Anda di halaman 1dari 2

I.

Terminologi
1. Ibu G2P1A0 : Ibu yang sedang hamil kedua, riwayat melahirkan
sekali, dan tidak ada riwayat pernah abortus
2. Sectio caesaria : Tindakan pembedahan untuk melahirkan janin
dengan membuka dinding perut ibu dan dinding uterus.
3. BBL : Berat badan bayi yang ditimbang dalam 1 jam
setelah kelahiran. Normalnya 2500 gram – 4000 gram.
4. PBL : Panjang badan bayi yang diukur dalam 1 jam
setelah kelahiran. Normalnya 48 – 52 cm.
5. Rawat gabung : suatu sistem perawatan dimana membiarkan ibu
dan bayinya bersama terus menerus. Pada rawat gabung / rooming-in
bayi diletakkan di box bayi yang berada di dekat ranjang ibu sehingga
mudah terjangkau.
Ada satu istilah lain, bedding-in, yaitu bayi dan ibu berada bersama-
sama di ranjang ibu.
II. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan antara usia kehamilan dengan kondisi bayi ?
2. Apakah terdapat hubungan antara persalinan dengan sectio caesaria
dengan kondisi bayi ?
3. Kenapa bayi baru tampak sesak pada 12 jam setelah lahir?
4. Bagaimana interpretasi bayi baru lahir?
5. Mengapa bayi tampak kebiruan ?
6. Mengapa perlu ditanyakan riwayat tersedak?
7. Mengapa bekas SC menajadi indikasi untuk dilakukan SC lagi?
8. Apa kemungkinan diagnosis bayi tersebut?
III. Analisis Masalah
1. Ada, usia kehamilan 36 minggu menunjukan kehamilan preterm, dimana
kehamilan preterm beresiko terjadi defisiensi surfaktan. Surfaktan
digunakan untuk menurunkan tahanan permukanan alveolus, sehingga
defisiensi surfaktan dapat meningkatan tahanan permukaan alveolus
sehingga alveolus menjadi kolaps yang menjadi patogenesis utama
terjadinya respiratory distress sydrome. Berdasarkan penelitian lain, juga
dijelaskan bahwa defisensi surfaktan juga memperberat terjadinya
trancient tacypneu of newborn, dimana peningkatan tahanan permukaan
alveolus akan memperberat keadaan kelebihan cairan pada paru.
( buat tambahan moderator : surfaktan di produksi oleh sel alveolar tipe
II, mulai diproduksi pada minggu ke 24 dan penelitian lain juga
menunjukan pada > 35 minggu, surfaktan sudah cukup adekuat 
sehingga RDS sering terjadi pada bayi dengan usia gestasi ≤ 34
minggu )
2. Ada, dimana bayi yang dilahirkan secara SC beresiko memiliki cairan
paru yang berlebihan karena bayi tersebut kehilangan kesempatan untuk
mengeluarkan cairan parunya, berbeda dengan bayi yang dilahirkan
secara normal / pervaginam dimana bayi mengalami kompresi dada saat
menuruni jalan lahir.
Terlambatnya kliren cairan paru akan menyebabkan ketidakefektifan
pertukaran gas, nafas bayi menjadi cepat, bahkan terjadi distres
pernapasan.
Sehingga bayi yang dilahirkan secara SC lebih berersiko mangalami
TTN.
3. Karena kemungkinan saat bayi lahir, masih terjadi pertukaran gas pada
bayi, akan tetapi karena adanya retensi cairan di paru yang tidak
dikeluarkan yang menyebabkan ketidakefektifan pertukaran gas
ditambah kebutuh oksigen bayi semakin meningkat, hal ini
menyebabkan munculnya gejala pada bayi berupa sesak, menangis
merintih, dan tampak kebiruan.
4. Interpretasi bayi baru lahir
 Usia kehamilan 36 minggu  preterm
 BBL 2800 gram  normal
 PBL 49 cm  normal
 Lahir langsung menangis  Pernapasan baik
5. Bayi menjadi tampak kebiruan menandakan adanya sianosis. Sianosis
terjadi karena kurangnya oksigen yang dibawa darah sehingga terjadi
peningkatan jumlah unoxygenated haemoglobin , yang menyebabkan
terjadinya kebiruan.
6. Karena untuk membantu menyingkirkan diagnosis banding berupa
kelaianan kongenital seperti fistula trakeo-esofageal atau palatoskisis,
dimana kelainan tersebut dapat bermanifestasi sesak yang diawali
tersedak.
Bayi meminum asi, karena ada fistula trakeoesofageal , asi bisa masuk
ke paru, sehingga terjadi aspirasi pada paru yang dapat menyebabkan
inflamasi pada paru.
7. Karena jika persalinan dilakukan secara normal, sedangkan ada riwayat
SC , terlebih jika masih belum sembuh sempurna, hal ini akan
meningkatkan resiko terjadinya ruptur uterus, terlebih lagi jika insisi SC
vertikal. Jika pasien tetap ingin melahirkan normal, maka pasien harus
tidak memiliki faktor resiko berupa obesitas, preeklamsia, usia > 35 th,
riwayat SC sebelumnya dengan jarak kurang dari 19 bulan, makrosomia,
atau SC dengan insisi vertikal
8. Berdasarkan gejala dan tanda yang didapatkan, maka
Diagnsosis sementara adalah Trancient tacypneu of newborn
Dd/ Respiratory distress syndrome
Persistent pulmonary hypertension
Kelainan jantung bawaan
Delay transisi
IV. Skema
V. Sasaran Belajar

Anda mungkin juga menyukai