1. Perbedaan teori behavioristic dan teori kognitivisme
Seiring perkembangan jaman yang semakin modern mempengaruhi kehidupan manusia dalam segala bidang baik bidang ekonomi,politik dan juga bidang pendidikan.Dalam bidang pendidikan tantangan yang di hadapi lebih besar,dengan berkembangnya jaman yang di ikuti dengan perkembangan teknologi yang juga semakin pesat membuat bergesernya nilai-nilai pendidikan itu sendiri.Para praktisi dan pakar pendidikan juga mengalami pergesaran paradigma tentag konsep dan tujuan pembelajaran yang hendak di capai siswa.Maka, berbagai jenis teori belajar di kembangkan yang diharapakan sesuai di implementasikan di sekolah untuk jaman modern saat ini. Salasatu teori belajar yang juga sudah semakin berkembang menjadi terori-teori baru yaitu teori behavioristic. Menurut thorndike, belajar merupakan proses interaksi antara stimulus dan respon. Dan perubahan tingkah laku merupakan akibat dari kegiatan belajar yang berwujud konkrit yaitu dapat diamati atau berwujud tidak konkrit yaitu tidak dapat diamati. Teori ini juga disebut sebagai aliran koneksionisme (connectinism). Teori belajar lainya adalalah teori kognitvisme Teori belajar kognitif lebih menekankan pada belajar merupakan suatu proses yang terjadi dalam akal pikiran manusia. Pada dasarnya belajar adalah suatu proses usaha yang melibatkan aktivitas mental yang terjadi dalam diri manusia sebagai akibat dari proses interaksi aktif dengan lingkungannya untuk memperoleh suatu perubahan dalam bentuk pengetahuan, pemahaman, tingkah laku, ketrampilan dan nilai sikap yang bersifat relatif dan berbekas. Jadi perbedaan teori behavioristic dengan teori kognitif yaitu teori behavioristic bejar proses interkasi antara stimulus dan respon sedangkan teori kognitivisme mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. 2. Tokoh pendidikan a. Tokoh pendidikan dalam negri Kyai Haji Mohammad Hasjim Asy'arie beliau lahir di Desa Gedang, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, 10 April 1875 – meninggal di Jombang, Jawa Timur, 25 Juli 1947 pada umur 72 tahun; 4 Jumadil Awwal 1292 H- 6 Ramadhan 1366 H; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang) adalah salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia. Di kalangan Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan sebutan "Hadratus Syeikh" yang berarti Maha Guru. Karya nya yang paling popular adalah Adabul ‘Alim Wal Muta’allim adalah sebuah kitab yang mengupas tentang pentingnya menuntut dan menghormati ilmu serta guru. Dalam kitab ini KH. M. Hasyim Asy’ari menjelaskan kepada kita tentang cara bagaimana agar ilmu itu mudah dan cepat dipahami dengan baik. b. Tokoh pendidikan luar negri Ibnu Sina (980-1037) dikenal juga sebagai "Avicenna" di dunia Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan kedokteran. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Kedokteran Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-Ṭibb yang merupakan rujukan di bidang kedokteran selama berabad-abad.