Anda di halaman 1dari 7

NAMA : EKA NOVYANI

NIM : 144 2019 2117


SOP (Standard Operational Prosedure)
Melakukan Mobilisasi Pada Klien Paska Operasi
Pengertian Mobilisasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan pada klien
dengan kelemahan kemampuan fungsional untuk berpindah
dari tempat tidur ke brankar atau sebaliknya dan dari tempat
tidur ke kursi roda atau sebaliknya.
Tujuan 1. Melatih otot skelet untuk mencegah kontraktur atau
sindrom disuse
2. Mempertahankan kenyamanan klien
3. Mempertahankan kontrol diri klien
4. Memindahkan klien untuk pemeriksaan (diagnostik, fisik,
dll)
5. Memungkinkan klien untuk bersosialisasi
6. Memudahkan perawat yang akan mengganti seprei (pada
klien yang toleransi dengan kegiatan ini)
7. Memberikan aktivitas pertama (latihan pertama) pada
klien yang tirah baring.
Indikasi  Klien dengan patah tulang anggota gerak bawah yang
telah dianjurkan untuk latihan mobilisasi
 Post pengobatan kompresi lumbal
 Klien pasca serangan stroke dengan kerusakan mobilitas
fisik
 Klien post operasi yang memerlukan latihan mobilisasi,
seperti kolostomi atau laparostomi.
Kontraindikasi o Pada kasus tertentu, istirahat di tempat tidur diperlukan
dalam periode tidak terlalu lama seperti pada kasus infark
miokard akut, disritmia jantung, atau syok sepsis
o Kontraindikasi lain dapat ditemukan pada kelemahan
umum dengan tingkat energi yang kurang.
Pra Interaksi 1. Membaca laporan/ instruksi/ perintah/ program terapi
medik/ program terapi keperawatan
R: Untuk mengetahui tindakan keperawatan yang akan
dilakukan sesuai dengan instruksi
2. Menulis/ mengecek identitas klien pada format
dokumentasi asuhan keperawatan
R: Untuk mencegah terjadinya kesalahan pada tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
3. Mempersiapkan alat yang akan digunakan
 Kursi roda
 Brankar
 Selimut
 Bantal
R: Untuk mempermudah dalam pemberian tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
4. Mencuci tangan
R: Untuk mencegah transmisi mikroorganisme.
Orientasi 1. Memberikan salam terapeutik dan memperkenalkan diri
R: Untuk membuka komunikasi terapeutik dan rasa saling
menghargai dengan klien
2. Validasi data: nama klien, keluhan,dll
R: Untuk mencegah terjadinya kesalahan pada saat
melakukan tindakan keperawatan
3. Menjelaskan tujuan tindakan
R: Agar klien mengetahui tujuan dari tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
4. Menjelaskan langkah- langkah tindakan
R: Agar klien mengetahui langkah demi langkah tindakan
keperawatan yang akan dilakukan
5. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan
tindakan
R: Untuk menghargai hak klien dan untuk mencegah
terjadinya konflik jika pada saat melakukan tindakan
keperawatan klien tidak menyetujui pemberian tindakan
tersebut.
Interaksi 1. Berikan privasi pada klien
(Kerja) R: Untuk mengurangi kecemasan pada klien selama
dilakukan mobilisasi dan klien merasa dihargai
2. Cuci tangan
R: Untuk mencegah terjadinya penyebaran
mikroorganisme antara perawat dan pasien
3. Gunakan sarung tangan/ handscoon bersih
R: Untuk mencegah terjadinya penularan mikroorganisme
4. Memindahkan klien dari brankar ke tempat tidur atau
sebaliknya
a. Mengangkat klien oleh sekurang- kurangnya 3 orang
perawat (sesuai kebutuhan)
R: Untuk melindungi klien dari cedera atau jatuh pada
saat proses pengangkatan. Perawat 1 untuk
mengangkat kepala, perawat 2 untuk mengangkat
pinggang dan perawat 3 untuk mengangkat bagian
kaki
b. Ketiga perawat berdiri pada sisi kanan klien dengan
urutan sebagai berikut:
Perawat 1 paling tinggi di bagian kepala, perawat 2
berdiri di bagian pinggang, perawat 3 berdiri di bagian
kaki
R: Perawat yang paling tinggi bertugas mengangkat
bagian kepala klien agar posisi kepala klien lebih
tinggi dari badan klien. Perawat 2 diusahakan
berbadan paling besar diantara yang lain agar kuat
saat mengangkat pinggang klien. Perawat 3 berbadan
lebih kecil karena bertugas mengangkat kaki klien
(bagian paling ringan)
c. Lengkan kiri perawat 1 di bawah kepala sampai
pangkal lengan klien dan lengan kanan perawat 1 di
bawah punggung klien
R: untuk mengunci bagian kepala klien agar pegangan
kencang sehingga kepala klien tidak mengadah
d. Lengan kiri perawat 2 di bawah pinggang klien dan
lengan kanan perawat 2 di bawah bokong klien
R: Untuk mengunci bagian pinggang dan bokong
klien agar klien tidak terjatuh
e. Kedua lengan perawat 3 mengangkat seluruh tungkai
klien
R: Untuk mengunci bagian tungkai klien agar pada
saat mengangkat tubuh klien menjadi seimbang
f. Setelah siap, perawat 1 yang berada di kepala klien
memberi aba- aba untuk bersama- sama mengangkat
klien
R: Agar mengangkat klien secara bersamaan sehingga
tidak terjadi tumpang tindih antara perawat yang satu
dengan yang lainnya pada saat mengangkat klien
g. Dengan langkah bersamaan perawat mulai berjalan
menuju ke tempat tidur atau brankar yang telah
disediakan
R: Agar mengangkat klien secara bersamaan sehingga
tidak terjadi tumpang tindih antara perawat yang satu
dengan yang lainnya pada saat mengangkat klien
h. Setelah klien sampai di tempat tidur atau brankar,
posisinya diatur pas pada bantal yang disediakan dan
selimut dipasang serta dirapikan
R: Agar klien merasa nyaman.
5. Memindahkan klien dari kursi roda ke tempat tidur
a. Mendorong kursi roda ke sisi tempat tidur
R: Untuk memudahkan pemindahan klien
b. Kedua tangan perawat menopang ketiak klien pada
sisi yang lemah dan klien dianjurkan bertumpu pada
sisi yang kuat
R: Perawat menopang ketiak klien agar klien dapat
terjaga dan tidak terjatuh pada saat berpindah, klien
bertumpu pada sisi yang kuat agar tidak terjatuh
c. Perawat memimpin klien untuk turun dari kursi roda
dan berjalan bersama- sama menuju tempat tidur
R: Agar perawat dapat menjaga keselamatan klien
saat berjalan ke tempat tidur
d. Menyarankan klien bersandar pada sisi tempat tidur
kemudian dibantu oleh perawat untuk naik
R: Agar mempermudah klien untuk naik ke tempat
tidur
e. Mengatur posisi klien sesuai kebutuhan dan dirapikan
R: Agar klien merasa nyaman
6. Lepaskan sarung tangan/ handscoon bersih
R: Untuk Mencegah transmisi mikroorganisme
7. Cuci tangan
R: Untuk mencegah transmisi mikroorganisme.
Evaluasi 1. Merapikan klien
R: Agar pasien terlihat bersih dan rapih setelah dilakukan
tindakan keperawatan
2. Bersihkan peralatan yang telah digunakan
R: Agar ruangan klien tetap terjaga kebersihannya dan
untuk mempermudah tindakan keperawatan yang akan
dilakukan selanjutnya
3. Menanyakan perasaan/ keluhan klien setelah dilakukan
mobilisasi
R: Untuk mengetahui perasaan klien setelah dilakukan
tindakan keperawatan
4. Kontrak kembali untuk pertemuan berikutnya
R: Agar klien mengetahui tindakan keperawatan yang
akan dilakukan selanjutnya dan menyetujui atau tidaknya
suatu tindakan keperawatan selanjutnya
5. Berpamitan
R: Agar klien merasa dihargai.
Dokumentasi 1. Catat hari, tanggal, bulan, tahun, jam dilakukan mobilisasi
pada klien
R: Mencatat tindakan yang telah dilakukan sebagai bahan
pelaporan pada tim medis/ kesehatan lainnya
2. Mencatat hasil tindakan keperawatan dan perasaan/
keluhan klien setelah dilakukan mobilisasi
R: Untuk mengetahui keadaan klien setelah dilakukan
tindakan.

DAFTAR PUSTAKA

 https://seputarkuliahkesehatan.blogspot.com/2018/03/standar-operasioanl-prosedur-
sop.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai