Anda di halaman 1dari 6

PROGRAM KEGIATAN MAHASISWA

INTENSITAS IKLAN MELALUI SOSIAL MEDIA DALAM MENINGKATKAN


PENJUALAN UMKM KONVEKSI PAKAIAN ANAK

BIDANG KEGIATAN :
PKM – ARTIKEL ILMIAH

Di Usulkan Oleh :

Nama : Fajar Bahari Nim : 18416261201011 Angkatan : 2018


Nama : Agung Ridwan Nim : 18416261201019 Angkatan : 2018

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN KARAWANG

2020
INTENSITAS IKLAN MELALUI SOSIAL MEDIA DALAM MENINGKATKAN
PENJUALAN UMKM KONVEKSI PAKAIAN ANAK

Fajar Bahari, Agung Ridwan

Universitas Buana Perjuangan Karawang

ABSTRAK

Konveksi adalah industri kecil skala rumah tangga yang merupakan tempat pembuatan
pakaian jadi seperti kaus, kemeja, celana, jaket dan sebagainya. Sebuah konfeksi biasanya hanya
memiliki tidak lebih dari 20 buah mesin jahit dan satu mesin obras. Keberadaan konfeksi sangat
menunjang terhadap kemajuan industri pakaian jadi di Indonesia, karena selain mengerjakan
pembuatan pakaian dari pemesan untuk pasar lokal, konfeksi juga bisa menerima
mengejakan maklun yaitu mengejakan proses jahit sebuah pabrik garmen dalam pembuatan
pakaian jadi skala besar untuk pasar lokal maupun pasar ekspor.
Konveksi pakaian anak ini berdiri pada tahun 2012 hingga sekarang , didirikan oleh Ibu
Omah dengan suaminya yang bernama Bapak Ardiwinata mengunakan modal sendiri. Konveksi
pakaian ini berlokasi di Ds.Telukbango, Kec.Batujaya, Kab.Karawang. Usaha konveksi ini
berawal dari keahlian yang dimiliki suami dari Ibu Omah yang pernah bekerja sebagai karyawan
di konveksi lain, selama bekerja di konveksi lain Suami dari Ibu Omah ini sedikit demi sedikit
menabung hasil kerjanya untuk membeli sebuah mesin jahit dan bahan-bahan yang digunakan
untuk usaha konveksi. Dan setelah beberapa tahun akhirnya mereka berhasil mendirikan sebuah
usaha konveksi untuk membuat pakaian anak, seperti celana dan baju anak-anak.
Dalam perekonomian Indonesia, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah
kelompok usaha yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu, kelompok ini terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan untuk
melakukan penguatan kelompok UMKM yang melibatkan banyak kelompok. Kriteria usaha
yang termasuk dalam UMKM telah diatur dalam payung hukum berdasarkan undang-undang.
Karena usaha konveksi yang dimiliki ibu Omah belum terlalu besar maka dari itu usaha tersebut
masih tergolong dalam UMKM.
Informasi yang kami dapat dari konveksi tersebut adalah melalui wawancara. Wawancara
adalah kegiatan tanya jawab secara lisan yang dilakukan untuk memperoleh suatu informasi baik
lisan maupun tulisan. Wawancara ini dilakukan karena berhubungan dengan tugas mata kuliah
Ekonomi Manajerial.

Kata kunci : Konveksi Pakaian, UMKM, Wawancara


ABSTRACT

Convection is a small, household scale industry which is a place for making finished
clothes such as shirts, shirts, pants, jackets and so on. A configuration usually has no more than
20 sewing machines and one overlock machine. The existence of configuration is very
supportive of the progress of the apparel industry in Indonesia, because in addition to working on
making clothes from buyers for the local market, confection can also accept the creation of
knowledge, namely implementing the sewing process of a garment factory in making large-scale
apparel for the local market and for the export market.

This children's clothing convection was founded in 2012 until now, founded by Mrs.
Omah and her husband, Mr. Ardiwinata, using their own capital. This clothing convection is
located in Ds. Telukbango, Kec. Batujaya, Kab. Karawang. This convection business originated
from the expertise possessed by the husband of Mrs. Omah who had worked as an employee in
another convection, while working in another convection, Mrs. Omah's husband saved little by
little his work to buy a sewing machine and materials used for the business. convection. And
after several years they finally succeeded in establishing a convection business to make
children's clothes, such as children's pants and clothes.

In the Indonesian economy, Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) are the
business groups that have the largest number. In addition, this group has proven to be resistant to
various kinds of shocks to the economic crisis. So it is imperative to strengthen MSME groups
that involve many groups. The criteria for businesses that are included in MSMEs have been
regulated in a legal umbrella based on law. Because Mrs. Omah's convection business is not too
big, therefore the business is still classified as MSMEs.

The information we got from the convection was through interviews. An interview is an
oral question and answer activity that is carried out to obtain information, both oral and written.
This interview was conducted because it was related to the Managerial Economics course
assignment.

Keywords: Clothing Convection, UMKM, Interview


PENDAHULUAN

Kunjungan industri merupakan sarana pembelajaran yang efektif untuk mahasiswa.


Dengan pembelajaran seperti ini kita dapat mengetahui bagaimana caranya membuka suatu
bisnis untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Bidang bisnis yang bisa dikerjakan dapat
menyesuaikan kebutuhan pasar karena dalam membuka usaha tidak harus langsung membuka
usaha yang besar , usaha dapat dimulai dengan usaha berskala kecil terlebih dahulu.

Salah satu usaha kecil dan menengah adalah industri konveksi. Perkembangan industri
konveksi di Indonesia sangat baik, bahkan sangat populer dengan istilah bisnis konveksi.
Konveksi merupakan industri kecil skala rumah tangga yang merupakan tempat pembuatan
pakaian jadi. Dengan modal yang tidak terlalu banyak dan juga memiliki resiko kebangkrutan
yang tidak terlalu besar maka banyak orang yang membuka bisnis konveksi. Usaha ini pun
menjadi salah satu usaha yang cukup menjajikan karena masih banyaknya permintaan akan
produk-produk yang dihasilkan pelaku usaha di industri ini. Salah satunya adalah konveksi dari
ibu Omah ini.

TUJUAN

Tujuan penelitian ini untuk menambah wawasan dan pengetahuan mahasiswa tentang
UMKM konveksi dan cara meningkatkan penjualan dengan intensitas iklan melalui social media.
Dengan mengunjungi dan mewawancarai pemilik UMKM ini kami dapat mengetahui bagaimana
proses pembuatan pakaian dan pengelolaan menajemen seperti keuangan dan pemasarannya.
Dengan kunjungan yang dilakukan pada konveksi ibu Omah ini pun diharapkan dapat
memotivasi mahasiswa untuk mengimplementasikan ilmunya yang di dapat dari perkuliahan
dengan melakukan wirausaha atau membuka usaha sendiri.

METODE

Penulisan artikel menggunakan pengumpulan data-data dari internet. Kegiatan ini


dilakukan di Konveksi ibu Omah dengan melakukan kunjungan dan observasi langsung.
Pembuatan artikel ini membutuhkan waktu selama dua hari. Teknik Analisa data yang digunakan
oleh penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Analisa deskriptif yaitu dengan
menggambarkan dan menjelaskan permasalahan dengan teks.
Tetapi, Para pengusaha industri konveksi harus peka terhadap permintaan pasar agar
tidak kalah bersaing. Permintaan pasar terhadap suatu produk tentunya akan mengalami
fluktuasi. Dalam berbisnis Perusahaan akan menghadapi dua kemungkinan, yaitu peningkatan
dan penurunan jumlah permintaan. Jika perusahaan menanggapi kedua hal tersebut sebagai suatu
tantangan dan peluang yang dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin, maka akan berdampak
terhadap kegiatan produksi perusahaan yang efektif dan efisien, kepuasan konsumen, dan
membuat perusahaan dapat bertahan dalam industrinya. Untuk memenuhi jumlah permintaan
dengan sebaik mungkin, perusahaan harus melakukan proses perencanaan yang tepat. Dengan
adanya perencanaan yang tepat maka kegiatan produksi dapat dilakukan dengan lancar sehingga
akan meraih hasil yang efektif dan efisien.

Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Konfeksi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari data yang terkumpul dapat dapat di ketahui bahwa konveksi Ibu Omah ini berdiri
pada tahun 2012 hingga sekarang,dengan menggunakan modal sendiri dan di bantu dengan dana
Bank. Bertempat di Dusun.Gongcai Desa.Telukbango Kec.Batujaya Kab.karawang. Awalnya Ibu
Omah dan suaminya adalah pekerja konveksi dan akhirnya memutuskan membuka usaha sendiri
untuk meningkatkan ekonomi keluarganya.

Konveksi Ibu Omah memiliki 10 orang karyawan, rata-rata karyawan nya adalah pribumi
sehingga mengurangi pengangguran di wilayah nya. Kemudian di lihat dari berapa banyak
produksi yang di hasilkan perhari dari masing-masing karyawan sebanyak 1 kodi atau 20
pcs.Sehingga omset atau pendapatan yang di hasilkan perharinya kurang lebih Rp.300.000. Akan
tetapi di masa pandemi Covid-19 sangat berpengaruh dengan penjualan.

Untuk meningkatkan penjualan di masa pandemi Covid-19, konveksi Ibu Omah


menyediakan marketplace yang bisa di akses oleh semua orang, seperti di facebook,Bukalapak,
dan Shopee. Sehingga tidak usah keluar rumah untuk membeli produk yang kita inginkan.

KESIMPULAN
Usaha Kecil Menengah (UKM) tengah mendorong seluruh pelaku usaha mikro, kecil, dan
menengah atau (UMKM) untuk memasarkan produknya melalui sistem digital. Mengapa
demikian? Karena adanya wabah virus corona atau covid-19 ini mengharuskan setiap warga atau
masyarakat melakukan physical distancing (menjaga jarak). Pemasaran melalui sistem online
dapat memberikan keuntungan yang lebih tinggi. Aspek pasarnya pun akan terbuka lebih luas
sehingga usaha konveksi Ibu Omah ini dapat menjangkau market dengan skala yang lebih
besar dan dapat menghasilkan omset yang lebih besar.

UCAPAN TERIMA
Dengan terselesaikannya artikel ini kami mengucapkan banyak terimakasih kepada Allah
SWT atas rahmat dan karunianya kami dapat melaksanakan dan menyelesaikan artikel ini
dengan baik. Tak lupa kami ucapkan terimakasih pula kepada dosen pembimbing kami Ibu Dwi
Epty, S.E.,M.M. serta keluarga dan rekan – rekan kami yang selalu memberikan dukungan dan
doa hingga kami dapat menyelesaikan pembuatan artikel ini. Semoga artikel yang kami buat
dapat bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai