Bacaan 1
(1) Alih fungsi lahan memang kian marak terjadi di Indonesia, terkhusus alih fungsi lahan pertanian. (2) Alih
fungsi lahan pertanian sendiri tejadi karena minimnya pendapatan atau keuntungan yang didapatkan dari sektor
pertanian tersebut. (3) Tidak dipungkiri sektor pertanian sangat minim diminati oleh seorang pelaku usaha.
(4) Sektor pertanian sendiri memang kurang menggairahkan untuk pelaku usaha yang ingin mendapat keuntungan
dalam waktu yang instan. (5) Berbeda dengan bidang lainnya, pada bidang pertanian memiliki resiko yang sangat
besar. (6) Di samping resiko yang besar, pelaku usaha/petani harus dihadapkan dengan harga output yang tidak
sesuai dengan harga input. (7) Tidak sedikit juga para petani/pelaku usaha sektor pertanian ini merugi dikarenakan
harga pasar yang tidak stabil.
Diadaptasi dari https://www.kompasiana.com/korneliuspiusunandani8074.
Bacaan 2
(1) Banyak produk pertanian yang ada di pasar-pasar kita merupakan produk impor, salah satunya adalah bawang
putih. (2) Bawang putih menjadi produk impor utama dikarenakan di Indonesia masih belum memenuhi konsumsi
dalam negeri yang tinggi. (3) Kondisi lahan dan pengetahuan teknik budidaya yang masih belum diketahui juga
menjadi biang permasalahannya.
(4) Mengutip dari Detik.com, Menteri Perdagangan (Mendag) RI, Agus Suparmanto, meminta para pelaku usaha
makanan, minuman, dan komoditas pangan untuk menghentikan sementara kegiatan impor yang dilakukan. (5)
Pemerintah melakukan upaya pencegahan masuknya virus korona yang saat ini menjadi virus berbahaya yang
merenggut 362 korban jiwa. (6) Penghentian sementara yang juga akan memantau kondisi pasar. (7) Mendag tidak
ingin adanya kekurangan pasokan yang menyebabkan kelangkaan. (8) Dunia usaha harus tetap berjalan dengan baik
tanpa adanya kurugian baik konsumen ataupun produsen. (9) Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo,
menyatakan harus menjaga pasokan dalam negeri. (10) Beliau meminta jangan sampai pengusaha memakai jalur
ilegal untuk mengimpor pangan dari China.
Diadaptasi dari https://www.kompasiana.com/mochtaufiqz.
Bacaan 3
(1) Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi, akibat pelepasan energi dari dalam
secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. (2) Gempa bumi biasanya disebabkan oleh pergerakan kerak
Bumi (lempeng Bumi). (3) Frekuensi suatu wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami
selama periode waktu.
(4) Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat seismo meter. (5) Momen magnitudo adalah skala yang paling
umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. (6) Skala Richter adalah skala yang dilaporkan oleh
observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. (7) Kedua skala sama
selama rentang angka mereka valid.
(8) Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan jika besarnya 7 lebih, berpotensi
menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa. (9) Gempa bumi terbesar
bersejarah besarnya tidak lebih dari 9, meskipun tidak ada batasan besarnya. (10) Gempa bumi besar terakhir
besarnya 9,0 magnitudo di Jepang pada tahun 2011 (per Maret 2011), dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak
pencatatan dimulai. (11) Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.