Anda di halaman 1dari 3

NURUL INAYAH

X MIPA 1

NO.URUT : 29

CATATAN 3 SEM 2

C. TANTANGAN DALAM MENJAGA KEUTUHAN NKRI

1. SECARA EKSTERNAL
1) KONFLIK PERBATASAN
1. adanya perebutan wilayah laut teritorial
2. perebutan sumber daya alam yang ada di laut
3. perebutan wilayah perbatasan yang saling berdekatan
2) PELANGGARAN WILAYAH
1. Kasus Ambalat dari Malaysia : Melakukan pertemuan liberal guna membahas masalah
dengan perundingan, dan memutuskan Pulau Ambalat tetap sebagai wlayah NKRI
2. Kasus Pulau Simakau dari Singapura : Melakukan klarifikasi bahwa pulau yang
dimaksud adalah pulau Simakau milik Singapura. Jadi, terdapat dua pulau yang bernama
sama yang dimiliki Indonesia dan Singapura
3) GANGGUAN KEAMANAN MARITIM DAN DIRGANTARA
1. Buruknya kondisi terumbu karang Indonesia
2. Krisis Ikan Indonesia merupakan produsen perikanan terbesar ketiga di dunia, setelah
Tiongkok dan Peru. Akan tetapi saat produksi perikanan Indonesia meningkat, kita
mengalami ancaman akibat krisis ganda dari memburuknya ekosistem kelautan.
Gejala tersebut mulai dapat dirasakan untuk beberapa komoditas penting seperti
pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan ikan demersal.
4) GANGGUAN KEAMANAN DI WILAYAH PERBATASAN BERUPA PELINTAS BATAS SECARA
ILEGAL
5) KEGIATAN PENYELUNDUPAN SENJATA DAN BAHAN PELEDAK
penyelundupan senjata tajam di banten, penyelesaian nya polisi menangkap dan
menemukan senjata tajam tersebut dan polisi juga mengetahui fari mana asal senjata
tajam dan mau diantar ke mana senjata tajam tersebut
maaf kalo salah
6) MASALAH SEPARATISME,PENGAWASAN PULAU-PULAU KECIL TERLUAR
AT atau Jemaah Ansharut Tauhid, adalah kelompok separatis yang tak hanya ingin
memisahkan diri dari dari Indonesia tetapi juga bercita-cita menguasai Indonesia. Oleh
Amerika Serikat, kelompok ini digolongkan sebagai Teroris
7) ANCAMAN TERORISME DALAM NEGERI
Bom Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Tepatnya pada Selasa 5 Juli 2016, terjadi serangan
bom bunuh diri di halaman Mapolresta Solo, Jawa Tengah. Akibatnya seorang anggota
polisi mengalami luka ringan karena mencegah pelaku memaksa masuk. Ledakan itu
terjadi hanya satu hari sebelum Idul Fitri yang jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016

2. SECARA INTERNAL
1) KONFLIK SARA
1.Konflik antar etnis (1998) Di penghujung era orde baru terjadi kerusuhan yang
menjadi konflik antar etnis di Indonesia. Hal ini awalnya dipicu oleh krisis moneter
yang membuat banyak sektor di Indonesia runtuh.
2. Konflik Antar Suku di Sampit (2001) Pada 2001 silam, terjadi konik antara suku di
Sampit. Tragedi itu dapat dikatakan sebagai kerusuhan paling mengerikan yang
pernah terjadi di  Indonesia. Penyebab konflik ini diduga akibat adanya warga Dayak
yang dibantai oleh Warga Madura yang menetap di sana

2) GERAKAN SEPARATIS
Pemberontakan Permesta
Proklamasi PRRI ternyata mendapat dukungan dari Indonesia bagian Timur. Pada 17
Februari 1958 Somba memutuskan hubungan dengan pemerintah pusat dan
mendukung PRRI. Gerakannya dikenal dengan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta).
Gerakan ini jelas melawan pemerintah pusat dan menentang tentara sehingga harus
ditumpas
3) AKSI TERORISME
Bom Surabaya. Peristiwa ledakan bom terjadi di tiga gereja Surabaya dan pintu masuk
Polrestabes Surabaya, Jawa Timur, pada Minggu 13 Mei 2018. Rentetan ledakan bom
yang terjadi selang waktu berurutan. Dimulai dari ledakan pertama mengguncang
Gereja Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel, disusul ledakan bom Gereja Kristen
Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro dan di Gereja Pantekosta Jalan Arjuno.
4) ANCAMAN NONMILITER
Pengangguran.
Infrastruktur Yang Tidak Memadai.
Sistem Ekonomi Yang Tidak Jelas.
Inflasi.
Ancaman Berdimensi Ideologi.
Ancaman Berdimensi Politik.
Ancaman Berdimensi Ekonomi.
Ancaman Berdimensi Teknologi Informasi.

3. PENYELESAIAN ANCAMAN KEDAULATAN


1) VISI
Kredibel : kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
Akseptabel : keterterimaan, kecocokan dan kepantasan
Komprehensif : mampu menangkap dengan baik; luas dan lengkap serta
memperlihatkan wawasan yang luas terhadap permasalahan yang dihadapi.
Ketahanan Nasional : kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi segenap kehidupan
nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung
kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup
negara serta perjuangan mencapai tujuan nasional.
2) MISI
Meningkatnya pembinaan di bidang ketahanan nasional dalam rangka mengurangi risiko
pembangunan nasional dan menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara
3) PERUMUSAN
Pada tahun 1969 lahir istilah Ketahanan Nasional, yang dirumuskan sebagai : “Keuletan
dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung kemampuan mengembangkan
kekuatan nasional yang ditujukan untuk menghadapi segala ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup negara dan bangsa Indonesia”.
4) PROSES PENYELESAIAN
(1) Pertahanan negara, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, diselenggarakan oleh
pemerintah dan dipersiapkan secara dini dengan sistem pertahanan negara.

(2) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman militer menempatkan


Tentara Nasional Indonesia sebagai komponen utama dengan didukung oleh komponen
cadangan dan komponen pendukung.

(3) Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman non militer menempatkan
lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan sebagai unsur utama, sesuai dengan
bentuk dan sifat ancaman yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari
kekuatan bangsa
4. STRATA PENDEKATAN
1) STRATA MUTLAK
MUTLAK, artinya tujuan nasional tersebut sengaja dilakukan oleh negara bersangkutan
dalam maksud menjaga kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara dan keselamatan
bangsa Indonesia;
2) STRATA PENTING
PENTING, artinya tujuan yang sifatnya nasional tersebut dilakukan dalam menjaga
kehidupan demokrasi politik dan ekonomi, keharmonisan hubungan antar suku, agama,
ras dan golongan (SARA), penghormatan hak asasi manusia dan pembangunan yang
berwawasan lingkungan hidup
3) STRATA PENDUKUNG
PENDUKUNG, artinya tujuan nasional tersebut dilakukan dalam upaya turut memelihara
ketertiban dunia.

TUGAS MANDIRI 5.5 CARILAH DI INTERNET TENTANG UPAYA MENJAGA KEUTUHAN NKRI BAIK SECARA
EKSTERNAL MAUPUUN INTERNAL

1. FAKTOR EKSTERNAL
1) Mampu menyaring budaya barat yang masuk dalam NKRI.
2) Menolak budaya barat yang tidak baik.
3) Menjaga perekonomian bangsa
4) Memanfaatkan SDA milik sendiri untuk kepentingan bangsa sendiri
5) Mengutamakan barang buatan negeri sendiri (mencintai produk lokal)

2. FAKTOR INTERNAL
1) Menghindari pemberitaan palsu (hoax)
Keutuhan tidak dapat terjaga jika kita selalu termakan berita palsu. Berita palsu dapat
menimbulkan rasa tidak percaya antaranak bangsa. Oleh karena itu, sebisa mungkin
hindarilah berita palsu.
2) Tidak mudah percaya akan hasutan orang
Kita harus saling menghargai dan menghormati, meskipun terdapat perbedaan di antara
kita semua. Perbedaan tidak seharusnya membuat kita jauh tetapi saling menghargai
dan menjadikan perbedaan sebagai ajang pembelajaran.
3) Menyebarkan pemikiran positif
Ditengah maraknya pemikiran negatif dan bibit perpecahan dewasa ini, kita perlu
menyebarkan pemikiran positif. Dengan mengajak orang lain untuk berpikir positif, kita
dapat menghindari perpecahan dan menjaga keutuhan.
4) Meningkatkan pelaksanaan wawasan kebangsaan dan wawasan nusantara, yakni
semangat mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam segenap aspek kehidupan social
5) Menjaga dan bangga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi

Anda mungkin juga menyukai