DISUSUN OLEH
NURUL INAYAH
X MIPA I
NO.URUT : 29
Nana juga menerangkan, para pengedar narkoba mengganti target pasar mereka
saat pandemi karena tempat hiburan ditutup. “Jadi, mereka memanfaatkan
apartemen, ada pula di hotel.”
Mencoba hal-hal baru adalah sesuatu yang biasa dilakukan oleh anak-anak dan
remaja, baik dalam rangka mencari jati diri, iseng-iseng belaka, keluar dari zona
nyaman, hingga sekadar menjajal hobi maupun tantangan anyar. Sayangnya,
keinginan anak-anak dan remaja untuk mencoba sesuatu yang baru itu tak
jarang malah kelewat batas dan menjurus ke arah negatif, misalnya mencoba
narkoba.
Sementara menurut dr. Reza Pahlevi, faktor lain yang menyebabkan seseorang
terjerumus ke dalam lembah narkoba adalah mitos tentang obat stres maupun
penambah stamina.
Untuk diketahui, obat-obatan seperti narkoba dibagi menjadi tiga golongan, yaitu
stimulan (merangsang tubuh supaya tidak lelah), depresan (menenangkan), dan
halusinogen (mengacaukan persepsi di otak). Banyak orang menggunakan
narkoba untuk mendapatkan manfaat tersebut.
“Padahal, efek yang ditimbulkan itu hanya bersifat sementara. Setelah efek
narkoba habis, tubuh justru akan merasa sangat kelelahan karena kurangnya
istirahat,” terang dr. Reza.
Dalam jangka panjang, penggunaan narkoba juga dapat merusak organ penting
seperti jantung, otak, hati, paru-paru, dan ginjal. Selain merusak kesehatan, jelas,
menggunakan narkoba juga sangat rentan membuat masa depan menjadi suram.
Upaya Pencegahan
Dari ketiga jenis pencegahan di atas, ada satu faktor yang paling berpengaruh,
yaitu lingkungan. Untuk mencegah, menghindari, dan membasmi jeratan
narkoba, siapa pun perlu lingkungan yang sehat, baik dalam konteks keluarga,
masyarakat, sekolah, kantor, tempat hiburan, dan lain-lain.
Kita percaya, pola asuh dan kehidupan sosial di lingkungan yang baik adalah
faktor pelindung nomor satu dalam mencegah penggunaan narkoba, perilaku
kekerasan remaja, dan gangguan perilaku lainnya. Oleh karena itu, menghindari
narkoba bukan hanya merupakan tanggung jawab BNN, polisi, dan stakeholder,
melainkan semua pihak.
Jadi, di samping berupaya sekuat tenaga untuk tidak mencoba narkoba, apa pun
alasannya, hal yang tak kalah penting dilakukan adalah memastikan bahwa
lingkungan pergaulan kita benar-benar bebas dari narkoba. Fakta bahwa dalam
situasi pandemi begini narkoba bisa tetap beredar di mana-mana, sudah
semestinya membuat kita semakin waspada. Kita berjaga bukan semata untuk
menghindarkan diri dan keluarga dari paparan Covid-19, tapi juga dari obat
terlarang yang jelas betul daya rusaknya
Pendapat saya terhadap pergaulan bebas dalam NARKOBA.
Saya selalu diperingatkan oleh orangtua untuk berpakaian yang menutup aurat,
sebagai salah satu bentuk penjagaan dari hal yang mendekati zina. Saya juga
diingatkan untuk mencari teman yang dapat membawa pengaruh positif. Dapat
juga Mengisi waktu dengan berbagai kegiatan positif, seperti membaca buku
keislaman, menghadiri majelis taklim, dan aktif dalam organisasi remaja
masjid,agar tidak tergoda hawa nafsu.
Dan dalam agama Islam banyak sekali larangan berbuat zina yang terdapat dalam
Al-Qur’an. Salah Satu perintah-Nya terdapat Q.S. al-Isra’/17: 32 tentang Larangan
Pergaulan Bebas