Anda di halaman 1dari 5

REFLEKSI PERJALANAN KISAH OUTDOR DIKSAR 24 RAINFOREST MAPALA TEKNISI UNM

HARI 1

saya terbangun mengawli hari dengan perasaan yang senang bercampur deg degan
karena tepat pada hari ini tanggal 2 januari 2020 saya akan menjalani sesi outdor diksar mapala
teknisi angkatan 24 renforest sampai empat hari kedepan saya mulai bergegas untuk membuat
sarapan dan mekannya secepat mungkin karena jarak rumah saya ke kampus lumayan jauh saya
bergegas untuk mandi dan setelah itu saya secepat mungkin untuk memakai baju saya mulai
untuk berangkat menjemput urmia (jum) teman saya yang juga akan diksar bersama saya hari ini
saya telah sampai ke asrama urmia dan menunggunya untuk sarapan saya dan urmia berangkat
ke kampus untuk berkumpul bersama kawan kawan saya sampai di kampus dan mengecek serta
mempersiapkan semua alat apalagi hari itu ternyata semua gas yang kami bawa belum teriso
kami berkumpul di bawah di dekat dekanat untuk mendengarkan sambutan serta arahan dari pak
dekan serta senior senior kami berangkat menggunakan bus kami singgah di kabupaten pangkep
untuk beristirahat dan lain-lain kami memasuki desa parenreng kami memasuki dusun mare
mare. kami sampai di start point outdor perasaan saya cukup deg degan melihat medan dan
cuaca yang kurang bersahabat kami memulai perjalanan dengan medan yang menanjak kami
mengikuti streng line yang mengarahkan kami melewati medan berair yang membuat sepatu
serta celana kami basah total kami memasuki medan sungai yang mebuat seluruh carel kami
basah untng saja kami mengemas barang kami dengan rapih kami mengaplikasikan resection
navigasi darat disini saya alhamdulilah cukup menguasai bidang ini dan alhamduliha kita cepat
selesai kami lalu melanjutkan perjalanan menuju track yang menurun kemudian agak landai lalu
mendaki lagi turun hujan yang lumayan lebat sehingga carel yang tadi mulai agak kering
kemudian basah lagi dan menambah beban di pundak kami, saya cukup kuwalahan membawa
carel Karena logistic semua dimasukkan di dalam carel saya yang membuat carel cukup berat
kami singgah untuk mengisis persediaan air untung saja sumber air cukup banyak di perjalanan
sehingga kami tidak kuawalahan mecarinya kami melanjutkan perjalanan dan memasuki hutan
lebat yang kayaknya tak pernah terjarah manusia setelah perjalanan yang cukup terjal untuk
kami lewati saya mendapat buah yang dapat dimakan dimakan di dalam lokasi hutan tersebut
yang jumlahnya cukup banyak untuk dibagi ke peserta lain awalnya mereka tidak mau memakan
namun setelah dia coba ternyata mereka kateagihan (ahahahha) kami menemukan sungai
musiman dan kami singgah sejenak untuk istirahat sembari menunggu teman teman lain yang
ketinggalan kami melanjutkan perjalanan dan kami sampai di vegetasi yang hanaya di penui
tubuhan yang mirip pohon bakau namun ini hidup di gunung. Lalu kami melanjutkan perjanan
kembali dan pada kami sampai di puncak gunung entah saya tak tahu itu gunung apa namun ini
gunung saat indah terlihat pemandangan pedesaan dari atas sana saya cukup bangga telah
mencapai puncak itu Namun kami menerima info bahwa jalur di ubah kea rah sebelah kanan
jadi kami melanjutkan perjalanan ke utan pinus kami beristirahat di dalam hutan pinus dengan
hawa yang sangat dingin dengan baju yang semuanya basah banyak dari teman teman yang
sangat kedigininan. Sekitar 20 menit kami disana kami menyalakan headlamp sembari
menunggu info selanjutnya kami melanjutkan perjlanan menuju lokasi camp dengan jalur yang
cukup terjal dan dengan pencahayaan seadanya jalur sangat sulit untuk dilewati kami sampai di
lokasi yang sangat lapang untuk istirahat sembari menunggu senior yang ada di belakang. Disini
kami memakan ransum yang sudah kami bawa untuk menambah stamina Sekitar 20 menit kami
menunggu akhirnya kami melanjutkan perjalanna lagi lalu pada kami memasuki rawa yang
berlumpur kami sampai di lokasi camp 1. Kami langsung medirikan bivak lalu memasak ransum
yang kami bawa. Dengan kondisi badan yang basah dan saya sangat mengalami gatal dan badan
saya semuanya merah dan bentol bentol saya mengambil inisiatif untuk izin pergi buang air
sekaligus mecari sungai untuk mandi dan membersihkan diri saya. Stelah itu gatal gatal saya
agak mulai mendingan kami mulai memakan makanan kami dan meminum beberapa minuman
seperti kopi dan susu untuk memabah stamina kami semua di persilahkan untuk tidur di dalam
bivak yang sudah kami buat. Lalu hal buruk terjadi anggota tim saya menglami hipotermia dan
dia tidak memberi tahu saya dia malah langsung melapor ke korlap naasnya saya lagi kena
hukuman dari kelalaian saya. Ditambah lagi turun hujan deras yang membuat seluruh bivak
bocor dan kami yang ada di dalm bivak basah total

Semalaman saya tidak tidur karena disamping hujan anggota tim saya juga mengalami
kedinginan saya tak tau mau bagaimana lagi saya hanya bertahan di dalam bivak dengan kodisi
basah kuyup dan tidak tidur sama sekali. Disinilah mental saya diuji kembali sempat tersirat di
ppikiran untuk berhenti dan pulang malam itu juga

Hari ke 2
kami dibangunkan untuk senam (lebih tepatnya dipanggil karna saya tidak pernah tidur
semalaman) kami melakukan olah tubuh sperti lari dan beberapa set . saya mulai merasa pusing
dan mual namun saya memperkuat diri dengan terus beristigfar kami mendengarkan ,ateri
tentang PPGD dan Navigasi darat dengan kondisi hujan yang sangat lebat dn badan terasa sangat
dingin sekali kami dipersliahkan untuk memasak ransum yang kami bawa kami mulai untuk
berjalan (entah tau tujuan kemana) dengan melewati hutan lebat dan hutan pinus yang jaraknya
lumayan jauh . lalu kami singgah di hutan pinus untuk mengambil tongkat untuk pengaplikasian
PPGD setelah perjalanan yang sangat panjang kami mendapat kaki gunung yang sangat tinggi
kami mulai medaki gunung tersebut dengan tehnik hiking di gunung itu sangat banya terdapat
bebatuan cadas dan tajam sempat lutut saya terbentur di salah satu batu dan membuat kulit saya
agak robek sedikit

Setelah kami mdendaki dengan diselimuti kabut sekitar kami mencapai puncak gunung Moreno
dengan ketinggia 881 mdpl disitu kami mecium bendera mapala teknisi kemudian kami berdoa
mengucapakan harapan kami lalu kami mengambil 3 set sebagai tradisi setelah mencapai puncak
kami berjalan menuruni gunung dengan jalur yang berbedak ketika naik jalur ini sangat terjal
dengan kemiringan hampir 90 derajat kami menggunakan bantuan webbing untuk menuruni jalur
yang lumayan terjal kami sampai di sebuah tanah lapang untuk mengaplikasikan materi PPGD
dan navigasi darat disana tim saya mendapaykan kasus pasien yang mengalami patah tulang
terbuka. Kami menggunakan tongkat dan alat seadanya untuk mengaplikasikan materi kami
sampai di lokasi camp, saya melihat seluruh tas carer yang kami bawa telah kosong dan pada
saat iitu juga kami di beri tahu bahwa kami sedang dalam sesi survival kami mendengarkan
materi survival lalu kami mengikuti arahan untuk mencari tumbuhan yang dapat dijadikan obat
yang dapat dimakan dan tidak dapat dimakan kami juga di suruh untuk mencari hewan yang
dapat kami komsumsi kami disuruh untuk membuat bivak individu, disini saya menggunakan
bivak yang rendah agar suhu dapat terjaga dengan baik karena pakaian saya basah total kami ke
lokasi forum untuk membacakan revleksi perjalanan kami sekalian untuk berdiskusi kami
diberikan nasi setengah liter, mie 1 bungkus dan kompor sebagai bahan untuk kami dapat makan
tapi kami diberi pertimbangan untuk makan sekarang atau besok karna besok akan traking lagi
menuju lokasi camp 2. Dan akhirnya kami memilih untuk makan besok kami dipersilahkan
untuk tidur. Dan naasnya turun hujan deras lagi dan lagi, saya sempat merasakan tubuh saya
yang sangat dingi kemuduan menjadi hangat seperti orang yang sedamg demam namun saya
paksakan saja

Hari ke 3
kami dibangunkan untuk melakukan olah tubuh seperti set dan lari berkeliling kamp. Disini saya
sudah merasah sangat pusing dan agak oleng kami dipersilahkan untuk membersihkan badan dan
pakaian kami yang sudah sangat kotor. Dengan air di hutan yang sangat dingin sekali di pagi hari
saya mengunmpulkan niat untuk betendam di air kami dipersilahkan untuk memasak makan
kami yang diberikan kemarin. Dan juga saat itu perlengkapan kami dikembalikan untuk di
packing kembali di dalan carer. Jadi sembari menunggu yang lain untuk memasak makanan
sebagian dari kami bergegas untuk membersihkan lokasi camp daribivak dan sampah sampah
yang ada setelah itu setelah makanan masak pada

08.30 : kami mulai makan. Makanan kami cukup untuk 1 orang 2 sendok makan, itu cukup untuk
sebagai penambah stamina bagi kami

09.15 : kami mulai berjalan dari lokasi camp 1 menuju lokasi camp 2. Yah jalur seperti biasa
jalur curam dengan menyusuri sungai, kami menggunakan bantuan webing dan akar pohon untuk
menuruni tebing yang curam. Dan kaki saya sudah terasa sakit saya menemukan makanan yaitu
buah songing (nama buah di kampong saya). Yang membuat lapar saya dapat tertahankan sedikit
kami sampai di sebuah sungai untuk istirahat distu kami turun di sungai yang membuat carer
kami basah dan bertambah semakin berat apalagi saya yang membawa sampah semua sampah itu
terisi air yang membuat cerer ini beratnya sudah tak wajar. Setelah kami istirahat di sungai
tersebut saya mengeluarkan sampah itu dan membuang semua air yang ada di dalamnya dan
alhasil carer mulai terasa nyaman kembali kami melanjutkan perjalanan dengan menyusuri
sungai. Disini kaki mulai terasa nyeri dan perih kami sampai di lokasi camp 2. Dengan kaki saya
sudah terasa ambur adul dan sangat perih kami mendirikan bivak pribadi untuk kami tidur
sebentar kami membacakan revleksi perjalanan dan kami saling berdiskusi untuk persembahan
ramah tamah kami mempersembahkan hasil kreativitas kami. kami dipersilahkan untuk tidur
Hari ke 4 (terakhir)
kami di bangunkan untuk mengikuti proses seblum pengukuhan kami dikukuhkan sebagai
anggota mapala teknisi FT unm kami dipersilahkan untuk mengganti pakaian kering. Disini kami
dipersilahkan untuk membuka sepatu dan terlihat sudah kaki kami yang mengkerut dan ada juga sebagian
temanyang terkena kutu air yang mebuat kakinya ini memerah. Untuk mengobati kaki kami, kami diberi
spritus untuk mematikan kumannya kami dipersilahkan untuk makan kami memulai perjalanan menuju
lokasi penjemputan. Di jalan kami mendapat masalah yaituu megalodon yang berjalan di belakang
tertinggal rombongan dan saya dengan hiler membantu megalodon untuk berjalan dari track sungai
menuju daratan. Dia sudah tidak bias berjalan lagi dan meminta untuk ditinggal saja (ya melihat tadi
kondisi kakinya yang hampir seluruhnya terkena kutu air pasti itu sangat sakit) setelah ketinggalan sangat
jauh oleh rombongan saya hiller megalodon dan sebgian senior yang dibelakang melihat kondisi
megalodon yang sudah tidak kuat untuk berjalan lagi dan terus enitihkan air mata karena kesakitann kami
memutuskan untuk membuka carer nya dan menyuruhnya untuk berjalan duluan yang dibantu oleh
seorang pendamping saya dengan hiler yang membawa carer megalodon menjumpai adara yang sedang
terserang asma yang sedang dibantu oleh kak talas dan yang lainnya. Disini juga tenaga saya juga hampir
habis sementara ada carer 2 yang harus di bawa. Namun kak K2 menyemangati saya untuk terus berjalan
na di tanjakan saya mendapat pohon kecil untuk bertedung karena matahari sangat terik sekali. Disini
saya hiller ara dan kak troya beristirahat dan meminum persediaan kami kami mulai berjalan kembali
dengan tas carer megalodon saya tandu dengan hiller. Disini saya sudah tidak kuat dan menaruh carer
megalodon yang saya bawa di tengah tanjakan serta saya berjalan menuju pepohonan diatas sana untuk
saya berteduh dan disana juga ada kak emu yang sedang berteduh. Dan sialnya air minum juga habis
disini tenaga saya sudah sangat habis dan saya sudah pasrah dan mengatakan pada ALLAH “ya allah jika
memang takdir saya untk berakhir disini saya siap tapi jika tidak tolong bantulah saya” dan kemudian
sekitar 20 menit kemudian akhirnya mendung dan pada saat itu saya,hiller,ara,kak troya sudah sangat
kecapean terlebih lagi tas megalodon berada di tengah tanjakan yang tadi saya tinggal. Setelah itu setelah
itu kami beristirahat dan kami sudah ada tenaga lagi kami hiler turun untuk mengambil tas adara
kemudian juga tas megalodon. Lalu setelah melihat adara digendong oleh kak talas dan kak K2 yang
membawa sangat banyak tas. kami mengumpulkan niat untuk menjak bukit tersebut. Dan alhamdulilah di
puncak bukit ada sedikit genangan air yang dapat kami ambil untuk diminum. Saya dengan hiler
bergantian untuk mebawa carer teman kami dan kami lalu menurunu bukit tersebut saya disini tenaga
saya sudah menipis dan saya hanya selalu terjatuh di turunan yang terjal saya menemukan kakak
pendamping yang kembali untuk mencari kami dan membantu kakak yang lain untuk menggendong adara
kemudian saya dan hiler yang saling bergantian untuk mebawa carer teman kami terus berjalan dan
alhamdulilah turun hujan serta kami bertemu kak mimba dan kami dibantu untuk membawa tas
megalodon kami terus berjalan dengan kaki yang sudah tidak terasa apa apa kemudian saya dan hiler
bertemu teman rombongan peserta kembali dan telah sampai di perkampungan warga. Disini entah
kenapa saya sangat bahagia mendengar suara kendaraan dan bias kembali melihat jalanan, mungkin inilah
hasil dari diksar ini agar kami dapat mensyukuri hal hal kecil pemberian ALLAH swt kami berangkat
dari kabupaten pangkep menu kampus kami sampai di kampus ALHAMDULILLAH SAYA PULANG
hanya itu yang ada di hati saya
TERIMA KASIH TELAH MEMBACA

Anda mungkin juga menyukai