Anda di halaman 1dari 3

Wisata yang Menegangkan!

Sinar matahari yang terang menyinari alam, dan juga angin sejuk
yang menyejukkan tubuh. Di hari yang cerah itu, kami sekeluarga
ingin melaksanakan wisata di sebuah pantai yang menurut ayahku
bagus. Aku dan Adikku membawa perlengkapan-perlengkapan yang
akan digunakan dalam perjalanan, seperti kamera, camilan, dan
beberapa minuman. Ibuku juga sedang membereskan baju baju
untuk digunakan sebagai baju ganti setelah berenang. Setelah ayah
menyiapkan mobil untuk pergi ke pantai, kami semua pun berangkat
menuju pantai itu. Kami semua antusias untuk berwisata di pantai,
semuanya bersemangat untuk menikmati wisata yang tak akan
terlupakan ini. Namun saat berada ditengah perjalanan, aku merasa
awan disekitar pantai menjadi agak gelap. Karena saking
semangatnya, aku pun tidak mempedulikan hal itu dan menikmati
perjalanannya.

Akhirnya, kami sampai di pantai, banyak orang yang datang ke


pantai itu karena pantai ini adalah pantai rekomendasi di kota ini.
Sejuknya angin yang ada di pantai membuatku tenang, lalu kami
semua segera masuk ke pantai. Aku, Adikku, Ibuku, dan Ayahku
sangat menikmati setiap wahana di pantai ini, seperti flying fox,
berselancar, dan yang terakhir perahu sewaan. Setelah kami
menikmati setiap wahana itu, kami pun menuju ke bibir pantai untuk
menikmati ombak ombak kecil yang mengenai tubuh, disaat itu juga
aku melihat awan semakin gelap, dan seperti biasa aku
menghiraukan itu dan menikmati segarnya pantai. Aku dan Adikku
bergerak lebih dalam dari bibir pantai untuk merasakan ombak
sedang.
Saat Ayah dan Ibuku sedang beristirahat sejenak karena lelah,
Mereka memperingati kami untuk tidak masuk lebih dalam ke pantai,
jadi kami menuruti perintah nya untuk menghindari hal yang tidak-
tidak. Awan diatas pantai pun semakin gelap, kali ini aku merasa akan
turun hujan. Kami pun bergerak menjauh dari bibir pantai karena aku
tau kalau hujan tersebut dapat meningkatkan tinggi ombak di pantai.
Namun adikku yang keras kepala tetap ingin berada di dalam pantai.
Aku pun berusaha membujuknya namun sepertinya ombak yang
besar menuju ke bibir pantai. Dengan segera aku pun menarik adikku
dan berusaha lari dari ombak tersebut. Banyak orang yang menyoraki
kami begitu pula ayah dan Ibuku. Penjaga pantai juga berusaha
berlari secepat mungkin untuk menyelamatkan kami. Tapi, karena
dasar pantai masih jauh. aku pun tak sanggup berlari lagi dan kami
berdua tertabrak oleh ombak tersebut.

Dadaku terasa sesak, punggung ku juga terasa sakit, aku tak bisa
melakukan apapun lagi. Namun setidaknya, aku mendorong adikku
dan segera menyuruhnya berlari secepat mungkin, jadi adikku pasti
akan baik-baik saja. Arus menyeretku perlahan, dan pada saat itu
pandanganku mulai kabur, sepertinya aku akan pingsan. Aku pun
mulai tak sadarkan diri, samar-samar aku mendengar sorakan dari
orang-orang di pantai dan juga secara samar-samar aku melihat
penjaga pantai menghampiriku. Saat aku sedikit sadar dari
pingsanku, aku melihat wajah adik, dan kedua orang tuaku sedih
karena lalai terhadap anaknya. Banyak orang yang menghampiriku
karena penasaran dengan apa yang terjadi. Aku pun segera dibawa ke
pos keselamatan untuk mengeluarkan semua air yang masuk didalam
tubuhku.
Aku pun tersadar kembali, dan keluargaku sedih melihat
keadaanku. Aku pun meminta maaf pada kedua orangtuaku, begitu
pula adikku yang meminta maaf padaku karena keras kepala. Kami
pun saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulangi kejadian
itu lagi. Ibuku pun mencairkan suasana sedih itu dengan mengajak
sekeluarga untuk makan bersama dan menikmati suasana pantainya.
Karena tujuan dari wisata ini bukanlah untuk bersedih, tapi untuk
bersenang-senang!. Kami semua pun merasa semangat kembali dan
segera ke tempat istirahat untuk makan bekal yang disediakan Ibu.
Setelahnya, kami semua mengganti pakaian yang basah. Lalu kami
segera pulang kerumah. Sesampainya dirumah, aku merasa lega dan
juga bahagia karena sekeluarga berwisata bersama. Aku tak akan bisa
melupakan kejadian di hari ini. Karena ini adalah wisata yang
Menegangkan!

Anda mungkin juga menyukai