Anda di halaman 1dari 2

NAMA : NAZARA ARSHA S.

KELAS : 9C

No.abs : 21

RAFTING

Sang mentari telah datang dan cahayanya menembus jendela sehingga


terbentuk sebuah pendar di kamarku yang gelap.Aku terbangun dengan rasa
gembira dan semangat yang bergejolak seakan-akan mengajakku untuk
bergegas.Segera aku menyalakan lampu kamar dan menyiapkan segala kebutuhanku
kala nanti.
Terdengar suara ibu yang memanggilku untuk sarapan bersama.Setelah
selesai,aku pun mandi dan bersiap-siap untuk pergi liburan bersama
keluargaku.Setelah semuanya sudah siap,kami pun segera berangkat ke tempat
tujuan kami di Magelang,yaitu Sungai Progo dan rafting disana.
Perjalanan untuk kami sampai di tujuan sekitar 4 jam.Disana,kami sudah
disediakan banyak makanan yang seolah-olah meminta untuk segera
dihabiskan.Makanannya sangat lezat sehingga habis dengan telak.Selesai
makan,kami diajak untuk bermain game dan seru-seruan dengan banyak orang
lainnya.Kami bermain game dengan serbuk-serbuk warna-warni sehingga membuat
pakaian kami berwarna dan kotor.Game ini mengingatkanku dengan festival di
India,yaitu Festival Holi yang juga bermain warna dengan banyak orang.Walaupun
pakaianku penuh warna dan kotor,tapi tidak membuatku jijik,malahan aku
bertambah semangat untuk segera melakukan rafting.
Inilah saat yang kutunggu-tunggu,rafting pun akan dimulai.Tapi,sebelum
dimulai,kami diberitahu oleh pembimbing rafting tentang bagaimana sikap saat di
perahu karet,bagaimana cara memegang dayung,tata tertib rafting,dan
pengetahuan-pengetahuan lainnya.Setelah itu pun,kami berangkat ke tempat
raftingnya,yaitu Sungai Progo.Untuk ke Sungai Progo,aku dan yang lainnya harus
naik ke tempat start rafting menggunakan angkot,karena berada di wilayah sungai
yang tinggi.Setelah sampai,kami dipakaikan alat pengaman seperti helm dan jaket
pelampung,juga diberi sebuah dayung.
Aku naik ke perahu karet bersama ayah,ibu,dan kakakku.Namun, tiba-tiba aku
merasa sedikit ragu dan berfirasat tak enak mengenai rafting ini,tapi aku tidak
menghiraukan perasaan itu karena sudah tidak sabar untuk seru-seruan di
sungai.Perahunya pun sudah bergerak menyusuri Sungai Progo,aku sudah
membayangkan bagaimana nanti saat perahunya melewati cekungan deras,pasti
akan asyik dan bajuku basah.Di sungai ini ada beberapa cekungan,mulai dari
cekungan yang kecil sampai cekungan yang besar dan deras.
Cekungan pertama sudah kulewati,cekungan ini kecil dan tidak deras,aku hanya
terciprat air sedikit saja.Sudah beberapa cekungan yang kulewati,namun belum ada
yang membuatku puas.Dari kejauhan,sudah nampak cekungan yang besar dan
deras,yang sesuai dengan keinginanku dan pastinya membuatku girang.Akupun
berpegangan erat pada perahu agar tidak jatuh dari perahu saat melewati
cekungan itu.Tapi ternyata tidak rasa puas dan girang yang kudapati setelah
melewatinya,peristiwa ini sangat bertolak belakang dengan apa yang kubayangkan
sebelumnya.Saat sedang memasuki cekungan itu,aku tidak berpegangan dengan
apapun,derasnya sungai sangat terasa sangat tajam seolah-olah menusuk perahu
dan membuatku terjatuh ke sungai.
Derasnya air sungai membuatku hanyut terbawa arus dan semakin menjauh
dari perahu beserta keluargaku.Entah bagaimana nasibku saat itu,aku sangat
panik,takut,dan hanya bisa pasrah tentang apa yang terjadi padaku
selanjutnya.Akupun berenang mengikuti arus sungai itu dan akhirnya terlihat ada
sebuah batu yang besar,tanpa lama-lama aku langsung menuju batu itu dan
memanjatnya.Aku duduk menangis di atas batu itu dan menunggu bantuan
datang.Karena tubuhku luka-luka dan kelelahan,tak sengaja aku tertidur di atas
batu yang besar itu.
Saat aku bangun dari tidurku,aku terkejut.Tiba-tiba aku berada di sebuah
kamar dan sedang diinfus disertai dengan adanya ibu disampingku.Ternyata aku ada
di rumah sakit dan banyak perban di tubuhku.Ibu menceritakanku bagaimana aku
bisa di rumah sakit ini,jadi awalnya ayah,ibu,dan kakakku sedang menyusuri sungai
dan mencari keberadaanku,mereka sangat khawatir bagaimana dengan keadaanku
yang hanyut terbawa arus sungai yang deras.Lalu mereka melihat ada seorang yang
sedang terkapar tak berdaya diatas batu,ayah menghampiri seorang itu,dan
ternyata yang ayah temukan adalah aku,keluargaku sangat lega karena telah
menemukanku.Mereka langsung membawaku ke rumah sakit ini dan akhirnya aku
sadar pada saat itu.
Perasaanku campur aduk antara lega dan trauma.Peristiwa itu akan menjadi
pengalamanku yang tak terlupakan.Keluargaku menghiburku karena tahu pasti aku
masih kaget dengan kejadian itu,mereka pun membawaku pulang dan membelikanku
banyak sekali susu dan es krim.Dari peristiwa tersebut,aku menjadi lebih hati-hati
terhadap suatu hal yang aku lakukan.

Anda mungkin juga menyukai