Anda di halaman 1dari 3

LIBURAN YANG MENGESALKAN

Cerita Ini berawal ketika dua minggu yang lalu aku bersama teman ku
memutuskan berlibur ke Air Terjun Antrokan di Desa Manggisan Kecamatan
Tanggul. Sebelumya perkenalkan nama ku Siti Ainurrofiqoh dan biasa dipanggil
Ainur, disini aku akan bercerita tentang perjalanan ku bersama teman ku panggil
saja (Si A) berlibur ke Air Terjun Antrokan.

Disiang hari diwaktu itu pukul 2 siang pada hari Minggu aku bersama teman
ku memutuskan berlibur ke Air Terjun Antrokan. Rencana ini dimulai saat kami
sedang merasa gabut dan butuh refresing dan kebetulan juga Air Terjun ini cukup
dekat jaraknya dengan rumah kami, jika ditempuh dengan mengendarai sepeda
motor membutuhkan waktu kira-kira setengah jam an.

Aku bersama teman ku berangkat menggunakan sepeda motor Vario milik


iku. Dengan perasaan yang sangat bergembira kamii cuss berangkat. Dengan
cuaca yang sangat mendukung cerah namun tidak panas kami lalui jalan demi
jalan. Menit demi menit kami lewati untuk menunju Air Terjun Antrokan dengan
berpatokan Google Maps. Iya kami percaya google Maps karena selama ini tidak
ada kasus dinyasarkan Maps. Di tengah-tengah perjalanan kami, kami
memutuskan berhenti sejenak untuk sekedar beristirahat dan membeli makanan
dan minuman sebagai bekal nanti disana. Kami membeli aneka jajanan ringan, air
mineral, dan juga es Boba. Setelah selesai membeli cemilan kami memutuskan
meneruskan perjalanan. Perjalanan terasa asik dengan diselingi obrolan dan
candaan bersama teman ku hingga tidak terasa sudah dekat dengan lokasi tujuan
kami.

Setelah sepersekian menit google maps telah berhenti bejalan menunjukkan


bahwa sudah tiba di lokasi tujuan, namun saat kami melihat sekitar suasana terasa
anehh dan FYI ini pertama kali nya kita ke wisata ini jadi belum tau sama sekali
bagaimana keadaan nya dan juga bagaimna wisata nya. Namun yang ini benar-
benar anehh disini sangat sepi dan rumah-rumah semua menutup jadi kita tidak
tau ingin sekedar bertanya kepada siapa.
Normal POV:

Aku: "Kok disini sepi yah A benar-benar tidak ada orang sama sekali".

Si A: "Iya ya kok sepi masa kayak gini dijadiin tempat wisata".

Aku: “kayak nya kita nyasar deh A”.

Si A: “Kita emang bener-bener nyasar Nur”.

Aku: “Sumpah baru kali ini google Maps sesat padahal sebelumnya gada drama
nyasar”.

Si A: “ Gara-gara kejadian ini aku percaya kata orang-orang kalau jangan nurutin
maps karena endingnya bikin kesel alias nyasar”

Ya begitulah kira-kira obrolan singkat kami. Setelah itu kami memutuskan


melanjutkan kan perjalanan disekitar daerah itu dan sekalian mencari orang untuk
bertanya. Tak lama dari itu kami melihat ada seorang ibu-ibu yang sedang bekerja
di kebun dan si A bertanya

Si A:” Permisi ibu ijin bertanya kalau mau ke Air Terjun ini arah nya kemana
nggeh ibu?”

Ibu: “ Wah nduk kalau mau ke Air terjun di bawah sana ini kalian nyasar kalian
ada dipuncak ini, dipuncak air terjun sedangkan untuk kesana jalan nya ada
dibawah kaki Gunung nduk”

Si A: “ Lho jadi kita nyasar nggeh bu makanya ini kok sepi sekali”

Ibu: “ Iya nduk kalian nyasar jauh banget ini. Untuk ancer-ancer nya ini kalian
turun kebawah terus ada pertigaan kan, nah di pertigaan itu ada plang nya Air
Terjun gitu terus kalian ikutin aja arah panah nya pasti nyampe kok”

Si A: “ Matur suwun nggeh ibu atas informasinya. Kami mohon pamit”

Setelah kami diberi tau ancer-ancer oleh si Ibu kami memutuskan untuk putar
balik turun ke bawah dan melanjutkan perjalanan sesuai arahan sang ibu. Namun
kesialan kembali terjadi belum lama kami melanjutkan perjalanan kami lupa
arahan yang diberikan oleh si Ibu, Alhasil kami melanjutkan perjalanan sesuai
insting dari otak kami. Tak lama dari itu kita bertemu dengan bapak-bapak yang
sedang mencari rumput dan memutuskan bertanya kembali kepada beliau dan
ternyata jalan yang kami lewati bukannya semakin turuh justru semakin mendekat
puncak. Dan mulai disini lah kami sudah bdmood sudah malas melanjutkan
perjalanan. Alhasil kita tidak jadi ke Air Terjun tapi putar balik ke arah jalan
pulang karena hari semakin sore dan kami sudah mulai pusing dan kesal. Dan
inilah akhir dari perjalanan wisata kami yang niatnya refresing buat ilangin stres
tapi yang ada malah nambah stress.

By: Siti Ainurrofiqoh

Anda mungkin juga menyukai