30 juni 2011
I. TUJUAN
Setelah mempelajari dan melakukan praktikum multi test pump rig untuk pompa aksial
dan pompa turbin mahasiswa diharapkan mampu :
Mengetahui fungsi dan cara kerja pompa axial, reciprocating, dan turbin.
Mengetahui karakteristik pompa.
Mengetahui parameter- parameter untuk mengetahui performa pompa.
A. Pompa Aksial
Pompa aksial mempunyai baling-baling gerak (pitch propeler) yang berputar di
dalam suatu rumah pompa dengan ruang antara clearance yang cukup halus antara
baling-baling (propeler) dan rumah pompa. Cairan masuk propeler pada arah aksial,
melalui suatu cincin masukan sudu pengarah yang tetap.
Pada waktu cairan melewati propeller, sudu-sudu memutar cairan,sudu penarah
luar akan mengubah cairan memasuki pipa keluaran. Baling-baling (propeler) pompa
ini terpasang pada poros yang diperpanjang yang berputar pada suatu bantalan.
Berdasarkan laju aliran yang cukup besar disbanding pompa lain, maka pada
pengujian digunakan model bendungan untuk mengukur laju aliran air. Dengan
demikian, tidak ada perubahan tinggi isap.
Page 1
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Pompa aksial sangat cocok digunakan untuk kondisi laju aliran yang besar pada
tinggi tekanan yang rendah, seperti untuk pembuangan air, irigasi, dsb. Makin tinggi
kecepatan kerja, makin kecil dan murah pompa atau motor penggerak yang
diperlukan
B. Pompa Turbin
Tinggi tekan yang diberikan impeler pada fluida sebagian adalah tinggi tekan
akibat tekanan dan sebagian lagi tinggi tekan akibat kecepatan. Tinggi tekan akibat
kecepatan haruslah ditrasformasikan menjadi tinggi tekan akibat tekanan dengan
rugi-rugi dan turbulensi yang sekecil mungikn didalam laluan atau laluan-laluan
disekeliling impeler, yang dikenal sebagai Difuser.
Page 2
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Ada tiga jenis difuser, yang kesemuanya mengelilingi pinggir impeler dan dibatasi
oleh sisi samping rumah pompa. Difuser-difuser ini adalah:
Page 3
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
C.Pompa Reciprocating
Reciprocating adalah pompa positive displacement di mana sebuah plunyer atau
piston memindahkan sejumlah volume fluida pada setiap stroke. Prinsip dasar dari
sebuah pompa reciprocating adalah solid akan dipindahkan dgn volume yang sama
dengan fluida. Sebagai contoh, ketika es batu dijatuhkan ke dalam segelas air, volume
air yang tumpah keluar dari gelas sama dengan volume es batu yang terendam.
Semua pompa Reciprocating memiliki porsi fluid-handling, yang biasa disebut
liquid end, yang memiliki:
Pemindah solid disebut plunyer atau piston
Wadah untuk menampung fluida, yang disebut liquid cylinder (silinder
fluida)
Suction check valve untuk menerima fluida dari pipa isap ke dalam
silinder fluida
Discharge check valve untuk menerima aliran dari silinder fluida ke pipa
discharge
Packing untuk menyegel sambungan antara plunyer dan silinder fluida
guna mencegah fluida bocor keluar dari silinder dan mencegah udara
bocor masuk ke dalam silinder.
Page 4
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Page 5
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Rumus diatas tidak memberikan hasil yang akurat bila diterapkan pada pola aliran
aktual. Untuk menghitungnya (sesuai analisis) persamaan tersebut biasanya
dikalikan dengan suatu koefsien yang ditentukan dari hasil percobaan (Cd).
Sehingga menjadi :
Tangki Volumetrik :
Kapasitas pompa, Q (m3/s) adalah laju aliran air yang dihasilkan pompa.
Tinggi tekanan pompa adalah selisih kerja masukkan dan keluaran pompa. Dimana
rumusnya adalah :
Page 6
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Page 7
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
6. Periksa ketel udara di atas pompa turbin jangan sampai terisi penuh air .
Usahakan ada udara di ruang ketel udara. Dengan demikian fluktuasi tekanan
dapat direndam. Pemeriksaan ada udara dan tidak dapat dilihat pada pipa
transparan yang terletak pada ketel udara. Dengan mengatur katup pada ketel
udara maka banyak sedikitnya udara di ruang ketel udara dapat cepat diubah-
ubah.
7. Jika pengujian menggunakan meter indikator, pasang meter indikator pada
pompa turbin sebelum pengujian dilakukan.
B. Percobaan :
1. Siapkan data pengamatan.
2. Ukur parameter laju aliran (Q) tinggi tekanan (H), torsi (T) untuk putaran
tertentu dan laju aliran berubah-ubah.
3. Ulangi percobaan di atas untuk putaran yang bervariasi.
4. Hitung daya pompa hidrolik dan efisien pompa.
V. PERHITUNGAN
- Pompa Axial
Pada speed 1000 dan bukaan 100%
a. Debit Aliran dengan analisis matematik
Q perhitungan= 2/3 2g B H 3/2 = 2/3 2 . 9,8 x 0,05 x (0,045m)3/2 = 7,6.10-4 m3/s
b. Daya Input
npompa = 14/27. 1000 = 518,5 rpm
Pin = (2πnT)/60 = ( 2 . π . 518,5 rpm . 0,28 Nm ) / 60 = 15,19 W
c. Daya Output
Page 8
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Pout = ρgHQ = 1000 kg/m3 . 9,8 m/s2 . 0,7 m . 7,6 .10-4 m3 / s = 5,2 W
d. Efisiensi
η =(Pout/Pin) x 100% =( 5,2 W / 15,19 W) x 100% = 34, 32%
- Pompa Turbin
Pada putaran 750 rpm
a. Debit
Q = V / t =10-3 m3/ 37 s = 0,27027.10-4 m3 / s
b. Dengan T = 0,82 Nm
c. Daya Input
npompa = 750. 27/14 = 1446,4 rpm
Pin = (2πnT)/60 = ( 2 . 3,14 . 1446,4 rpm . 0,82 Nm ) / 60 = 124,1421 W
d. Daya Output
Pout = ρgHQ = 1000 kg/m3 . 9,8 m/s2 . 2,3 m . 0,27027.10-4 m3 / s = 0,6091 W
e. Efisiensi
η =(Pout/Pin) x 100% =( 0,6091 W/124,1421 W) x 100% = 0,6091892 %
- Pompa Reciprocating
Pada speed 500 rpm
a. Debit
Q = V / t = 10-3 m3/ 36 s = 0,277778.10-4 m3 / s
b. Torsi
T = m . g . L = 0,2kg . 9,8m/s2 . 0,068m = 0,13328 Nm
c. Daya Input
npompa = 72/14. 1578 = 8115,429rpm
Pin = (2πnT)/60 = ( 2 . 3,14 . 8115,429rpm . 0,13328 Nm ) / 60 = 113,21 W
d. Daya Output
Page 9
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
e. Efisiensi
η =(Pout/Pin) x 100% =( 8,506944W / 113,21 W) x 100% = 7,514304%
Page
10
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
- POMPA AXIAL
Page
11
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
- POMPA TURBIN
No N T Discharge Suction Debit t(s) Laju Alir Pin(W) Pout η(%)
(rpm) (Nm) mH2O mH2O m³ x10-4 (W)
(m3/s)
1 750 0,82 1,8 -0,5 10 37 0,270 124,1 0,609 0,490
2 750 0,82 1,8 -0,5 20 35 0,571 124,1 1,288 1,037
3 750 0,82 1,8 -0,5 30 33 0,909 124,1 2,049 1,650
4 1000 1,1 1,9 -1,4 10 26 0,384 222,0 1,243 0,560
5 1000 1,1 1,9 -1,4 20 26 0,769 222,0 2,487 1,120
6 1000 1,1 1,9 -1,4 30 26 1,153 222,0 3,731 1,680
7 1250 1,47 2,1 -2,8 10 21 0,476 370,9 2,286 0,616
8 1250 1,47 2,1 -2,8 20 20 1 370,9 4,802 1,294
9 1250 1,47 2,1 -2,8 30 19 1,578 370,9 7,582 2’044
VI. GRAFIK
- POMPA RECIPROCATING
Page
12
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
350
300
250
Pin (W)
200 Pout(W)
Ƞ (%)
150
100
50
0
0.280.270.260.280.270.270.280.370.360.340.35 0.4 0.560.530.530.590.540.53
Laju alir 10-4(m3/s)
- POMPA AXIAL
15 11.39
10.9 10.5 10.9 Pin (W)
10 Pout (W)
η (%)
5 2.1 2.1 2.15 2.14
0
3, 06.10-4 3, 06.10-4 3, 06.10-4 2,08.10-4
Debit (m3/s)
Page
13
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
25
20.07
20 16.82 17.8 (W)
15.19 15.74
(W)
15 (%)
10
5.2 4.6 4.7
5 3.5
0
7,6.10-4 6,8.10-4 6,4.10-4 4,3.10-4
Debit (m3/s)
- POMPA TURBIN
Page
14
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
120
100
80 Pin(W)
Pout (W)
60 η(%)
40
20
0
0.27 0.57 0.91
Laju Alir x10-4 (m3/s)
200
150
Pin(W)
Pout (W)
100 η(%)
50
0
0.38 0.77 1.15
Page
15
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
VII. PEMBAHASAN
Page
16
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Pada praktikum masaing- masing pompa kita mengoperasikan pada putaran tertentu di
setiap pompa. Setelah itu kita melakukan pengambilan data pada masing- masing pompa.
Setelah dilakukan perhitungan, maka pada tiap pompa yaitu :
1. Pompa Turbin
Dilihat dari data perhitungan, bahwasannya nilai efisiensi pada Pompa turbin ini
memiliki karakteristik yaitu semakin tinggi putaran yang diberikan, maka akan
semakin tinggi nilai efisiensinya.
Pada pompa Turbin lebih efisiensi jika dioperasikan pada putaran 1250 rpm. Nilai
efisiensi pada pompa turbin ini berkisar 0,49% - 2,04%. hal ini tidak memungkinkan
karena dilihat dari karakteristik pompanya, bahwasannya Pompa Turbin ini memiliki
efisiensi bisa lebih dari 10%, dengan kata lain bahwasannya terdapat kesalahan pada
pengambilan data dimana pada saat kita melakukan pengambilan data, sensor alat
ukur pada pompa tidak berfungsi dengan baik.
2. Pompa Axial
Karakteristik nilai efisiensi pada Turbin Axial yaitu semakin tinggi putaran dan bukaan
katup semakin besar maka nilai efisiensi pada Pompa Axial ini semakin besar.
Pada pompa Axial lebih efisiensi jika dioperasikan pada putaran 1000 rpm. Nilai
efisiensi pada pompa Axial ini berkisar 16% - 35%. Dilihat dari nilai efisiensinya
bahwsannya nilai efisiensinya lebih tinggi dari Pompa Turbin.
3. Pompa Reciprocating
Karakteristik nilai efisiensi pada Tubin Reciprocating yaitu semakin tinggi putaran n
semakin rendah beban yang diberikan maka nilai efisiensinya akan semakin besar.
Pada pompa reciprocating lebih efisiensi jika dioperasikan pada putaran 1500 rpm,
tetapi dilihat dari data nilai efisiensinya relatif lebih sama pada setiap putaran. Untuk
pompa reciprocating memiliki efisiensi pompa berkisar 3,575%-10,03%.
VIII. KESIMPULAN
Untuk pompa axial mempunyai nilai efisiensi terendah yaitu 16,3% pada putaran 800
rpm dan efisiensi tertinggi yaitu 34,43% pada putaran 1000 rpm.
Page
17
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Untuk pompa turbin mempunyai nilai efisiensi terendah yaitu 0,49% pada putaran
750rpm dan efisiensi tertinggi yaitu 2,044% pada putaran 1250rpm
Untuk pompa reciprocating mempunyai nilai efisiensi terendah yaitu 3,75% pada
putaran 500rpm dan efisiensi tertinggi 10,03% pada putaran 1500rpm
Pompa yang memiliki efisiensi terbaik pada ketiga pompa ini adalah pompa axial.
Page
18
Laporan Praktikum Pompa
30 juni 2011
Page
19