Dari rumahku terlihat Gunung Ijen yang terlihat sangat indah
sekali. Aku berkhayal bisa merasakan muncak diGunung tersebut. Pada saat liburan sekolah telah tiba, aku dan keluargaku merencanakan untuk liburan ke kawah ijen. Aku senang sekali karena keinginanku yang selama ini kuinginkan bisa terwujudkan. Tepat pada 12 juni 2012 aku dan keluargaku sepakat untuk pergi berlibur hari itu juga.
Sore hari aku menyiapkan peralatan yang harus dibawa
mendaki layaknya seperti jaket yang tebal karena digunung sudah pasti dingin. Aku membawa peralatan pribadi dan lain lain. Setelah merasa barang pribadi aku sudah siap, aku lanjut membantu ibuku untuk menyiapkan bekal untuk dimakan nanti saat mendaki. Sedangkan ayahku sedang menyiapkan mobil dan mengecek keadaan mobil.
Malam hari aku dan keluargaku mematangkan semua yang
harus dibawa dan memeriksa apakah ada yang ketinggalan atau tidak. Setelah dirasa semuanya sudah siap aku,ibu,ayah,dan kakakku bersiap siap untuk berangkat. Tepat pada jam 12 malam aku dan keluargaku berangkat menuju gunung ijen. Sepanjang perjalanan benar benar dingin dan gelap karena memang cuacanya agak mendung. Dimobil aku dan keluargaku bercanda ria menikmati perjalanan yang seru itu. Suasana dingin nan sepi itu menambah suasana menuju gunung yang menyenangkan. Menyemil makanan dan asik tertawa terus berlanjut. Aku sangat bahagia saat itu karena momen seperti itu memang sangat tidak setiap hari dirasakan. Saat ditengah perjalanan entah kenapa tiba tiba lampu mobilku tiba tiba mati. Ayahku bingung kenapa tiba tiba mati. Keadaan waktu itu benar benar sepi karena memang ditengah hutan. Karena dirasa perjalanan sudah setengah ayahku memutuskan untuk meneruskan perjalanan dengan hanya satu senter kecil pada saat itu. Cahaya senter itu satu satunya media yang dapat digunakan saat itu.Tidak lama dari situ ada sebuah warung bakso disitu aku dan keluargaku mampir untuk beristirahat sejenak dan mengecek keadaan mobil. Tidak lama dari beristirahat kami melanjutkan untuk meneruskan perjalanan dengan hanya satu senter kecil. Diperjalanan benar benar takut karena cahaya hanya kecil sedangkan sebelah kanan kiri dikelilingi jurang. Kami pun melihat ada mobil yang seperti habis kecelakaan ditepi jalan itu. Kami benar benar takut karena kejadian aneh itu benar benar tidak diduga. Karena aku terlalu takut dan saat itu aku masih kecil aku tertidur dan berharap saat bangun kondisi sudah membaik.
Tidak lama dari itu aku terbangun, ya beruntungnya hari sudah
agak terang jadi bisa melihat pemandangan yang bagus banget, indah, sejuk, dingin menyelimuti pagiku pada saat itu. Tidak lama kemudian kami pun sampai di kawasan gunung kawah ijen tersebut. Sesampainya aku dan keluarga beristirahat sejenak sambil sarapan. Setelah sarapan kami pun mulai mendaki. Perjalanan menuju puncak sangat jauh dan tinggi. Bertanya tanya kapan sampainya itu berulang kali aku ucapkan pada orang sekitar yang sudah turun.Disekeliling jalan terlihat banyak sekali monyet yang bergelantung dipepohonan. Aku punya sedikit kacang dan pisang kuberikan sedikit kepada mereka. Jalan menuju puncaknya sangat amat jauh nan tinggi. Mendaki ternyata lumayan sedikit mencapekkan. Setelah lama mendaki kamipun sampai dipuncak. Perjalanan sejauh itu terbayarkan lelahnya dengan pemandangan yang tidak biasa. Disana anginnya kenceng banget sampai harus berpegangan karena memang sekencang itu. Sambil menikmati pemandangan aku sangat bersyukur karena yang tadinya hanya bisa melihat dari kejauhan kali ini bisa langsung melihat keindahannya dipuncak gunung yang cantik itu. Disana banyak sekali orang sedang mengambil belerang dan menjual belerang dengan banyak sekali motif lucu lucu. Tapi aku lagi kurang beruntung karena belom bisa melihat kawah yang cantik itu karena kondisi agak gerimis dan mendung. Sudahlah gabisa melihat api biru tidak melihat kawah ijen tapi menurutku bisa mendaki sampai puncak itu benar benar bersyukur banget. Mungkin lain kali aku bisa melihat keindahan itu. Dirasa sudah puas akupun turun. Saat itu aku dan kakakku berlomba lomba untuk turun duluan. Aku mendahului kakakku dan sampai pada ada jalan bercabang yang tadinya seperti tidak ada jalan seperti itu. Aku disitu panik karena tidak terlihat satu keluargaku disitu karena mereka masih ada dibelakang. Aku takut banget nyasar sampai hampir nangis pada saat itu. Tapi ga lama itu kakakku memanggilku untuk turun bersama dan untungnya aku tidak mengambil jalan yang salah itu.
Setelah turun kami makan lagi karena kecapean. Tidak lama
setelah itu kamipun memutuskan untuk pulang.Sebelum pulang kami mengecek apakah ada barang yang tertinggal atau tidak. Setelah dirasa semua siap kami pun pulang. Saat perjalanan pulang aku kaget karena pemandangan yang semalam seseram itu kalau cerah ternyata seindah itu.Yang tadinya kanan kiri jurang kini terlihat pepohonan yang sejuk nan asri. Pengalaman kecilku ini tidak pernah aku lupakan dan akan selalu ingat dengan cerita ini. Saat sudah pulang ayahku segera ke bengkel dan ternyata kabelnya ada yang putus padahal sebelumnya benar benar sudah dicek. Aneh sekali bukan haha.... yang namanya cerita gaada dikalender yaa. Sudah sekian cerita pendek dari saya ini tencuuuu