Anda di halaman 1dari 27

BAB II

ARSITEKTUR

PASAL 1

RINGKASAN PEKERJAAN

1.1. LINGKUP PEKERJAAN

Data Paket Pekerjaan Pembangunan Gedung SMU Berbasis Olah Raga

berlokasi di Arcamanik Kota Bandung.

Dalam melaksanakan pekerjaan, pemborong harus melaksanakan sesuai

dengan ketentuan dalam dokumen kontrak yang antara lain :

- Rencana Kerja dan syarat-syarat (RKS)

- Gambar kerja, Detail berikut keputusan Direksi lapangan.

- Risalah Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing)

Bila terjadi ketidak sesuaian antara gambar rencana dan keadaan lapangan,

maka pemborong diharuskan berkonsultasi dengan direksi lapangan.

1.2. SITUASI PEKERJAAN

Calon Pemborong wajib meneliti situasi lapangan / lokasi dimana pekerjaan

itu akan dilaksanakan, terutama kondisi tanah, sifat tanah, luas lanah dan

pekerjaan serta jarak pencapaian lokasi, juga hal-hal yang berpengaruh

terhadap penawaran disamping ketentuan dalam bestek.

II - 1
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Kelalaian dan kekurang telitian dalam hal ini tidak dijadikan alasan

mengajukan klaim di kemudian hari.

Dalam Rapat Penjelasan akan ditunjukan dimana pembangunan akan

dilaksanakan.

PASAL 2

PEKERJAAN PERSIAPAN

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup pekerjaan ini antara lain :

1. Pembuatan direksi keet/Los Kerja/Bedeng Buruh

2. Pembuatan papan nama proyek

3. Pembuatan pagar pengaman proyek

4. Penyediaan air kerja

5. Pengukuran site sesuai gambar

6. Penyediaan listrik kerja

2.2. BAHAN

1. Direksi Keet :

 Pondasi setempat

 Rangka kayu borneo 5/7

 Penutup atap seng gelombang BJLS 28

II - 2
Spesifikasi Khusus Arsitektur
 Triplek

 Paku 5-7

 Pasir pasang

 Bata merah

 Semen

2. Los Kerja :

 Rangka kayu borneo 5/7

 Penutup atap seng gelombang BJLS 28

 Paku 5-7

 Triplek

 Semen

3. Papan Nama Proyek :

 Rangka kayu borneo 5/7

 Paku 5-7

 Seng gelombang BJLS 28

 Pasir pasang

 Semen

4. Pagar Pengaman Proyek :

 Rangka kayu borneo 5/7

 Paku 5-7

II - 3
Spesifikasi Khusus Arsitektur
 Penutup atap seng gelombang BJLS 28

 Pengecatan

5. Air kerja :

 Sumur pantek

 Pompa jet pump

 Selang kawat ± 200 meter

6. Pengukuran site :

 Patok ( Cek Point dan Base Point dengan cor beton )

7. Listrik Kerja :

 Sambungan listrik dari PLN dengan besar daya yang akan ditentukan

kemudian oleh Direksi.

2.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pemborong harus menempatkan tenaga pelaksana (site manager) yang

ahli dan tahu betul tentang lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan,

dan memiliki sertifikat keterampilan dari LPJK.

2. Penunjukan / penempatan tenaga pelaksana (site manager) terlebih

dahulu harus mendapat persetujuan tertulis dari direksi.

3. Sebelum memulai pekerjaan pihak pemborong harus melaksanakan

stake out terhadap areal pekerjaan yang akan dilaksanakan, dan alat

ukur waterpass, penyiku, penyekat tegak dan alat bantu lainnya yang

diperlukan haruslah tersedia dilapangan.

II - 4
Spesifikasi Khusus Arsitektur
4. Bahan-bahan bangunan harus sudah berada dilapangan (ditempat

pekerjaan) sebelum memulai pekerjaan yang telah ditentukan. Segala

bahan yang akan dipakai terlebih dahulu harus mendapat persetujuan

dari direksi.

5. Segala kelengkapan administrasi seperti buku logistik, buku pesanan

bahan, buku harian, buku tamu dan lainnya harus selalu ditempatkan di

ruang direksi selama waktu pelaksanaan pekerjaan.

6. Bila diperlukan, pihak pemborong dapat melakukan penelitian struktur

tanah dan data-data lainnya di areal pekerjaan termasuk penelitian.

PASAL 3

PEKERJAAN BOUWPLANK

1. Semua ukuran akan ditentukan pada saat pemasangan Bouwplank yang

dihadiri dan disetujui oleh Direksi (Konsultan Pengawas dan Pelaksana

Teknis) dan Konsultan Perencana.

2. Beberapa ketentuan bahan dan ukuran yang dipakai untuk Bouwplank adalah

sebagai berikut :

- Bahan Patok kayu borneo super setara ukuran 5/7 dengan panjang

disesuaikan dengan kebutuhan.

- Bahan papan kayu borneo super setara ukuran 3/20 dengan ketebalan 3

cm.

3. Semua bahan yang dipakai harus diketam rata, untuk patok diketam pada

semua sisi, untuk papan diketam bagian atasnya saja, patok-patok harus

II - 5
Spesifikasi Khusus Arsitektur
ditanam sedemikian rupa sehingga kedudukannya benar-benar stabil / tidak

goyang.

4. Tanda-tanda sumbu / as ukuran harus ditentukan secara teliti dengan

menggunakan alat ukur Theodolite serta ditandai dengan jelas menggunakan

cat yang tidak mudah luntur dan apabila terdapat perbedaan atau keraguan

pada gambar, maka semua pihak (baik direksi, konsultan perencana maupun

kontraktor) harus segera memberikan keputusan atas dasar kesepakatan

bersama.

PASAL 4

PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN TANAH

1. Galian untuk Pondasi Poor plat dan Batu kali dibuat sesuai dengan

kedalaman, kemiringan dan arah panjang sesuai dengan gambar kerja.

2. Urugan tanah bekas galian pondasi, harus dipadatkan dengan menggunakan

Stamper dan dilakukan lapis demi lapis.

3. Urugan tanah untuk peninggian site, harus dilaksanakan sesuai dengan

gambar kerja.

4. Ketentuan pemadatan dilakukan dengan menggunakan pemukul yang cukup

berat, dan bila ketebalan urugan > 15 cm, maka harus dipadatkan lapis demi

lapis (dan disiram air secara merata), sehingga urugan tanah tersebut benar-

benar padat.

II - 6
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Pasal 5

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

1. Untuk pasangan pondasi batu belah menggunakan campuran atau adukan

1PC : 5PS , sedang untuk bagian atas 30 cm dari top pondasi 1PC : 3PS

(pasangan trasraam ).

2. Sebelum pelaksanaan pekerjaan Pondasi, harus dibuat profil / bentuk pondasi

dari bambu atau kayu pada setiap ujung yang bentuk dan ukurannya sesuai

dengan Gambar kerja dan telah mendapat persetujuan dari Direksi /

Konsultan Pengawas.

3. Galian pondasi harus telah disetujui secara tertulis oleh Direksi/ Konsultan

Pengawas. Kemudian dasar galian harus diurug dengan pasir urug setebal 5

cm (sesuai gbr kerja), disiram sampai jenuh , diratakan dan dipadatkan

sampai benar-benar padat.

4. Adukan harus membungkus batu kali sedemikian rupa sehingga tidak ada

bagian dari pondasi yang berongga atau tidak padat khususnya pada bagian

tengah.

5. Setiap jarak 50 cm as-as harus ditanam stek diameter 10 mm untuk sloof dan

dinding pasangan atau yang tercantum dalam Gambar kerja. Pada perletakan

kolom beton atau kolom praktis harus ditanamkan stek-stek tulangan kolom

dengan diameter dan jumlah besi yang sama dengan jumlah tulangan pokok

pada kolom beton atau kolom praktis tersebut. Stek-stek harus tertanam

dengan baik dalam pondasi sedalam minimum 40-d atau sesuai dengan

ukuran dalam Gambar kerja. Demikian pula dengan bagian stek yang tidak

tertanam atau mencuat keatas sepanjang minimum 40-d atau sesuai dengan

II - 7
Spesifikasi Khusus Arsitektur
ukuran dalam Gambar kerja. Jarak antara stek-stek ini adalah tiap 50 cm dan

atau seperti yang tercantum dalam Gambar kerja.

PASAL 6

PEKERJAAN PASANGAN DINDING

6.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

Pekerjaan pasangan dinding ini meliputi beberapa pekerjaan diantaranya :

1. Pekerjaan pemasangan dinding dengan adukan 1 PC : 4 Psr untuk dinding

biasa dan 1PC : 3 Psr untuk dinding trasram/kedap air.

2. Plesteran /atau perekat dinding serta acian dinding mempergunakan

semen portland.

6.2. BAHAN

6.2.1 Pasangan Bata :

a. Bata merah harus memenuhi standar konstruksi dan bangunan

SNI.03-6378-2000

b. Semen portland harus memenuhi standar NI-8

c. Pasir harus memenuhi standar NI-3 pasal 14 ayat 2

d. Air harus memenuhi NI-3

II - 8
Spesifikasi Khusus Arsitektur
6.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Pasangan dinding bata harus lurus, tegak, rata dalam lapisan-lapisan

sejajar dan waterpass. Tidak satupun bata yang dipakai berukuran

kurang dari 10 cm kecuali dikehendaki ukuran yang lebih banyak.

Sebelum dipasang batu bata harus disiram air terlebih dahulu.

b. Sebelum dipasang, batu bata harus dicelup air hingga jenuh terutama

jika pengerjaannya dimusim kemarau, dengan maksud agar pengeringan

pasangan tidak terlalu cepat sehingga dapat terjadi ikatan yang

sempurna antara bata dengan adukan. Siar-siar harus dikerok sedalam 1

cm, sehingga terdapat alur yang rapi sebelum pekerjaan plesteran

dimulai.

c. Dalam satu hari pengerjaan pasangan dinding tidak boleh melebihi

ketinggian 1 meter. Pekerjaan baru boleh diteruskan setelah pasangan

sebelumnya betul-betul mengeras. Untuk setiap bidang dinding bata yang

luasnya lebih dari 12 m2 harus diberi rangka penguat dari beton tulangan

praktis dan tempat dimana angker-angker kosen berada harus dicor 1

PC : 2 PS : 3 Kr sebagai ikatan.

d. Semua keperluan pekerjaan listrik, pemipaan, dll yang berkaitan dengan

pekerjaan pasangan bata harus dipersiapkan sesuai dengan gambar dan

semua dinding bata harus difinish dengan plesteran, kecuali disebutkan

lain dalam gambar.

II - 9
Spesifikasi Khusus Arsitektur
PASAL 7

PEKERJAAN LANTAI KERAMIK DAN PLINT

7.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

Pekerjaan lantai keramik ini meliputi beberapa pekerjaan diantaranya :

1. Pembersihan area lantai

2. Levelling tanah/pasir untuk lantai dasar.

3. Pembuatan lantai kerja

4. Pemasangan lantai keramik dan plint dengan adukan perekat keramik

1PC : 5 Psr dan

5. Pengisian nat lantai keramik dengan PC warna.

6. Pembersihan akhir.

7.2 BAHAN

Bahan untuk lantai diharuskan memakai standar konstruksi dan bangunan

No. SNI. 03 – 1978-1990.

7.2.1 Lantai keramik dan Pelapis dinding yang digunakan

a. Jenis :

1) 30 X 30 CM Standar Warna setara ROMAN ( Lantai Ruangan )

2) 20 X 20 CM Standar Warna setara ROMAN ( Lantai KM/WC )

II - 10
Spesifikasi Khusus Arsitektur
3) 20 X 25 CM Standar Warna setara ROMAN ( Dinding KM/WC )

b. Ketebalan spesi : Minimum 15 mm


c. Bahan pengisi siar : Grout semen berwarna
d. Bahan perekat : Adukan spesi 1 Pc : 5 Ps untuk

bagian lantai

Adukan spesi 1 Pc : 3 Ps untuk

bagian dinding dan lantai KM/WC


e. Merek/Warna : ditentukan kemudian oleh Konsultan

Pengawas / direksi atas pengajuan

kontraktor
f. Daya serap : 1 %

Keramik
g. Kekerasan Keramik : Minimum 6 dkala Mohs
h. Kekuatan tekan : Minimum 900 kg/m2

Keramik

i. Daya tahan : Minimum 350 kg/cm2

lengkung
j. Mutu Keramik : Tingkat 1 (satu), Setaratruded

Single Firing
k. Chemical : Konsisten terhadap PVBB 1970 (NI-

resistenace 3) pasal 33 D ayat 17 – 23


7.2.2. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-

peraturan ASTM, peraturan keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970

dan PVBI 1982.

7.2.3. Semen Portland, pasir dan air harus memenuhi NI-8, NI-2 dan ASTM.

II - 11
Spesifikasi Khusus Arsitektur
7.2.4. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus

diserahkan contoh-contohnya kepada Direksi Pekerjaan.

7.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop

drawing pola lantai dengan berpatokan pada gambar perencanaan.

b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat

dan bernoda.

c. Adukan pasangan / pengikat dengan adukan campuran 1 PC : 5 Ps dan

ditambah bahan perekat seperti yang diisyaratkan atau dapat pula

digunakan acian PC murni dan ditambah bahan perekat.

d. Bahan Keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak

mengandung alkali) sampai jenuh.

e. Hasil pemasangan lantai Keramik dan dinding keramik harus merupakan

bidang permukaan yang benar-benar rata, tidak bergelombang, dengan

memperhatikan kemiringan di daerah basah dan teras sesuai gambar

perencanaan.

f. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai dengan

gambar detail atau sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas /

Direksi.

g. Siar / pertemuan antar keramik tidak boleh lebih dari 5 mm dan harus

merpakan pertemuan yang simetris yang membentuk garis-garis sejajar

dan lurus yang sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang

II - 12
Spesifikasi Khusus Arsitektur
berpotongan harus membentuk sudut siku yang saling berpotongan

tegak lurus sesamanya. ( Pengetesan datar dan tegak mempergunakan

water pass ).

h. Pemotongan unit-unit keramik harus dengan alat pemotong khusus

sesuai persyaratan pabrik.

i. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda

pada permukaanya, sehingga betul-betul bersih.

j. Keramik yang terpasang harus dihindarkan dari sentuhan / beban selama 2

x 24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan

lain.

k. Keramik plint terpasang harus rata dinding, siku terhadap lantai, ada tali

air, dengan memperhatikan siar-siar bertemu siku dengan siar lantai dan

dengan ketebalan siar yang sama pula.

PASAL 8

PEKERJAAN PLAFOND

8.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

II - 13
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

1. Pengukuran bidang yang akan dikerjakan

2. Pemasangan rangka Hollow

3. Pemasangan palafond Gypsum 9 mm

4. Pemasangan plafond GRC 4 mm

5. Pengumponan pada sambungan Gypsum dan GRC

6. Perataan muka flafon dengan apelas

7. Pemasangan List Frofil Gypsum 5 x 5 cm dan 8 x 8 cm

8. Penyempurnaan dan pengecekan kerataan akhir.

8.2. BAHAN

a. Rangka plafond dari Hollo 4/4 dan 2/4

b. Plafond dari bahan gypsum 9 mm dan GRC 4 mm setara jaya board

c.List frofil Gypsum 5 x 5 cm dan 8 x 8 cm, motif di tentukan kemudian

d. Paku

e. Dempul Gypsum / Kumpon

f. Ampelas

g. Alat bantu

8.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN.

II - 14
Spesifikasi Khusus Arsitektur
8.3.1. Rangka Plafond.

a. Untuk rangka plafond menggunakan Hollo 4/4 dan 2/4 kwalitas

baik dengan pola pembagian disesuaikan gambar rencana.

Selanjutnya Plafond Gyfsum dengan ketebalan 9 mm dan GRC 4

mm bisa dipasang.

b. Gambar-gambar detail pemasangan rangka plafond harus dibuat

oleh Penyedia Jasa dan selanjutnya diajukan kepada Konsultan

Pengawas dan Direksi.

8.3.2. Penutup Flafond

Flafond untuk bagian luar menggunakan GRC 4 mm dengan kriteria

standarisasi yang dipakai GRC Board adalah sbb kekuatan setaraternal

> 85 cm, internal >80cm sedangkan flafon bagian dalam bangunan

mempergunakan Gypsum Jayaboard 9 mm. Pemasangan pada

plafond harus kuat, menggunakan paku dengan jarak 10cm, diberi

naad lebar 5 mm dan pada pertemuan antara plafond dengan dinding

tembok dipasang list profil, Semua paku harus masuk untuk kemudian

didempul, tidak diperkenankan terlihat.

PASAL 9

PEKERJAAN LISTPLANK

9.1 LINGKUP PEKERJAAN

II - 15
Spesifikasi Khusus Arsitektur
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

Pekerjaan lisplank ini mencakup beberapa pekerjaan di antaranya :

1. Pengukuran bidang yang akan dikerjakan

2. Pemasangan listpalnk

3. Finishing

9.2. BAHAN

a. Listplank GRC 9 mm

b. Skrup

c. Acecories pelengkap

9.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Sebelum dimulai pekerjaan, Kontraktor diwajibkan membuat shop

drawing rencana kerja dengan berpatokan pada gambar perencanaan.

b. Sebelum dimulai pekerjaan ini, Kontraktor wajib meneliti kembali bentuk,

letak. ukuran lisplang yang akan dikerjakan. Pemasangannya agar

dilaksanakan dengan baik dan rapi sehingga menghasilkan pekerjaan

yang tegak lurus menurut lot dan mendatar menurut waterpass.

c. Semua pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai

serta secara baik dan memenuhi syarat teknis pabrik, pemasangannya

harus mengikuti gambar rencana tata letak.

II - 16
Spesifikasi Khusus Arsitektur
d. Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar lisplang terlindung

dari goresan, kerusakan dan cipratan cat.

e. Sekrup-sekrup harus ditanam rapih tanpa merusak lisplang

f. Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat- cacat harus

diperbaiki dan diganti atas beban Kontraktor.

g. Pemasangan sambungan harus sesuai dengan SNI agar tidak terjadi

kebocoran atau retak di kemudian hari

PASAL 10

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA

10.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

Pekerjaan kusen, pintu dan jendela meliputi beberapa pekerjaan diantaranya

a. Pemasangan kusen, daun pintu dan daun jendela dari bahan

Alumunium

b. Pemasangan kaca

10.2. BAHAN

 Daun pintu dari kayu

II - 17
Spesifikasi Khusus Arsitektur
 Daun jendela dari Alumunium

 Kaca Bening ( syarat bahan ada di Spesifikasi Umum ) 5 mm – 6 mm

10.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

10.3.1.Persiapan

a. Sebelum dimulai pekerjaan ini, Kontraktor wajib meneliti kembali

bentuk, letak. ukuran dari masing- masing kusen, daun pintu dan

daun jendela yang akan dikerjakan. Pemasangannya agar

dilaksanakan dengan baik dan rapi sehingga menghasilkan

pekerjaan yang tegak lurus menurut lot dan mendatar menurut

waterpass.

b. Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan / shop

drawing dengan ukuran disesuaikan gambar perencanaan.

c. Apabila terdapat pekerjaan kusen, produsen diminta untuk

merencanakan sistem pemasangan dengan memperhitungkan

keamanan terhadap defleksi yang bisa terjadi akibat bentangan,

tekanan angin dan sebagainya, sesuai dengan rekomendasi

pabrik.

10.3.2. Daun Pintu dan Jendela.

a. Perletakan / tempat daun pintu adalah sesuai petunjuk gambar

perencanaan, bingkai pintu dari kayu.

b. Tinggi, panjang dan lebar agar mengikuti petunjuk gambar detail

perencanaan.

II - 18
Spesifikasi Khusus Arsitektur
10.3.3.Perlengkapan pintu.

a. Setiap daun pintu dipasang dengan 3 ( tiga ) buah engsel.

Engsel yang dipasang terbuat dari nylon dengan kwalitas baik.

Untuk daun Jendela memakai catsmen alumunium.

b. Daun pintu dipasang dengan kunci tanam 2 ( dua ) kali

penguncian, sedang untuk kamar mandi dengan kunci spesial

sistim putar.

c. Sebelum alat-alat perlengkapan tersebut dipasang, maka

Kontraktor diharuskan menyerahkan contoh-contoh untuk

mendapatkan persetujuan dari Direksi.

10.3.4. Kaca.

a. Kaca yang dipergunakan dengan ketebalan 8 mm untuk pintu

dan 5 mm untuk jedela setara Asahimas. (penempatan sesuai

gambar).

b. Tepi kaca ( bekas pemotongan ) harus diasah/dihaluskan

sebelum dipasang. Pemasangan harus rapih dan cukup rapat

dengan mengingat kemungkinan mengembang dan menyusut

akibat perubahan temperatur.

PASAL 11

PEKERJAAN KUNCI DAN ALAT PENGGANTUNG

II - 19
Spesifikasi Khusus Arsitektur
11.1. LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

Pekerjaan alat penggantung meliputi pemasangan kunci dan engsel.

11.2. BAHAN

Semua alat penggantung harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum

dalam buku Spesifikasi Teknis. Bila terjadi perubahan/penggantian alat

penggantung, Kontraktor diwajibkan melaporkan hal tersebut kepada Direksi

untuk mendapatkan persetujuan.

a. Semua kunci harus dilengkapi tanda pengenal dengan

mencantumkan nomor kunci.

b. Kunci dan Pegangan Pintu dan jendela setara Union

c. Engsel pintu, jendela

d. Kontraktor wajib mengajukan contoh bahan untuk

mendapatkan persetujuan dari Direksi.

11.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Semua pemasangan harus dikerjakan dengan peralatan yang sesuai

serta secara baik dan memenuhi syarat teknis pabrik, pemasangannya

harus mengikuti gambar rencana tata letak.

b. Selama pekerjaan berlangsung harus dijaga agar peralatan kunci

terlindung dari goresan, kerusakan dan cipratan cat.

II - 20
Spesifikasi Khusus Arsitektur
c. Selama masa pelaksanaan, anak-anak kunci tidak boleh dipergunakan

dan semua harus tersimpan dalam almari kantor Direksi . Penggunaan

anak kunci harus seijin Direksi.

d. Sekrup-sekrup harus ditanam rapih tanpa merusak daun pintu, kusen

maupun alat-alat penggantung dan pengunci.

e. Pemasangan yang tidak rapih dan menimbulkan cacat- cacat harus

diperbaiki dan diganti atas beban Kontraktor.

PASAL 12

PEKERJAAN RAILING TANGGA DAN HANDRAIL

12.1 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar mutu baik.

Pekerjaan railing tangga dan handrail, meliputi beberapa pekerjaan

diantaranya :

1. Pembuatan Railing Mezanine dan Tangga dari Bahan pipa

BSP dan Plat strip

2. Pemasangan railing mezanine

3. Pemasangan railing Tangga

4. Pengecatan dengan Meni besi ZinkChromat

12.2 BAHAN

II - 21
Spesifikasi Khusus Arsitektur
a. Pipa BSP  2,5“ untuk pegangan

b. Pipa BSP  1 “ untuk Tiang

c. Pipa BSP  2,5” dan  1“ untuk Sambungan tiang ke

handrail

d. Zingchromat / Meni Besi

e. Planes/ Dop Stainles penutup tiang bawah

f. Skrup / Fisher

g. Bahan dan alat pembatu lain yang dipandang perlu

h. Zingchromat / Meni Besi

12.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

a. Sebelum dimulai pekerjaan ini, Kontraktor wajib meneliti kembali bentuk,

letak. ukuran dari masing- masing design , yang akan dikerjakan.

Pemasangannya agar dilaksanakan dengan baik dan rapi sehingga

menghasilkan pekerjaan yang tegak lurus menurut lot dan mendatar

menurut waterpass.

b. Sebelum Pengelasan di laksanakan besi yang akan di las terlebih dahulu

harus di bersikan dengan sikat kawat agar terhindar dari kotoran.

c. Sebelum railing di pasang bagian kaki harus dipasang Dulu planes/ dop

penutup kaki / tiang. Kemudian di pasang dengan cara difihsher , dan

harus diperhatikan kekakuan antara tiang degan beton

d. Pada akhir pelaksanaan pekerjaan, sambungan / las harus di rapikan

sehingga tidak ada kotoran bekas las, dan di rapikan dengan gurinda

II - 22
Spesifikasi Khusus Arsitektur
mesin sehinga setiap bagian menjadi satu kesatuan, kemudian di meni

dengan memakai Zinkchromat.

e. Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar pelaksanaan / shop

drawing dengan ukuran disesuaikan gambar perencanaan.

PASAL 13

PEKERJAAN PENUTUP ATAP

13.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar keamanan yang telah ada.

2. Pekerjaan penutup atap mencakup semua pekerjaan, diantaranya :

- Perakitan kuda-kuda dan gording pipa Besi BSP

- Pemasangan penutup atap lysaght Trimdek

13.2. BAHAN

1. Kuda – kuda pipa besi BSP

2. Penutup Atap lysaght Trimdek

3. Baut pengikat atap

13.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

II - 23
Spesifikasi Khusus Arsitektur
1. Bahan penutup atap dan sudut kemiringannya harus sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan dalam gambar. Demikian pula jumlah, ukuran

dan perletakan gording serta bagian-bagian lainnya.

2. Semua penggunaan bahan penutup atap harus berasal dari produsen

dengan mutu terbaik dan disetujui Direksi Lapangan.Pelaksanaan harus

mengikuti persyaratan yang ditentukan produsen.

3. Bagian Nok, atap harus dilengkapi dengan bahan atau profil pembantu

disamping profil noknya sendiri. Demikian pula antara penutup atap

dengan dinding, balok / plat beton, sambungan dilatasi dan sebagainya

harus menjadi perhatian utama agar tidak menimbulkan kebocoran.

Pelaksanaan pekerjaan penutup atap sama sekali harus menghindari

masuknya air hujan kedalam atap.

PASAL 14

PEKERJAAN PENGECATAN

14.1. RUANG LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan

alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar keamanan yang telah ada.

Pekerjaan pengecatan mencakup semua pekerjaan, diantaranya :

1. Pengecatan Dinding dan betonan.

2. Pengecatan railing dan Handrail

II - 24
Spesifikasi Khusus Arsitektur
3. Perataan permukaan dengan amplas

4. Pengecatan Plafond dan besi/baja

14.2. BAHAN

a. Air

b. Cat Tembok dan plafond merek : VINILEX setara, Nomor

Warna : ditentukan kemudian.

14.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

14.3.1. Semua bagian yang akan dicat harus dalam keadaan bersih dari

segala macam kotoran.

14.3.2. Permukaan yang sudah bersih kemudian dilapis dengan cat besi

atau vinyl type wash coat, kecuali besi yang memakai zink

chromate primer. Pengecatan dilakukan minimum 2 (dua) kali, dan

pengecatan yang dilakukan diluar ruangan yang tidak terlindung,

ketika keadaan cuaca mendung dan hujan tidak diperkenankan.

14.3.3. Pengecatan dengan cat tembok weather shield untuk dinding luar

(setaraterior), dan Vinyl acrylic emulsion untuk dinding dalam

(interior) dan Plafond.

14.3.4. Permukaan bidang dinding atau plafond yang akan dicat,

sebelumnya harus dibersihkan dengan cara menggosoknya dengan

memakai kain yang dibasahi air.

14.3.5. Setelah kering diberi dempul / filler coat pada tempat-tempat yang

berlubang sehingga tertutup, kemudian dilapisi plamur pada bagian

II - 25
Spesifikasi Khusus Arsitektur
dalam ruangan hingga permukaannya rata. Sesudah kering dan

keras lapisan ini digosok dengan amplas agar halus dan licin. Untuk

pengecatan dinding setaraterior tidak dilapisi dengan plamur.

14.3.6. Pengecatan minimal dilakukan 3 kali sampai baik dan rata dengan

menggunakan roller 20 cm atau dengan cara lain yang telah

disetujui oleh Direksi. Lapisan kedua baru boleh dilaksanakan

setelah lewat minimum 12 jam dari lapisan pertama.

14.3.7. Pekerjaan cat ini harus dikerjakan / dilaksanakan dengan tenaga

yang sudah ahli dan apabila diperlukan Kontraktor wajib

menambah lapisan pengecatan, sehingga dianggap sempurna oleh

Direksi / Pengawas Lapangan, serta diharuskan menyerahkan

contoh-contoh cat untuk mendapatkan persetujuan.

14.3.8. Merk yang digunakan :

a. Untuk cat dinding/plafond menggunakan merk Vinilex setara.

b. Untuk cat besi dan kayu menggunakan cat merk Seiv setara.

PASAL 15

PEKERJAAN LAIN - LAIN

1. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meneliti semua bagian

pekerjaan yang belum sempurna dan harus diperbaiki, semua ruangan harus

bersih di pel, halaman harus ditata rapih dan semua barang yang tidak

berguna harus disingkirkan dari proyek.

II - 26
Spesifikasi Khusus Arsitektur
2. Meskipun telah ada pengawasan dan unsur-unsur lainnya, semua

penyimpangan dari ketentuan bestek dan gambar menjadi tanggungan

pemborong untuk itu pemborong harus menyelesaikan pekerjaan sebaik

mungkin.

3. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan

memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga sebelum penyerahan serah

terima kedua dilaksanakan, pekerjaan benar-benar sempurna.

4. Semua yang belum tercantum peraturan ini (RKS) akan ditentukan kemudian

dalam rapat penjelasan (Aanwizjing).

II - 27
Spesifikasi Khusus Arsitektur

Anda mungkin juga menyukai