Anda di halaman 1dari 12

LAMPIRAN

Lampiran 1. Alat yang digunakan

1. Bak Fiber 2. Suntikan 3. Cawan Petri

4. Hand Counter 5. Saringan 6. Gelas Ukur

7. Timbangan 8. Botol 9. Toples Kaca


Lampiran 2. Bahan yang digunakan

1. Induk Ikan Koi 2. Induk Ikan Koki 3. Garam

4. Larutan NaCl Fisiologis 5. Akuades 9. Kista Artemia

9. Ovaprim
Lampiran 3. Prosedur yang dilakukan
a. Persiapan Induk Ikan
Diseleksi indukan yang akan digunakan dalam praktikum kemudian indukan jantan dan
betina dipisahkan pada wadah yang berbeda

Perhitungan dosis ovaprim yang akan digunakan 0.2 ml/kg dari bobot induk jantan dan
0.5 ml/kg dari bobot induk betina

Ovaprim dimasukan ke dalam suntikan sebanyak dosis yang sudah ditentukan

Ovaprim diencerkan dengan akuades sebanyak 3x dari dosis ovaprim kemudian


dihomogenkan

Setelah ovaprim dan akuades dihomogenkan, kemudian disuntikan dibagian sirip dorsal
pada sisik ke-3

Setelah induk ikan disuntik, ditunggu hingga induk ovulasi selama 8-12 jam

Akuarium diisi dengan air kemudian diaerasi

b. Persiapan Kultur Artemia

Kista Artemia ditimbang sebanyak 1gram

Garam ditimbang sebanyak 30gram untuk salinitas Artemia (30 ppt)

Air diisi pada botol sebanyak 1liter sebagai media kultur artemia kemudian diaerasi.

Garam dimasukan ke dalam botol yang sudah diisi media air hingga garam larut.

Kista Artemia dimasukkan ke dalam botol untuk dikultur yang digunakan sebagai pakan larva
c. Pelaksanaan Praktikum
Induk yang sudah terovulasi distripping dengan cara pengurutan dari perut ke arah anus

Sel telur hasil stripping dimasukan ke dalam saringan dan sperma ke dalam cawan petri

Sperma diencerkan dengan larutan NaCl fisiologis

Sel telur yang ada pada saringan dilarutkan pada sperma yang ada pada cawan petri untuk
proses fertilisasi

Telur yang sudah terfertilisasi dibilas dengan air mengalir

telur yang dibuahi dan tidak dibuahi di hitung sehingga didapatkan nilai FR(fertilization rate)

Setelah perhitungan FR, telur dimasukan ke akuarium yang sudah diberi aerasi dan dilakukan
pemeliharaan

Telur yang sudah menetas diberi makan dengan Artemia yang sudah dikultur

Setelah 48 jam dilakukan perhitungan telur yang menetas sehingga didapatkan nilai HR
(Hatching rate)

Setelah dilakukan pemeliharaan selama 7 hari, dilakukan perhitungan larva yang hidup
sehingga didapatkan nilai SR (Survival Rate)
Lampiran 4. Dokumentasi Kegiatan

a. Perisapan Indukan
1. Dosis ovaprim yang akan 2. Homron disuntikan pada 3. Ikan dimasukan lagi ke
disuntukan pada induk ikan bagian dorsal ikan pada sirip dalam bak fiber untuk proses
disiapkan ke-3 ovulasi 8-12 jam

b. Persiapan Kultur Artemia

1. Kista Artemia ditimbang 2. Garam ditimbang sebanyak 3. Air sebagai media kultur
sebanyak 1 gram 30 gram sebagai salinitas air disiapkan sebanyal 1liter dan
dimasukan ke dalam botol

4. Garam dilarutkan ke dalam


botol kemudian setelah larut
dimasukan kista Artemia dan
diberi aerasi
C. Pelaksanaan Kegiatan

1. Induk jantan dan betina 2. Sperma diencerkan dengan 3. Sel telur difertilisasi dengan
distripping pada wadah yang larutan NaCl fisiologis sperma
berbeda

4. Telur yang sudah dibuahi, 5. Dilakukan perhitungan 6. Dilakukan pemeliharaan


dibilas dengan air mengalir seluruh telur dan juga telur hingga telur menjadi larva,
yang dibuahi untuk nilai FR dilakukan pemberian pakan
dengan Artemia dan
perhitungan HR dan SR
selama pemeliharaan
Lampiran 5. Tabel

ulangan
perlakuan
1 2 3
hybridisai kel 1 kel 5 kel 9
hybridisai kel 2 kel 6 kel 10
hybridisai kel 3 kel 7 kel 11
hybridisai kel 4 kel 8 kel 12
Rata-rata      

4.1.2 HR
ulangan
perlakuan
1 2 3
hybridisai kel 1 kel 5 kel 9
hybridisai kel 2 kel 6 kel 10
hybridisai kel 3 kel 7 kel 11
hybridisai kel 4 kel 8 kel 12
Rata-rata      

4.1.2 SR
ulangan
perlakuan
1 2 3
hybridisai kel 1 kel 5 kel 9
hybridisai kel 2 kel 6 kel 10
hybridisai kel 3 kel 7 kel 11
hybridisai kel 4 kel 8 kel 12
Rata-rata      

Anda mungkin juga menyukai