Morfologi tanaman ini yaitu herba tegak dengan tinggi sekitar 0,5 - 1 meter, percabangan
monodial, batang yang masih muda bersiku empat sedangkan yang tua berkayu dengan pangkal
membulat berwarna hijau. Daun tunggal, bentuk bulat telur, ujung dan pangkal runcing,
bersilang berhadapan dengan warna daun bagian atas hijau tua sedangkan bagian bawah
berwarna lebih pucat (Sudarsono et al.,1996).
Di Indonesia, tanaman ini sering digunakan sebagai obat dan masuk dalam sistem
pengobatan Ayurvedic dan Unani. Efek farmakologi yang dimiliki tanaman ini sangat luas antara
lain hepatoprotektif, antimikroba, efek antijamur, antioksidan, antiinflamasi, antipiretik,
antikanker, dan antidiare. Disebutkan dalam sistem kedokteran Unani bahwa tanaman ini
bermanfaat dalam pengobatan hepatitis kronis (Bin Nyeem. M.A., et al, 2017).