Anda di halaman 1dari 2

Berburu Ikan

Cerpen Indra R
Tgs B. Indonesia

Selama seminggu ini anak-anak SD sedang dalam masa liburannya. Maklumlah, mereka
baru saja mengikuti ulangan umum semesteran. Karena itulah banyak diantara mereka
yang mulai berencana untuk mengisi liburannya dengan berbagai macam kegiatan.
Contohnya Fina dan Hendri, kakak-beradik itu sudah punya program liburan tersendiri.
Orang tua mereka berencana untuk menghabiskan masa liburan anak-anaknya di
Tasikmalaya. Sekaligus menjenguk nenek dan kakek mereka katanya. Kalo Yeni lain
lagi, dia sudah punya rencana untuk pergi ke rumah saudaranya tapi itupun hanya
beberapa hari katanya, sisanya mungkin juga akan lebih banyak di rumah saja.
Sedangkan aku sendiri, waktu aku bertanya sama Mama, Mama hanya menjawab
"Mengisi liburan? Udah lah main saja sama teman-teman kamu, kan masih banyak yang
tidak pergi kemana-mana. Lagian waktu liburan kamu itu kan cuma seminggu." "Huuh,
mama", sungutku. Iya juga sih seminggu itu memang kelihatannya sebentar, tapi kan kalo
kita ga punya kegiatan apa-apa pasti rasanya akan jadi lebih lama. Mana Santi & Tyas
katanya juga mau pergi ke Dufan besok, trus lusa pergi ke kebun binatang di Taman
Safari. Aaaah...., aku kan juga mau.

Keesokan paginya, aku ketemu sama Oboy dan Mukhlis yang tampaknya baru saja
pulang dari bersepeda ria. Mereka itu teman komplekku yang dua tahun lebih muda
dariku. Dasar anak cowok, kerjaannya kalo ngga main sepeda, main bola, kalo ngga
main video game, main berantem-beranteman. Ih, pasti ngga bakal ada deh yang mau
nemenin aku main boneka atau orang-orangan, pikirku.
"Eh, habis darimana kalian ?" tanyaku pada mereka.
"Abis ngeliat orang nyari ikan." kata Oboy sambil memasukkan sepedanya.
"Iya, nih kita mau ikutan nyari ikan." sambung Mukhlis, "Mau ikutan juga ngga Mba ?"
"Hah, emang mau nyari di mana ? Di sawah ? Ngga mau ah, ntar kotor, di sana kan
banyak lumpurnya." jawabku sambil terus memperhatikan Oboy yang keluar masuk
rumahnya, entah sedang mencari apa.
"Ih, bukan di sawah lagi, tapi di got." ujar Mukhlis.
"Ikannya kecil-kecil dong. Trus nanti buat apaan ?"
"Ga juga, tadi si Agung dapet ikan Sepat gede, ya Klis." kata Oboy.
"Iya. Ya nanti terserah mba Indri mau diapain. Mau dipelihara, dijual, digoreng atau
dilepasin lagi juga ga apa-apa." sahut si Mukhlis sambil ketawa.
Tiba-tiba si Bowo datang juga ke rumah Oboy, kelihatannya sih mau ngajakin main video
game.
"Eh, kalian pada mau kemana ? Main Video Game yuk."
Tuh kan bener, bisikku dalam hati.
"Ngga ah, kita mau nyari ikan. Eh Klis, lo punya serokannya ga ?" tanya Oboi.
"Ntar gue ambil dulu." jawab Mukhlis sambil pergi ke rumahnya yang tepat di sebelah
rumah Oboi. 
"Gue ikutan dong, emang apaan aja sih yang mesti di bawa ?" tanya Bowo.
"Iya, aku juga mau deh." timpalku spontan.
Singkat cerita, Aku, Oboy, Mukhlis dan Bowo akhirnya memulai perburuan ikan kami
dari got depan rumahnya mba Ida sampai got depan rumahnya Pak Ismail. Mau tahu alat-
alat apa saja yang kami bawa; 2 buah serokan ikan, 1 buah ember kecil dan sebuah
potongan papan tripleks kecil. Sebenarnya tadi si Bowo juga hampir mau bawa semacam
serokan ikan, tapi ngga boleh ama pembantunya. Ya terang aja ngga bakalan boleh.
Lagian siapa suruh saringan kelapa dipakai buat serokan ikan. Hi hi hi, lucu deh waktu
ngelihat tampangnya Bowo abis dimarahin.

Wah ternyata di saluran air (atau yang biasa disebut dengan got) yang hijau dan sempit
itu banyak binatangnya juga loh. Seringkali yang kami dapat itu malah kecebong-
kecebong, bukan ncu. Ncu itu sebutan untuk ikan-ikan kecil. Meskipun kecil ukuran dan
warnanya juga macam-maam loh. Ada ncu yang warnanya merah, biru ataupun hijau.
Yang kuning-perak juga ada. Ada kepiting-kepiting kecilnya juga, tapi jarang sekali
tertangkap habis mereka gesit sih.

Selama perburuan ikan itu, jumlah anggotanya juga semakin bertambah loh. Pertamanya
sih cuma Rio sama Adi yang ikutan nibrung ngeliatin. Eh, lama-lama mereka ikut bantuin
juga. Trus ada Ayu ama Tri yang akhirnya malah sibuk nangkepin capung jarum di
sekitar got, habis ngeliatin kami nangkep ikan.

Oh iya, aku belum cerita ya waktu kami lagi nyerokin ikan-ikan itu, si Mukhlis hampir
aja kecebur. Untung sempet pegangan sama si Bowo. Trus si Rio nyopotin sendalnya
buat menghalau ikan-ikan kecil itu biar lebih mudah ditangkap oleh Oboy. Pokoknya seru
dan lucu deh. Belum lagi si Tri yang sempet kepeleset gara-gara berdirinya di tempat
yang licin, untung ngga berdarah cuma lecet aja.

Setelah kurang lebih tiga jam kami berburu ikan akhirnya kami sepakat untuk udahan.
Berhubung sebentar lagi waktunya makan siang. Jumlah ikan yang kami tangkap ada
sekitar 30-an, termasuk dua ikan Sepat kecil yang berhasil ditangkap oleh Oboy. Sisanya
ya, ncu-ncu itu. Tadinya sih pingin bagi hasil tangkapan, tapi karena yang punya
akuarium itu cuma Oboy dan Mukhlis, akhirnya semua ikan hasil tangkapan itu kami
titipin di tempat mereka.

Bisa dibayangin dong gimana tampang-tampang kami waktu habis udahan berburu ikan.
Udah keringetan, bau got, tangan bau amis, kaki pun belepotan lumpur, belum lagi baju
kami yang kotor kena cipratan air got. Bahkan kacamatanya si Mukhlis sampai berembun
loh. Tinggal Ibu dan para pembantu kami deh yang di rumah pada ngelus-ngelus dada
ngeliatnya. He he he ...

Tapi yang penting kami semua gembira dan senang, dan kecemasanku bahwa liburan kali
ini bakal membosankan hilang sudah. Psst, besok kami juga udah janjian loh habis
bersepeda bersama bakalan nyari ikan lagi. Hanya saja kali ini nyari ikannya di tempat
yang agak lebih jauh. Biar lebih seru gitu

Anda mungkin juga menyukai