Anda di halaman 1dari 21

ANALISIS HORIZONTAL LAPORAN KEUANGAN

PT WICASANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk Tahun 2017

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmatNya  sehingga makalah Analisis Horizontal
Laporan Keuangan ini dapat terselesaikan  tepat  pada waktunya. Paper ini dibuat guna menunjukkan partisipasi
saya dalam menyelesaikan tugas matakuliah Akuntasi Manajemen sebagai salah satu penunjang nilai. Tak lupa
pula kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Nur Rahmah Tri Utami S.E., M.Soc.Sc. yang telah
memberikan pembelajaran selama matakuliah Akuntansi Manajemen.

Semoga  paper  ini  bermanfaat  untuk  memberikan  manfaat kepada pembaca  sebagai contoh, guna
menganalisa sebuah laporan keuangan. Dan  tentunya  makalah  ini  masih  sangat  jauh  dari sempurna. 

Tembilahan, 19 Februari 2021

                                                                                               Muhammad Adrian Agusta

01
DAFTAR ISI

Kata Pengantar……………………………………………………………………………………………… 01

Daftar Isi…………………………………………………………………………………………………….. 02

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………… 03

1.1  Latar Belakang Masalah……………………………………………………………………………….. 03

1.2  Tujuan…………………………………………………………………………………………………… 03

1.3  Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………… 04

BAB II  LANDASAN TEORI………………………………………………………………………………. 05

2.1 Pengertian laporan keuangan…………………………………………………………………………... 05

            2.1.1 Analisis  laporan keuangan…………………………………………………………………… 05

            2.1.2 Analisis Horizontal……………………………………………………………………………. 06

2.2 Jenis-Jenis Laporan Keuangan………………………………………………………………………… 07

            2.2.1 Laporan Neraca……………………………………………………………………………….. 07

            2.2.2 Laporan Laba Rugi…………………………………………………………………………… 08

2.2.3 Laporan Perubahan Ekuitas…………………………………………………………………………. 09

2.2.4 Laporan arus Kas……………………………………………………………………………………... 09

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………………….... 10

3.1 Analisis Horizontal…………………………………………………………………………………….... 10

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………………………………. 11

4.1     Kesimpulan………………………………………………………………………………………….... 11

4.2     Saran………………………………………………………………………………………………….. 11

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………. 12

LAMPIRAN……………………………………………………………………………………………….... 13

02
BAB I

PENDAHULUAN 

I.1 Latar Belakang Masalah

Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) yang telah ditetapkan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). SAK  memberikan fleksibilitas bagi manajemen dalam memilih metode
maupun  estimasi akuntansi yang dapat digunakan. Wardhani (2008) menyatakan  fleksibilitas tersebut akan
mempengaruhi perilaku manajer dalam melakukan pencatatan akuntansi dan pelaporan transaksi keuangan
perusahaan.  Kebebasan dalam  memilih metode ini, dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan laporan keuangan
yang berbeda-beda di setiap perusahaan. Karena aktivitas perusahaan yang dilingkupi dengan ketidakpastian
maka penerapan prinsip konservatisme menjadi salah satu pertimbangan perusahaan dalam kaitannya dengan
akuntansi dan laporan keuangannya. Konsep ini mengakui biaya dan rugi lebih cepat, mengakui pendapatan dan
untung lebih lambat, menilai aktiva dengan nilai yang terendah, dan kewajiban dengan nilai yang tertinggi.
Konservatisme merupakan prinsip akuntansi yang jika diterapkan akan menghasilkan angka-angka
pendapatan dan aset cenderung rendah, serta angka-angka biaya cenderung tinggi. Akibatnya, laporan keuangan
akan menghasilkan laba yang terlalu rendah (understatement). Kecenderungan seperti itu terjadi karena
konservatisme menganut prinsip memperlambat pengakuan pendapatan serta mempercepat pengakuan biaya.
Secara tradisional, konservatisme dalam akuntansi dapat diterjemahkan melalui pernyataan tidak mengantisipasi
keuntungan, tetapi megantisipasi semua kerugian (Watts, 2003a)
Untuk menjalankan sebuah usaha di butuhkan perencanaan dan perlunya menganalisis laporan keuangan
agar dapat berjalan dengan baik. Analisis adalah  proses perencanaan yang terdiri beberapa bagian atau
komponen yang saling berhubungan atau berkesinambungan agar mendapatkan pengertian yang berupa sumber
informasi yang tepat serta memiliki pemahaman arti keseluruhan. Salah  satu analisis itu adalah analisis laporan
keuangan.
Laporan keuangan merupakan data keuangan dari suatu perusahaan dari suatu perusahaan sampai
seberapa jauh aktivitas perusahaan dan bagaimana tingkat keberhasilan perusahaan selama satu tahun. Untuk itu
Laporan keuangan yang disajikan perusahaan harus transparan, wajar, mudah dipahami dan dapat
diperbandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Laporan keuangan terdiri dari Neraca dan Laporan laba rugi. Neraca adalah laporan yang
menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal yang dimiliki suatu perusahaan pada periode tertentu.
Neraca ini dapat disusun setiap saat serta merupakan hasil dari situasi posisi keuangan perusahaan. Laporan
Laba Rugi adalah laporan yang menunjukkan penghasilan dari aktivitas suatu perusahaan pada periode tertentu.
Agar sebuah usaha bekerja secara efisien dibutuhkan analisis laporan keuangan, salah satu metode anlisis
laporan keuangan adalah analisis horizontal (dinamis) atau analisis trend yaitu analisis yang dilakukan dengan
cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui
perkembangan dan kecenderungannya. Analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda
yang bergerak dari tahun ke tahun (periode).
Melalui latar belakang masalah diatas, bahwa pentingnya analisis laporan keuangan sebagai informaasi
bagi pihak – pihak yang berkepentingan untuk mengambil keputusan berkenaan dengan kegiatan pengelolaan
Listrik dan untuk  menilai keadaan keuangannya, maka kami tertarik untuk memilih judul  “PT WICASANA
OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk Tahun 2017”

I.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan Makalah ini yaitu:


1. Untuk mengetahui pengertian dari jenis – jenis laporan keuangan
2. Mengetahui cara analisis horizontal keuangan
Untuk mengetahui bagaimana kondisi keuangan “PT WICASANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk
Tahun 2017” Berdasarkan analisis Horizontal pada laporan keuangan.

03
1.3  RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaiman kondisi keuangan pada PT WICASANA
OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk Tahun 2017, berdasarkan analisis horizontal.

04
BAB II

LANDASAN TEORI

 2.1. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu
ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai
posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.

Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan dagang
meliputi:
1. Laporan Laba/Rugi,
2. Laporan Perubahan Modal,
3. Neraca,
4. Laporan Arus Kas.
 
Laporan Keuangan biasanya dilaporkan oleh perusahaan publik sebanyak empat kali, dalam periode per tiga
bulanan. Tiap laporan biasanya harus sudah bisa diumumkan pada hari terakhir bulan berikut per masing-
masing periode tiga bulanan, misal laporan Maret harus sudah keluar akhir April, laporan Juni harus keluar Juli,
dst. Pengecualian adalah laporan keuangan periode terakhir pada triwulan ke-4 yang juga dianggap sebagai
laporan keuangan tahunan, karena laporan tahunan harus diaudit, maka penerbitannya agak lama dan biasanya
maksimal tanggal 31 Maret setiap tahunnya. Kadangkala ada perusahaan yang agak terlambat menerbitkan
laporannya. Kita perlu menaruh perhatian untuk kasus-kasus ini. Apa ada masalah dengan keuangan perusahaan
sehingga proses pelaporan harus menunggu agak lama.

Ada beberapa cara untuk mendapatkan laporan keuangan:

 Dari media massa tempat dimuatnya laporan keuangan. Cara ini paling tidak efisien karena kita
harus minimal berlangganan media tersebut, biasanya adalah harian bisnis yang terkemuka seperti Bisnis
Indonesia, Investor Daily, atau harian umum Kompas.
 Dari Situs perusahaan terkait. Tapi cara ini juga kurang efisien karena kadang-kadang perusahaan
jarang memutakhirnya situs mereka.
 Dari Situs IDX (Bursa Efek Indonesia). Ketika kode emiten yang terkait dan Anda akan bisa mengakses
sejarah dokumen yang diterbitkan perusahaan, termasuk laporan keuangannya.
 Dari buku laporan tahunan (Annual Report) yang diterbitkan perusahaan. Pada bagian akhir buku ini
biasanya terdapat laporan keuangan untuk tahun buku yang dimaksud.
 Cara terakhir, menghubungi sekretaris perusahaan. Ini bila Anda kesulitan mengakses dari berbagai
metode di atas

2.1.1 ANALISA LAPORAN KEUANGAN

Analisa laporan keuangan adalah Suatu analisa yang dilakukan untuk melihat kondisi keuangan perusahaan,
prestasi kerja dan kinerja perusahaan di masa lalu sampai saat ini serta prospeknya dimasa datang, yang akan
digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

 Manfaat Analisa Laporan Keuangan


 
1. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan
2. Mengetahui Kinerja Perusahaan
3. Membantu dalam pengawasan perusahaan
05
4. Membantu pimpinan perusahaan dalam pengambilan keputusan
5. Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.
 
 Macam-macan Analisis laporan Keuangan
 
 Analisis Time Series dan Cross Sectional :
1.  Analisis Trend atau time series adalah analisis rasio perusahaan untuk beberapa periode.
2.  Analisis Cross Sectional, dengan analisis ini analis membandingkan rasio-rasio perusahaan (company
ratio) dengan rata-rata rasio perusahaan sejenis atau industri (rasio rata-rata/rasio standard) untuk waktu
yang sama.
 Analisis Commond Size dan Analisis Index
1.  Analisis Commond Size, untuk membuat perbandingan elemen-elemen laporan keuangan dengan
command base-nya
2. Analisis Index, memilih tahun dasar sebagai commond base-nya elemen-elemen laporan keuangan
pada periode lain dibandingkan dengan elemen-elemen laporan keuangan yang sama dengan tahun dasar
tersebut
 Tujuan Laporan kuangan
1.    Untuk menyediakan informasi yang menyangkut kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu
perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi.
2.    Menunjukkan apa yang dilakukan manajemen(stewardship),atau pertanggungjawaban manajemen
atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.
 Pengguna Analisa Laporan keuangan
 Management
 Pemegang Saham
 Kreditur
 Supplier
 Pemerintah
 Karyawan
 Konsumen
 Masyarakat
 Jenis – Jenis Analisa Laporan Keuangan
 Analisa Horizontal
 Analisa Vertikal
 Analisa Trend
 Analisa Rasio
Analisa horizontal Adalah analisa yang membandingkan suatu pos dalam laporan keuangan dengan pos
yang sama tetapi pada periode yang berbeda. Perubahan Rupiah = Angka periode tahun berjalan – Angka
periode tahun dasar Perubahan Prosentase = Perubahan Rupiah dibagi angka periode tahun dasar x 100.
Analisa vertikal adalah Analisa yang membandingkan pos dalam suatu laporan keuangan dengan pos
lainnya yang dijadikan tolak ukur dalam 1 periode yang sama.Pos dalam laporan keuangan yang lazim dijadikan
tolak ukur adalah penjualan dan total aktiva.
Ada tiga teknik yang sering digunakan dalam analisa laporan keuangan yaitu.
1. Perubahan nilai rupiah dan persentase (indeks) pada laporan keuangan, atau sering disebut sebagai
analisa horisontal.
2. Laporan ukuran-umum (commonsize statements), atau sering oikenal sebagai analisa vertikal.
3. Rasio keuangan atau dikenal sebagai analisa rasio. Berdasarkan pengertian di atas, dapat di simpulkan
bahwa analisa laporan keuangan adalah analisa keuangan perusahaan yang melibatkan neraca dan laba
rugi.

2.1.2 Analisis Horizontal


 Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan
dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada
akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan
seratus persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau
penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.

06
2.2. Jenis – Jenis Laporan Keuangan
2.2.1 Laporan Neraca
    Seperti namanya, laporan neraca (balance sheet) berguna untuk menimbang posisi keuangan perusahaan. Ada
sisi kiri untuk Aset dan sisi kanan untuk Kewajiban dan Ekuitas. Dalam istilah akuntansi kadang-kadang aset
disebut sebagai Aktiva, sedang Kewajiban disebut sebagai Pasiva (atau liabilities). Perlu diperhatikan
penggambaran kiri dan kanan  hanyalah kiasan. Bisa saja laporan aset dilaporkan lebih dulu di posisi atas,
setelah itu laporan kewajiban di bawahnya. Tak usah pusing dengan istilah-istilah ini. Yang penting kita paham
bahwa konsep dasarnya adalah adanya aset (harta yang dimiliki perusahaan) akan menyebabkan adanya
kewajiban (harta yang dimiliki oleh pemodal dan orang lain).
Ada aturan akuntansi penting yaitu kedua sisi neraca harus bernilai sama. Maka disebut seimbang
(balance). Aturan ini agar kita bisa mengecek di mana letak posisi harta perusahaan agar bisa dipantau
kesehatan keuangannya. Dari neraca inilah orang lain dapat membaca di mana, kemana, dan kapan keuangan
perusahaan berubah.
Aset adalah harta yang dimiliki perusahaan, yang terdiri dari: kas atau setara kas, benda tak bergerak
(seperti tanah, gedung) dan juga barang bergerak seperti kendaraan, dan bahkan ada juga harta non fisik (seperti
nilai yang dibayar untuk akuisisi anak perusahaan). Aset juga meliputi piutang perusahaan, pajak yang sudah
dibayar di muka, serta biaya-biaya yang sudah dibayar di muka. Prinsipnya segala sesuatu yang berniai yang
bisa diakui milik perusahaan itulah disebut aset.
Kewajiban dan Ekuitas menunjukkan asal muasal harta perusahaan berasal. Kewajiban terdiri dari: hutang
perusahaan pada pihak lain, pajak yang belum dibayar, uang muka dari pihak lain, biaya sewa yang masih
berjalan. Ekuitas sendiri menunjukkan hak milik dari pemegang saham yang terdiri dari dua komponen, yaitu:
modal usaha dan nilai laba usaha (atau kerugian usaha). Prinsipnya segala sesuatu yang kanan, atau Kewajiban
dan Ekuitas ini.
Yang dimaksud dengan Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban-kewajiban
pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat bisa diakui milik pihak lain
akan masuk neraca bagian
tertentu. Oleh karena itu Neraca terdiri dari tiga kelompok, yaitu aktiva, kewajiban, dan modal.
Untuk kelompok aktiva di klasifikasikan dari tingkat likuiditasnya (mudah diuangkan).Klasifikasi untuk aktiva :
a.Aktiva lancar (Current assets)
b. Aktiva tetap (Fixed assets)
 Aktiva Lancar
Terdiri dari semua aktiva yang mudah dijadikan uang dalam jangka waktu yang relatif pendek. Aktiva lancar
pada umumnya terdiri dari:
1. Kas: uang tunai, uang di bank, cek, wesel pos, dan tabungan di bank
2. Wesel Tagih (Not Receivable): surat janji (promes) yang datang dari seseorang tentang kesanggupan
membayar pada tanggal tertentu. Wesel (promes) ini dapat dijual seketika untuk dijadikan uang tunai.
3. Piutang Dagang (Account Receivable): yaitu tagihan kepada para langganan baik perorangan atau
perusahaan sebagai akibat dari kegiatan perusahaan piutang pada umumnya mempunyai jangka waktu
yang tetap sesuai dengan perjanjian.
4. Persediaan Barang (Merchandise Inventory): terdiri dari barang dagangan yang sengaja dibeli untuk
dijual kembali dalam rangka kegiatan perusahaan.
5. Perlengkapan Toko (Store Sapplies): yaitu semua perlengkapan toko seperti kertas pembungkus, peti-
peti kemasan, karton dan sebagainya.
6. Perlengkapan Kantor (Office Supplies): terdiri dari alat-alat tulis seperti kertas tik, kertas stensil, pensil,
amplop, blanko-blanko surat, dan sebagainya.
7. Biaya-biaya yang dibayar di muka (Prepaid Expence): yaitu seluruh biaya-biaya yang telah dibayar lebih
dahulu walaupun belum masanya. Karena biaya ini telah dibayar di muka, maka kita mempunyai
tagihan. Contoh: uang muka sewa.

 Aktiva Tetap (Fixed/PlantAssets)


Terdiri dari aktiva yang sifatnya relatif tetap dan mempunyai jangka waktu perputaran lebih dari satu tahun.
Aktiva ini dapat berwujud atau tidak berwujud. Adanya aktiva tetap ini untuk menjalankan aktivitas perusahaan
bukan untuk dijual. Termasuk di dalamnya antara lain:
1. Peralatan Kantor (Office Equipment): uaitu peralatan kantor yang tahan lama
seperti: meja, kursi, lemari arsip, mesin tik dan peralatan lainnya.

07
2. Alat Pengangkut (Delivery Equipment): sarana perusahaan yang dipakai untuk mengangkut barang
seperti: truk, gerobak, dan sebagainya.
3. Gudang (Building): yaitu bangunan perusahaan baik untuk tempat usaha seperti toko atau kantor.
4. Mesin-mesin (Machinery): yaitu mesin-mesin untuk memperoduksi barang seperti mesin cetak, mesin
pintal, tenun, dan sebagainya.
5. Tools (alat-alat): ialah alat-alat untuk menjalankan perusahaan misalnya kunci, catok, dongkrak dan
sebagainya.
Inilah kelompok yang termasuk akun harta, perusahaan semakin besar, semakin banyak kelompok harta baik
harta lancar atau harta tetap. Pasiva (liabilities) adalah kewajiban perusahaan yang harus dibayar kepada pihak
ketiga (kreditur). Pasiva (liabilities) sesuai dengan jangka waktu atau umurnya dibagi dalam:
1. Utang jangka pendek (current liabilities)
Utang jangka pendek, yaitu utang yang harus segera dilunasi, paling lambat umur dari utang ini satu tahun.
Yang termasuk utang jangka pendek di antaranya:
a) Utang Wesel/Wesel Bayar: yaitu wesel yang harus kita bayar kepada pihak lain yang pernah kita
berikan kepadanya. Biasanya umur utang wesel adalah 30 hari, 60 hari, atau 90 hari.
b) Utang Dagang (Account Payable): utang kepada rekanan (suplier) yaitu utang dalam rangka kegiatan
perusahaan, atau utang ini terjadi karena membeli barang yang belum dibayar.
c) Biaya-biaya yang harus dibayar: yaitu biaya-biaya yang belum kita lunasi dalam periode pembukuan
tertentu. Misalnya utang gaji, utang upah dan utang-utang biaya lainnya.
1. Utang jangka panjang (long term liabilities)
Utang jangka panjang (long term liabilities), yang termasuk utang ini adalah semua utang yang
pembayarannya relatif lama. Seperti utang obligasi (bond payable), utang hipotek (mortage payable), dan
sebagainya. Komponen terakhir dari pasiva adalah modal (capital). Modal/capital diperoleh dari selisih atau
nilai lebih assets dengan liabilities. Nilai lebih ini merupakan hak dari pemilik perusahaan. Secara teknis urutan
penyusunan Neraca adalah sebagai berikut:
a) Menuliskannama perusahaan.
b) Menuliskan jenis laporan, dalam hal ini Neraca.
c) Menuliskan saat keadaan keuangan perusahaan itu dilaporkan, misalnya tanggal, bulan dan tahun tertentu.
d) Menyajikan aktiva, kewajiban dan modal disusun sesuai dengan ketentuan, dan prinsip-prinsip akuntansi
Indonesia.
Penyusunan Neraca dapat dilakukan dalam 2 cara:
1. Bentuk laporan (Staffel)
2. Bentuk Scontro
Sumber penyusunan Neraca diambil dari kertas kerja lajur Neraca dengan ketentuan sebagai berikut:
a) untuk aktiva berada di lajur Neraca sebelah debet.
b) untuk kewajiban datanya di lajur Neraca sebelah kredit.
c) untuk modal diambil dari modal akhir hasil laporan perubahan modal.
2.2.2 Laporan Laba/Rugi (Income Statement)
Seperti namanya, laporan ini mengungkap bagaimana kinerja perusahaan, apakah menghasilkan
keuntungan atau kerugian. Di dalam laporan ini kita dapat melihat jumlah pendapatan bersih (net
revenues/sales), serta biaya (beban) untuk mewujudkan penjualan tersebut baik berupa bahan baku dan biaya
utama lainnya. Setelah dikurangi beban pokok inilah akhirnya kita bisa membaca yang namanya laba
kotor (gross profit/income). Laba kotor artinya laba yang diperoleh dari hasil operasi penjualan sebelum
dikurangi biaya-biaya lain yang tidak berhubungan dengan penjualan. Dari sana kita bisa tahu biaya
administrasi untuk menjalankan perusahaan, biaya pemasaran, dll. Setelah dikurangi biaya rutin perusahaan
inilah maka kita akan mendapatkan yang namanya laba usaha (operating income). Tapi nilai ini belum
dipotong oleh pajak, biaya laba/rugi kurs dll. Setelah dikurangi biaya pajak dan kurs inilah maka kita akan
mendapatkan nilai akhir yang bernama laba bersih (net income). Angka inilah yang merupakan
keuntungan/kerugian perusahaan. Nilai akhir dari laba bersih inilah yang kemudian bisa diatribusikan kepada
pemegang saham. Dalam laporan ini biasanya kita juga bisa mendapatkan data laba bersih per saham.
Seandainya ada perusahaan yang tidak mencantumkan angka ini, bisa kita hitung sendiri dengan cara membagi
laba bersih dengan jumlah saham beredar.
Laporan laba/rugi menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam
menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan. Jadi, laporan laba/rugi adalah
laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban pada akhir periode akuntansi.
Laporan laba rugi atau perhitungan laba rugi dapat disajikan dalam dua bentuk, yaitu sebagai berikut.

08
      a.      Bentuk Langsung (Single Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk single step dilakukan dengan menjumlahkan semua
pendapatan menjadi satu, demikian pula bebannya. Setelah itu dicari selisihnya untuk mengetahui laba dan rugi.
       b.      Bentuk Bertahap (Multiple Step)
Penyajian laporan laba/rugi dengan bentuk multiple step dilakukan dengan memisahkan antara
pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha, serta memisahkan pula antara beban usaha dan beban di luar
usaha. Setelah itu mencari selisihnya sehingga akan diperoleh laba atau rugi bersih.

2.2.3 Laporan Perubahan Ekuitas/Modal (Capital Statement)


Laporan perubahan modal merupakan laporan yang menunjukkan adanya perubahan modal yaitu dari
modal awal menjadi modal akhir. Hal-hal yang perlu diperhitungkan atau yang memengaruhi dalam penyusunan
laporan perubahan modal antara lain:
a. besarnya modal awal periode,
b. adanya laba atau rugi usaha,
c. adanya pengambilan pribadi pemilik atau prive,
d. adanya investasi tambahan dari pemilik,
e. besarnya modal akhir periode.
Laporan perubahan modal hanya lazim berlaku dibuat pada perusahaan perseorangan, persekutuan atau
firma, dan CV. Sementara itu, untuk perusahaan berbentuk perseroan terbatas (PT) istilah untuk laporan
perubahan modal adalah laporan laba ditahan (returned earning statement). 
2.2.4. Laporan Arus Kas
Inilah laporan penting lain yang berguna sebagai mekanisme kontrol apakah pelaporan laba/rugi atau neraca
tadi benar. Seperti kita ketahui, kalau ada penjualan barang kepada perusahaan lain, biasanya perusahan tidak
langsung menerima dana yang bisa dimasukkan kas, tetapi transaksi penjualan ini akan dimasukkan dalam
posisi akuntansi. Inilah gunanya laporan arus kas, di sini kita bisa mengontrol apakah penjualan menghasilkan
kas atau tidak. Dalam laporan arus ini ada tiga macam laporan utama berikut:
 Arus kas dalam aktivitas operasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang yang didapat dari jual/beli
barang atau jasa, juga pembayaran kas untuk pemasok, karyawan, dll.
 Arus kas dalam aktivitas investasi, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang
dianggap sebagai unsur investasi. Unsur yang dianggap investasi biasanya kegiatan keuangan lain guna
mendapatkan imbal balik baik langsung atau tidak langsung. Kegiatan investasi misalnya pembelian
tanah, pembangunan pabrik, atau juga penyertaan modal di perusahaan lain.
 Arus kas dalam aktivitas pendanaan, berupa penerimaan/pengeluaran uang dari komponen yang
dianggap sebagai pendanaan (financing). Suatu misal perusahaan bisa menjual barang kepada
perusahaan lain, seluruh stok habis, tapi sayangnya pembayaran baru selesai tiga bulan berikutnya. Maka
perusahaan melakukan operasi pendanaan (baca: hutang ke bank) untuk mendapatkan kas segar guna
membiayai produksi dan menyediakan stok guna penjualan berikutnya. Seiring perusahaan mendapatkan
pembayaran maka mereka bisa membayar kepada bank yang masuk dalam operasi investasi ini.
Laporan arus kas ini penting sekali agar kita bisa paham posisi keuangan dalam kondisi yang sebenarnya,
yaitu perputaran uang yang sesungguhnya, bukan posisi keuangan dalam pos akuntansi.

09
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Analisis Horizontal

Analisis Horizontal Laporan Keuangan pada PT WICO Sebagai Berikut :


1. Aktiva Lancar
Secara keseluruhan aktiva lancar perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp 182.007.000 Yang
semulanya dari Rp.229.057.000 Menjadi Rp.411.064.000 Hal ini dapat di telusuri sebagai berikut :
a) Total asset lancar mengalami kenaikan sebesar Rp. 213.680.000 Yang semulanya dari Rp.148.030.000
Menjadi Rp.361.710.000 hal ini terjadi akibat saldo uang perusahaan dan saldo rekening bank
perusahaan akibat peningkatan penjualan.
b) Aset tetap - bersih mengalami sedikit penurunan sebesar Rp.20.616.000 Yang semulanya dari
Rp.69.187.000. Menjadi Rp.48.571.000.
c) Aset tak berwujud – bersih juga mengalami penurunan sebesar Rp. 1.268.000 Yang semulanya dari
Rp.1.743.000 Menjadi Rp.474.000.
d) Serta Aset lain-lain mengalami penurunan sebesar Rp. 1.198.000 Yang semulanya dari Rp.1.507.000
Menjadi Rp.309.000.
e) Sedangkan Aset Real Estat tetap sejumlah Rp. 8.590.000.
2. Leabilitas
Secara keseluruhan Leabilitas perusahaan mengalami peningkatan sebesar Rp. 14.358.000 Yang semulanya
dari Rp.100.073.000 Menjadi Rp.114.431.000 Hal ini dapat di telusuri sebagai berikut :
a) Liabilitas Jangka Pendek
Liabilitas Jangka Pendek mengalami kenaikan sebesar Rp.1.500.000 Yang semulanya dari
Rp.80.870.000 Menjadi Rp.82.370.000.
b) Liabilitas Pajak Tangguhan
Mengalami Penurunan sebesar Rp.168.000 Yang semulanya dari Rp.695.000 Menjadi Rp.527.000.
c) Pendapatan yang Ditangguhkan.
Setelah 3 tahun terakhir tidak melakukan pendapatan yang ditangguhkan akhirnya pada tahun 2017
perusahaan melakukan penagguhan pendapatan sebesar Rp.9.261.000.
d) Leabilitas Imbalan Kerja
Meningkat sebesar Rp. 3.765.000 Yang semulanya dari Rp.18.507.000 Menjadi Rp.22.272.000.
e) Jumlah Ekuitas
Mengalami Peningkatan sebesar Rp. 167.649.000 Yang semulanya dari Rp.128.984.000 Menjadi
Rp.296.633.000.
3. Leabilitas dan Ekuitas
Jadi jumlan Leabilitas dan Ekuitas perusahaan setelah di jumlahkan mengalami peningkatan sebesar Rp.
182.007.000 Yang semulanya dari Rp.229.057.000 Menjadi Rp.411.064.000.
4. Laba Kotor Sebelum Pos Keuangan
Seiring dengan peningkatan yang terjadi pada pendapatan usaha, laba kotor juga mengalami peningkatan
sebesar Rp. 98.112.471.538. Peningkatan ini atas laba tersebut baik bagi perusahaan karena peningkatan pada
penjualan lebih besar.
a) Manfaat (Beban) Pajak Neto
Mengalami penurunan sebesar Rp.1.493.766.603 Yang semulanya dari Rp.1.661.915.775 Menjadi
Rp.168.149.172. 
b) Laba Tahun Berjalan
Laba tahun berjalan mengalami Kenaikan sebesar Rp. 165.663.419.115 Yang semulanya dari
Rp.3.389.390.789. Menjadi Rp.168.952.809.904 ini diakibatkan saldo beban – beban tersebut
berpengaruh pada meningkatnya laba yang diperoleh, sehingga penting bagi perusahaan untuk
meminimalkan beban tersebut.
010
5. Total Kas Akhir Tahun
Terdiri Dari Kas dan setara kas utang cerukan mengalami peningkatan sebesar Rp. 194.997.555.413
Yang semulanya dari Rp.9.433.536.789 Menjadi Rp.204.441.092.202.

BAB IV

PENUTUP

 4.1 Kesimpulan

Laporan keuangan (financial statement) adalah hasil akhir dari akuntansi yang merupakan suatu
ringkasan transaksi keuangan. Laporan keuangan disajikan dengan maksud memberikan informasi mengenai
posisi harta, utang, dan modal serta perolehan laba atau rugi yang menunjukkan hasil aktivitas yang terjadi
dalam rumah tangga perusahaan dan membantu pimpinan dalam pengambilan keputusan.
Seperti dalam perusahaan jasa, pada umumnya laporan keuangan yang disusun dalam perusahaan
dagang meliputi:
1. laporan laba/rugi,
2. laporan perubahan modal,
3. neraca,
4. laporan arus kas.
 Analisis Horizontal
Analisis horizontal dilakukan dengan cara jumlah setiap akun laporan keuangan tahun berjalan dibandingkan
dengan akun yang sama pada periode sebelumnya untuk mengetahui kenaikan atau penurunan yang terjadi pada
akun tersebut. Kenaikan atau penurunan tersebut dibagi dengan akun periode sebelumnya dan dikali dengan
seratus persen untuk mengetahui persentase kenaikan atau penurunan pada akun tersebut dan kenaikan atau
penurunan jumlah pos dihitung sebagai persentase kenaikan atau penurunan.
Dari analisis horizontal tersebut kenaikan pendapatan penjualan adalah trend yang baik yang mungkin
disebabkan oleh penambahan investasi. Tetapi hal ini tidak diimbangi oleh kenaikan laba tahun berjalan, karena
beban-beban usaha mengalami kenaikan dalam persentase yang besar. Dan secara keseluruhan PT WICASANA
OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk Untuk Tahun 2017 mengalami Tren yang positif hal ini di karenakan
Peningkatan yang siknifikan pada asset lancar, meskipun di beberapa aspek lain mengalami penurunah hal
tersebut tidak memperburuk kinerja perusahaan.

4.2.  Saran
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari bahwa masih jauh dari kesempurnaanya dan adapun
kelemahan-kelemahan dari penulis dalam penulisan makalah ini, baik itu kurangnya fasilitas yang mendukung
seperti buku-buku referensi yang begitu terbatas dalam menjamin penyelesaian penulisan makalah ini sehingga
kritik dan saran yang bersifat  konstruktif baik itu dari bapak dosen maupun dari rekan-rekan mahasiswa/i
sangatlah diharapkan untuk membantu prosses penulisan lebih lanjut.
  

011
DAFTAR PUSTAKA

Soemarso, S.R..Akuntansi Suatu Pengantar; Salemba Empat; Jakarta:2005.


http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2063114-jenis-jenis-laporan-keuangan/
http://bolasalju.com/2012/02/16/laporan-keuangan-2-empat-jenis-laporan-keuangan/
http://id.wikipedia.org/wiki/Akuntansi
http://ssbelajar.blogspot.com/2012/09/laporan-keuangan-perusahaan-dagang.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_keuangan
http://blogdeta.blogspot.com/2009/03/analisa-laporan-keuangan.html
www.google.co.id
http://id.shvoong.com/
https://wicaksana.co.id/investor-relations/annual-report/?lang=id

012
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND ITS
ENTITAS ANAKNYA SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT
KONSOLIDASIAN OF FINANCIAL
Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam POSITION
Rupiah) As of December 31, 2017
(Expressed in Rupiah)

Catatan/
2017 Notes

ASET

ASET LANCAR
Kas dan setara kas 204.441.092.202 4,28,31
Piutang usaha 3,5a,31
Pihak ketiga 74.497.404.326
Pihak berelasi 1.176.943.900 6b
Piutang lain-lain 3,5b,31
Pihak ketiga 2.041.479.278
Pihak berelasi 11.271.084.277 6b
Persediaan 39.027.160.190 3,7
Uang muka pembelian 116.386.077
Biaya dibayar di muka 29.138.609.305 6b

Total Aset Lancar 361.710.159.555

ASET TIDAK LANCAR


Aset real estat - 3,11
Aset takberwujud 473.717.866 3,9,21
Aset tetap 48.570.519.238 3,8,12,20,21
Aset tidak lancar lainnya 309.475.139 10,31

Total Aset Tidak Lancar 49.353.712.243

TOTAL ASET 411.063.871.798


K l 31
O Desember
N 2017
S (Disajikan
O dalam
L Rupiah)
I
D
A
S
I
A
N
(l
a
n
j
u
t
a
n
)
T
a
n
g
g
a
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari form an integral part of these consolidated financial statements
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. taken as a whole.

1
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND ITS
ENTITAS ANAKNYA SUBSIDIARY
LAPORAN POSISI KEUANGAN CONSOLIDATED STATEMENT
OF As Modal saham - nilai nominal
FI of Rp500 per saham
NA De Modal dasar -
1.800.000.000 saham
NC ce
Modal ditempatkan dan disetor
IA mb penuh 1.268.950.977 saham 634.475.488.500 17
L er Agio saham 14.444.701.250 17
PO 31, Akumulasi kerugian (352.309.402.455)
SI 20
TI 17 Total ekuitas yang dapat
O (E diatribusikan kepada
N xpr Pemilik Entitas Induk 296.610.787.295
Kepentingan nonpengendali 22.135.613 16
(co ess
nti ed Ekuitas, Neto 296.632.922.908
nu in
ed) Ru TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 411.063.871.798
pia
h)

Catatan/

2017 Notes 2016

LIABILITAS DAN EKUITAS


EQUITY

LIABILITAS

LIABILITAS JANGKA PENDEK


LIABILITIES

Utang jangka pendek -


12,31 29.119.597.671
Short-term loan

Utang usaha

Pihak ketiga 47.789.273.752


Pihak berelasi 27.569.497.694
Utang lain-lain
Pihak ketiga 2.911.919.833
Pihak berelasi -
Utang pajak 2.813.295.087
Biaya masih harus dibayar 1.285.931.876

Total Liabilitas Jangka Pendek 82.369.918.242

LIABILITAS JANGKA PANJANG


Liabilitas pajak tangguhan 527.305.425
Pendapatan yang ditangguhkan 9.261.472.223
Liabilitas imbalan kerja 22.272.253.000

Total Liabilitas Jangka Panjang 32.061.030.648

Total Liabilitas 114.430.948.890

EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari form an integral part of these consolidated financial statements
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. taken as a whole.

2
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND ITS
ENTITAS ANAKNYA SUBSIDIARY
LAPORAN LABA RUGI CONSOLIDATED STATEMENT OF
PROFIT OR LOSS AND
DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF OTHER COMPREHENSIVE
LAIN KONSOLIDASIAN INCOME
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 For the Year Ended
Desember 2017 December 31, 2017
(Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)

Catatan/
2017 Notes
PENJUALAN NETO 992.751.074.239 6,18

HARGA POKOK PENJUALAN (914.415.261.187) 6,19

LABA BRUTO 78.335.813.052

Beban penjualan (81.331.748.074) 20


Beban umum dan administrasi (43.745.674.109) 21
Beban usaha lainnya (7.171.560.606) 24
Pendapatan usaha lainnya 224.653.745.296 25
LABA USAHA 170.740.575.559

Pendapatan keuangan 1.826.831.425 23


Pajak final atas penghasilan bunga (303.792.921)
Beban keuangan (3.478.953.331) 22
LABA SEBELUM MANFAAT
(BEBAN) PAJAK 168.784.660.732

MANFAAT (BEBAN) PAJAK, NETO 168.149.172 3,15c


LABA TAHUN BERJALAN 168.952.809.904

PENGHASILAN KOMPREHENSIF
LAIN
Pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi:
Pengukuran kembali
atas liabilitas imbalan kerja (1.303.927.000)
TOTAL
PENGHASILAN
KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN 167.648.882.904

Laba tahun berjalan


yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 168.952.809.904
Kepentingan nonpengendali - 16
TOTAL 168.952.809.904

Total penghasilan komprehensif


tahun berjalan yang
dapat diatribusikan kepada:
Pemilik entitas induk 167.648.882.904
Kepentingan nonpengendali - 16
TOTAL 167.648.882.904

LABA PER SAHAM DASAR


YANG DAPAT
DIATRIBUSIKAN
KEPADA PEMILIK ENTITAS
INDUK 133,14 30

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari form an integral part of these consolidated financial statements
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. taken as a whole.

3
The original consolidated financial statements included herein are in the Indonesian language.

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk AND ITS SUBSIDIARY
ANAKNYA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017
For the Year Ended December 31, 2017
(Disajikan dalam Rupiah)
(Expressed in Rupiah)

Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/

Equity Attributable to Equity Holders of the Parent

Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh/ Akumulasi Kepentingan
Share Capital Agio Saham/ Kerugian/ Nonpengendali/ Ekuitas,
Issued and Additional Accumulated Non-controlling Neto/
Fully Paid Paid-in Capital Losses Total Interests Equity, Net

Saldo, 31 Desember 2015 634.475.488.500 14.144.701.250 (520.403.176.148) 128.217.013.602 22.135.613 128.239.149.215 Balance, December 31, 2015

Pengampunan pajak - 300.000.000 - 300.000.000 - 300.000.000 Tax amnesty

Laba tahun berjalan - - 3.289.390.789 3.289.390.789 - 3.289.390.789 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain - - (2.844.500.000) (2.844.500.000) - (2.844.500.000 ) Other comprehensive income

Saldo, 31 Desember 2016 634.475.488.500 14.444.701.250 (519.958.285.359) 128.961.904.391 22.135.613 128.984.040.004 Balance, December 31, 2016

Laba tahun berjalan - - 168.952.809.904 168.952.809.904 - 168.952.809.904 Profit for the year

Penghasilan komprehensif lain - - (1.303.927.000) (1.303.927.000) - (1.303.927.000) Other comprehensive income

Saldo, 31 Desember 2017 634.475.488.500 14.444.701.250 (352.309.402.455) 296.610.787.295 22.135.613 296.632.922.908 Balance, December 31, 2017

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these
terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. consolidated financial statements taken as a whole.
4
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.

PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk


Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS
CONSOLIDATED STATEMENT
KONSOLIDASIAN
OF CASH FLOWS
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31
For the Year Ended
Desember 2017
December 31, 2017
(Expressed in Rupiah)
(Disajikan dalam Rupiah)

Catatan/
2017 Notes 2016

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


OPERASI OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 982.725.499.440 847.453.500.599 Cash received from customers
Pembayaran kas kepada/untuk: Cash payments to/for:
Pemasok (873.026.712.116) (777.148.717.067) Suppliers
Beban usaha (63.279.362.459) (19.684.409.031) Operating expenses
Gaji, upah dan imbalan Salaries, wages and
kerja (47.157.626.700) (40.376.621.501) employee benefits

Kas yang diperoleh dari Cash generated from


(digunakan untuk) operasi (738.201.835) 10.243.753.000 (used in) operations Cash
Penerimaan kas dari receipts from
penghasilan bunga 1.523.038.504 703.699.187 interest income
Pembayaran kas untuk Cash payments for interest
bunga atas utang cerukan bank (819.635.453) (934.044.992) on bank overdraft

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by


(Digunakan untuk) (Used in)
Aktivitas Operasi (34.798.784) 10.013.407.195 Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


INVESTASI INVESTING
ACTIVITIES
Proceeds from sale of
Hasil penjualan aset tetap 216.344.528.203 8 63.545.456 fixed assets
Proceeds from sale of
Hasil penjualan aset real estat 7.451.000.000 11 1.681.818.180 real estate assets
Perolehan aset tetap (4.516.838.036) 8 (9.362.647.175) Acquisitions of fixed assets
Perolehan aset takberwujud (356.729.489) 9 (452.362.600) Acquisition of intangible assets
Pembayaran uang muka Payment of advance for purchase
pembelian aset tetap - 10 (1.291.890.000) of fixed assets

Kas Neto Diperoleh dari Net Cash Provided by


(Digunakan untuk) (Used in)
Aktivitas Investasi 218.921.960.678 (9.361.536.139) Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS CASH FLOWS FROM


PENDANAAN FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan dari utang jangka pendek 14.000.000.000 12.500.000.000 Proceeds of short-term loan
Pembayaran utang jangka pendek (35.500.000.000) (10.500.000.000) Payments of short-term loan
Pembayaran kas untuk bunga Cash payments for interest
atas utang bank jangka pendek (2.391.486.111) (3.053.533.244) short-term bank loans

Kas Neto Digunakan untuk Net Cash Used in


Aktivitas Pendanaan (23.891.486.111) (1.053.533.244) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) NET INCREASE (DECREASE) IN


NETO KAS DAN SETARA KAS 194.995.675.783 (401.662.188) CASH AND CASH EQUIVALENTS

DAMPAK NETO PERUBAHAN NET EFFECTS OF CHANGES


NILAI TUKAR ATAS IN EXCHANGE RATE ON CASH
KAS DAN SETARA KAS 1.879.630 (4.225.150) AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari form an integral part of these consolidated financial statements
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. taken as a whole.

5
The original consolidated financial statements included herein
are in the Indonesian language.
AWAL TAHUN 9.443.536.789 9.849.424.127 AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS


AKHIR TAHUN 204.441.092.202 9.443.536.789 AT END OF YEAR

Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir The accompanying notes to the consolidated financial statements
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari form an integral part of these consolidated financial statements
laporan keuangan konsolidasian ini secara keseluruhan. taken as a whole.

6
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL
PT WICAKSANA OVERSEAS INTERNATIONAL Tbk
Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA
AND ITS SUBSIDIARY
LAPORAN ARUS KAS
CONSOLIDATED STATEMENT
KONSOLIDASIAN (lanjutan)
OF CASH FLOWS (continued)
For the Year Ended December
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31
31, 2017 (Expressed in Rupiah)
Desember 2017

(Disajikan dalam Rupiah)

Catatan/
2017 Notes 2016

KAS DAN SETARA KAS CASH AND CASH EQUIVALENTS


AKHIR TAHUN TERDIRI AT END OF YEAR CONSIST OF:
DARI:
Kas dan setara kas 204.441.092.202 4 17.063.134.460 Cash and cash equivalents
Utang cerukan - 12 (7.619.597.671) Bank overdraft

Total 204.441.092.202 9.443.536.789 Total

Anda mungkin juga menyukai