Anda di halaman 1dari 14

RECOUNT TEXT

PENGALAMAN PRIBADI SESEORANG

Liburan Ke Pantai Di Pacitan


Holiday To The Beach In Pacitan
Orientation
The last holiday, I went to the city of Pacitan with some of my friends. We
would stay some night at the unknown beach because we would like to try the
experience of being into the wild. We had prepared everything.
Pada liburan yang lalu, aku pergi ke kota Pacitan bersama dengan teman-
temanku.
Kami akan tinggal selama beberapa malam pada sebuah pantai yang
masih liar karena kami ingin mendapatkan pengalaman berada di alam liar. Kami
telah menyiapkan segalanya.

Event
We went there by motorcycle. That vehicle was easier for us to pass any
kind of road to go to some of the unknown beach along the south side of Pacitan
city.
We rode slowly and sometimes stopped for several minutes to enjoy the
landscape.
Finally, we arrived at Pacitan. We continued to go to the south just to find any
beach.
What we wanted to find was a beach with no tourist there and we found it. It was a
beautiful beach with nobody else except us.
We built our tents and prepared small branch for making small fire because
we need it to cook.
I loved this beach because I got not only a beautiful place but also a great
beach for fishing. I did fishing and got a lot of fishes. We roasted those fishes at
the fire we’ve made.
Kami pergi ke sana dengan menggunakan motor. Kendaraan tersebut
memudahkan kami untuk melewati berbagai jenis jalan untuk menuju pantai liar di
sepanjang sisi selatan kota pacitan.
Kami berkendara pelan sambil beberapa kali berhenti untuk menikmati
pemandangan alam.
Akhirnya, kami sampai di Pacitan. Kami melanjutkan perjalanan menuju ke
arah selatan untuk menemukan pantai.
Yang kami inginkan adalah sebuah pantai yang sepi dan tak dikunjungi turis dan
kami berhasil menemukannya. Pantai itu sangat indah dan sepi, tak ada
pengunjung lain selain kami.
Kami membangun tenda dan menyiapkan ranting-ranting pohon untuk
menyalakan api karena kami membutuhkannya untuk memasak.
Aku sangat menyukai pantai ini karena yang aku dapatkan tak hanya keindahan
panoramanya tapi juga sebuah pantai keren untuk memancing. Aku memancing
dan mendapatkan banyak ikan. Kami membakar ikan-ikan tersebut dengan api
yang telah kami buat.

Reorientation
We stayed at that beach for two nights. We had to get back home because
we ran out of food. We loved that journey and we would back at the beach next
holiday.
Kami tinggal di pantai tersebut selama dua malam. Kami harus kembali
pulang karena persediaan makanan kami telah habis. Kami sangat menyukai
petualagan itu dan kami akan kembali lagi pada liburan berikutnya.

My First Experience
(Pengalaman Pertamaku)

Orientation (Pembukaan)
At that time, I was 17 years old. I asked my father to give me a gift which is
a motorcycle. However, my wish was rejected by my father because I was still an
adult. Then, I asked my father to teach me to ride a motorcycle. Initially, my father
refused my request and promised to teach me next year, but I sulked.
Waktu itu, usiaku sudah memasuki 17 tahun. Aku meminta ayah untuk
memberiku kado yaitu sepeda motor. Namun, keinginanku ditolak ayah karena
aku masih belum dewasa. Lalu, aku meminta ayah untuk mengajariku
mengendarai motor. Awalnya, ayah menolak permintaanku dan berjanji akan
mengajariku tahun depan, tapi aku merajuk.

Event (Isi)
Finally, my father tought me to ride a motorcycle in a field near the house.
Father gave instructions on how to drive it. First, my father led me from behind and
I was riding on my father. Over time, I want to try it myself. I was happy and proud
to be riding a motorcycle.
A few days later, I tried to ride a motorcycle on the narrow street of my
house. I was nervous when there was another motorcycle in front of me.
Unexpectedly, my motorcycle hit the wall which made me falled from the
motorbike.
Akhirnya, ayah mau mengajariku mengendarai motor di lapangan yang ada
didekat rumah. Ayah memberikan petunjuk bagaimana cara mengendarainya.
Pertama, ayah menuntunku dari belakang dan aku yang membonceng ayah.
Lama-kelamaan, aku ingin mencobanya sendiri. Aku senang dan bangga bisa
mengendarai motor.
Beberapa hari kemudian, aku mencoba mengendarai motor di jalan
rumahku yang sempit. Aku gugup ketika ada motor lain didepanku. Tidak
disangka, motorku menabrak tembok yang membuatku jatuh dari motor.

Re-orientation (Kesimpulan)
I was afraid of being scolded when I got home. But the reality, my father
was very proud of me. I was also given advice to be more calm in driving.
Aku takut dimarahi ketika sampai dirumah. Tapi kenyataannya, ayah sangat
bangga kepadaku. Aku juga diberi nasihat agar lebih tenang dalam berkendara.
Holiday at Home
(Liburan di Rumah)

Orientation (Pembukaan)
Last thursday was my day off. I didn’t go anywhere. I just stay at home for
two weeks to did the same activities routinely, over and over again. I felt that was
the worst day I have ever passed.
Hari Kamis yang lalu adalah hari liburku. Aku tidak pergi kemana-mana.
Aku hanya menghabiskan waktu dirumah dengan melakukan aktivitas yang sama,
lagi dan lagi. Aku merasa itu menjadi hari terburuk yang pernah aku alami.

Event (Isi)
I  woke up earlier and did subuh prayer. After that, I had breakfast with my
family in the morning. At 08.00 am, I turned on computer and played many games.
Not felt, it was 10.00 o’clock, I rushed to take a bath to freshen my body.
Then, I watched my favorite TV programs until it almost midday. At 01.00 pm, I
went to bathroom to ablution and immediately did zuhur prayer. Then, I had lunch
and helped my mother to clean the house.
Because I was tired, I felt asleep on the couch. Unexpectedly, after waking
up I had a guest who could cheer me up, my aunt came with her child. I kept
playing with my nieces until nightfall.
Saya bangun lebih awal dan melakukan sholat subuh. Setelah itu, saya
sarapan bersama keluarga di pagi harinya. Pada jam 8.00, aku menghidupkan
komputer dan bermain game. Tak terasa, sudah pukul 10.00. Saya bergegas
mandi untuk menyegarkan badanku.
Kemudian, aku menonton acara TV kesukaanku hingga menjelang siang.
Pada pukul 13.00, Aku pergi ke kamar mandi untuk berwudhu dan segera
melakukan sholat zuhur. Lalu, aku makan siang dan membantu ibu membersihkan
rumah.
Karena kecapekan, aku tertidur di sofa. Tak disangka, setelah bangun tidur aku
sudah kedatangan tamu yang bisa menghibur hati, bibi datang bersama anaknya
yang masih kecil. Aku terus bermain bersama keponakanku hingga menjelang
malam.

Re-orientation (Kesimpulan)
Although just a home holiday, at least to refresh my mind from the routine
activities in the office.
Meskipun hanya liburan dirumah, paling tidak dapat menyegarkan pikiranku
untuk menjalankan aktivitas rutin di kantor. Kami berangkat pukul
Going to Cermin Beach
(Pergi ke Pantai Cermin)
Orientation (Pembukaan)
A few months ago, I went to Cermin beach with my family. It is located in
Serdang Bedagai district about 53 km from Medan city, North Sumatera. The trip
there took about 1,5 hours. We left from Medan at 07.30 using a car and we
arrived about 09.00 o’clock.
Beberapa bulan yang lalu, aku pergi ke pantai Cermin bersama keluarga. Lokasi
pantai itu terletak di Kabupaten Serdang Bedagai, sekitar 53 km dari kota Medan,
Sumatera Utara. Perjalanan kesana membutuhkan waktu 1,5 jam. Kami berangkat
dari kota medan pukul 07.30 menggunakan mobil dan kami sampai sekitar pukul
09.00.

Event (Isi)
As arrived there, my parents rented a hut to take a rest. I and my brother
immediately ran towards the beach. It looked sunny day with the blue sky and I felt
a gentle breeze. The waves there were suitable for swimming, but unfortunately I
couldn’t swim. I just played with white sand and built a sand castle. I didn’t forget to
take a selfie with the background of  beautiful beach.
At noon, I began to feel hungry. I approached the rented hut. Apparently,
my mother had prepared food for us. I felt happy to be able to vacation with family
and enjoyed the beauty of nature created by God.
Sesampainya disana, orang tua saya menyewa pondok untuk tempat beristirahat.
Aku dan adik berlari mendekati pantai. Aku dan adik langsung berlari mendekati
pantai. Saat itu hari terlihat sangat cerah dengan langit biru dan aku merasakan
hembusan angin yang sepoi-sepoi. Ombak disana cocok untuk berenang, namun
sayangnya aku tidak bisa berenang. Aku hanya bermain pasir putih dan
membangun sebuah istana pasir. Aku pun tak lupa mengambil foto selfie dengan
latar belakang pantai yang sangat indah.
Di siang hari, aku mulai merasa lapar. Aku mendekati pondok yang disewa.
Rupanya, ibuku sudah menyiapkan makanan untuk kami. Aku merasa senang
bisa berlibur bersama keluarga dan menikmati keindahan alam yang diciptakan
oleh Tuhan.

Re-orientation (Kesimpulan)
Not felt, the day had begun in the evening. We hurried to go home. Before
went to home, I bought some souvenirs there. Finally, we arrived at 6:00 PM
because the trip was jammed.
Tak terasa, hari sudah mulai petang. Kami bergegas untuk pulang ke rumah.
Sebelum pulang, aku membeli beberapa oleh-oleh disana. Akhirnya, kami sampai
di rumah pukul 18.00 karena sepanjang perjalanan macet.
Visiting Uncle’s House
(Mengunjungi Rumah Paman)
Orientation (Pembukaan)
The last semester vacation was an unexpected holiday. Because, I didn’t
have any vacation schedule. But, my father gave me a surprise. I was very happy
and excited to visit my uncle who had not met for two years.
Liburan semester yang lalu merupakan liburan yang tak pernah terlupakan.
Pasalnya, aku tidak memiliki jadwal liburan apapun. Tapi, ayahku memberikan
kejutan untukku. Aku diajak pergi berlibur ke Panyabungan, tempat paman tinggal.
Aku sangat senang dan terharu bisa mengunjungi paman yang sudah dua tahun
tidak bertemu.

Event (Isi)
I prepared everything needed to go on vacation. After that, dad invited me
to go to the terminal because we did left at 05.00 pm. The trip that must be taken
to Panyabungan was around 13 hours. Along the way, I saw such an amazing
view from the bus window.
The next day, we arrived at 08.00 am. I didn’t expect them to gather to greet us.On
the day, I had to take a rest for freshen my body.
The second day there, I did taken by my uncle to go to the garden to
harvest oranges. The location of garden was not far from Uncle’s house. Arriving
there, I was happy to be able to pick oranges directly from the tree. The oranges
that had been picked were sold and some were for souvenirs.
The third day, I and uncle went to the river for take a bath.  I did amazed to
see the water that was so clear. There, I found many people busy to washing and
bathing.
The holiday was over, I had to go back to Medan to continue the routine activities.
While there, I got a lot of experience and visited family that I had never met before.
Aku pun menyiapkan segala yang diperlukan untuk pergi berlibur. Setelah itu,
ayah mengajakku pergi ke terminal karena kami akan berangkat pukul 17.00.
Perjalanan yang harus ditempuh ke Panyabungan sekitar 13 jam. Di sepanjang
jalan, aku melihat pemandangan yang begitu menakjubkan dari jendela bus.
Keesokan harinya, kami pun sampai pada pukul 08.00. Aku tak menyangka
mereka sudah berkumpul. menyambut kami. Di hari itu, aku harus istirahat untuk
menyegarkan badanku.
Hari kedua disana, aku diajak paman pergi ke kebun untuk memanen jeruk.
Lokasi kebun tidak jauh dari rumah paman. Sesampainya disana, aku senang bisa
memetik jeruk langsung dari pohonnya. Jeruk yang sudah dipetik ada yang dijual
dan sebagiannya lagi untuk oleh-oleh.
Hari ketiga, aku dan paman pergi ke sungai untuk mandi. Aku terpukau melihat
airnya yang begitu jernih. Disana, aku menemukan banyak orang sibuk mencuci
dan mandi.
Liburan pun usai, aku harus kembali pulang ke Medan untuk melanjutkan aktivitas
rutin. Selama disana, aku mendapat banyak pengalaman dan mengunjungi
keluarga yang belum pernah aku temui sebelumnya.
Re-orientation (Kesimpulan)
Although it was a short vacation, it was a memorable holiday for me. I got a
lot of experience there.
Walaupun itu liburan singkat, namun itu menjadi liburan yang mengesankan
bagiku. Aku mendapatkan banyak pengalaman disana.

Came Late to School


(Datang Terlambat ke Sekolah)
Orientation (Pembukaan)
Last Wednesday, I was late for school. That’s because I played online
games until 3:00 a.m.
Hari rabu yang lalu, aku terlambat datang ke sekolah. Hal itu dikarenakan aku
bermain game online hingga pukul 03.00 pagi.

Event (Isi)
At 5:30 a.m., my mom tried to wake me up. But, I ignored mother’s words
and continued to sleep again. Suddenly, I was jolted from my sleep and saw it was
after 06:30. Without thinking, I took a towel and immediately ran towards the
bathroom. I saw breakfast that had been served by my mother. But, I didn’t have
time to have breakfast.
Usually, I go to school with my mother. But, mother had gone to the office
before I woke up. Finally, I went to school by public transportation.
It showed at 06.49, the public transportation that I wanted arrived. The trip to
school took about 8 minutes. Because it was busy, the streets began to jam and
made my trip a longer time.
I arrived at school at 7:10. While the class starts at 07.00. I ran to the
classroom, but the teacher didn’t let me in because it was past schedule.
Pukul 05.30, Ibu sudah coba membangunkanku. Tapi, aku tidak
menghiraukan perkataan ibu dan lanjut tidur lagi. Tiba-tiba, aku tersentak dari
tidurku dan melihat jam sudah menunjukkan pukul 06.30. Tanpa pikir panjang, aku
mengambil handuk dan segera lari menuju kamar mandi. Aku melihat sarapan
yang sudah dihidangkan oleh ibu. Tapi, aku tidak sempat untuk sarapan.
Biasanya, aku pergi sekolah bersama ibu. Tapi, ibu sudah pergi ke kantor
sebelum aku bangun. Akhirnya, aku pun pergi menggunakan angkutan umum.
Waktu sudah menunjukkan pukul 06.49, angkutan umum yang aku inginkan pun
tiba. Perjalanan ke sekolah membutuhkan waktu sekitar 8 menit saja. Karena
sudah jam sibuk, jalanan mulai macet dan membuat perjalanan saya menjadi lebih
lama.
Saya tiba di sekolah pukul 07.10. Sedangkan kelas dimulai pukul 07.00.
Saya berlari menuju ruang kelas, namun guru tidak mempersilakan masuk karena
sudah lewat dari jadwal.
Re-orientation (Kesimpulan)
Finally, I had to stand outside the classroom and lost one lesson. I was
embarrassed and promised not to repeat it again.
Akhirnya, saya harus berdiri di luar kelas dan kehilangan satu jam
pelajaran. Aku malu dan berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.

TUGAS BAHASA INGGRIS

RECOUNT TEXT
PENGALAMAN PRIBADI SESEORANG

DISUSUN OLEH :
NAMA : DIKI FEBRIYAN
KELAS : VIII C
NO : 10
SMP NEGERI 2 GRABAG
TAHUN PELAJARAN 2020/2021

6. Contoh Recount Text tentang Sejarah


Sumpah Pemuda Day
(Hari Sumpah Pemuda)
Orientation (Pembukaan)
Sumpah Pemuda was a day that is celebrated as a pledge of the nations the
homeland Indonesia. This oath was considered as a form of the spirit of the
Indonesian people in upholding the ideals of Indonesian independence.
Sumpah Pemuda merupakan hari yang diperingati sebagai suatu ikrar anak
bangsa terhadap tanah air Indonesia. Sumpah ini dianggap sebagai bentuk
semangat bangsa Indonesia dalam menegakkan cita-cita kemerdekaan Indonesia.
Event (Isi)
The “Sumpah Pemuda” Congress was held on October 27-28, 1928 in the city of
Jakarta. Then, the day was celebrated every year as the “Sumpah Pemuda” day.
Several youth organizations attended the congress such as Jong Java, Jong
Batak, Jong Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten, Jong Ambon, and
others.
Kongres “Sumpah Pemuda” diadakan pada tanggal 27 hingga 28 Oktober 1928 di
kota Jakarta. Tanggal 28 oktober kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai
hari “Sumpah Pemuda”. Kongres tersebut dihadiri oleh para pemuda dan
organisasi pergerakan kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes,
Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten, Jong Ambon, dan lain-lain.
Re-orientation (Kesimpulan)
The expected results of the Sumpah Pemuda congress were to formulate the
homeland, the nation and the Indonesian language. Later, this formula was used
as the principle of the unity of the Indonesian nation.
Hasil yang diharapkan dari kongres Sumpah Pemuda adalah merumuskan tentang
tanah air, bangsa dan bahasa Indonesia. Nantinya, rumusan ini digunakan
sebagai asas persatuan bangsa Indonesia.
7. Contoh Recount Text tentang Idola
Short Biography of Habibie
(Biografi Singkat Habibie)
Orientation (Pembukaan)
Bacharuddin Jusuf Habibie or well known as BJ. Habibie was the third president of
the Republic Indonesia. He was born in Pare-pare on June 25, 1936, the fourth
child of the couple Alwi Abdul Jalil and RA. Tuti Marini Puspowardojo.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau yang lebih dikenal dengan sebutan BJ. Habibie
merupakan presiden Republik Indonesia yang ketiga. Beliau lahir di Pare-pare
pada 25 Juni 1936, anak keempat dari pasangan Alwi Abdul Jalil dan RA. Tuti
Marini Puspowardojo.
Event (Isi)
When he was a teenager, his father died of a heart attack or precisely on 13
September 1950. Since then, his mother had supported eight children alone.
BJ. Habibie was known as a charismatic and intelligent figure. He got a myriad of
achievements and awards, both from Indonesia and internationally. In addition,
Habibie was known as a person who is firm, friendly and refined.
Ketika Ia beranjak remaja, ayahnya meninggal terkena serangan jantung atau
tepatnya pada 13 september 1950. Sejak itulah, ibunya menghidupi kedelapan
orang anaknya seorang diri.
BJ. Habibie dikenal sebagai sosok yang kharismatik dan cerdas. Segudang
prestasi dan penghargaan Ia peroleh, baik dari Indonesia atau internasional.
Selain itu, habibie dikenal sebagai seorang yang tegas, ramah dan halus.
Re-orientation (Kesimpulan)
Habibie was suitable to be the figure who gave the biggest change for Indonesia.
This was evidenced by his success in establishing the first aircraft industry in the
Southeast Asia region
Habibie cocok menjadi tokoh yang memberikan perubahan terbesar bagi
Indonesia. Hal itu dibuktikan dari kesuksesannya mendirikan industri pesawat
pertama di kawasan Asia Tenggara.
8. Contoh Recount Text tentang Memancing
Fishing on The River
(Memancing di Sungai)
Orientation (Pembukaan)
Yesterday, my father didn’t work and he took me to spend time going fishing to the
river. In the morning, my father took me to the market to buy all fishing equipment.
After that, we rushed to the river.
Kemarin, ayah tidak bekerja dan Ia mengajak saya untuk menghabiskan waktu
dengan pergi memancing ke sungai. Di pagi harinya, ayah membawa saya pergi
ke pasar untuk membeli segala perlengkapan memancing. Setelah itu, kami
bergegas menuju sungai.
Event (Isi)
Arriving at the river, I saw many people fishing too. I can’t wait to start. But, I can’t
install the hook properly so my father helped me put a hook with the worm that was
used as bait.
Then, the father practiced how to throw hooks into the river. I tried it too. I was
getting bored because there were no signs of getting fish. Suddenly, I felt the hook
move. I immediately moved the hook up and down. I picked up the hook slowly
and managed to get a big enough fish. I’m happy and proud because I can enjoy
the catch.
Sesampai di sungai, saya melihat banyak orang yang memancing juga. Saya
sudah tidak sabar untuk memulainya. Tapi, saya belum bisa memasang kail
dengan baik sehingga ayah membantuku memasang kail dengan cacing yang
dijadikan umpannya.
Lalu, ayah mempraktekkan bagaimana cara melempar kail ke sungai. Aku pun
mencobanya. Saya sudah mulai bosan karena belum ada tanda-tanda
mendapatkan ikan. Tiba-tiba, saya merasakan kail bergerak. Saya langsung
menggerakkan kail ke atas dan kebawah. Saya angkat kail secara perlahan dan
berhasil mendapatkan ikan yang cukup besar. Aku senang dan bangga karena
bisa menikmati hasil tangkapan.
Re-orientation (Kesimpulan)
After being satisfied with fishing, we went home. When I got home, I gave the fish
to the mother to cook. We ate the fish ravenously.
Setelah puas memancing, kami pun pulang. Sesampainya dirumah, aku
memberikan ikan kepada ibu untuk dimasak. Kami menyantap ikan dengan lahap.
9. Contoh Recount Text tentang Memasak

Orientation (Pembukaan)Cooking was my hobby. I got a new thing when cooking.


On January 10, I wanted to give a surprise for my mother. I wanted to make a
birthday cake for him.Memasak adalah hobiku. Aku mendapatkan suatu hal yang
baru ketika memasak. Pada 10 Januari kemarin, aku ingin memberikan sebuah
kejutan untuk ibu. Aku ingin membuat kue ulang tahun untuk nya.Event (Isi)
That morning, I accidentally woke up late. When mom had went to work, I wake
up. I immediately took a shower and prepared to go to the market. I would boght all
the ingredients and equipment to make cakes. After buying all the ingredients I had
to return home.
When I got home, I went straight to the kitchen. The first thing I had to did prepare
the equipment was used to make the cake, such as mixer, oven, scales, spatulas
and baking pan. I did combined the yolk, the egg white, and sugar to shake until
fluffy. Then, enter flour, the cocoa powder, chocolate paste and baking powder.
And stir them until spread out.
After that, I poured it into an oval baking dish and heated the oven to 175 degrees.
The time needed to burn the cake was about 45 minutes. Finally, the cake was
cooked. I began to decorate the cake to make it look attractive.
Pagi itu, aku sengaja bangun telat. Ketika ibu sudah pergi bekerja, aku pun
bangun. Aku segera mandi dan bersiap untuk pergi ke pasar. Aku akan membeli
semua bahan dan peralatan untuk membuat kue. Setelah membeli semua bahan
akupun kembali pulang.
Ketika saya sampai di rumah, saya langsung pergi ke dapur. Hal pertama yang
harus saya lakukan adalah menyiapkan peralatan yang digunakan untuk membuat
kue, seperti mixer, oven, timbangan, spatula dan loyang. Saya menggabungkan
kuning telur, putih telur, dan gula hingga kocok sampai mengembang. Lalu,
masukkan tepung, bubuk cokelat, pasta cokelat dan baking powder. Dan aduk
sampai menyebar.
Setelah itu, aku pun menuangkannya ke dalam loyang yang berbentuk oval dan
memanaskan oven hingga 175 derajat. Waktu yang dibutuhkan untuk membakar
kue sekitar 45 menit. Akhirnya, kue pun masak. Aku mulai menghiasi kue agar
terlihat menarik.
Re-orientation (Kesimpulan)
When my mother came home, I brought a cake and sang a birthday song for her.
Mother moved that surprise me given. I hugged my mother and said love to her.
Ketika ibu sudah pulang, aku membawakan kue dan menyanyikan lagu ulang
tahun untuknya. Ibu pun menangis haru karena kejutan yang aku berikan. Aku pun
memeluk ibu.
10. Contoh Recount Text tentang Mendaki Gunung
Orientation (Pembukaan)3 days ago, I went to Mount Sibayak with my friends. This
was the first time I climbed a mountain and I did it with them. Before leaving, I
began packing all the equipment needed, such as eating and drinking equipment,
mountain sandals or shoes, medicines, flashlights and spare batteries, carrying
bags and more.3 hari yang lalu, aku pergi ke gunung Sibayak bersama teman-
temanku. Ini adalah pertama kalinya aku mendaki gunung dan aku lakukan
bersama mereka.Sebelum pergi, aku mulai mengemas semua peralatan yang
dibutuhkan, seperti peralatan makan dan minum, sandal atau sepatu gunung,
obat-obatan, senter dan baterai cadangan, tas gendong dan lainnya.Event (Isi)
We started climbing at 4:00 a.m. At that time, the day was getting dark and
visibility was getting narrower. We used a flashlight to illuminate and find the hiking
trail. To get to the top, we spent around 2 to 3 hours. I was a beginner climber, so I
only followed the directions of friends who were already professionals climber.
Finally, we arrived at the top of the mountain at 6:00. Apparently, there I saw many
people who arrived before we arrived. While waiting for the sun to rise, we cooked
food and drinks to warm our bodies. We also sang together and got to know each
other.
The sun began to rise. I was amazed to see the beautiful natural panorama of the
mountain peak. Once satisfied, we had to go back home. Getting down was not as
hard as climbing, we only spent a little energy. Moreover, there were alternative
routes for climbers who descend.
Kami mulai mendaki pada pukul 04.00 pagi. Ketika itu, hari sudah mulai gelap dan
jarak pandang semakin sempit. Kami menggunakan senter untuk menerangi dan
menemukan jalur pendakian. Untuk sampai ke puncak, kami menghabiskan waktu
sekitar 2 hingga 3 jam. Aku memang pendaki pemula sehingga aku hanya
mengikuti arahan dari teman-teman yang sudah profesional mendaki.
Akhirnya, kami pun sampai di puncak gunung pada pukul 06.00. Ternyata, disana
aku melihat banyak orang yang sudah sampai sebelum kami datang. Sambil
menunggu matahari terbit, kami memasak makanan dan minuman untuk
menghangatkan badan. Kami juga bernyanyi bersama dan saling berkenalan.
Matahari pun mulai terbit. Aku takjub melihat panorama alam yang sangat indah
dari puncak gunung. Setelah puas, kami pun kembali pulang.Turun gunung tidak
secapek saat mendaki, kami hanya menghabiskan energi yang sedikit. Apalagi,
sudah tersedia jalur alternatif untuk pendaki yang turun.
Re-orientation (Kesimpulan)
For me this was an impressive first experience. Tiredness and fatigue was
replaced with the natural beauty I saw.
Bagiku ini adalah pengalaman pertama yang mengesankan. Rasa capek dan lelah
tergantikan dengan keindahan alam yang aku lihat.

Anda mungkin juga menyukai