Anda di halaman 1dari 2

Prosedur Penyelidikan Keracunan Makanan

Prosedur penyelidikan keracunan karena makanan ika terjadi kasus keracunan diakibatkan oleh
makanan, maka sebagai petugas canitasi harus melakukan penyelidikan atau investigasi terhadap
kejadian tersebut, langkah-langkah investigasi adalah :

a) Bila terjadi kasus diare yang dilaporkan oleh pusat layanan kesehatan /Puskesmas/RS/institusi
ataupun perorangan, umumnya Salmonellosis yang pertama-tama disangka.

b) Lakukan wawancara terhadap semua kasus tersangka serta mencari informasi bila ada kasus yang
tidak dilaporkan

c) Kemudian temukan rata-rata waktu mulainya gejala (onset time) yaitu 12-14 jam atau rata-rata 18
jam untuk masa inkubasi Salmonella, sehingga didapat jam berapa makanan yang terinfeksi dimakan

d) Melakukan wawancara terhadap pasien dan orang-orang yang makan pada jam yang diperkirakan
tersebut, jenis makanannya dan tempat makan.

e) Lalu dihitung persentase orang yang sakit yang makan makanan yang dihidangkan pada jam tersebut,
dibandingkan dengan persentase orang yang sakit tetapi tidak makan makanan tersebut. Persenase
yang tinggi dari orang yang sakit akan dijumpai pada orang yang makan makanan yang terinfeksi, dan
persentase yang rendah (bila ada) akan dijumpai pada orang- orang yang tidak makan makanan yang
terinfeksi

f)Jika tidak ditemukan tempat makan yang umum pada jam yang diperkirakan, maka dicoba mencari
tempat umum lainnya atau data dari pasien apakah mereka memiliki kesamaan tempat makan,misalnya
pada sebuah pesta, hajatan, perusahaan.

g) Setelah di diselidiki bagaimana makanan tersebut dapat terkontaminasi, sehingga dapat mencegah
kejadian berikutnya ataupun dapat menjadi suatu kajian apakah peneyelenggara makanan tersebut
dapat diberikan atau diperpanjang ijin laik sehatnya.

h) Diagnosa hasil Salmonella atau bakteri lain harus dibuktikan dengan pemeriksaan laboratorium
terhadap sampel makanan atau muntahan dan ssampel klinik lain dari penderita.

Makanan disebut sebaga: sumber infeksi bila cukup mengandung organisme infeksius yang
menyebabkan manusia sakit, makanan hanya dapat menjadi sumber infeksi bila:

a) Vulnarable (dapat menyebabkan pertumbuhan organisme infeksius)

b) Terkontaminasi (organisme infeksius ditemukan di dalamnya dan dalam jumlah yang cukup sesuai
dengan patogenitasnya)

c) Temperatur yang cocok (untuk pertumbuhan organisme infeksius tersebut)


d) Waktu yang adekuat (dari mulai makanan terkontaminasi sampai dimakan) untuk pertumbuhan
organisme menjadi infektif

Contoh bagi Salmonella, makanan yang vurnarable adalah makanan yang mengandung airlaw dan
protein tinggi: temperatur yang cocok untuk pertumbuhan Salmonella antara 10-45°C; waktu yang
adekuat bagi Salmonella untuk berkembang biak cukup dalam waktu 4 jam.

Anda mungkin juga menyukai