Event
We went there by motorcycle. That vehicle was easier for us to pass any
kind of road to go to some of the unknown beach along the south side of Pacitan
city.
We rode slowly and sometimes stopped for several minutes to enjoy the
landscape.
Finally, we arrived at Pacitan. We continued to go to the south just to find any
beach.
What we wanted to find was a beach with no tourist there and we found it. It was a
beautiful beach with nobody else except us.
We built our tents and prepared small branch for making small fire because
we need it to cook.
I loved this beach because I got not only a beautiful place but also a great
beach for fishing. I did fishing and got a lot of fishes. We roasted those fishes at
the fire we’ve made.
Kami pergi ke sana dengan menggunakan motor. Kendaraan tersebut
memudahkan kami untuk melewati berbagai jenis jalan untuk menuju pantai liar di
sepanjang sisi selatan kota pacitan.
Kami berkendara pelan sambil beberapa kali berhenti untuk menikmati
pemandangan alam.
Akhirnya, kami sampai di Pacitan. Kami melanjutkan perjalanan menuju ke
arah selatan untuk menemukan pantai.
Yang kami inginkan adalah sebuah pantai yang sepi dan tak dikunjungi turis dan
kami berhasil menemukannya. Pantai itu sangat indah dan sepi, tak ada
pengunjung lain selain kami.
Kami membangun tenda dan menyiapkan ranting-ranting pohon untuk
menyalakan api karena kami membutuhkannya untuk memasak.
Aku sangat menyukai pantai ini karena yang aku dapatkan tak hanya keindahan
panoramanya tapi juga sebuah pantai keren untuk memancing. Aku memancing
dan mendapatkan banyak ikan. Kami membakar ikan-ikan tersebut dengan api
yang telah kami buat.
Reorientation
We stayed at that beach for two nights. We had to get back home because
we ran out of food. We loved that journey and we would back at the beach next
holiday.
Kami tinggal di pantai tersebut selama dua malam. Kami harus kembali
pulang karena persediaan makanan kami telah habis. Kami sangat menyukai
petualagan itu dan kami akan kembali lagi pada liburan berikutnya.
My First Experience
(Pengalaman Pertamaku)
Orientation (Pembukaan)
At that time, I was 17 years old. I asked my father to give me a gift which is
a motorcycle. However, my wish was rejected by my father because I was still an
adult. Then, I asked my father to teach me to ride a motorcycle. Initially, my father
refused my request and promised to teach me next year, but I sulked.
Waktu itu, usiaku sudah memasuki 17 tahun. Aku meminta ayah untuk
memberiku kado yaitu sepeda motor. Namun, keinginanku ditolak ayah karena
aku masih belum dewasa. Lalu, aku meminta ayah untuk mengajariku
mengendarai motor. Awalnya, ayah menolak permintaanku dan berjanji akan
mengajariku tahun depan, tapi aku merajuk.
Event (Isi)
Finally, my father tought me to ride a motorcycle in a field near the house.
Father gave instructions on how to drive it. First, my father led me from behind and
I was riding on my father. Over time, I want to try it myself. I was happy and proud
to be riding a motorcycle.
A few days later, I tried to ride a motorcycle on the narrow street of my
house. I was nervous when there was another motorcycle in front of me.
Unexpectedly, my motorcycle hit the wall which made me falled from the
motorbike.
Akhirnya, ayah mau mengajariku mengendarai motor di lapangan yang ada
didekat rumah. Ayah memberikan petunjuk bagaimana cara mengendarainya.
Pertama, ayah menuntunku dari belakang dan aku yang membonceng ayah.
Lama-kelamaan, aku ingin mencobanya sendiri. Aku senang dan bangga bisa
mengendarai motor.
Beberapa hari kemudian, aku mencoba mengendarai motor di jalan
rumahku yang sempit. Aku gugup ketika ada motor lain didepanku. Tidak
disangka, motorku menabrak tembok yang membuatku jatuh dari motor.
Re-orientation (Kesimpulan)
I was afraid of being scolded when I got home. But the reality, my father
was very proud of me. I was also given advice to be more calm in driving.
Aku takut dimarahi ketika sampai dirumah. Tapi kenyataannya, ayah sangat
bangga kepadaku. Aku juga diberi nasihat agar lebih tenang dalam berkendara.
Holiday at Home
(Liburan di Rumah)
Orientation (Pembukaan)
Last thursday was my day off. I didn’t go anywhere. I just stay at home for
two weeks to did the same activities routinely, over and over again. I felt that was
the worst day I have ever passed.
Hari Kamis yang lalu adalah hari liburku. Aku tidak pergi kemana-mana.
Aku hanya menghabiskan waktu dirumah dengan melakukan aktivitas yang sama,
lagi dan lagi. Aku merasa itu menjadi hari terburuk yang pernah aku alami.
Event (Isi)
I woke up earlier and did subuh prayer. After that, I had breakfast with my
family in the morning. At 08.00 am, I turned on computer and played many games.
Not felt, it was 10.00 o’clock, I rushed to take a bath to freshen my body.
Then, I watched my favorite TV programs until it almost midday. At 01.00 pm, I
went to bathroom to ablution and immediately did zuhur prayer. Then, I had lunch
and helped my mother to clean the house.
Because I was tired, I felt asleep on the couch. Unexpectedly, after waking
up I had a guest who could cheer me up, my aunt came with her child. I kept
playing with my nieces until nightfall.
Saya bangun lebih awal dan melakukan sholat subuh. Setelah itu, saya
sarapan bersama keluarga di pagi harinya. Pada jam 8.00, aku menghidupkan
komputer dan bermain game. Tak terasa, sudah pukul 10.00. Saya bergegas
mandi untuk menyegarkan badanku.
Kemudian, aku menonton acara TV kesukaanku hingga menjelang siang.
Pada pukul 13.00, Aku pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan segera
melakukan sholat zuhur. Lalu, aku makan siang dan membantu ibu membersihkan
rumah.
Karena kecapekan, aku tertidur di sofa. Tak disangka, setelah bangun tidur aku
sudah kedatangan tamu yang bisa menghibur hati, bibi datang bersama anaknya
yang masih kecil. Aku terus bermain bersama keponakanku hingga menjelang
malam.
Re-orientation (Kesimpulan)
Although just a home holiday, at least to refresh my mind from the routine
activities in the office.
Meskipun hanya liburan dirumah, paling tidak dapat menyegarkan pikiranku
untuk menjalankan aktivitas rutin di kantor. Kami berangkat pukul
Going to Cermin Beach
(Pergi ke Pantai Cermin)
Orientation (Pembukaan)
A few months ago, I went to Cermin beach with my family. It is located in
Serdang Bedagai district about 53 km from Medan city, North Sumatera. The trip
there took about 1,5 hours. We left from Medan at 07.30 using a car and we
arrived about 09.00 o’clock.
Beberapa bulan yang lalu, aku pergi ke pantai Cermin bersama keluarga. Lokasi
pantai itu terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, sekitar 53 km dari kota Medan,
Sumatera Utara. Perjalanan kesana membutuhkan waktu 1,5 jam. Kami berangkat
dari kota medan pukul 07.30 menggunakan mobil dan kami sampai sekitar pukul
09.00.
Event (Isi)
As arrived there, my parents rented a hut to take a rest. I and my brother
immediately ran towards the beach. It looked sunny day with the blue sky and I felt
a gentle breeze. The waves there were suitable for swimming, but unfortunately I
couldn’t swim. I just played with white sand and built a sand castle. I didn’t forget to
take a selfie with the background of beautiful beach.
At noon, I began to feel hungry. I approached the rented hut. Apparently,
my mother had prepared food for us. I felt happy to be able to vacation with family
and enjoyed the beauty of nature created by God.
Sesampainya disana, orang tua saya menyewa pondok untuk tempat beristirahat.
Aku dan adik berlari mendekati pantai. Aku dan adik langsung berlari mendekati
pantai. Saat itu hari terlihat sangat cerah dengan langit biru dan aku merasakan
hembusan angin yang sepoi-sepoi. Ombak disana cocok untuk berenang, namun
sayangnya aku tidak bisa berenang. Aku hanya bermain pasir putih dan
membangun sebuah istana pasir. Aku pun tak lupa mengambil foto selfie dengan
latar belakang pantai yang sangat indah.
Di siang hari, aku mulai merasa lapar. Aku mendekati pondok yang disewa.
Rupanya, ibuku sudah menyiapkan makanan untuk kami. Aku merasa senang
bisa berlibur bersama keluarga dan menikmati keindahan alam yang diciptakan
oleh Tuhan.
Re-orientation (Kesimpulan)
Not felt, the day had begun in the evening. We hurried to go home. Before
went to home, I bought some souvenirs there. Finally, we arrived at 6:00 PM
because the trip was jammed.
Tak terasa, hari sudah mulai petang. Kami bergegas untuk pulang ke rumah.
Sebelum pulang, aku membeli beberapa oleh-oleh disana. Akhirnya, kami sampai
di rumah pukul 18.00 karena sepanjang perjalanan macet.
Visiting Uncle’s House
(Mengunjungi Rumah Paman)
Orientation (Pembukaan)
The last semester vacation was an unexpected holiday. Because, I didn’t
have any vacation schedule. But, my father gave me a surprise. I was very happy
and excited to visit my uncle who had not met for two years.
Liburan semester yang lalu merupakan liburan yang tak pernah terlupakan.
Pasalnya, aku tidak memiliki jadwal liburan apapun. Tapi, ayahku memberikan
kejutan untukku. Aku diajak pergi berlibur ke Panyabungan, tempat paman tinggal.
Aku sangat senang dan terharu bisa mengunjungi paman yang sudah dua tahun
tidak bertemu.
Event (Isi)
I prepared everything needed to go on vacation. After that, dad invited me
to go to the terminal because we did left at 05.00 pm. The trip that must be taken
to Panyabungan was around 13 hours. Along the way, I saw such an amazing
view from the bus window.
The next day, we arrived at 08.00 am. I didn’t expect them to gather to greet us.On
the day, I had to take a rest for freshen my body.
The second day there, I did taken by my uncle to go to the garden to
harvest oranges. The location of garden was not far from Uncle’s house. Arriving
there, I was happy to be able to pick oranges directly from the tree. The oranges
that had been picked were sold and some were for souvenirs.
The third day, I and uncle went to the river for take a bath. I did amazed to
see the water that was so clear. There, I found many people busy to washing and
bathing.
The holiday was over, I had to go back to Medan to continue the routine activities.
While there, I got a lot of experience and visited family that I had never met before.
Aku pun menyiapkan segala yang diperlukan untuk pergi berlibur. Setelah itu,
ayah mengajakku pergi ke terminal karena kami akan berangkat pukul 17.00.
Perjalanan yang harus ditempuh ke Panyabungan sekitar 13 jam. Di sepanjang
jalan, aku melihat pemandangan yang begitu menakjubkan dari jendela bus.
Keesokan harinya, kami pun sampai pada pukul 08.00. Aku tak menyangka
mereka sudah berkumpul. menyambut kami. Di hari itu, aku harus istirahat untuk
menyegarkan badanku.
Hari kedua disana, aku diajak paman pergi ke kebun untuk memanen jeruk.
Lokasi kebun tidak jauh dari rumah paman. Sesampainya disana, aku senang bisa
memetik jeruk langsung dari pohonnya. Jeruk yang sudah dipetik ada yang dijual
dan sebagiannya lagi untuk oleh-oleh.
Hari ketiga, aku dan paman pergi ke sungai untuk mandi. Aku terpukau melihat
airnya yang begitu jernih. Disana, aku menemukan banyak orang sibuk mencuci
dan mandi.
Liburan pun usai, aku harus kembali pulang ke Medan untuk melanjutkan aktivitas
rutin. Selama disana, aku mendapat banyak pengalaman dan mengunjungi
keluarga yang belum pernah aku temui sebelumnya.
Re-orientation (Kesimpulan)
Although it was a short vacation, it was a memorable holiday for me. I got a
lot of experience there.
Walaupun itu liburan singkat, namun itu menjadi liburan yang mengesankan
bagiku. Aku mendapatkan banyak pengalaman disana.
Event (Isi)
At 5:30 a.m., my mom tried to wake me up. But, I ignored mother’s words
and continued to sleep again. Suddenly, I was jolted from my sleep and saw it was
after 06:30. Without thinking, I took a towel and immediately ran towards the
bathroom. I saw breakfast that had been served by my mother. But, I didn’t have
time to have breakfast.
Usually, I go to school with my mother. But, mother had gone to the office
before I woke up. Finally, I went to school by public transportation.
It showed at 06.49, the public transportation that I wanted arrived. The trip to
school took about 8 minutes. Because it was busy, the streets began to jam and
made my trip a longer time.
I arrived at school at 7:10. While the class starts at 07.00. I ran to the
classroom, but the teacher didn’t let me in because it was past schedule.
Pukul 05.30, Ibu sudah coba membangunkanku. Tapi, aku tidak
menghiraukan perkataan ibu dan lanjut tidur lagi. Tiba-tiba, aku tersentak dari
tidurku dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Tanpa pikir panjang, aku
mengambil handuk dan segera lari menuju kamar mandi. Aku melihat sarapan
yang sudah dihidangkan oleh ibu. Tapi, aku tidak sempat untuk sarapan.
Biasanya, aku pergi sekolah bersama ibu. Tapi, ibu sudah pergi ke kantor
sebelum aku bangun. Akhirnya, aku pun pergi menggunakan angkutan umum.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.49, angkutan umum yang aku inginkan pun
tiba. Perjalanan ke sekolah membutuhkan waktu sekitar 8 menit saja. Karena
sudah jam sibuk, jalanan mulai macet dan membuat perjalanan saya menjadi lebih
lama.
Saya tiba di sekolah pukul 07.10. Sedangkan kelas dimulai pukul 07.00.
Saya berlari menuju ruang kelas, namun guru tidak mempersilakan masuk karena
sudah lewat dari jadwal.
Re-orientation (Kesimpulan)
Finally, I had to stand outside the classroom and lost one lesson. I was
embarrassed and promised not to repeat it again.
Akhirnya, saya harus berdiri di luar kelas dan kehilangan satu jam
pelajaran. Aku malu dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
RECOUNT TEXT
PENGALAMAN PRIBADI SESEORANG
DISUSUN OLEH :
NAMA : DIKI FEBRIYAN
KELAS : VIII C
NO : 10
SMP NEGERI 2 GRABAG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021