Anda di halaman 1dari 5

NURUL INAYAH

X MIPA 1

NO.URUT : 29

TUGAS 4 SEM 2 (BAB 5)

D)E. PERAN SERTA WARGA NEGARA DALAM MENJAGA PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

1. KESADARAN BELA NEGARA


Sadar sebagai warna bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku, sikap, dan kehidupan
pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan kepribadian bangsa. Indikator nilai kesadaran
berbangsa dan bernegara meliputi:
memiliki kesadaran keragaman budaya, suku, agama, bahasa dan adat istiadat.
melaksanakan hak dan kewajiban sebagai warga negara sesuai dengan peraturan dan
perundang-undangan yang berlaku.
mengenal keragaman individu di rumah dan di lingkungannya.
berpikir, bersikap dan berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia.
berpartisipasi menjaga kedaulatan bangsa dan negara.
2. USAHA BELA NEGARA
a) PENGERTIAN
1) PASAL 27 AYAT 3 UUD 1945
“setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan
negara”
2) PASAL 1 AYAT 1
Pertahanan negara adalah segala usaha untuk mempertahankan kedaulatan
negara, keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
keselamatan segenap bangsa dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan
bangsa dan negara.
3) PASAL 9 AYAT 1 UU NO 3 2002
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara
b) ANCAMAN,TANTANGAN,HAMBATAN DAN GANGGUAN
1) ANCAMAN DARI
 LUAR NEGERI
-Agresi, misalnya penggunaan kekuatan bersenjata oleh negara lain
terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan
segenap bangsa. Bentuk-bentuk agresi misalnya ialah invasi, blokade,
serangan
-Pelanggaran wilayah, misalnya pelanggaran wilayah yang dilakukan
oleh negara lain, baik yang melakukan kapal maupun pesawat non
komersial
-Spionase, misalnya mencari dan mendapatkan rahasia militer negara
lain
-Sabotase dari luar negeri, misalnya merusak instalasi penting militer
dan objek vital nasional yang membahayakan keselamatan bangsa oleh
negara lain
-Aksi teror bersenjata yang dilakukan oleh jaringan terorisme
internasional atau yang bekerja sama dengan terorisme dalam negeri
yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah, dan keselamatan kerja
 DALAM NEGERI
-Pemberontakan bersenjata. Contoh sejumlah aksi pemberontakan
bersenjata di Indonesia yang dilakukan oleh gerakan radikal, misalnya
Pemberontakan Darul Islam atau Tentara Islam Indonesia DI/TII,
Pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI)
atau Perjuangan Rakyat Semesta atau Permesta, Pemberontakan Kahar
Muzakar, Pemberontakan Gerakan 30September atau Partai Komunis
Indonesia G-30S/PKI
-Perang Saudara, misalnya perang yang terjadi antara kelompok
masyarakat bersenjata dengan kelompok bersenjatan lainnya
-Aksi teror bersenjata, yang dilakukan oleh jaringan terorisme dalam
negara yang bereskalasi tinggi sehingga membahayakan kedaulatan
Negara, keutuhan wilayah dan keselamatan bangsa
2) TANTANGAN
-harus bertanggung jawab sesuatu yang sudah dilakukan
-menanggung kesalahan sendiri apabila aksi bela negaranya ada kesalahan
3) HAMBATAN
Hambatan: kurangnya fasilitas yang mendukung, perkembangan teknologi yang
masih kurang, kurangnya kekuatan bersenjata, perekonomian yang tidak stabil.
Tantangan: globalisasi yang berkembang pesat, kesadaran dan kepedulian masih
minim, pemerintah yang korupsi, dan hukum yang belum tegak dengan
sempurna.
4) GANGGUAN
-banyaknya provokator yang berbicara tanpa alasan dan kurang diyakini
-kurangnya semangat jiwa bela negara yang tumbuh dihati
3. DASAR HUKUM BELA NEGARA
a.Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara danKeamanan Nasional.
b.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 1954 tentangPokok-Pokok Perlawanan
Rakyat.
c.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 1982 tentangKetentuan Pokok Hankam
Negara RI, diubah oleh Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 1 Tahun 1988

d.Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e.Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f.Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 Pasal 30 Ayat (1)
dan (2) menyatakan “bahwa tiap warga negaraberhak dan wajib ikut serta dalam usaha
pertahanan dan keamanannegara yang dilaksanakan melalui sistem pertahanan dan
keamananrakyat semesta oleh TNI dan kepolisian sebagai komponen utama,dan rakyat sebagai
kekuatan pendukung”. Ada pula pada Pasal 27 Ayat(3): “Setiap warga negara berhak dan wajib
ikut serta dalam upayapembelaaan negara”.
g.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2002 tentangPertahanan Negara,
Ayat 1: “Setiap warga negara berhak danwajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalamPenyelenggaraan Pertahanan Negara”; Ayat 2: “Keikutsertaan warganegara
dalam upaya bela negara dimaksud Ayat 1 diselenggarakanmelalui kegiatan-kegiatan sebagai
berikut.
1)Pendidikan Kewarganegaraan,
2)Pelatihan dasar kemiliteran,
3)Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
4)Pengabdian sesuai dengan profesi.
4. KESEDIAAN WARGA MELAKUKAN BELA NEGARA (PASAL 9 AYAT 2 UU RI.NO 3 2002 TTG
PERTAHANAN NEGARA)
a) Pendidikan kewarganegaraan
b) Pelatihan dasar kemiliteran,
c) Pengabdian sebagai prajurit TNI secara sukarela atau wajib, dan
d) Pengabdian sesuai dengan profesi
UJI KOMPETENSI BAB 5

Jawablah soal-soal berikut.

1.Pada hakikatnya integrasi nasional mengandung arti menyatupadukan hinggamenjadi satu kesatuan
yang bulat dan utuh. Berdasarkan hal tersebut jelaskan perbedaan integrasi nasional secara politis dan
antropologis!

2.Mengapa pada negara yang multy cultural, seperti Indonesia, konsep integrasibangsa menjadi pra
syarat utama untuk terciptanya persatuan dan kesatuanbangsa. Jelaskan pendapat Anda!

3.Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagaikelompok budaya dan sosial
ke dalam satu kesatuan wilayah, dalam rangkapembentukan suatu identitas nasional. Berdasarkan hal
tersebut sebutkan 3(tiga) syarat keberhasilan suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia!

4.Pada hakikatnya integrasi nasional merupakan proses penyatuan berbagaiberbagai komponen dalam
masyarakat. Berdasarkan hal tersebut sebutkan 5(lima) faktor pendukung suatu integrasi nasional bagi
bangsa Indonesia!

5.Pada hakikatnya dalam rangka pembentukan integrasi nasional, biasanyamengandalkan persatuan dan
kesatuan masyarakat yang secara etnis majemuksifat-sifat kebudayaan yang berbeda. Berdasarkan hal
tersebut sebutkanperbedaan faktor pendorong dan faktor penghambat tercapainya integrasinasional!

JAWABAN

1. Secara Politis Integrasi nasional secara politis berarti penyatuan berbagai kelompok budaya dan
sosial dalam kesatuan wilayah nasional yang membentuk suatu identitas nasional.
Secara Antropologis Integrasi nasional secara antropologis berarti proses penyesuaian di antara
unsur-unsur kebudayaan yang berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam
kehidupan masyarakat.
2. Integrasi nasional ini merupakan perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika dalam menyambung
persatuan dan kesatuan bangsa dalam berbagai aspek seperti politik, sosial budaya, dan
ekonomi. Integrasi nasional juga berfungsi dalam mencegah adanya konflik secara nasional yang
berkepanjangan. Diharapkan integrasi ini mampu memberikan kenyamanan dalam kehidupan
masyarakat sekitar dengan berbagai perbedaan yang ada.
3. Ada 3 (tiga) syarat keberhasilan suatu integrasi nasional bagi bangsa Indonesia.
-Semua lapisan masyarakat dapat merasa mampu dan berhasil dalam berkontribusi saling
melengkapi berbagai kebutuhan sesama.
-Adanya sebuah peraturan atau norma yang menjadi hasil diskusi masyarakat sebagai norma
sosial untuk dilaksanakan masyarakat pada kehidupan sehari-hari.
-Semua aturan atau norma sosial yang telah disepakati menjadi aturan baku dalam
melaksanakan proses integrasi sosial.
4. 1.Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari sesuai dengan kaidah kebahasaan
KBBI.
2.Memiliki rasa semangat persatuan dan kesatuan dalam menjalankan segala hak dan kewajiban
pribadi terhadap negara.
3.Memiliki pandangan hidup dan landasan perilaku yang sama yaitu sesuai dengan Pancasila.
4.Terdapat jiwa dan semangat gotong royong, kebersamaan, kekompakan, dan toleransi atas
keberagaman.
5.Mengingat adanya perasaan senasib yang tumbuh pada seluruh masyarakat Indonesia pada
penjajahan yang pernah dialami.
5. Faktor pendorong tercapainya integrasi nasional ;
-Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari sesuai dengan kaidah kebahasaan
KBBI.
-Memiliki rasa semangat persatuan dan kesatuan dalam menjalankan segala hak dan kewajiban
pribadi terhadap negara.
-Memiliki pandangan hidup dan landasan perilaku yang sama yaitu sesuai dengan Pancasila
Faktor penghambat integrasi nasional ;
-Membenci dan tidak mengakui berbagai keberagaman di Indonesia, hanya mengakui
keberagaman daerah sendiri.
-Tidak memiliki rasa kebersamaan, kekompakan, dan toleransi atas keberagaman.
-Tidak adanya rasa dan wujud kewaspadaan atas ancaman perpecahan dari luar wilayah
Indonesia.
-Tidak meratanya pemerataan pendapatan nasional di seluruh wilayah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai