Anda di halaman 1dari 14

BAB III

SIPIL / ENGINEERING

PASAL 1

KRITERIA PERENCANAAN

1.1. SISTEM STRUKTUR

Penjelasan Umum :

Berikut ini adalah Desain Kriteria Struktur Pekerjaan Pembangunan

Gedung SMU Berbasis Olah Raga. Pertimbangan yang dipakai dalam

pemilihan struktur adalah sebagai berikut :

 persyaratan kondisi lapangan

 persyaratan terhadap peraturan yang ada

 persyaratan fungsi bangunan

 kemudahan pelaksanaan

 penampilan struktur yang baik

 pertimbangan efisiensi

Pemilihan bahan beton bertulang sebagai material utama dari bangunan

didasarkan pada pertimbangan terhadap kemudahan pelaksanaan dan

kemudahan didapatnya material tersebut. Beton dengan mutu tinggi akan

lebih baik dipakai untuk pelaksanaan struktur dan lebih efisien.

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 1


Sistem Pembalokan & Parameter Struktur.

Digunakan sistem pelat lantai beton bertulang yang dipikul oleh balok

induk, balok anak, dan kolom beton bertulang.

- Sistem struktur adalah rangka beton terbuka.

- Pondasi menggunakan Tiang Pancang minipile Δ 32

1.2 JENIS MATERIAL

1.2.1 Beton

- Berat jenis beton bertulang adalah 2400 kg/m3. Mutu beton

fc’ : 250 kg/cm² adalah berdasarkan kekuatan silinder tekan

dalam umur 28 hari.

- Mutu Beton :

Elemen Mutu
Tiang Pancang K-450 fc’ = 0,45x(0,83x450)
Pondasi Poorplat K-250 fc’ = 250 kg/cm²
Pelat dan Balok K-250 fc’ = 250 kg/cm²
Kolom K-250 fc’ = 250 kg/cm²

1.2.2 Tulangan

Elemen Mutu Tegangan Leleh


Tulangan Ulir (D) BJTD 40 (Deformed) fy = 4000 kg/cm²

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 2


Tulangan Polos () BJTP 24 (Undeformed) fy = 2400 kg/cm²
1.

2. PASAL 2

PEKERJAAN BETON STRUKTURAL

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

memenuhi standar keamanan yang telah ditetapkan.

 Pekerjaan beton struktural mencakup pekerjaan konstruksi yang

merupakan bagian dari struktur utama dari bangunan, diantaranya :

- Pembersihan lokasi yang akan dicor

- Penulangan besi beton

- Pemasangan bekisting dan stootwerk

- Pencoran beton dengan mutu yang telah ditentukan

- Pengujian mutu beton yang dipakai

2.2. BAHAN

- Campuran beton mutu K.250

- Besi beton Mutu U-39 dan U-32

2.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

A. BETON

 Beton harus seragam dalam komposisi dan konsistensi dari adukan ke

adukan, kecuali bila diminta adanya perubahan dalam komposisi maupun

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 3


konsistensi. Semua agregat, semen, air, beratnya harus ditakar dengan

seksama. Sebagai pedoman, pemborong harus tetap berpegang pada

mutu beton K 250 yang dihasilkan dari beton ready mix, atau sesuai

petunjuk Direksi.

 Pengujian. Pada umumnya pengujian dilakukan sesuai dengan PBI 1971

bab 4.7 termasuk pengujian-pengujian susut (slump) dan

pengujian-pengujian tekanan. Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat

slump, maka bagian / kelompok adukan tersebut tidak boleh dipakai. Jika

pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus dilakukan dengan

prosedur-prosedur dalam PBI 1971.

 Selimut beton. Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan

penggunaannya (tidak termasuk plesteran), adalah sebagai berikut:

a. Pondasi atau pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung

dengan tanah = 3 cm

b. Kolom dan Ring Balok = 2.5 cm

B. PEMBESIAN

 Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak,

kotoran, cat, karat lepas, atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua

tulangan harus dipasang dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 4


berubah atau bergeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau

dipadatkan.

 Dimensi tulangan besi beton harus sesuai dengan ketentuan- ketentuan

yang tercantum dalam gambar. Besi dengan diameter lebih kecil atau

sama dengan 12 mm dipergunakan mutu besi U24 dan besi dengan

diameter lebih besar dari atau sama dengan 12 mm dipergunakan mutu

U39. Jika besi beton tidak memenuhi ketentuan tersebut diatas maka

pemborong harus menggantinya sesuai dengan peryaratan.

C. BEKISTING

 Bekisting harus dibuat dan disangga sedemikian rupa hingga dapat

menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat tekanan adukan

beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rupa

hingga mempermudah penumbukan- penumbukan untuk memadatkan

pengecoran tanpa merusak konstruksi. Semua ukuran bekisting harus

tepat sesuai dengan gambar.

 Steger cetakan dari kayu dolken atau kaso dan tidak diperkenan memakai

bambu. Apabila memungkinkan akan lebih baik dengan menggunakan

steiger modul dari besi/alumunium (scafollding).

D. PENGECORAN

 Pemberitahuan Tentang Pelaksanaan Pengecoran. Sebelum

melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagian utama

dari pekerjaan, Kontraktor harus memberitahu Direksi / Pengawas

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 5


Lapangan untuk mendapatkan persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan

yang semestinya, atau persiapan pengecoran tidak disetujui oleh Direksi /

Pengawas Lapangan, maka Kontraktor dapat diperintahkan untuk

menyingkirkan/ membongkar beton yang dicor, dengan biaya sendiri.

 Pengangkutan Beton. Dalam semua hal, beton yang akan dicor harus

diusahakan agar pengangkutannya ketempat posisi terakhir sependek

mungkin, sehingga pada waktu pengecoran tidak mengakibatkan

pemisahan antara kerikil dan spesinya.

 Pengecoran. Pengecoran kedalam cetakan harus selesai sebelum adukan

mulai mengental, yang dalam keadaan normal biasanya dalam waktu 30

menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus

dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa adanya

persetujuan Direksi / Pengawas Lapangan.

a. Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan/bekisting,

baja tulangan beton, penyokong dan pengikatan serta

permukaan-permukaan yang berhubungan dengan pengecoran harus

bersih dari air yang menggenang.

b. Permukaan-permukaan beton yang telah dicor lebih dahulu dimana

akan dilanjutkan pengecoran beton baru, permukaan beton tersebut

harus bersih dan lembab ketika dicor dengan beton baru. Pada

sambungan pengecoran ini bisa dipakai perekat beton yang telah

disetujui oleh Direksi / Pengawas Lapangan.

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 6


c. Perawatan. Untuk melindungi beton yang baru dicor dari cahaya

matahari, angin dan hujan, sampai beton itu mengeras dengan baik,

dan untuk mencegah pengeringan yang terlalu cepat, dilakukan

penyiraman terus menerus minimal selama 14 hari atau sesuai

dengan persetujuan Direksi / Pengawas Lapangan.

 Pembongkaran Cetakan. Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton

mencapai satu kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2 x beban

sendiri. Beton yang masih muda umurnya tidak diijinkan untuk dibebani.

Segera sesudah cetakan-cetakan dibuang, permukaan beton harus

diperiksa dengan hati-hati dan permukaan yang tidak beraturan harus

segera diperbaiki sampai disetujui Direksi / Pengawas Lapangan.

 Perubahan Konstruksi Beton. Meskipun hasil pengujian kubus-kubus

beton memuaskan, Direksi mempunyai wewenang untuk menolak

konstruksi beton yang cacat seperti berikut :

a. Konstruksi beton yang keropos

b. Konstruksi beton yang tidak sesuai dengan bentuk atau profil yang

direncanakan atau posisinya tidak sesuai dengan yang ditunjukkan

dalam gambar.

 Pengambilan Contoh (Sampling). Setiap hari pengecoran harus diambil

contoh uji (sampling) paling sedikit tiga buah kubus percobaan yang

waktu pengambilannya sepenuhnya ditentukan oleh Direksi / Pengawas

Lapangan.

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 7


 Pengetesan kubus percoban tersebut hanya boleh dilakukan di

Lembaga-lembaga Penelitian Bahan Bangunan resmi yang disetujui oleh

Direksi / Pengawas Lapangan.

PASAL 3

PEKERJAAN BETON NON-STRUKTURAL

3.1. LINGKUP PEKERJAAN

 Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

berkualitas.

 Pekerjaan beton non-struktural hanya mencakup pekerjaan konstruksi yang

bukan bagian dari struktur utama dari bangunan, diantaranya :

- Cor Lantai Kerja pada pekerjaan bawah pondasi poor plat.

- Pekerjaan kolom praktis, balok lintel, ring balok praktis. Pengecoran

beton dengan mutu K175.

3.2. BAHAN

- Campuran beton 1:3:5

- Adukan beton mutu K 175.

- Besi beton dengan dimensi sesuai gambar

3.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 8


- Lantai kerja dicor dengan adukan campuran 1 PC : 3 PS : 5 KR, tebalnya

sesuai gambar detail.

- Sebelum pengecoran beton tak bertulang (beton tumbuk) dilaksanakan,

permukaan dibawah lapisan beton tumbuk harus dipadatkan, diratakan dan

dibersihkan dari segala kotoran.

- Pengecoran dilakukan sedemikian rupa sehingga membentuk lapisan beton

padat, rata, sama tebalnya dengan ketentuan gambar rencana.

- Pekerjaan beton pada kolom dan balok praktis ( 13/13 ) dan sloof praktis (

15/20 ) harus dilakukan sesuai syarat pelaksanaan pekerjaan beton

bertulang.

PASAL 4

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

4.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

berkualitas.

2. Pekerjaan pondasi mencakup :

a. Pondasi Dangkal :

- Pekerjaan pembuatan pondasi batu kali menerus dan setempat.

- Pekerjaan pembuatan roolag bata

4.2 BAHAN

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 9


Bahan konstruksi Pondasi Batu Kali dengan adukan 1 PC : 3 Pasir dan 1 PC :

5 Pasir:

- Batu Belah

- Pasir Pasang

- Semen

- Air

4.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pasangan batu belah baru boleh dilaksanakan setelah kedalaman dan

lebar galian diperiksa oleh Direksi dan sesuai ketentuan dalam gambar.

Pada seluruh pasangan pondasi batu kali harus didahului dengan urugan

pasir yang dipadatkan, dan pasangan batu kosong dengan ketebalan

sesuai ketentuan dalam gambar. Pemasangan batu belah untuk

pasangan pondasi harus berdiri.

2. Jika pekerjaan pasangan batu kali terpaksa dihentikan maka permukaan

perhentian harus bergerigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan

yang kokoh dan sempurna. Didalam pasangan tidak boleh ada rongga-

rongga atau celah-celah yang kosong.

3. Adukan yang dipergunakan dengan campuran 1PC:5Ps. Penggunaan

terlalu banyak adukan untuk menutup rongga atau celah tidak

dibenarkan. Rongga atau celah harus diisi dengan batu yang lebih kecil.

Daya dukung maksimum yang diijinkan dari pasangan batu belah yang

sudah selesai dikerjakan adalah 50 Kg/Cm2.

PASAL 5

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 10


PEKERJAAN PONDASI TELAPAK BETON / POOR PLAT

5.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

berkualitas.

2. Ketentuan Pondasi Telapak Beton / Poor Plat :

- Mutu Beton K.250.

- Mutu Baja BJTD 39 dan BJTD 24

5.2 BAHAN

Bahan konstruksi Pondasi Telapak Beton / Poor Plat:

- Pasir Beton

- Kerikil / Split

- Semen

- Besi

- Air

5.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Pasangan baru boleh dilaksanakan setelah kedalaman dan lebar galian

diperiksa oleh Direksi dan sesuai ketentuan dalam gambar. Pada seluruh

pasangan pondasi harus didahului dengan urugan pasir yang dipadatkan

dan lantai kerja beton , dengan ketebalan sesuai ketentuan dalam

gambar.

2. Adukan yang dipergunakan dengan campuran Ready mix K.250.

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 11


PASAL 6

PEKERJAAN PONDASI TIANG PANCANG

6.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan

dan alat-alat bantu lainnya untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang

berkualitas.

2. Pelaksanaan pemasangan tiang pancang menggunakan sistem HAMMER,

semua bahan dan pekerjaan harus memenuhi syarat-syarat yang

terdapat dalam syarat-syarat dalam bagian ini. Penggunaan tiang

pancang siap pakai harus dikonsultansikan kepada Konsultan pengawas

untuk mendapatkan persetujuan tertulis.

3. Pondasi pada bangunan ini menggunakan pondasi tiang pancang Precast

dengan poer beton. Ukuran tiang pancang, dengan penempatan

ditunjukan dalam kerja.

4. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan

pemancangan beton, sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang

disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesainnya.

5. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli - ahli atau tukang –

tukang yang berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.

6.2 BAHAN

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 12


Kualitas tiang pancang menggunakan ex product Beton Elemenindo Perkasa

atau setara dengan spesifikasi :

 Tiang segitiga ukuran Δ 32.

 Mutu Beton K.450

 Ukuran & Jumlah Baja Tulangan 3 D 16 mm

 Tulangan spiral Ø 5 mm (Toleransi 0,2 mm)

 Luas baja tulangan 6,03 cm²

 Luas penampang tiang netto 427,49 cm²

6.3 PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Alat pancang menggunakan palu (hammer) pancang minimal 2,5 ton,

Gerak palu baik arah maupun tinggi jatuh harus dapat diatur sehingga

kelurusan tiang maupun energi dapat diatur selama pemancangan

tiang.

2. Selama pemancangan harus digunakan driving helmet dan driving plate

agar pukulan palu terbagi merata pada kepala tiang. Untuk mencegah

rusaknya kepala tiang akibat pukulan – pukulan palu (impact) harus

menggunakan bantalan (cushion) minimal 5 cm. Bantalan tersebut

harus diperiksa dan diganti secara periodik seperlunya atau atas saran

dan persetujuan konsultan pengawas.

3. Toleransi kemiringan untuk tiang pancang yang seharusnya vertikal

adalah tidak lebih miring dari 1:75.

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 13


4. Penyambungan tiang pancang dengan cara mengelas plat baja pada

kedua tiang menggunakan Full Buttweld. Sebelum pengelasan

dilakukan potongan tiang yang akan disambung distel hingga satu garis

dengan tiang yang telah terpancang didalam tanah. Setelah pengelasan

selesai dilaksanakan, sambungan tersebut diberi lapisan aspal dan

pemancangan tiang dilanjutan.

5. Pelaksanaan pekerjaan Tiang pancang harus terus menerus sampai

penetrasi atau sampai kedalaman tanah keras.

6. Pemancangan yang dilaksanakan tidak dengan benar serta tidak

memenuhi spesifikasi akan ditolak, pemborong wajib membuat tiang

pengganti tanpa biaya tambahan.

7. Pemborong segera setelah pekerjaan pemancangan selesai, harus

membuat gambar “As Built drawing” dari letak dan kedalaman tiang

pancang yang telah dilaksanakan.

Spesifikasi Khusus Pek. Struktur III - 14

Anda mungkin juga menyukai