Anda di halaman 1dari 8

REM DRUM

Rem drum, disebut juga rem tromol, sebenarnya adalah rem sepatunyang bekerja ekspansi dari
dalam ( internal expanding brake).

Rem ini bekerja karena gaya F₁ dan F₂ yang menggerakan sepatu rem pada titik putar masing-masing
Q₁ dan Q₂. jika drum rem berputar tak searah jarum jam, maka sepatu kiri disebut sepatu primer,
sedangkan sepatu kanan disebut sepatu sekunder. Selanjutnya notasi berikut dapat lebih membantu
pembahasan selanjutnya.

r : jejari dalam tromol rem

b : lebar sepatu rem

P1 : intensitas tekanan maksimum

PN : tekanan normal

F₁ : Gaya rem pada sepatu primer

F₂ : Gaya rem pada sepatu sekunder

Perhatikan bagian elementer sepatu primer AC, dengan sudut kecil. Umpamakan bahwa terjadi
keausan seragam sewaktu pengereman berlangsung, sehingga laju keausan sepatu berbanding
langsung terhadap jarak tegak lurus O₁ ke OA, yaitu O₁B. secara ilmu ukur diperoleh hubungan;

O₁B = OO₁ sin θ

Dan tekanan normal di A sebanding pula dengan sin, jadi

PN — sebanding dengan sin θ

Atau

PN = P₁ sin θ …………………………………………………………………………………………….(8.18)

P₁ − intensitas tekanan normal maksimum

PN − tekanan normal

θ − sudut kontak

Gaya yang bekerja pada elemen tersebut,

δN = Tekanan normal x luas elemen

= PN ( b r δ θ )

= P₁ sin θ ( b r δ θ )
dan gaya pengereman terhadap elemen,

δF = μ δN

= μ P₁ sin θ (d r δ θ)

Jadi torsi elemen terhadap O,

δTB = δF r

= μ p₁ b r² (sin θ δ θ)

Dan torsi pengereman total terhadap O₁ untuk sepatu primer ;

TB = μ P₁ b r²

Penyelesaian persamaan ini menghasilkan :

TB = μ P₁ b r² ( cos θ₁ - cos θ₂ ) …………………………………………………………………………..(8.19)

TB − torsi gesekan atau kapasitas pengereman

μ − koefesien gesek rem

b − lebar bahan gesek

r − jari-jari dalam roda tromol

P₁ − intensitas tekenan tromol maksimum

θ₁ − sudut kontak awal antara sepatu dan tromol (tanpa bahan gesek)

θ₂ − sudut kontak antara sepatu dan tromol dengan bahan gesek

Momen gaya normal elementer dN terhadap titik putar O₁ :

dMN = dN O₁B

= dN (OO₁ sin θ)

= P₁ sin θ ( b r d θ ) ( OO₁ sin θ )

= P₁ sin² θ ( b r d θ ) OO₁
Jadi, momen gaya normal total terhadap O₁ :

MN =

= P₁ b r OO₁

= P₁ b r OO₁ ( 1 - cos² θ )

= ⅟₂ P₁ b r OO₁ [ θ - ]

= ⅟₂ P₁ b r OO₁ [ θ - - θ₁ + ]

MN = ⅟₂ P₁ b r OO₁ [ ( θ₂ - θ₁) + ⅟₂( sin 2θ₁ - sin 2θ₂)]………..………(8.20)

MN = momen gaya normal

Momen gaya gesek δF terhadap titik putar O₁ :

MF = δF AB

(catatan : AB = r - OO₁ cos θ )

MF = δF ( r - OO₁ cos θ )

= μ P₁ sin θ ( b r dθ ) ( r - OO₁ cos θ )

= μ P₁ sin θ ( r sin θ - OO₁ sin θ cos θ ) dθ

( Catatan : sin cos = sin 2 )

Sehingga :

MF = μ P₁ b r ( r sin θ - sin 2θ) dθ

Jadi, momen gaya gesek total terhadap O₁ :


MF = μ P₁ b r ( r sin θ - sin 2θ ) dθ

= μ P₁ b r [ -r cos θ + cos 2θ ]

= μ P₁ b r [ -r cos θ + cos 2θ₂ + r cos θ₁ - cos 2θ₁ ]

MF = μ P₁ b r [ -r ( cos θ₁ - cos θ₂ ) + ( cos 2θ₂ - cos 2θ₁ ) ]………………….(8.21)

MF = momen gaya gesek

Jadi, untuk sepatu primer, momen terhadap O₁ adalah :

F₁I = MN - MF …………………………………………(8.22)

F₁ = gaya pengereman pada sepatu rem ke-1

I = jarak titik putar sepatu terhadap F₁

MN = momen gaya normal

MF = momen gaya gesek

Untuk sepatu sekunder, momen terhadap O₂ adalah :

F₂I = MN - MF ……………………………………………(8.23)

F₂ = gaya pengereman pada sepatu rem ke-2

I = jarak titik putar sepatu terhadap F₂

MN = momen gaya normal

MF =momen gaya gesek

Catatan : jika MF > MN , maka rem akan mengerem sendiri (self locking).

1. Bagaimanakahcaramenghitungbesarnya torsi gesek, untuk contoh rem blok tunggal,


seperti ditunjukkan Gambar 8.8, dengan data sebagai berikut:
- Diameter drum rem 25 cm
- Sudutkontak 2 = 90˚
- Gaya operasipengereman F = 70kg
- Koefesiengesek 0,35

Menghitungkoefesiengesekekivalen (karena 2 90˚) :

= 90˚ = ( p / 2 ) rad

= 0,385

MomenterhadaptitikputarO :

Karena f = μ’ N, maka N = f/ μ’, sehingga

3150 + 5 . f = 20

f = 67,1 kg

Menghitung torsi gesek :

TB = fr

= 67,1 . 12,5

= 838,75kgcm

2. Cara menghitung :
a. Gaya pengereman,
b. Ukuranlebarsabuk,
c. Ukurantebalsabuk,

Padasebuah rem sabuk, dengan data sebagaiberikut :

- Panjangtuas 1 = 50 cm
- Diameter drum rem D = 50 cm
- Torsi yang diserap T = 10.000 kgcm
- Koefesiengesek μ = 0,3
- Tekanantumpuanbahan rem asbestos 2 kg/cm2

PerhatikanGambar8.9 :
Gaya rem T1 - T2 =

= ( 10.000 ) / (25)

= 400 kg

Sudutkontak = ( 2/3 ) keliling

= ( 2/3 ) 360˚

= 4 π/3 rad

= e μ.

= e 0,3 4 π/3

T1 = 3,514 T1

Jadi :

3,514 .T2 - T2 = 400

T2 = 159,1 kg

T1 = 559,07 kg

MenghitunggayapengeremanF :

MomenterhadapO :

F .50 + T2 . 8 = T1 . 10

50 . F = 5590,7 - 1272,8

F = 86,358 kg

Menghitungtebal b dant :

Besarnyareaksi normal N terhadapsabuk :

N =

=
= 1333,23 kg

Panjangnyasabuk :

= = 104,7 cm

Luasbidangkontaksabuk :panjangsabuk x lebarsabuk

A = 104,7 . b cm2

Tekanantumpuandiketahuisebesarp = 2 kg/cm2, maka :

p A = N

2 .104,7 . b = 1.333,3

b = 6,4 cm

tegangantariksabukizin t = 700 kg/cm2, maka :

kekuatansabuk = b t t

= 6,4 . 700 .t

4480 .t kg

Kekuatansabukiniharusmampumenahan T1, jadi :

4480 . t = 559,07

t = 0,124 cm

Atau t = 1,25 mm (pembulatan)

3. caramenghitung torsi rem dangayapengereman F1dan F2, padasebuah rem drum,


sepertiditunjukkanGambar 8.10, dengan data :
- lebarsepatu rem b = 3,5 cm
- tekanan normal maksimum p1 = 4 kg/cm2
- tekanan normal rem, pN = 4 sin kg/cm2
- Koefesiengesek μ = 0,4
- Jejaridalam drum r = 15 cm
- Jarak F1dan F2masing-masingke O1 dan O2 l = 20 cm
Menghitung torsi gesek TB :

TB = μ P₁ b r² ( cos θ₁ - cos θ₂ )

= 0,4 . 4 . 3,5 . 15² ( cos 25° - cos 125° )

= 1864 kgcm

Menghitung besarnya F₁ dan F₂ :

OO₁ =

OO₁ =

OO₁ = 10.38 cm

θ₁ = 25° = 25 ( π/180 ) = 0,436 rad

θ₂ = 125° = 125 ( π/180 ) = 2,18 rad

Anda mungkin juga menyukai