Anda di halaman 1dari 1

MENDAKI GUNUNG

Malam itu, Asep merencanakan kepada anak-anak untuk pergi bertahun baruan ke
gunung. Tanpa basa-basi anak-anak pun termasuk saya menyetujui rencana Asep. Malam
itu pun kami bergegas mengepak barang-barang ke ransel, lalu Asep berpikir gunung
mana yang akan kita jadikan tempat tahun baruan kita. Setelah lama dating teman Asep
yang mengikuti kegiatan pencinta alam yang bertanya kepada Asep …. “Sep, mau pada
kemana? Udah pada ngepak”, tanyanya. Asep pun menjawab “Mau tahun baruan ke
gunung” jawabnya singkat. “Kalo begitu kita bareng-bareng saja bersama PA saya, dan
PA saya bertujuan sama”. Asep pun bertanya kembali “Mau ke gunug mana?”, “Ke
gunung Burangrang saja, yang lumayan dekat supaya irit ongkosnya”

Paginya semua berkumpul, lalu berdoa dengan semangat, kamipun berangkat menuju
stasiun. Setelah sampai, langsung menaiki kereta dan berhenti di stasiun. Dari situlah
perjalanan kami dimulai.

Setelah 4 jam. Kami baru sampai di lereng gunung, dan Tatang menyuruh kami untuk
berhati-hati. Karena sebentar lagi akan turun hujan dan kabut tebal yang akan
menghalangi jalan kita. Dengan ucapan Tatang tadi kami bergegas menuju puncak.
Tanpa disadari, hujan langsung mengguyur dengan lebatnya..Asep pun berbicara kepada
Tatang ‘tang gak apa-apa hujan gini,kita jalan terus?”,Tatang pun menjawabnya”ya,gak
apa-apa sih,kalo Cuma hujan aja”

Tak disadari Tatang tidak memberi tahukan jalanyang kami lalui menanjak dan dipinggir-
pinggirnya terbentang jurang-jurang setinggi 300m ,karna hujan turun kabut tebalpun
muncul yang tertiup angin kencang menghalangi pandangan kita senterpun dinyalakan
,tak beberapa lama teman kami jatuh karna tanah basah yang licin ia injak yang otomatis
ia jatuh berguling-guling ke bawah lalu naik lagi.setelah 2jam kami sampai di puncak
gunug burangrang dengan bahagia,rasa lelah pun hilang setelah ada di puncak.di puncak
gunung kami langsung mendirikan kemah,dan langsung makan makanan yang kami
bawa.Setelah itu kami tidur hingga jam 6 pagi.

kami terbangun oleh dinginnya udara dan langsung meyalakan kompor dan api unggun
,udara hangatpun muncul.setelah kabut-kabut menghilangkan pemandangan pun terlihat
indah,lalu kami berfotoria di puncak gunung itu,setelah ,masakan di hidangkan kami
langsung menyantapnya dengan lahap,dan setelah kami beristirahat,lalu membereskan
tenda.Setelah itu kamipun langsung pulang ke rumah dan setelah dirumah kami pun tidur
kembali

Anda mungkin juga menyukai