ARSITEKTUR
PASAL 1
RINGKASAN PEKERJAAN
Bila terjadi ketidak sesuaian antara gambar rencana dan keadaan lapangan,
itu akan dilaksanakan, terutama kondisi tanah, sifat tanah, luas lanah dan
II - 1
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dijadikan alasan
dilaksanakan.
PASAL 2
PEKERJAAN PERSIAPAN
2.2. BAHAN
1. Direksi Keet :
Pondasi setempat
II - 2
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Triplek
Paku 5-7
Pasir pasang
Bata merah
Semen
2. Los Kerja :
Paku 5-7
Triplek
Semen
Paku 5-7
Pasir pasang
Semen
Paku 5-7
II - 3
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Penutup atap seng gelombang BJLS 28
Pengecatan
5. Air kerja :
Sumur pantek
6. Pengukuran site :
7. Listrik Kerja :
Sambungan listrik dari PLN dengan besar daya yang akan ditentukan
ahli dan tahu betul tentang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan,
stake out terhadap areal pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan alat
ukur waterpass, penyiku, penyekat tegak dan alat bantu lainnya yang
II - 4
Spesifikasi Khusus Arsitektur
4. Bahan-bahan bangunan harus sudah berada dilapangan (ditempat
dari direksi.
bahan, buku harian, buku tamu dan lainnya harus selalu ditempatkan di
PASAL 3
PEKERJAAN BOUWPLANK
2. Beberapa ketentuan bahan dan ukuran yang dipakai untuk Bouwplank adalah
sebagai berikut :
- Bahan Patok kayu borneo super setara ukuran 5/7 dengan panjang
- Bahan papan kayu borneo super setara ukuran 3/20 dengan ketebalan 3
cm.
3. Semua bahan yang dipakai harus diketam rata, untuk patok diketam pada
semua sisi, untuk papan diketam bagian atasnya saja, patok-patok harus
II - 5
Spesifikasi Khusus Arsitektur
ditanam sedemikian rupa sehingga kedudukannya benar-benar stabil / tidak
goyang.
cat yang tidak mudah luntur dan apabila terdapat perbedaan atau keraguan
pada gambar, maka semua pihak (baik direksi, konsultan perencana maupun
bersama.
PASAL 4
1. Galian untuk Pondasi Poor plat dan Batu kali dibuat sesuai dengan
gambar kerja.
berat, dan bila ketebalan urugan > 15 cm, maka harus dipadatkan lapis demi
lapis (dan disiram air secara merata), sehingga urugan tanah tersebut benar-
benar padat.
II - 6
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Pasal 5
1PC : 5PS , sedang untuk bagian atas 30 cm dari top pondasi 1PC : 3PS
(pasangan trasraam ).
dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai
Konsultan Pengawas.
3. Galian pondasi harus telah disetujui secara tertulis oleh Direksi/ Konsultan
Pengawas. Kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 5
4. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada
bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian
tengah.
5. Setiap jarak 50 cm as-as harus ditanam stek diameter 10 mm untuk sloof dan
dinding pasangan atau yang tercantum dalam Gambar kerja. Pada perletakan
kolom beton atau kolom praktis harus ditanamkan stek-stek tulangan kolom
dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan jumlah tulangan pokok
pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam
dengan baik dalam pondasi sedalam minimum 40-d atau sesuai dengan
ukuran dalam Gambar kerja. Demikian pula dengan bagian stek yang tidak
tertanam atau mencuat keatas sepanjang minimum 40-d atau sesuai dengan
II - 7
Spesifikasi Khusus Arsitektur
ukuran dalam Gambar kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah tiap 50 cm dan
PASAL 6
semen portland.
6.2. BAHAN
SNI.03-6378-2000
II - 8
Spesifikasi Khusus Arsitektur
6.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Sebelum dipasang, batu bata harus dicelup air hingga jenuh terutama
dimulai.
luasnya lebih dari 12 m2 harus diberi rangka penguat dari beton tulangan
PC : 2 PS : 3 Kr sebagai ikatan.
II - 9
Spesifikasi Khusus Arsitektur
PASAL 7
6. Pembersihan akhir.
7.2 BAHAN
a. Jenis :
II - 10
Spesifikasi Khusus Arsitektur
3) 20 X 25 CM Standar Warna setara ROMAN ( Dinding KM/WC )
bagian lantai
kontraktor
f. Daya serap : 1 %
Keramik
g. Kekerasan Keramik : Minimum 6 dkala Mohs
h. Kekuatan tekan : Minimum 900 kg/m2
Keramik
lengkung
j. Mutu Keramik : Tingkat 1 (satu), Setaratruded
Single Firing
k. Chemical : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-
7.2.3. Semen Portland, pasir dan air harus memenuhi NI-8, NI-2 dan ASTM.
II - 11
Spesifikasi Khusus Arsitektur
7.2.4. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat
dan bernoda.
d. Bahan Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
perencanaan.
f. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai dengan
Direksi.
g. Siar / pertemuan antar keramik tidak boleh lebih dari 5 mm dan harus
dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang
II - 12
Spesifikasi Khusus Arsitektur
berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan
water pass ).
i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda
lain.
k. Keramik plint terpasang harus rata dinding, siku terhadap lantai, ada tali
air, dengan memperhatikan siar-siar bertemu siku dengan siar lantai dan
PASAL 8
PEKERJAAN PLAFOND
II - 13
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
8.2. BAHAN
d. Paku
f. Ampelas
g. Alat bantu
II - 14
Spesifikasi Khusus Arsitektur
8.3.1. Rangka Plafond.
mm bisa dipasang.
tembok dipasang list profil, Semua paku harus masuk untuk kemudian
PASAL 9
PEKERJAAN LISTPLANK
II - 15
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
2. Pemasangan listpalnk
3. Finishing
9.2. BAHAN
a. Listplank GRC 9 mm
b. Skrup
c. Acecories pelengkap
II - 16
Spesifikasi Khusus Arsitektur
d. Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar lisplang terlindung
PASAL 10
Alumunium
b. Pemasangan kaca
10.2. BAHAN
II - 17
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Daun jendela dari Alumunium
10.3.1.Persiapan
bentuk, letak. ukuran dari masing- masing kusen, daun pintu dan
waterpass.
pabrik.
perencanaan.
II - 18
Spesifikasi Khusus Arsitektur
10.3.3.Perlengkapan pintu.
sistim putar.
10.3.4. Kaca.
gambar).
PASAL 11
II - 19
Spesifikasi Khusus Arsitektur
11.1. LINGKUP PEKERJAAN
11.2. BAHAN
II - 20
Spesifikasi Khusus Arsitektur
c. Selama masa pelaksanaan, anak-anak kunci tidak boleh dipergunakan
PASAL 12
diantaranya :
12.2 BAHAN
II - 21
Spesifikasi Khusus Arsitektur
a. Pipa BSP 2,5“ untuk pegangan
handrail
f. Skrup / Fisher
menurut waterpass.
c. Sebelum railing di pasang bagian kaki harus dipasang Dulu planes/ dop
sehingga tidak ada kotoran bekas las, dan di rapikan dengan gurinda
II - 22
Spesifikasi Khusus Arsitektur
mesin sehinga setiap bagian menjadi satu kesatuan, kemudian di meni
PASAL 13
13.2. BAHAN
II - 23
Spesifikasi Khusus Arsitektur
1. Bahan penutup atap dan sudut kemiringannya harus sesuai dengan
3. Bagian Nok, atap harus dilengkapi dengan bahan atau profil pembantu
PASAL 14
PEKERJAAN PENGECATAN
II - 24
Spesifikasi Khusus Arsitektur
3. Perataan permukaan dengan amplas
14.2. BAHAN
a. Air
14.3.1. Semua bagian yang akan dicat harus dalam keadaan bersih dari
14.3.2. Permukaan yang sudah bersih kemudian dilapis dengan cat besi
atau vinyl type wash coat, kecuali besi yang memakai zink
14.3.3. Pengecatan dengan cat tembok weather shield untuk dinding luar
14.3.5. Setelah kering diberi dempul / filler coat pada tempat-tempat yang
II - 25
Spesifikasi Khusus Arsitektur
dalam ruangan hingga permukaannya rata. Sesudah kering dan
keras lapisan ini digosok dengan amplas agar halus dan licin. Untuk
14.3.6. Pengecatan minimal dilakukan 3 kali sampai baik dan rata dengan
b. Untuk cat besi dan kayu menggunakan cat merk Seiv setara.
PASAL 15
pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus
bersih di pel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak
II - 26
Spesifikasi Khusus Arsitektur
2. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua
mungkin.
4. Semua yang belum tercantum peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian
II - 27
Spesifikasi Khusus Arsitektur