Anda di halaman 1dari 8

NURUL INAYAH

X MIPA 1

NO.URUT : 29

TUGAS 13

1. DESENTRALISASI
1) PENGERTIAN
a) SECARA ETIMOLOGI
Secara etimologis, istilah desentralisasi berasal dari Bahasa Belanda,yaitu
de yang berarti lepas, dan centerum yang berarti pusat. Desentralisasiadalah
sesuatu hal yang terlepas dari pusat.
b) KELOMPOK
Terdapat dua kelompok besar yang memberikan definisi tentangdesentralisasi,
yakni kelompok Anglo Saxon danKontinental.
Kelompok Anglo Saxon mendefinisikan desentralisasi sebagai penyerahan
wewenangdari pemerintah pusat, baik kepada para pejabat pusat yang ada
didaerah yang disebut dengandekonsentrasi maupun kepada badan-badan
otonom daerah yang disebutdevolusi. Devolusi berarti sebagian
kekuasaandiserahkan kepada badan-badan politik di daerah yang diikuti
denganpenyerahan kekuasaan sepenuhnya untuk mengambil keputusan
baiksecara politis maupun secara administratif.
Adapun Kelompok Kontinental membedakan desentralisasi menjadidua bagian
yaitu desentralisasi jabatan atau dekonsentrasi dan
desentralisasiketatanegaraan. Dekonsentrasi adalah penyerahan kekuasaan dari
ataske bawah dalam rangka kepegawaian guna kelancaran pekerjaan
semata.Adapun desentralisasi ketatanegaraan merupakan pemberian
kekuasaanuntuk mengatur daerah di dalam ligkungannya guna mewujudkan
asasdemokrasi dalam pemerintahan negara
c) MENURUT AHLI
Menurut ahli ilmu tata negara,dekonsentrasi merupakanpelimpahan
kewenangan dari alatperlengkapan negara di pusatkepada instansi
bawahannyaguna melaksanakan pekerjaantertentu dalam
penyelenggaraanpemerintahan. Pemerintah pusattidak kehilangan
kewenangannyakarena instansi bawahanmelaksanakan tugas atas
namapemerintah pusat

2) FUNGSI PEMERINTAHAN
Dilihat dari fungsi pemerintahan, desentralisasimenunjukkan beberapa hal sebagai
berikut.
a.Satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi berbagaiperubahan yang
terjadi secara cepat.
b.Satuan-satuan desentralisasi dapat melaksanakan tugas lebih efektif dan lebih efisien.
c.Satuan-satuan desentralisasi lebih inovatif
Dilihat dari fungsi pemerintahan, desentralisasimenunjukkan beberapa hal sebagai
berikut.a.Satuan-satuan desentralisasi lebih fleksibel dalam memenuhi
berbagaiperubahan yang terjadi secara cepat.b.Satuan-satuan desentralisasi dapat
melaksanakan tugas lebih efektif dan lebih efisien.c.Satuan-satuan desentralisasi lebih
inovatif
3) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan desentralisasi, diantaranya adalah sebagaiberikut.
a.Struktur organisasi yang didesentralisasikan merupakan pendelegasianwewenang
untuk memperingan manajemen pemerintah pusat
.b.Mengurangi bertumpuknya pekerjaan di pusat pemerintahan.
c.Dalam menghadapi permasalahan yang amat mendesak, pemerintahdaerah tidak
perlu menunggu instruksi dari pusat.
d.Hubungan yang harmonis dapat ditingkatkan dan dapat lebihdioptimalkan gairah kerja
antara pemerintah pusat dan daerah.
e.Peningkatan efisiensi dalam segala hal, khususnya penyelenggarapemerintahan, baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
kelemahan desentralisasi,di antaranya adalah sebagaiberikut.
a.Besarnya badan-badan strukturalpemerintahan yang membuatstruktur pemerintahan
bertambah kompleks yang berimplikasi padalemahnya koordinasi.
b.Keseimbangan dan kesesuaian antara bermacam-macam kepentingandaerah dapat
lebih mudah terganggu.
c.Desentralisasi teritorial mendorong timbulnya paham kedaerahan.
d.Keputusan yang diambil memerlukan waktu yang lama karenamemerlukan
perundingan yang bertele-tele

2. OTONOMI DAERAH
1) MENURUT AHLI
a) C. J. Franseen, otonomi daerah adalah hak untuk mengatur urusan-urusan
daerah dan menyesuaikan peraturan-peraturan yang sudahdibuat dengannya
b) The Liang Gie dalam Abdurrahman (1987) mengemukakan bahwa tujuan
pemberian otonomi daerah adalah :
Mengemukakan kesadaran bernegara/berpemerintah yang mendalam kepada
rakyat diseluruh tanah air Indonesia.Melancarkan penyerahan dana dan daya
masyarakat di daerah terutama dalam bidang perekonomian.
c) J. Wajong, otonomi daerah sebagai kebebasan untuk memelihara
danmemajukan kepentingan khusus daerah dengan keuangan
sendiri,menentukan hukum sendiri dan pemerintahan sendiri.
d) Ateng Syarifuddin, otonomi daerah sebagai kebebasan ataukemandirian tetapi
bukan kemerdekaan. Namun kebebasan itu terbataskarena merupakan
perwujudan dari pemberian kesempatan yang harusdipertanggungjawabkan
e) Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014tentang
Pemerintahan Daerah, otonomi daerah adalah hak, wewenang,dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiriurusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat sesuai denganperaturan perundang-undangan.
2) TUJUAN
Tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan daya guna dan hasilguna
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka pelayanan terhadapmasyarakat dan
pelaksanaan pembangunan sesuai dengan peraturanperundang-undangan. Adapun
yang dimaksud dengan kewajiban adalahkesatuan masyarakat hukum yang mempunyai
batas-batas wilayahyang berwenang mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dankepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkanaspirasi
masyarakat
3) KEWENANGAN
, dapat disimpulkan otonomi daerah adalah keleluasaandalam bentuk hak dan
wewenang serta kewajiban dan tanggung jawabbadan pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus rumah tangganyasesuai keadaan dan kemampuan daerahnya
sebagai manifestasi daridesentralisas

3. OTONOMI DAERAH DALAM KONTEKS KEGARA KESATUAN


1) PEMBENTUKAN DAERAH OTONOM
a) SYARAT DASAR
Pelaksanaan otonomi daerah selain berlandaskan pada acuan hukum, juga
sebagai implementasi tuntutan globalisasi yang diberdayakandengan cara
memberikan daerah kewenangan yang lebih luas, lebih nyata,dan bertanggung
jawab terutama dalam mengatur, memanfaatkan danmenggali sumber-sumber
potensi yang ada di daerahnya masing-masing.Maju atau tidaknya suatu daerah
sangat ditentukan oleh kemampuan dankemauan untuk melaksanakan
pemerintahan daerah
b) SYARAT ADMINISTRATIF
-Untuk daerah provinsi harus ada persetujuan DPRD Kabupaten/Kota dan
bupati/wali kota yang akan menjadi cakupan wilayah provinsi, persetujuan
DPRD Provinsi induk dan gubernur, serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
-Untuk daerah kabupaten/kota harus ada persetujuan Kabupaten/Kota dan
Bupati/Wali kota yang bersangkutan, persetujuan DPRD Provinsi dan gubernur,
serta rekomendasi Menteri Dalam Negeri.
4. LANDASAN HUKUM
Beberapa peraturan perundang-undangan yang pernah dan masihberlaku dalam pelaksanaan
otonomi daerah di Indonesia adalah sebagaiberikut.
a.Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1945 tentang Komite NasionalDaerah (KND).
b.Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1948 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
c.Undang-Undang Negara Indonesia Timur Nomor 44 Tahun 1950tentang Pemerintahan Daerah
Indonesia Timur.
d.Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1965 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
e.Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Daerah.
f.Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.
g.Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah.
h.Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
.i.Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang PerimbanganKeuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintahan Daerah.
j.Perpu Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah.
k.Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atasUndang-Undang Nomor
32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

5. Nilai, Dimensi, dan Prinsip Otonomi Daerah di Indonesia


1) NILAI
a.Nilai Unitaris, yang diwujudkan dalam pandangan bahwa Indonesiatidak mempunyai
kesatuan pemerintahan lain di dalamnya yang bersifatnegara
(Eenheidstaat),
yang berarti kedaulatan yang melekat padarakyat, bangsa, dan negara Republik
Indonesia tidak akan terbagi diantara kesatuan-kesatuan pemerintahan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
b.Nilai Dasar Desentralisasi Teritorial, yang bersumber dari isi dan jiwaPasal 18 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.Berdasarkan nilai ini pemerintah
diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan dekonsentrasi di bidang
ketatanegaraan.
2) DIMENSI
1)Dimensi Politik,
kabupaten/kota dipandang kurang mempunyaifanatisme kedaerahan sehingga risiko
gerakan separatisme dan peluangberkembangnya aspirasi federalis relatif minim.
2)Dimensi Administratif,
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanankepada masyarakat relatif dapat lebih
efektif.
3) PRINSIP
a.Nyata, otonomi secara nyata diperlukan sesuai dengan situasi dankondisi obyektif di
daerah.
b.Bertanggung jawab, pemberian otonomi diselaraskan/diupayakanuntuk
memperlancar pembangunan di seluruh pelosok tanah air.
c.Dinamis, pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan doronganuntuk lebih baik
dan maju.
Selain itu terdapat lima prinsip dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah :
1. Prinsip kesatuan
2. prinsip riil dan bertanggung jawab
3. prinsip penyebaran
4. prinsip keserasian
5. prinsip pemberdayaan

Tabel 4.1

No Pertanyaan
1 Jelaskan bagaimana fenomena ketidakadilan dalam dimensi sosial, politik, ekonomi dan
sebagainya menjadi pemicu utama munculnya tuntutan otonomi daerah!

2 Menurut pendapat pribadimu, apakah pemerataan pembangunan yang timpang antara daerah
dan pusat juga turut menjadi penyebab aksi protes masyarakat khususnya di daerah? Jelaskan!

3 Implementasi otonomi daerah pada faktanya sering memunculkan permasalahan, sebutkan dan
jelaskan dua di antaranya!

4 Ketimpangan kemampuan dalam mengolah sumber daya alam di daerah turut menjadi biang
permasalahan, setuju atau tidak setuju? Jelaskan argumenmu.

5 Sebutkan faktor apa saja yang menjadi pendukung berhasilnya implementasi otonomi daerah!

Tabel 4.2

No Pertanyaan Jawaban
1 Bagaimana pelaksanaan otonomidaerah di Indonesia saat ini? Pelaksanaan Otonomi Daerah di
Indonesia saat ini telah
terselenggara dengan cukup
baik. Pada beberapa daerah
otonom, otonomi daerah dapat
menjadikan rakyat semakin
sejahtera, daerah otonom
semakin berkembang, serta
memunculkan ciri khas tersendiri
di setiap daerah. Walaupun
demikian, pelaksanaan otonomi
daerah di Indonesia harus
senantiasa mengalami perbaikan
dan perkembangan ke arah yang
positif.  
2 Bagaimana upaya yang dapat dilakukanuntuk menggerakkan  Upaya yang dapat dilakukan
partisipasimasyarakat dalam pelaksanaan otonomidaerah? untuk menggerakkan partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
otonomi daerah adalah dengan
cara memberikan sosialisasi dan
informasi tentang pembangunan
daerah kepada masyarakat,
mengajak masyarakat untuk ikut
serta dalam pembangunan dan
pengembangan daerah,
memberikan apresiasi kepada
masyarakat yang telah
memberikan kontribusi dalam
pelaksanaan otonomi daerah,
memberikan bimbingan dan
pembinaan, dsb. 
3 Apa yang akan terjadi jika masyarakattidak ikut serta dalam Yang akan terjadi jika
pelaksanaanotonomi daerah? masyarakat tidak ikut serta
dalam pelaksanaan otonomi
daerah adalah daerah otonom
tidak akan mampu menjalankan
otonomi daerah secara
maksimal, selain itu,
ketidakaktifan masyarakat
berpartisipasi dalam otonomi
daerah, akan menjadikan
masyarakat tidak paham akan
kebijakan yang telah ditetapkan
pemerintah daerahnya, jalannya
kepemerintahan tidak akan
memenuhi hak masyarakat,
sehingga akan menimbulkan
konflik vertikal.  
4 Mengapa pelaksanaan otonomi daeraholeh oknum pejabat Alasan mengapa pelaksanaan
daerah seringdisalahgunakan? otonomi daerah oleh oknum
pejabat daerah sering
disalahgunakan adalah, karena
dalam diri pejabat tersebut
terdapat sifat tamak, egois untuk
memperkaya diri sendiri, serta
lemahnya supermasi hukum
Indonesia dalam menangani
kasus penyelewengan
kekuasaan.
5 Mengapa saat ini banyak kepala daerahyang tersangkut dalam Alasan saat ini banyak kepala
kasus korupsi didaerahnya? Apa penyebabnya? daerah yang tersangkut dalam
kasus korupsi di daerahnya,
dikarenakan memiliki beberapa
penyebab, diantaranya adalah
adanya desakan kebutuhan
ekonomi, gaya hidup yang
konsumtif, iman yang tidak kuat,
serta kurangnya ketegasan
pemerintah dalam menangani
kasus korupsi.  

Tabel 4.3

No NKRI Rumusan Hasil Diskusi


1 Makna Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
Desentralisasi pusat kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya dalam sistem NKRI.
2 Makna Otonomi daerah adalah Hak, Wewenang, serta kewajiban yang diberikan
Otonomi pemerintah kepada daerah otonom guna mengatur dan mengurus sendiri urusan
Daerah pemerintahan dan masyarakat di wilayahnya berlandaskan peraturan
perundang-undangan.  
3 Landasan  Pasal 18 Ayat 1-7 UUD 1945
Hukum  Pasal 18A Ayat 1 dan 2 UUD 1945
Pelaksanaan  Pasal 18B Ayat 1 dan UUD 1945
Otonomi  Tap MPR RI Nomor IV/MPR/2000 tentang Rekomendasi Kebijakan dalam
Daerah di Penyelenggaraan Otonomi Daerah
Indonesia  UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

4 Kelebihan  Tugas dan tanggung jawab pemerintah pusat menjadi lebih mudah.
Desentralisasi  Sistem birokrasi dapat lebih ringkas, cepat, dan baik.
 Permasalahan yang ada di setiap daerah otonom dapat terselesaikan
dengan cepat.
 Penyelenggaraan pemerintah menjadi lebih efisien dari segi kinerja dan
waktu.
 Setiap daerah otonom dapat lebih mengoptimalkan potensi yang ada
dalam daerahnya.

5 Kekurangan  Koordinasi lemah dikarenakan struktur pemerintahan yang kompleks.


Desentralisasi  Memerlukan tambahan biaya yang lebih besar dalam pelaksanaanya.
 Keputusan perundingan didapat dengan waktu yang tidak sedikit.
 Memicu paham kedaerahan.
 Meningkatkan kemudahan pejabat untuk melakukan penyelewengan
jabatan.

Anda mungkin juga menyukai