”
Perawat : “Berapa lama kita bisa berbincang-bincang ?”
Ny. N : “Terserah suster”
Perawat : “Bagaimana jika 15 menit mbak ? Tempatnya di sini saja.
Apakah mbak setuju ?”
Ny. N : “Iya Sus”
Perawat : “Oke jadi mbak tujuan kita melakukan perbincangan ini agar
kita saling mengenal, Apakah mbak bersedia ?”
Ny. N : “Bersedia sus”

2. Fase Kerja

Perawat : “Coba deh mbak ceritakan kepada saya tentang perasaaan sedih yang
sedang mbak rasakan saat ini!”
Ny. N : “Saya sangat sedih dan merasa hampa sekali, keluarga saya tidak
perduli lagi dengan saya semenjak saya menikah dengan lelaki ini.
Awalnya keluarga saya dan keluarga pacar saya memang tidak
merestui hubungan terlarang ini. Saya cinta banget sama cowok saya
tapi ternyata dia mengkhianatin saya dan bermain bersama perempuan
lain dibelakang saya. padahal saya sudah rela meninggalkan keluarga
saya demi laki laki ini tapi ah (mulai menangis) ”
Perawat : “Iya saya sangat mengerti perasaan mbak, kalau boleh tau sudah
berapa lama ibu merasakan perasaan seperti ini ?”
Ny. N : “Sejak 1 tahun yang lalu sus, saya merasa tidak ada gunanya untuk
menjalani kehidupan ini. Bahkan saya kehilangan orang-orang tercinta
saya sus. Saya sangat putus asa hidup seperti ini. Tidak ada lagi yang
bisa saya lakukan sus”
Perawat : “Kalau boleh saya simpulkan, mbak saat ini sedang mengalami hal
yang disebut keputusasaan. Keputusasaan adalah suatu keadaan
dimana seseorang merasa tidak ada pilihan lain lagi untuk
menyelesaikan masalahnya, walaupun ia sebenarnya memiliki potensi
untuk menyelesaikan masalahnya”
Ny. N : “Saya tidak tahu sus”
Perawat : “Mbak, bagaimana kalau saya beritahukan tentang bagaimana cara
yang bisa membantu mbak untuk menyelesaikan masalah Mbak ?”
Ny. N : “Iya sus, boleh”
Perawat : “Ada beberapa hal yang bisa dilakukan, misalnya menceritakan
masalah mbak kepada orang terdekat, apa yang mbak rasakan
setidaknya bisa berkurang. Selain itu mbak juga bisa mengingat
atau menuliskan kemampuan positif yang bisa mbak lakukan, coba
mbak ingat kembali apa saja hal yang baik yang dulu ibu lakukan,
mbak juga bisa datang meminta maaf kepada keluarga mbak
percayalah mereka pasti memaafkannya”
Ny. N : “Saya dulu sangat suka bernyanyi sus, bahkan saya selalu juara saat
mengikuti lomba bernyanyi saat masih kuliah”
Perawat : “Waah dulu bisa nyanyi ya mbak ? Nah.. sekarang buat daftar
sebanyak-banyaknya kemampuan yang lain yang mbak punya,
kegiatan ini sangat berguna untuk membantu membangkitkan
semangat dan harapan mbak kembali dalam menjalani kehidupan
mbak”
Ny. N : “Tapi sus saya tidak yakin bisa melakukannya”
Perawat : “Tidak apa mbak, selain bisa mbak lakukan sendiri. mbak juga bisa
mengajarkan kepada orang lain nantinya. Jadi, mbak buat saja daftar
tersebut, ini akan membuktikan bahwa ibu mempunyai kemampuan
yang bermanfaat untuk diri ibu dan orang lain”
Ny. N : “Iya sus” (Ny. N menulis daftar tersebut, dan memperlihatkan kepada
Perawat)
Perawat : “Hebattt mbak”

3. Fase Terminasi

a. Evaluasi Subjektif
Perawat : “Baik mbak apa yang mbak rasakan setelah berbincang-
bincang dengan saya ?”
Ny. N : “Saya merasa lebih lega sus”
Perawat : “Apakah mbak merasa ada manfaatnya kita berbincang-
bincang seperti ini ?”
Ny. N : “Sangat sus”
Perawat : “Alhamdulillah”

b. Evaluasi Objektif

Perawat : “mbak masih ingat bagaimana cara mengatasi rasa sedih yang
ibu rasakan ?”
Ny. N : “Masih sus”
Perawat : “Baik, coba mbak praktikan bagaimana cara mengatasi rasa
sedih yang mbak rasakan!”
Ny. N : “Saya bisa menceritakan rasa sedih saya ke orang-orang
terdekat saya atau ke orang yang saya percayai, termasuk
kepada suster. Dan juga saya bisa memikirkan dan melakukan
hal-hal baik yang dulu pernah saya lakukan, termasuk
bernyanyi, dan terakhir meminta maaf kepada keluarga saya.”
Perawat : “Wahh, benar sekali yang mbak katakan. Hebaatt!”

c. Rencana Tindak Lanjut

Perawat : “Nah, jika nanti merasa sedih. mbak bisa melakukan kegiatan-
kegiatan positif seperti yang telah mbak sebutkan tadi ya.
Seperti melakukan kegiatan yang mbak sukai, berbincang
dengan teman atau bernyanyi”
Ny. N : “Baik sus, terimakasih banyak”

d. Kontrak Yang Akan Datang

Perawat : “Baiklah, bagaimana besok kita melakukan kegiatan pentas


seni kecil kecilan, dan mbak sebagai bintangnya. mau ga ?”
Ny.N : “Iya sus, saya sangat ingin”
Perawat : “Besok mbak mau jam berapa ? Apa sama seperti tadi jam
10.00 WITA ?”
Ny.N : “Boleh sus, sama seperti tadi saja”
Perawat : “Baik ibu, tempatnya disini lagi ya bu”
Ny.N : “Iya sus”
Perawat : “Baik ibu sebelum saya pergi, mari kita berdoa ya ibu”
(Berdoa)
Perawat : “Saya permisi ya ibu”
Ny.N : “Terimakasih banyak ya sus”
Perawat : “Iya sama-sama ibu, Assalamu’alaikum”
Ny.N : “Wa’alaikumsalam”

Anda mungkin juga menyukai