0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan2 halaman
Nazarra Arsha S. mengalami kecelakaan saat melakukan rafting di Sungai Progo bersama keluarganya. Ia terjatuh dari perahu saat melewati cekungan yang deras dan hanyut terbawa arus. Ia berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat batu besar, tetapi pingsan karena lelah dan luka. Keluarganya menemukan dan membawanya ke rumah sakit. Peristiwa itu menjadi pengalaman berharga bagi Nazarra
Nazarra Arsha S. mengalami kecelakaan saat melakukan rafting di Sungai Progo bersama keluarganya. Ia terjatuh dari perahu saat melewati cekungan yang deras dan hanyut terbawa arus. Ia berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat batu besar, tetapi pingsan karena lelah dan luka. Keluarganya menemukan dan membawanya ke rumah sakit. Peristiwa itu menjadi pengalaman berharga bagi Nazarra
Nazarra Arsha S. mengalami kecelakaan saat melakukan rafting di Sungai Progo bersama keluarganya. Ia terjatuh dari perahu saat melewati cekungan yang deras dan hanyut terbawa arus. Ia berhasil menyelamatkan diri dengan memanjat batu besar, tetapi pingsan karena lelah dan luka. Keluarganya menemukan dan membawanya ke rumah sakit. Peristiwa itu menjadi pengalaman berharga bagi Nazarra
Sang mentari telah datang dan cahayanya menembus jendela sehingga
terbentuk sebuah pendar di kamarku yang gelap.Aku terbangun dengan rasa gembira dan semangat yang bergejolak seakan-akan mengajakku untuk bergegas.Segera aku menyalakan lampu kamar dan menyiapkan segala kebutuhanku kala nanti. Terdengar suara ibu yang memanggilku untuk sarapan bersama.Setelah selesai,aku pun mandi dan bersiap-siap untuk pergi liburan bersama keluargaku.Setelah semuanya sudah siap,kami pun segera berangkat ke tempat tujuan kami di Magelang,yaitu Sungai Progo dan rafting disana. Perjalanan untuk kami sampai di tujuan sekitar 4 jam.Disana,kami sudah disediakan banyak makanan yang seolah-olah meminta untuk segera dihabiskan.Makanannya sangat lezat sehingga habis dengan telak.Selesai makan,kami diajak untuk bermain game dan seru-seruan dengan banyak orang lainnya.Kami bermain game dengan serbuk-serbuk warna-warni sehingga membuat pakaian kami berwarna dan kotor.Game ini mengingatkanku dengan festival di India,yaitu Festival Holi yang juga bermain warna dengan banyak orang.Walaupun pakaianku penuh warna dan kotor,tapi tidak membuatku jijik,malahan aku bertambah semangat untuk segera melakukan rafting. Inilah saat yang kutunggu-tunggu,rafting pun akan dimulai.Tapi,sebelum dimulai,kami diberitahu oleh pembimbing rafting tentang bagaimana sikap saat di perahu karet,bagaimana cara memegang dayung,tata tertib rafting,dan pengetahuan-pengetahuan lainnya.Setelah itu pun,kami berangkat ke tempat raftingnya,yaitu Sungai Progo.Untuk ke Sungai Progo,aku dan yang lainnya harus naik ke tempat start rafting menggunakan angkot,karena berada di wilayah sungai yang tinggi.Setelah sampai,kami dipakaikan alat pengaman seperti helm dan jaket pelampung,juga diberi sebuah dayung. Aku naik ke perahu karet bersama ayah,ibu,dan kakakku.Namun, tiba-tiba aku merasa sedikit ragu dan berfirasat tak enak mengenai rafting ini,tapi aku tidak menghiraukan perasaan itu karena sudah tidak sabar untuk seru-seruan di sungai.Perahunya pun sudah bergerak menyusuri Sungai Progo,aku sudah membayangkan bagaimana nanti saat perahunya melewati cekungan deras,pasti akan asyik dan bajuku basah.Di sungai ini ada beberapa cekungan,mulai dari cekungan yang kecil sampai cekungan yang besar dan deras. Cekungan pertama sudah kulewati,cekungan ini kecil dan tidak deras,aku hanya terciprat air sedikit saja.Sudah beberapa cekungan yang kulewati,namun belum ada yang membuatku puas.Dari kejauhan,sudah nampak cekungan yang besar dan deras,yang sesuai dengan keinginanku dan pastinya membuatku girang.Akupun berpegangan erat pada perahu agar tidak jatuh dari perahu saat melewati cekungan itu.Tapi ternyata tidak rasa puas dan girang yang kudapati setelah melewatinya,peristiwa ini sangat bertolak belakang dengan apa yang kubayangkan sebelumnya.Saat sedang memasuki cekungan itu,aku tidak berpegangan dengan apapun,derasnya sungai sangat terasa sangat tajam seolah-olah menusuk perahu dan membuatku terjatuh ke sungai. Derasnya air sungai membuatku hanyut terbawa arus dan semakin menjauh dari perahu beserta keluargaku.Entah bagaimana nasibku saat itu,aku sangat panik,takut,dan hanya bisa pasrah tentang apa yang terjadi padaku selanjutnya.Akupun berenang mengikuti arus sungai itu dan akhirnya terlihat ada sebuah batu yang besar,tanpa lama-lama aku langsung menuju batu itu dan memanjatnya.Aku duduk menangis di atas batu itu dan menunggu bantuan datang.Karena tubuhku luka-luka dan kelelahan,tak sengaja aku tertidur di atas batu yang besar itu. Saat aku bangun dari tidurku,aku terkejut.Tiba-tiba aku berada di sebuah kamar dan sedang diinfus disertai dengan adanya ibu disampingku.Ternyata aku ada di rumah sakit dan banyak perban di tubuhku.Ibu menceritakanku bagaimana aku bisa di rumah sakit ini,jadi awalnya ayah,ibu,dan kakakku sedang menyusuri sungai dan mencari keberadaanku,mereka sangat khawatir bagaimana dengan keadaanku yang hanyut terbawa arus sungai yang deras.Lalu mereka melihat ada seorang yang sedang terkapar tak berdaya diatas batu,ayah menghampiri seorang itu,dan ternyata yang ayah temukan adalah aku,keluargaku sangat lega karena telah menemukanku.Mereka langsung membawaku ke rumah sakit ini dan akhirnya aku sadar pada saat itu. Perasaanku campur aduk antara lega dan trauma.Peristiwa itu akan menjadi pengalamanku yang tak terlupakan.Keluargaku menghiburku karena tahu pasti aku masih kaget dengan kejadian itu,mereka pun membawaku pulang dan membelikanku banyak sekali susu dan es krim.Dari peristiwa tersebut,aku menjadi lebih hati-hati terhadap suatu hal yang aku lakukan.